1 Chapter 1

Hari pertama masuk sekolah setelah libur tahun baru yang panjang.

Nama sekolah menengah atas ini adalah SMA KAMORZA, terletak di pusat kota Jakarta Selatan. Pagar besi sekolah yang tinggi sudah terbuka, artinya sudah ada yang datang lebih dulu di hari pertama ini. Gedung berlantai 3 yang besar dari sekolah masih tampak sama, didominasi oleh warna putih dan kaca yang memantulkan cahaya dari matahari. Terdapat sebuah jam besar yang menempel di dinding gedung pertama, Suasana juga sudah mulai ramai kembali dengan para siswa/siswi.

Ditengah lorong kelas 11 dilantai dua, seseorang anak perempuan yang memakai jaket, dengan seragam kotak-kotak hitam dan merah, berjalan menelusuri lorong itu sambil membaca sebuah novel romance.

Ya, Dia adalah FELYN ROSALIE. Murid pecinta novel yang duduk di kelas 11 IPS 3, kelasnya terletak di tengah lantai dua tersebut. Sambil berjalan dengan sangat santai, ia tak menghiraukan sekelilingnya yang sudah ramai dengan murid-murid dari kelas lain yang memperhatikannya.

"ih, tu anak masih aja sama ya." Bisik salah satu siswi yang berdiri di depan pintu kelas 11 IPS 4.

"Suka banget sih baca buku sambil jalan gitu." Bisik yang lain.

"Padahal cantik, tapi hobinya gak guna banget. Ahahaha." Ucap salah satu anak laki-laki yang berjalan melewatinya pada teman-temannya.

Tentu saja siapa yang tidak akan jengkel dengan omongan gak penting itu, Felyn sengaja menghiraukan mereka karena hari ini ia sedang sangat fokus membaca novelnya yang baru saja ia beli kemarin. Ia pun masuk ke dalam kelas dan langsung duduk di kursinya.

Sahabatnya NADIN KIRANA, tampak sangat senang saat melihat Felyn. Ia langsung menghampiri sahabatnya yang pecinta novel itu untuk melepas kerinduan setelah lama libur sekolah. "Felyn! My bestfriend, aku kangen banget." Nadin memeluk Felyn yang sedang membaca novelnya.

Felyn tampak kesal, ia langsung melepas pelukan sahabatnya itu dan meletakkan bukunya di atas meja. "Hei, apa maksudmu bersikap begitu, hah?!" Bentaknya dengan nada tinggi.

Nadin menaikkan kepalanya, "Huh, Felyn. Kamu selalu gitu, cuman gara-gara baca novel kamu jadi marah sama aku." Ia juga terbawa kesal.

Padahal masih hari pertama dan mereka juga belum memulai pelajaran, tapi dua sahabat yang mempunyai kepribadian terbalik ini mulai berdebat lagi. Suasana jadi tegang karena mereka berdua, semua orang kelas langsung melihat ke arah mereka berdua karena keributan itu.

"Sebaiknya kamu jangan ganggu aku, kalau lagi baca novel!" Tegur Felyn dengan tegas, lalu kembali membaca bukunya itu.

Keadaan kelas menjadi ramai kembali, semua orang sudah mengetahui sifat Felyn yang seperti itu, jadi jangan heran kalau sebagian orang tak mau mengganggunya.

Nadin cemberut, "Ih, Felyn sekarang udah beda banget ya? Karna novel baru, liburan kan lama, jadi kamu lupa sama aku."

"Padahal, tadi aku mau cerita tentang liburanku, aku juga gak keberatan kalau kamu cerita ke aku juga." Lanjut Nadin dengan wajah kecewa.

"Sebaiknya kamu kembali duduk, Nadin! Sebentar lagi bel masuk, gurunya akan segera datang." Suruh Felyn tetap fokus pada bukunya.

