21 Apa itu Keluarga? Part 3

Mawaru sudah tiba di rumah Fuyuki namun yang ia temui adalah sosok wanita semerempat baya yang mengaku sebagai kakaknya. Perasaan canggung untuk berbicara kembali terjadi, kali ini Mawaru lebih berhati-hati untuk menanyakan hal-hal tentang keluarga seseorang.

Terutama nama keluarga Ashina dan Fuyuki kelihatan berbeda ....

"Tunggu sebentar, ya ...." Ashina yang menemani Mawaru di ruang tamu pergi sebentar untuk mengambil handphonenya. Dia segera kembali dan menghubungi Fuyuki.

Dia memanggilnya namun tidak diangkat ....

"Anu ... mungkin masih sibuk?" tanya Mawaru meragukannya.

"Mungkin." Jawabnya singkat.

"...." Keduanya kembali bergeming.

Beberapa menit kemudian, Ashina memulai pembicaraan.

"Mawaru ada apa ke sini?"

"A-ah, soal itu ...."

"Iya?"

"Apa dia tahu ya kalau adiknya pengguna spiritual?" Dalam hati Mawaru yang meragukan Ashina. "Em ... itu ...."

"Oh, mungkin ada banyak hal yang tidak bisa kau ungkapkan ya? Hmm ... wajar sih, seumuran dia (Fuyuki) juga seperti itu. Atau mungkin Mawaru kabur dari rumah membawa koper besar itu?" kata Ashina sembari menghubungi adiknya lagi.

"Y-ya begitulah, namun saya tidak kabur dari rumah. Saya diminta untuk tinggal di sini sementara waktu." Kata Mawaru dengan santainya.

"Oh begitu ya." Ashina tersenyum tipis ketika mendengarnya.

"Eh, apa tidak boleh?" Kata Mawaru heran, padahal sebelumnya itu adalah perintah atasannya untuk berguru di bawah naungan Fuyuki.

"Soal itu terserah Fuyuki. Aku ke sini hanya mampir saja. Rumahku sendiri di sekitaran area Bandai." Kata Ashina dengan santai kemudian melanjutkan meminum minumannya.

"Jadi Anda kemari hanya mampir?"

"Ya, kadang. Kadang-kadang juga aku menginap di sini cuma beberapa hari."

....

"Anu ... soal nama keluarga Anda yang berbeda itu ... apakah Anda sudah berkeluarga?"

"Belum kok, aku jones. Hehehe ...." Ashina terkekeh dengan percaya dirinya.

Jones: Jomblo ngenes.

"Oh begitu ya, hehe." Mawaru ikut tertawa kecil.

"...."

"Aku juga bukan kakak kandung Fuyuki. Dulu, aku diadopsi oleh ibunya dan diberi nama keluarga Miyamoto. Keluarga ayahnya adalah keluarga dengan harga diri tinggi yang menginginkan keturunan yang asli. Pak Matsuda dan istrinya sudah sepuluh tahun menikah dan mereka belum di karuniai anak. Kebetulan sejak aku keluar dari panti asuhan menjadi sebatang kara, aku masih sangat kecil, saudaraku dari panti meninggal karena kecelakaan. Akhirnya aku bertemu mereka (orang tua Fuyuki), dan mereka mengadopsiku. Aku diadopsi jauh sebelum Fuyuki lahir. Sejak mereka memiliki keturunan asli, kukira mereka akan membuangku. Ternyata nama keluargaku diganti, dan aku tidak bisa dimasukkan dalam daftar keluarga Matsuda."

"Hmm ... begitu ya, agak menyedihkan juga ya. Tapi, apa tidak masalah Miyamoto-san menceritakan semua ini padaku?" Takutnya ada yang marah pada Mawaru dan Ashina.

"Um, tidak apa-apa kok. Justru itulah aku ingin kamu mengenal kami lebih dekat." Ashina kembali tersenyum tipis dengan wajah ceria.

"O-oh."

"Kamu panggil aku Ashina-san saja ya. Aku tidak begitu suka dipanggil dengan nama keluargaku. Bukannya tidak menyukainya, namun rasanya terlalu panjang saja," hehehe. "Kamu juga tidak usah sungkan tanya-tanya apapun padaku." Tambahnya ....

"Ah, maaf. Te-terima kasih."

****

Beberapa menit kemudian ....

'CEKLEK'

Seseorang membuka pintu rumah, dilihatnya ... Fuyuki dan Hiyori. Mereka baru saja pulang dari belanja dengan membawa bungkusan kresek besar.

"Oh, kamu sudah tiba." Kata Fuyuki menyapa Mawaru dengan santai.

"I-iya ... baru saja, Master." Mawaru menjawab dengan canggungnya.

"Dari dulu kau tidak pernah berubah, Mawaru." Kata Hiyori yang tiba-tiba yang ikut masuk dalam pembicaraan mereka berdua.

"Baka Hiyorin!"

"Loh kok, baka?" Hiyori menatap Mawaru dengan muka jengkel kemudian memalingkan pandangan dan menggaruk-garuk kepala bagian belakang.

