38 33. kesalahpahaman

" Ap-... "

Reji baru saja ingin berbicara, namun wanita berambut perak tersebut langsung meluncur kepelukan Reji.

Reji yang di peluk oleh wanita cantik berambut pirang tertegun. Wanita itu adalah Aurora, dia memeluk erat Reji seolah - olah dia takut kehilangannya.

Reji melihat ini terpana, namun saat dia melihat dia berlinang air mata dia tidak bisa tidak untuk mengelus rambutnya.

Sedikit senyum muncul di bibir Reji, dia mengelus rambut pirang Aurora dengan lembut.

Wanita dingin berambut merah mendekati Reji, dia adalah Hela sang dewa kematian tingkat S.

Hela mendekati Reji dengan sendikit tersenyum lembut di wajahnya, dia selalu melihat Han Xiao dengan pandangan yang lembut sejak lebih 100 tahun sudah dia mengikutinya dari sebuah planet biru kecil menuju kosmos tidak terbatas ini.

Namun yang tidak di ketahui Hela adalah bahwa Han Xiao yang dia harapkan sudah meninggal dan sudah tidak ada, Hanya ada Reji yang menggunakan Artefact Han Xiao yang membuat semua garis keturunan miliknya untuk diubah menjadi tubuhnya dan bahkan Reji sendiri tidak mengetahui bahwa wajah Reji sangat mirip dengan Han Xiao.

Setelah menangis Aurora mengangkat kepalanya dan menghadap ke Reji, dia langsung berbicara.

" Kakak han, kemana saja kamu menghilang selama beberapa tahun ini ? " Tanya Aurora dengan nada lembut.

" Nona, apa maksudmu ? " Reji bertanya dengan nada pelan.

" Kau - " Aurora langsung membeku di tempat.

Begitupun Hela dia diam di tempat bersama dengan Aurora, mereka berdua bingung. jelas di depan mereka adalah Han Xiao tetapi dari nadanya sangatlah terasing bagi mereka seolah olah mereka tidak mengenalnya.

" Kakak laki laki, ini aku Aurora kecil. Apakah kamu melupakan aku ? " Tanya Aurora dengan pelan serta nadanya bergetar karena takut mendengar hal yang salah dengan apa yang didengarnya.

" Maaf nona, aku bukanlah kakakmu. Saya sangat terkejut saat kamu bilang aku kakakmu " Jawab Reji dengan lembut, dia sangat ingin membuat kedua wanita ini menjauh darinya karena sangat mengganggunya entah dari hatinya ataupun dari dalam dirinya.

Setelah mendengar kata kata Reji, Baik Hela dan Aurora langsung membeku di tempat. Mereka berdua langsung linglung, Orang didepan mereka yang selalu menjaga muka poker di depan yang lain, namun sebenarnya Han Xiao adalah orang yang baik bagi mereka berdua.

Mulai dari menyelamatkan Aurora dari Gemini, membantu Hela saat selesai pelatihan di Dragon Palace. Bahkan mereka berdua masih ingat bahwa Han Xiao pernah berjanji bahwa selama dia hidup akan menjaganya yang membuat kedua orang tersebut agak jatuh hati.

Tapi kenyataan sangatlah kejam, di depan mereka Han Xiao tersenyum, namun senyum itu bukan senyum yang biasa mereka berdua lihat, itu adalah senyum yang terasingkan.

" Permisi, Kalian menganggu tuan, bisakah kalian pergi ? " Tiba - tiba mereka berdua terbangun dari lamunan oleh suara lembut.

Itu adalah Wenxue, salah satu penjaga pribadi Reji. Wenxue adalah wanita cantik bagaikan peri, namun wajahnya yang dingin dapat membuat orang menjauh dan hanya bisa menganguminya dari jauh.

Wenxue sendiri adalah mantan anggota Shadow Corps yang di dirikan Reji sejak lama, berisi Godking Tingkat 1 hingga Godking Tingkat 9 atau bisa dibilang Godking puncak yang siap menembus ke ranah berikutnya.

" Siapa kamu ? " Hela bertanya dengan muka dingin, karena dia merasa terancam dari wanita di depannya.

" Saya hanyalah budak rendahan dari Tuan Reji, Maaf bila menyinggungmu nona. Namun, kamu menganggu waktu berkualitas milik tuan " Jawab Wenxue dengan nada acuh tak acuh kepada Hela.

