1 Preparation

Seorang gadis terbangun dari mimpinya karena sesuatu mengguncang-guncang tubuhnya.

Perlahan dia mulai membuka matanya sambil menyeka air liurnya yang masih melekat di

pipinya. Terlihat seorang wanita memakai daster yang masih setia duduk di sebelah gadis itu.

Mata gadis itu mulai tertutp kambali tetapi tertahan oleh suara yang keras.

" Tata ayo mandi ntar kesiangan !" Teriak wanita dengan lantang.

" Hmmm….." Jawab gadis itu sambil mengulet.

"Ayo buruan bangun emang mama ngurusin kamu doang ? Mama juga kudu masakin makanan buat abang kamu !" Teriak wanita itu.

" Iyaaa….." Jawab gadis itu sambil menurunkan kakinya dari ranjang.

"Pokoknya mama balik lagi kamu udah harus mandi ! Oh iya, jangan lupa bangunin abang kamu juga." teriak wanita itu sambil menggebrak pintu kamar.

Gadis itu menengok mandapatkan sesosok laki-laki yang masih setia terlelap dengan baju

yang tersingkap. Laki-laki itu adalah kakak ketiganya Tata. Dia adalah penghuni rumah yang paling sulit bangun pagi. Jam menunjukan pukul setengah enam pagi, Tata mengedipkan matanya beberapa kali dengan tidak percaya.

"Bang bangun udah setengah enem, sekolah bang !" Teriak Tata sambil mengguncang-

guncangkan tubuh Abangnya.

"Hmmm..." Abangnya hanya membalasnya dengan gumaman tak jelas.

"Iiihhh….. buruan ntar kesiangan bang!" Teriak Tata sambil menepuk pipi abangnya.

"Berisik! Mandi duluan sono! " Teriak abangnya dengan mata yang masih setia tertutup.

"Yaudah deh, abang juga buruan bangun ntar mama marah." Jawab Tata sambil berjalan keluar.

Setelah selesai mandi, Tata mengganti pakaiannya dengan seragam putih merahnya. Iya, Tata adalah seorang gadis yang masih duduk di bangku kelas 3 SD. Tata keluar kamarnya dengan menggunakan kemeja putih pendek dan rok merah sedengkul. Seperti biasa, dikeluarganya harus ada ritual sarapan sebelum pergi kemana-mana.

"Ayah nganter dulu ya." Kata pria yang membungkukan tubuhnya sambil mencium pipi Tata.

"Abang berangkat dulu ye." Kata laki-laki yang memakai seragam putih abu-abu.

"Abang juga berangkat dulu ye." Kata laki-laki yang satu lagi.

"Iye, hati-hati" Kata Mamanya Tata sambil berjalan ke pintu depan rumah.

"Ma, makanan aku dimana ?" Tanya Tata dengan polosnya.

Mamanya pun masuk kembali ke ruang tamu dan menunjukan piring yang berisi makanan di

atas meja ke Tata. Iya, keluarga mereka tidak mempunyai ruang makan bersama. Mereka makan di ruang tamu, bahkan rumah mereka tidak mempunyai bangku. Rumah mereka cukup sempit, rumah mereka hanya berisi ruang tamu, 1 kamar, dapur dan kamar mandi bersama.

"Kreeettt" Suara pintu berbunyi tanda seorang keluar dari kamar. Abang ketiga Tata keluar

dengan menggunakan pakaian putih biru. Dengan rambut berantakan dia berjalan menuju ruang tamu. Tata dan abangnya lalu memakan sarapan mereka sambil menonton calk zone. Abang ketiga Tata duduk di kelas 2 SMP.

"Cepet abisin makanannya, ntar ayah keburu dateng." Kata Mama.

"Udah siap belom?" Tanya pria yang tiba-tiba masuk dari pintu rumah.

"Dikit lagi." Jawab Abang ketiganya Tata dengan mulut yang masih penuh dengan makanan.

"Buruan udeh jam setengah tujuh kurang lima!" Teriak pria itu kesal.

"Sabar dong." Gumam Tata dengan pelan.

Sebelum keluar rumah, Tata tidak lupa memakai kerudungnya dahulu. Memang lucu, dia memakai baju pendek, rok pendek, tapi dia memakai kerudung. Tapi tetap saja itu akan terlihat cocok dan imut jika dikenakan oleh anak-anak. Tidak lupa Tata dan Abang ketiganya salim ke Mamanya. Tata tidak pernah diberi uang saku oleh Mamanya, alasannya karena Tata hanya bersekolah selama 3 jam. Jadi dipikiran Mamanya Tata tidak perlu diberi uang jajan. Apakah pemikiran Mamanya benar???

Tata duduk di bangku depan motor, sementara Abang ketiganya duduk di bangku belakang. Ayahnya mulai menggas motornya yang menimbulkan asap bertebaran dimana-mana. Iya, motor itu memiliki suara yang berisik seperti bajaj dan motor itu juga mengeluarkan asap dari kenalpotnya seperti bajaj.

avataravatar
Next chapter