Pagi telah datang. Rembulan bertukar peran dengan mentari yang menghangatkan. Masih pukul sembilan pagi, namun cahaya terlihat redup. Awan mendung berada di atas sana, ikut berkabung dengan sedihnya kehidupan.
Seorang pria tengah bersiap di dalam kamarnya. Mengenakan kaos hitam polos serta celana jeans berwarna senada. Tangannya menyugar rambut yang dia tata sedemikian rupa. Dia bahkan memotong rambutnya sedikit agar terlihat lebih rapi. Tak lupa juga untuk mencukur rambut pada rahangnya yang mulai memanjang.
Afka berubah dalam semalam. Dari pria tampan yang dingin dan kejam kini berubah menjadi seorang pria tampan yang menawan. Parfum tak lupa dia semprotkan dia seluruh tubuhnya. Bahkan, Alvaro yang sedang melewati kamar Afka sampai mencium bau maskulin tersebut.
"Wow! Amazing! Kau akan berkencan? Atau mencari pelacur? Apa kau yakin sudah sembuh?" Mata Alvaro memicing curiga. Menatap Afka dengan penuh tanda tanya. Entahlah, Afka terkadang terlalu misterius untuk ditebak.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com