1 1

Happy readingšŸŒø

Namanya Aquinetta Liora Wesley.Ā  Andai waktu bisa diulang kembali dia tidak akan ke kamar mandi belakang kampus. Pilihannya kali ini sangat salah besar, mengakibatkan dia harus melihat kejadian pembunuhan membuat sekujur tubuhnya membeku.

Didalam kamar mandi,Ā  seorang cowok sedang menghabisi nyawa korbannya.

Di adalah Grayen Alvaro Lanzo. Dia sedang memotong telinga korbannya yang sudah tak bernyawa. Bukan hanya telinga yang grayen potong tapi semua badan korbannya dia potong menjadi beberapa bagian kecil.

"ini akibatnya kalau lo berani ganggu kehidupan gue." Korbannya adalah seorang wanita

Quinetta merasa tubuhnya tidak bergerak. "Tubuh ayo bergerak" dia menarik napas dan melangkah dengan pelan. Tapi keberuntungan tidak berpihak padanya,Ā  dia menginjak botol minum dengan tidak sengaja.

Tidam ada pilihan lain,Ā  dia berlari sekuat tenaga "Tuhan tolong, aku belum ingin mati, kok jauj banget yah mana sepi lagi,Ā  huuuaaa mami, papi, kak Quili tolong Quinetta" keringat dingin dan air mata terus keluar saat mendengar langkah kaki dari belakang, Quinetta terus berlari sekuat mungkin dia tidak ingin mati dengan sia-sia ditangan pembunuh.

"tertangkap" lari Quinetta berhenti saat lengannya dicengkram dengan kuat.

Quinetta merasa jantungnya berhenti berdetak akibat takut bercampur kaget. Cowok dihadapnnya menampilkan tatapan membunuh. Tubuh Quinetta bergetar melihat tatapan yang diberikan grayen.

Ternyata pembunuh yang ada di hadapannya tampan.Ā  "lo lihat semuanya kan?" Grayen bertanya dengan tatapan dingin.Ā  Seolah-olah tatapan yang diberikan Grayen tatapan ingin menerkam Quinetta.

"Gu-Gue nggak melihatnya" ucap Quinetta berbohong.

deg...deg...deg "Tuhan mengapa jantungku seperti ini" ucap Quinetta sangat pelan dan memegang dadanya.

"Gue, Gue lapar" jawab Quinetta.

Tawa Grayen meledak tidak menduga akan menerima jawaban seperti itu.

"lo lucu juga" ucap Grayen. Tangannya kini berpindah ke puncak kepala Quinetta dan mengacak rambut gadis itu dengan lembut.

"apakah lo akan melaporkan tentang kejadian yang lo lihat kepada orang lain terutama polisi" memandang Quinetta dengan serius.

"nggak, gue berjanji" Quinetta berkata dengan tegas.

"Gue yakin lo nggak akan memberi tau siapa-siapa tentang kejadian tadi" Quinetta menatap heran yang ada dipikirkan Quinetta kerang "mengapa semuda itu dia lepasin Gue."

"karena gue yakin lo nggak akan berani bohong kedua kalinya. Tapi kalau lo sampai hianati gue, gue tidak akan cari lo terus gue bunuh lo seperti orang yang gue bunuh tadi." Quinetta merinding mendengar ucapan Grayen yang mengancamnya.

"Gu-gue nggak akan mengingkari janji yang sudah gue buat" Quinetta berkata dengan tegas dan berusaha menyakinkan pria yang ada dihadapannya.

" siapa nama lo?" tanya Grayen dengan tatapan ingin tahu.

"Aquinetta Liora Wesley" jawab Quinetta dengan cepat.

" lo jurisan apa dan semester berapa?" tanya Grayen.

" Kedokteran semester 3"

" mending lo ke kelas,Ā  udah bel" suruh Grayen

" i..i...iya" jawab Quinetta gugup.

"gue.....gue ke kelas dulu" Quinetta bersiap sopan dan langsung melangkah meninggalkan Grayen.

"lo orang pertama yang bebas dari maut, setelah lihat gue bunuh orang" Grayen menatap punggung Quinetta yang semakin jauh meninggalkannya

"dibanding membunuh lo, ada hasrat lain yang muncuk dari dalam diri gue yaitu lindungin lo" Grayen merasa heran dengan dirinya sendiri.Ā  Selama ini dia nggak pernah merasakan hal ini.

Dia menarik napas kasar. Sejak tadi jantungnya berdetak nggak biasa, dan merasakan kenyamanan saat berada didekat Quinetta " jadi ini yang disebut cinta."

"ternyata gue punya hati juga" Grayen tertawa Ia merasa lucu dengan apa yang dialaminya sekarang.

" Quinetta now you are mine"

-----------_------------------------------

Happy reding guys

Jangan lupa vote dan coment

Dan maaf jika ada kesalahan kata atau penulisanšŸ˜Š

avataravatar
Next chapter