webnovel

Chapter 02 - Kerajaan Eloair

Silvi meneriak kan nama Yuu dengan keras, namun Yuu yang sudah terlanjur kesal tak mendengarkan suara ibu nya.

Yuu mengambil Ranting pohon yang ada di tanah, aliran aura listrik mengalir ranting tersebut, seekor orc mencoba memukul menggunakan pentungan besar, namun belum sempat mengayunkan kebawah, tubuhnya sudah terbelah dan bagian tubuhnya seperti tersetrum.

Dari sudut pandang Ibu nya bahkan Yuu tak sedikit pun bergerak dan menebaskan rantingnya.

Namun dari sudut pandang Yuu dia berbalik dengan cepat dan langsung menebaskan rantingnya dan membuatnya terbelah.

Yuu langsung bergerak dengan cepat meloncat sana sini sambil menebas orc orc yang ada di sekitarnya, para orc mencoba menyerang nya namun tak ada satupun serangan yang kena.

Silvia tak hanya diam, dia juga ikut membantu dengan sihir sihir nya.

Silvia adalah seorang Spell Caster tingkat 5, bisa di bilang itu sudah sangat cukup kuat jika sudah mencapai tingkat 5, sihir yang di gunakan Silvia hanyalah sihir sihir tingkat 1 sampai 2 itu sudah cukup untuk menumbangkan orc, namun Silvia sedikit kelelahan akibat Mana nya yang sudah terkuras banyak membunuh berpuluh puluh dengan Sihir beruntun sangat berbahaya bagi seorang Spell Caster sendirian.

( note : tingkat tertinggi pengguna kekuatan adalah tingkat 10 )

Silvia yang sudah kelelahan fokus nya menjadi kacau dia tak bisa berkonsentrasi bahkan sihirnya meleset, Silvia yang tak sadar ada orc di belakangnya, dia terkena hantaman pentungan di punggung nya yang membuatnya terpental menembus ranting ranting pohon yang membuat baju nya sobek sobek, Silvia mengeluarkan darah dari mulutnya, pandangannya mulai kabur, Orc tersebut mendekat sambil mendekatkan tangannya yang mencoba menggenggam, namun tubuhnya langsung tercincang.

Samar samar Silvia melihat Yuu yang mencincang Orc tersebut.

" Yuu... "

Silvia langsung tidak sadarkan diri.

Yuu mendekati Silvia ibu nya, menyentuh badannya lalu menggunakan Heal kecil kecilan, untuk menyembuhkan luka luka kecil di tubuh Silvia, lalu Yuu menggendong nya, dan berjalan kearah Selatan.

Desa sudah terbakar tanpa sisa, mayat mayat warga maupun ratusan para orc yang sudah tak berbentuk mewarnai tanah dengan merah darah.

Ke esokan harinya para prajurit dari sebuah kerajaan datang ke desa tersebut, namun mereka hanya bisa melihat mayat mayat para orc yang kebanyakaan sudah tak berbentuk.

" Lapor kapten, tidak di temukan satu pun warga di sekitar sini, namun kami menemukan banyak kuburan di sana "

Salah seorang prajurit melaporkan hal hal yang mereka temukan kepada seorang kapten nya.

Angin menerpa wajahnya yang cantik dan mengembangkan rambut blonde nya yang terurai, tatapan matanya penuh akan keseriusan, bibirnya merah merona, dan meskipun tubuhnya di tutupi armor, tak bisa menutupi ukuran payudaranya yang sangat besar, meskipun sudah memakaj armor, di saat berjalan kedua payudaranya tersebut tetap boing boing.

" Kita kembali dan di perjalanan sambil mencari orang yang sudah menghabisi ratusan orc dan menguburkan jasad jasad para warga harus di temukan, dia pasti akan menuju ke kerajaan kita Eloair, karena hanya kerajaan kita yang terdekat "

" SIAP KAPTEN ! "

Semua prajurit serempak menjawab, lalu mereka kembali menaiki kuda dan pergi kearah selatan sambil berpencar.

' Menghabisi ratusan Orc hanya dengan dua orang, aku tak yakin mereka ada ditingkat berapa, tapi kalo menebak setidak di tingkat 6 atau 7, kerajaan harus bisa mendapatkan seseorang seperti itu, sebelum perang pecah '

Kapten tersebut bisa tau hanya ada 2 orang di karenakan jejak sihir yang ada pada bagian tubuh para orc semua nya sama, seperti ada nya bekas Es, dan listtik yang masih mengalir, di karenakan itu lah dia sangat yakin.

Sementara itu di sebuah hutan, Yuu tertidur sambil terduduk, Silvia Ibu nya Yuu yang masih belum sadar di paha Yuu, mulai membuka matanya.

Saat membuka matanya Silvia menatap wajah Yuu yang tertidur sangat pulas, rambut hijau panjang yang tak terikat milik Yuu di hembus oleh angin, wajahnya yang tampan, bagai pangeran membuat pipi Silvia tersipu, dia tak bisa mengalihkan padangannya.