Nadin pun langsung bergegas duduk kembali di kursinya yang berada di samping kanan meja Felyn. "Felyn jadi gitu, makin kasar. Padahal pengen dia berubah bentar aja, gak bisa." Batinnya sambil melirik ke arah Felyn.

Buku yang dibaca oleh Felyn sampai dia kekeh banget bacanya adalah novel karya penulis muda Cin, yang berjudul L&M. Felyn sudah membaca novel dengan judul yang sama itu sampai di seri ketiganya.

Jam sudah menunjukkan pukul 7:30 pagi, tetapi tidak ada guru yang masuk di kelas mereka. Sudah lebih satu jam Felyn masih membaca novel itu sampai hanya matanya saja yang bergerak. Anak-anak kelas mereka juga masih ribut dengan teman-teman mereka, hanya Felyn dan Nadin saja yang tampak diam di kursi mereka duduk.

Seketika suasana menjadi lebih berisik, Felyn merasa risih dengan keadaan itu. Tentu saja, orang yang sedang membaca tidak bisa kosentrasi kalau ada keributan di sekitarnya. Dia pun memakai headshet dan memasang lagu sekeras mungkin sampai ia tidak mendengar lagi suara-suara orang di kelasnya.

"Mereka tidak bisa keluar saja dari kelas ini?! Berisik sekali." Batin Felyn kesal dengan keributan itu.

Nadin masih memperhatikan sahabatnya itu, ia tampak bingung akan melakukan apa, karena keinginannya hanya ingin berbicara dengan Felyn. Ia menunduk lalu mencari suatu barang di dalam tasnya, "Felyn suka gak ya, kalau aku kasih cokelat dari inggris?" Ia mengeluarkan sekotak cokelat yang memiliki berbagai bentuk yang lucu.

"Gak mungkin Felyn gak suka, pasti dia suka." Ucapnya dengan gembira. Ia pun langsung meletakkan cokelat itu di atas meja Felyn yang berada di sampingnya.

Ia tersenyum senang, Felyn yang menyadari kalau ada sebuah cokelat di mejanya langsung berhenti membaca dan menutup bukunya. Felyn memperhatikan wajah Nadin yang seperti sangat ingin ia menerima pemberian itu, ia pun mengambil cokelat itu.

"Terima kasih, Nadin. Kamu baik banget, maaf ya, aku udah kasar tadi." Ucap Felyn menyesal.

Nadin tersenyum, "Hehe, iya. Gak apa-apa kok. Aku ngerti, kamu kan emang gak bisa berhenti baca novel."

Felyn ikut tersenyum, "Sekali lagi makasih, aku baca buku lagi ya?!" Ia menunjuk ke buku novel yang ia baca tadi.

Nadin mengangguk, "Iya, Fel. Lanjut baca aja, aku gak akan ganggu kamu lagi kok. Aku juga mau keluar ke kantin bentar, siapa tahu ada makanan yang enak."

Nadin berdiri dari kursinya, "Aku ke kantin dulu ya, Fel."

Felyn mengangguk lalu kembali membuka novelnya, "Iya, Nad."

Nadin pun langsung berjalan menuju kantin dengan sangat senang, karena sahabatnya akhirnya meresponnya dengan baik.

Saat Nadin ke kantin, Felyn yang fokus membaca buku langsung dihampiri oleh tiga orang siswi dari kelas lain yang tampak berlagak sok berkuasa di depannya.

"Felyn si pecinta novel, lo lupa sama gue?!"

Ucap salah satu siswi yang berdiri di depan mejanya, ia pun langsung berhenti membaca dan membanting bukunya di atas meja. "Kenapa lagi sih?!" Felyn terkejut karena orang yang menghampirinya itu adalah, orang yang pernah di skor karena membuat masalah dengannya. Ternyata mereka sudah kembali ke sekolah, saat yang lain juga sudah masuk sekolah.

Felyn menatap serius tiga siswi itu, "Fafa?"

BERSAMBUNG ....

avataravatar