2 Chapter 2

Yuki melihat sekeliling nya telah berubah, Yuki dipindahkan dari tempat gelap itu ke hutan besar. Yuki memeriksa terlebih dahulu sekeliling nya apakah senjata yang biasa dia pakai masih ada.

Tidak jauh dari tempat Yuki dipindahkan Yuki menemukan alat yang biasa dia gunakan untuk membunuh. Disana terdapat pistol, pisau, dan katana yang sering Yuki .

Tiba tiba didepanya terdapat layar yang menyala.

[Selamat kamu berhasil diteleportasikan ke dunia ini]

[Kamu memiliki misi utama dan misi sampingan]

[Misi utama adalah misi yang wajib diselesaikan]

[Jika tidak diselesaikan maka pengguna akan diberi hukuman]

[Misi utama: mencari tahu rahasia yang terkandung dalam Taigu]

[Batas misi: tidak ada]

[Hukuman kegagalan misi: pengguna terjebak di dunia ini selamanya]

Yuki melihat apa yang dikatakan misinya. Disana tertulis senjata Taigu yang membuat Yuki tertarik. Yuki bersiap untuk mencari gua untuk bermalam setelah melihat hari mulai gelap.

Yuki menemukan sebuah gua tidak jauh dari tempat Yuki dipindahkan. Yuki memeriksa gua tersebut dan menemukan ular yang sedang tertidur didalamnya.

"Ternyata dunia ini bisa sebahaya  ini . Aku harus  membunuh ular tersebut untuk bermalam." Gumam Yuki sambil memegang katananya , Yuki menyelinap perlahan lahan agar tidak membangunkan ular tersebut.

Saat dirasa sudah  cukup dekat Yuki menyerang tempat jantung ular berada dengan katana, Yuki menusuk jantung ular lalu mengambil kembali katananya. Ular tersebut tidak langsung mati dan dengan marah menatap Yuki .

"Yup, dia sangat marah dengan ku." Kata Yuki sambil menyiap kan katananya kembali.

Ular tersebut mulai menyemburkan racunnya kepada Yuki , Yuki menghindari nya dengan gesit hingga ular itu marah.

Marah karena tidak berhasil ular tersebut membuka mulutnya lebar-lebar ingin melahap Yuki . Yuki berhasil menghindar , lalu Yuki menusuk kembali jantung ular tersebut. Ular itu mendesis dan jatuh ke tanah.

Merasa ular tersebut sudah mati, Yuki menghampirinya .Yuki membongkar bangkai ular tersebut dan daging ular tesebut dimakan oleh Yuki .

Yuki bisa mengetahui daging ular tersebut beracun atau tidak karena skil Itu merupakan cara bertahan hidup yang diajarkan organisasi untuk menjalankan misi.

Yuki juga memiliki toleransi racun yang sangat tinggi akibat ketika diorganisasi ia dicekoki racun. Dari racun lemah hingga racun yang sangat berbahaya.

Yuki memakan daging ular tersebut hingga kenyang, racun ular tersebut Yuki ambil untuk menjadikan nya senjata.

"Ular nya lumayan enak, tapi lebih baik kalau ada bumbu ." sambil mengingat rasa ular tersebut, setelah itu Yuki pun tidur dengan damai.

==========

Keesokan paginya Yuki bersiap untuk menelusuri  hutan yang belum sempat ia telusuri. Yuki membawa daging kemarin untuk cadangan makanan . Setelah bersiap Yuki pun mulai menjelajahi nya.

Tak jauh dari gua Yuki menemukan sebuah reruntuhan. Yuki memeriksa sekeliling reruntuhan itu untuk mencari petunjuk untuk masuk. Yuki menemukannya dan perlahan lahan masuk kedalam reruntuhan.

Di dalamnya terdapat prasasti prasasti zaman dahulu. Di dinding terdapat sebuah gambar seseorang yang menemukan sebuah pedang berbentuk katana yang ditancapkan kedalam batu. Orang itu mencabut pedangnya lalu mengamuk.