' Tampan sekali... Bahkan aku bisa merasakan betapa kerasnya tangannya yang menyentuh perutku... '

' Andai saja dia bukan anak ku... Mungkin aku akan menikahinya... '

Silvia yang sadar pikirannya sedang tak waras langsung membuat wajahnya memerah sambil memukul mukul udara.

Yuu yang merasa ada sesuatu bergerak terbangun dan melihat ibunya sedang bertingkah konyol, lalu dia mengelus wajah ibunya, yang semakin membuat ibunya tersipu malu.

" Yuu ! Jangam seenak nya menyentuh wajah ibu ! "

Meskipun marah wajah Silvia tetap sangat cantik malah semakin tambah cantik.

Yuu hanya bisa tertawa kecil sambil menggaruk belakang kepalanya.

Lalu Silvia bangun dari pangkuan Yuu, dia duduk di sampingnya, sambil melihat sekitar.

" Ini... "

" Ah kita tidak bisa tinggal di desa lagi, desa sudah habis terbakar, pilihan satu satunya kita hanya bisa pergi, yah mungkin kita bisa tinggal di kota kerajaan "

" Tapi Yuu, kita tidak punya uang banyak... Bagaimana kita bisa tinggal di kota "

" Ibu tenang saja, aku akan mencari kerja di kota, ibu bisa bersantai "

" T-tidak, aku mana bisa membuat anak ku sendiri kerja, ibu juga akan kerja ! "

Mata ibu nya Yuu bersinar, Yuu hanya bisa menghela napasnya, mau bagaimana pun Ibu nya tetap menganggapnya seorang anak anak bukan seorang lelaki yang dewasa.

" Ngomong ngomong anak ku, sejak kapan kamu begitu kuat ? Bahkan kamu cuman pakai ranting untuk membunuh orc orc tersebut, dan kenapa tubuh seperti sudah terbiasa bertarung dengan banyak monster ? Dan- "

Yuu menutup mulut ibu nya dengan jari telunjuknya, pipi ibunya langsung memerah.

" Ibu pasti lapar, aku akan membuatkan sesuatu untuk ibu, setelah itu aku akan menceritakannya "

Ibu nya mengangguk seperti anak kecil yang lucu.

Yuu menangkap 2 ekor kelinci, mengambil daging nya, lalu kembali menyalakan api unggun, tak lupa juga Yuu mengumpulkan bahan bahan yang bisa dibuat menjadi bumbu untuk daging tersebut.

Di dunia ini ada bahan bahan yang sangat mirip di dunia Yuu sebelumnya, seperti cabai, bawang merah/putih.

Yuu menusukkan ranting pohon ke daging kelinci, mengoleskan beberapa bumbu, lalu mulai membakarnya di api unggun, bau harum tercium saat di bakar, air liur ibu nya menetes keluar dari mulutnya yang terbuka dengan mata yang berbintang bintang.

Ibu nya kembali bertanya bagaimana Yuu bisa sangat kuat, padahal menurut ibu nya Yuu belum melakukan kontrak dengan Binatang Spiritual apapun.

( note : di dunia ini setiap orang bisa melakukan kontrak dengan Binatang Spiritual untuk membangkitkan kekuatan/Sihir mereka, kenapa Yuu bisa memakai sihir ? Karena Yuu sebelumnya lahir di dunia yang memang benar semua manusia di sana memiliki kekuatan sejak lahir, adapun tingkat Binatang Spiritual di dunia ini di mulai dari tingkat D sampai dengan SS )

Yuu belum bisa bilang bahwa sebenarnya dia bukanlah Yuu anak nya Silvia, dia terpaksa berbohong, saat dia pergi kehutan dulu, dia merasakan ada hal yang aneh pada tubuhnya, mungkin itu adalah sebuah keajaiban, setelah itu dia membunuh banyak sekali monster di sana.

Mungkin orang lain tak akan percaya dengan Yuu, akan tetapi Ibu nya malah terkagum kagum dengan Yuu, dia bilang kamu memang mendapatkan keajaiban, dia percaya begitu saja dan tak bertanya kembali.

Setelah mereka selesai makan, mereka kembali berjalan menuju ke selatan, yaitu ke kerajaan Eloair, ibu nya Yuu bilang dia mempunyai seorang kenalan di sana, mungkin dia bisa membantu mereka berdua.

Setelah berjalan 15 menitan akhirnya mereka sampai di depan gerbang kota kerajaan Eloair.

Kota yang sangat mewah, pagarnya setinggi 15 meter yang terlihat sangat kokoh berwarna putih terang, bahkan para penjaga berpatroli di atas pagar tersebut, di depan gerbang ada 4 penjaga masing masing 2 di sebelah kanan dan 2 di sebelah kiri, sambil memegang tombak mereka berdiri tegak dan padangan lurus kedepan.