Hela mendengar jawaban darinya tidak puas, tiba tiba dari tubuh Hela keluar sebuah kabut dan aura hitam, itu adalah manifestasi dari hukum Kematian yang diperoleh oleh Hela saat dia menerobos ke tingkat S.

" Minggir " Hela berkata dengan nada yang lebih dingin, di tambah suasana mencekik karena aura kematian miliknya.

" Kamu yang minggir Wanita, Kamu sangat menganggu mata tuanku " Jawab Wenxue dengan nada yang lebih dominan.

" Heh " Hela kesal.

Karena tidak menahan amarah, Hela langsung menyerang Wenxue dengan sebuah Manifestasi hukum Kematian miliknya yang sudah di kembangkan olehnya.

Aura gelap mulai berbentuk menjadi sebuah kepalan tangan dan meninju menuju Wenxue. Untuk Wenxue sendiri dia masih tenang seperti air saat melihat serangan di depannya.

" Minggir kamu Bi*ch " Teriak Hela.

" Apa katamu " Jawab Wenxue

Seolah olah terprovokasi oleh Hela, Wenxue langsung mengeluarkan aura biru yang terpancarkan olehnya, itu sangatlah dingin dan menyebabkan lapisan es mulai muncul di sekitar tubuhnya.

Saat kepalan hitam ingin menyentuh Wenxue, tiba tiba tembok es yang kokoh berukuran dua kali lipat dari tubuh Wenxu muncul untuk melindunginya.

" Ice Art : Spinning Sword "

Tiba tiba Wenxue meneriakkan mantra dan aura biru mulai mengembun dan membentuk sebuah Es lalu mulai menyerupai pedang. Pedang tersebut mulai berputar dengan cepat dan langsung menebas kearah Hela.

Hela melihat serangannya tidak berhasil dan dia menerima serangan dari wanita di depannya langsung serius.

" Death Art : Protective Guard "

Tiba tiba aura hitam dari Tubuh Hela mulai membesar dan membuat sebuah tameng hitam kokoh di depannya untuk menahan serangan.

Saat serangan saling bentrok langsung menyebabkan getaran di sekitar area. Hela dan Wenxue hendak melanjuti serangan masing masing, namun mereka tidak dapat menggerakkan tangan mereka dan tiba tiba mereka mendengar suara lelaki di telinga mereka.

" Cukup, apa kalian ingin merusak resort ku ? " Reji bertanya dengan agak jengkel, terkadang pemikiran wanita sulit untuk di tebak.

" Tuan, Wanita udik ini mengganggu waktu berkualitas milikmu " Wenxue berbicara dengan nada memelas seolah olah dia tidak ada sangkut pautnya dengan pertempuran tadi.

" Apa maksudmu pelayan rendahan, Aku hanya ingin bertemu Han Xiao dan kamu - " Hela hendak berbicara lebih lanjut, namun dia di tahan oleh Aurora yang memegang pundaknya.

" Maaf, kakak Hela selalu Inplusif " Kata Aurora dengan nada minta maaf.

" Tidak apa apa, kalian tidak salah. hanya saja jangan bertarung untuk merebutkan hal yang tidak jelas " Jawab Reji.

Namun saat Reji berkata seperti itu suasana langsung canggung, alasannya sangatlah jelas karena sudut mata dari ketiga wanita tersebut berkedut.

" Bodoh !! " ketiga wanita tersebut berbicara dengan serempak.

Hela langsung menarik Aurora untuk pergi dari tempat itu, dia ingin memesan tempat tinggal di resort agar tidak kesal dengannya.

Sedangkan Wenxue langsung pergi entah kemana Reji tidak mengetahuinya.

Pelaku utama insiden ini, Reji hanya bisa menatap kosong pada kejadian ini. Dia hanya bisa menggelengkan kepalanya dan berkata.

" Wanita memang mahluk yang tidak bisa di mengerti " Kata Reji saat tangan kanannya mulai menyeruput Anggur di gelas.

Namun saat Gelas tersebut di mulutnya, dia melihat gelas tersebut dan ternyata itu membeku.

" Aih, Immortal Wine milikku. Padahal hanya kesalahpahaman belaka. " Reji berkata dengan lirih.

Reji membuang cangkir tersebut, dan mengeluarkan botol Immortal Wine yang baru, Dia langsung meminumnya dari botol dan kembali duduk di bangku untuk menikmati sinar matahari.

" Ahhh, Tidak ada yang lebih nikmat dibandingkan kedamaian seperti ini "

Gumam Reji..

avataravatar
Next chapter