Fuyuki hanya tersenyum tipis melihat mereka berdua.

Sementara Ashina masih duduk dan melihat mereka bertiga berbincang-bincang tanpa menyelanya. Dia sangat menghormati adiknya yang dibilang orang serba bisa ini.

....

Fuyuki kemudian mengeluarkan smartphone dari celananya dan membuka kunci ... kemudian melihat notif panggilan tak terjawab [Ashina nee-san]

"Oh ya kak, maaf aku tadi tidak menjawab panggilanmu."

"Um, enggak kok tidak apa-apa." Ashina tersenyum lembut menanggapinya.

"Apa kakak memanggilku ketika Mawaru datang?"

"Hm ..., iya. Aku menyuruhnya masuk dan menemaninya berbincang-bincang di ruang tamu."

"Oh ya?"

"Ya."

"Apa yang kalian bicarakan?"

Deg!? Pertanyaan dari Fuyuki Membuat Mawaru khawatir kalau mereka sudah berbicara tentang keluarganya.

"Ah~ itu karena aku sendiri belum mengenalnya, aku memperkenalkan diri dan aku cuma mampir ke sini ketika senggang aja."

"Tapi, pada akhirnya kau sering tinggal di sini kak." Fuyuki mengatakan dengan muka dan nada malasnya.

"Ah kau ini kesannya seperti menganggap aku beban saja." Ashina memasang muka cemberut pada Fuyuki.

Fuyuki mengabaikannya.

Dalam hati Mawaru merasa lega "Syukurlah mereka tidak sesensitif keluarga Nakamura."

....

Fuyuki kemudian memperkenalkan kembali kakaknya, Ashina adalah anak adopsi dari keluarga Miyamoto dan sekarang dia bekerja sebagai administrator di kantornya. Bagi Fuyuki, Ashina sudah seperti kakak kandungnya sendiri meski Ashina sendiri terkadang masih melakukan sapaan formal pada Fuyuki layaknya orang lain karena jabatannya lebih tinggi dari dia. Sama seperti Mawaru dan Hiyori yang memanggil Fuyuki "Master" karena dia sekarang akan menjadi pelatih mereka berdua.

Hiyori datang ke rumah Fuyuki sekitar sebulan yang lalu. Kini Hiyori sudah terbiasa tinggal di rumah Fuyuki. Sementara Mawaru, harus beradaptasi terlebih dahulu. Mungkin Fuyuki yang sekarang beda dengan Fuyuki yang dulu ....

Fuyuki yang masih kecil terlihat lebih ceria dan ramah senyum, sedangkan sekarang jangankan tersenyum lebar, bahkan dia sering di juluki bocah sedingin es oleh teman-teman bermainnya. Hiyori-pun juga berpikir demikian. Tapi, Fuyuki tetap Fuyuki dia tetap baik pada semua orang terutama orang-orang terdekatnya.

****

Waktu untuk makan malam pun tiba.

Setelah beres-beres ruang kamar cewek untuk Mawaru, di dekat kamar yang ditempati Ashina ....

Kali ini mereka akan memulai makan malam.

"Hiyaaaa~ cukup melelahkan." Kata Ashina yang sedikit lelah karena membantu Mawaru beres-beres.

"Ah, maaf merepotkan Anda." Mawaru merasa sungkan pada Ashina yang membantunya.

"Tidak masalah." Kata Ashina yang tersenyum lembut.

Mereka menuju ruang utama dan ....

Mawaru melihat kanan kiri, tak melihat batang hidung Fuyuki dan Hiyori. "Mereka berdua ke mana?"

"Oh Hiyori sekarang sedang masak di dapur."

"Um ...."

"Kalau master?"

"Dia ...."

Kemudian Fuyuki datang dari arah pintu rumah.

"Itu dia sudah datang," Ashina berkata demikian pada Mawaru. "Okaerinasai" lagi-lagi Ashina menyambut kedatangan Fuyuki dengan hormat meski ia belum bilang "Tadaima."

"Ya." Jawab Fuyuki dengan sikap coolnya. "Mawaru, ikut aku." Ajak Fuyuki tiba-tiba dengan muka yang begitu serius.

"Eh? Ada apa?"

....

Fuyuki mengajak Mawaru ke rumah seseorang, itu adalah tetangganya.

"Rumah siapa?" Kata Mawaru yang masih penuh tanda tanya di kepalanya melihat papan nama keluarga di depan gerbang rumahnya.

"Ini rumah ketua RT kita. Untuk tinggal di sini, kamu membutuhkan izin ... paham kan?"

"Um. Iya." Jawab singkat Mawaru.

"Yosshaaa. kalau nanti di sana panggil aku 'Fuyuki' begitu saja, karena aku tadinya bilang pada mereka, kamu adalah kerabatku."

"Mereka?" tanya Mawaru keheranan.

"Ya, keluarganya pak RT."

"Eeeeh~"

Kemudian Mawaru dan Fuyuki masuk bersama-sama.

.... Kali ini seperti apakah keluarga pak RT yang di jumpai Mawaru yang ada di dalam sana?

****

avataravatar
Next chapter