Di dalam kota yang sangat ramai dan padat penduduk, meskipun begitu itu baru saja distrik 1, di kerajaan ini terbagi menjadi 3 distrik, di distrik 1 hanyalah bagi para orang biasa dan petualang tinggal para petualang biasanya bergabung dengan Guild, adapun di distrik 1 ini mereka mempunyai 6 Guild besar yang mempunyai bangunan sendiri, dalam kerajaan ini di setiap distrik luasnya sangat berbeda, ya intinya di distrik satu ada beratus ratus rumah maupun toko, sedangkan untuk distrik 2 di isi oleh para bangsawan dan rumah mereka semua besar besar, bahkan lebih luas dari distrik 1 sedangkan di distrik 3 adalah pusat nya, yaitu tempat istana raja berada, dan keluarga keluarga bangsawan besar tinggal, dan toko toko terbaik berada di sana.

Yuu dan Ibunya kemudian melewati gerbang dengan nyaman tanpa apapun.

Yuu menarik napasnya dalam dalam dan mengeluarkannya, dia sudah lama tak merasakan di tempat yang seramai ini, kehidupan baru nya pun di mulai, begitupula dengan ibu nya.

" Tunggu kalian berdua ! "

Suara seorang wanita terdengar dari belakang mereka, seorang wanita ber armor menunggangi kuda, dan di belakangnya banyak prajurit mengikutinya, mereka adalah prajurit yang baru kembali dari desa nya Yuu, dan wanita tersebut adalah kaptennya.

Dengan penuh tanda tanya Yuu dan ibu nya menatap ke wanita berkuda tersebut, namun meski begitu dia tak turun dari kuda nya.

" Kalian berasal dari mana ? "

Pertanyaan itu langsung terlempar kepada Yuu, wanita itu merasakan bahwa Yuu adalah orang yang berbahaya.

Sedangkan yang di pikirkan Yuu adalah

' Wow payudaranya gede banget, hehehe '

Tanpa sadar Yuu tersenyum mesum.

" Hei dimana sopan santun kalian !! Kapten sedang bertanya cepat jawab ! "

Dengan nada marah orang yang berada di sampingnya kapten tersebut adalah wakil kaptennya.

Yuu memandangi wakil kapten tersebut dengan niat membunuh, namun dia kemudian membuang napasnya, merasa di remehkan wakil kapten tersebut menghunuskan pedangnya di depan wajah Yuu.

Di saat itu hanya Ibu nya dan Kapten bisa melihat apa yang terjadi saat satu tangan wakil kapten tersebut di patahkan, mereka berdua terkejut dengan yang mereka liat, bahkan tak bisa berkata kata.

Setelah itu wakil kapten tersebut berteriak kesakitan sangat kencang sehingga terjatuh dari kuda nya, para prajurit yang berada di belakang meskipun mereka kaget, mereka langsung mengepung Yuu dan ibunya sambil mengarahkan tombak ke depan.

" Hei... Kalian tau aku sangat benci ketika ada orang yang mengarahkan senjata kepadaku.. "

Nada suara Yuu yang awalnya biasa biasa saja berubah menjadi dingin, Ibu nya yang mendengar pun langsung ketakutan, ibu nya berpikir, dia bukanlah Yuu yang aku kenal, bahkan Kapten merasa merinding, sedangkan para prajurit seluruh tubuh mereka bergetar, bahkan mereka tak bisa memegang senjata masing masing dengan benar.

" Bahkan jika seluruh orang kerajaan kalian melawanku pun, maka bisa di pastikan kalian lah yang akan mati "

Tatapan Yuu seperti menusuk langsung kedalam mata si Kapten, dia ingin berbicara pun mulutnya tak bisa terbuka.

Yang di lakukan Yuu adalah mengeluarkan tekanannya, walau begitu ini masihlah tekanan kecil nya, Yuu adalah seorang raja, di dunia sebelumnya, bahkan kehadirannya saja membuat orang langsung bersujud.

" Jadi bagaimana ? Turunkan senjata kalian atau kalian mau maju dan serang aku bersama sama ?? "

Mereka semua tak ada yang menjawab, mereka semua ketakutan, setelah itu Yuu menghentikan tekanannya, semua orang yang berada di sana merasa ke lelahan, bahkan mengeluarkan keringat yang banyak.

"K-kita pergi.. "

Dengan suara nya yang kecil, meskipun kecil para prajurit mendengar mereka langsung bergegas pergi dengan perasaan ketakutan.

" Hei kau kaptennya kan, siapa namamu ? "

"Y-Yura, Y-Yura Eltair "

" Baiklah kau bisa pergi "

Yang saat ini di pikirkan oleh Yura adalah hanya ingin cepat cepat pergi dan tak ingin bertemu dengannya lagi, dia pun langsung memicu kudanya dengan cepat.

" Kalo begitu ayo kita ketempat teman ibu "

Nada Yuu kembali seperti semula dan dia tersenyum kembali, Ibunya merasa lega dan ikut tersenyum

" Ayo Yuu ! "

To be continue

Next chapter