Digambarkan orang tersebut seperti gila setelah mencabut pedangnya, orang tersebut membunuh mahkluk hidup apa saja yang berada didepanya.

Di juga digambarkan menghancurkan sebuah negara.

Kegilaan itu tidak pernah berakhir sampai seseorang membunuh orang itu lalu menyegel pedangnya di tempat ini. Pedang itu digambarkan menancap disebuah batu yang berada disini.

Karena penasaran Yuki pun mencari pedang tersebut. Yuki menemukan jalan tersembunyi yang mengarah ke ruang rahasia .

Untuk masuk keruang rahasia , Yuki diharuskan memecah kan pazel di depan pintu gerbang. Yuki harus menemukan 4 buah kristal lalu meletakkan di tengah gerbang.

Yang kebetulan sudah Yuki temukan ketika menjelajahi reruntuhan. Kristal yang dibutuhkan Yuki tinggal satu yang berada di depan gerbang.

Di depan gerbang Yuki melihat mayat sudah berubah menjadi kerangka.

Di kalung tengkorak tersebut terdapat kristal yang Yuki butuh kan. Lantas saja Yuki pun mengambilnya , tiba tiba  tengkorak itu bergerak dan berbicara.

"Siapa saja yang mencabut pedangnya dari segelnya akan membuat dunia dalam bahaya. Pedang itu mengandung kekuatan besar yang bisa terus tumbuh, akan tetapi jika pengguna pedang tidak bisa menanggung emosi negatif dari pedang, maka pengguna pedang akan menjadi gila dan menghancurkan makhluk hidup apa saja yang berhadapan dengan nya.

Kau yang sudah membangunkanku sudah kuperingati , jangan mencabut pedangnya dari segel" kata mayat itu kemudian dia diam kembali.

"Perasaan apapun yang kuhadapi pasti akan aku taklukan, aku tidak akan menyia-nyiakan hidup keluarga ku. Baiklah mari kita masuk ke dalam sini." Kata Yuki kepada mayat tersebut. Yuki kemudian menempelkan ke empat kristal ke tempatnya . Kristal itu menyala dan membuka gerbang yang dihadapkan Yuki .

Di dalam terdapat pedang yang menancap di sebuah batu besar. Yuki berjalan perlahan lahan kearah batu . Disana terdapat pedang hitam legam yang mengeluarkan aura yang menyeramkan .

"Sudah berapa tahun telah disegel disini. Aura pedangnya sudah mulai bocor keluar. Aku harus siap apa saja yang ada di hadapanku ." Sambil berbisik Yuki bersiap mencabut pedang tersebut.

Saat Yuki mencabut pedangnya perlahan lahan emosi negatif memasukinya. Emosi tentang kemarahan ,kesedihan, dan penyesalan bergabung menjadi satu. Emosi tersebut mulai mengikis emosi Yuki yang mana membuat Yuki kesakitan.

"Aku harus kuat, karena aku memilih hidup aku tidak boleh mengecewakan keluargaku!" Teriak Yuki sambil menahan rasa sakit.

Perlahan Yuki mulai terbiasa dengan emosi ini, Yuki mulai menaklukkan pedang dengan tekadnya. Perlahan lahan namun pasti Yuki mulai menaklukkan pedang tersebut. Yuki berhasil menaklukkan pedang tersebut setelah sekian lama.

Yuki mengetahui pedang apa ini dan mengapa bisa sangat kuat. Pedang ini bernama

'Demon Sword: Glottony'

Pedang ini bisa melahap kekuatan yang dibunuh oleh pedang tersebut. Akan tetapi jiwa yang menjadi korban tidak akan pernah bisa bebas . Jiwa yang dibunuh bisa Yuki lahap atau  Yuki bebas kan tergantung keinginan Yuki .  Tetapi jika Yuki memilih melahap jiwanya Yuki harus menanggung emosi negatif jiwa korban yang Yuki lahap.

"Katana yang bagus, tapi sayang jiwa yang ada di dalam pedang sudah lama mati jadi aku tidak bisa melahapnya.

Tapi aneh aku bisa merasakan emosi yang berada disekitar ku, seperti rumput yang aku injak ini, aku bisa merasakan kemarahan nya. "pikir Yuki sambil berjalan keluar reruntuhan.

Saat sudah cukup jauh dari reruntuhan, tiba tiba Yuki merasakan pusing yang amat besar yang mana mengakibatkan Yuki pingsan.

Saat Yuki sedang pingsan tiba iba datang seorang perempuan berambut hitam panjang mendekati Yuki .

"Kenapa ada orang asing di gunung ini?" ucap perempuan tersebut. Ia memeriksa sekeliling wanita tersebut dan menemukan senjata yang tergeletak di dekatnya.

"Benar saja bukan orang biasa, mungkin pembunuh yang dikirim kekaisaran untuk membunuh ku?" katanya sambil memeriksa Yuki .

Perempuan tersebut mencoba menyentuh pedang Yuki .

Tiba tiba perempuan tersebut merasakan banyak emosi negatif yang masuk padanya. Ia merasakan kemarahan yang telah membunuh nya. Sedih akibat tidak bisa bertahan untuk pulang , penyesalan karena tidak membunuhnya, dll

Emosi tersebut berkumpul menjadi satu yang mengakibatkan perempuan tersebut batuk darah karena tidak kuat menanggung emosi nya.

"Uhuk...uhuk emosi apa ini, kenapa emosi bisa seperti ini. Apa yang telah diperbuatnya."kata perempuan tersebut sambil menyeka darah di mulutnya

.

"Apa aku bantu atau tidak ya, aku melihat ekspresi kesakitan diwajahnya. Lebih baik aku tolong untuk menanyakan informasi." Katanya sambil membawa Yuki ketempat lain.

=============

Dilain tempat

Perempuan tersebut membawa Yuki kebelakang gunung. Disana terdapat markas yang cukup besar.

"Dari mana saja kamu Akame, kamu tidak biasanya telat dalam menjalankan misi." Kata seorang yang bernama Nanjenda. Leona berbalik ke Akame lalu  melihat Akame membawa seseorang

.

"Siap itu Akame , kamu tidak akan membawa orang yang tidak dikenal begitu saja." Kata seorang wanita berambut putih dengan mata yang satunya tertutup. Dia adalah pemimpin Night Ride Najenda.

"Nanti saja ketua , aku mau mengobati nya terlebih dahulu" kata Akame lalu membawanya ke tempat tidur.

Akame lalu mengobati Yuki yang berbaring diatas kasur. Akame melihat Yuki tidak terluka parah, ia merasa heran kenapa ia bisa pingsan disana. Akame lalu keluar dan menutup pintu

POV Najenda

Aku melihat Akame membawa orang asing ke markas. Aku takut dia merupakan seorang pembunuh yang dikirim kekaisaran. Aku menunggu Akame selesai mengobati nya lalu keluar dari kamar.

"Siapa itu Akame ?" tanya ku

"saya menemukan nya di belakang gunung ketika kembali ke markas . Aku berniat meninggalkan nya dan mengambil Taigu nya.

Waktu ku menyentuh pedangnya aku merasakan bayak sekali emosi negatif yang bergabung menjadi satu di dalam pedang tersebut.

Aku penasaran bagaimana seseorang bisa menanggung bayak emosi negatif dalam waktu lama."kata Akame .

"Tapi Akame kau tidak bisa saja membawa orang asing ke tempat kami . Siapa tahu ini merupakan pembunuh dari kekaisaran?" kata aku memandang Akame .

"Aku tidak merasa dia dari kekaisaran. Juga ku tidak pernah melihat wajahnya di empire." Kata Akame dengan wajah serius.

"Baik beritahu anggota yang lain untuk situasi yang terburuk." Kata aku

"Baik pemimpin." Kata Akame lalu pergi dari sana

"Kuharap ini tidak akan menjadi buruk ." batin Najenda melihat keluar jendela.

avataravatar