94 Mulai Peduli

Setelah saling bercerita dengan Rani rasanya beban dipikiran Kanaya sedikit berkurang, memang pekerjaan sebagai sekertaris begitu menyita nya dan makan bersama juga jarang bisa dilakukan di kantor karena sekarang Kanaya lebih sering makan diluar bersama Gibran dibanding makan di kantor seperti sebelumnya. Kanaya pagi ini ingin mencari Tony terlebih dahulu, berniat ingin meminta maaf karena tidak bisa mendatangi undangan yang Toni khususkan juga untuknya. Kalau saja ia tahu akan undangan itu mungkin Kanaya akan menyempatkan untuk hadir karena walau bagaimanapun Toni juga merupakan teman baiknya yang membimbingnya selama ia awal-awal jadi seorang office girl. Jasa itu sangatlah berarti karena disaat yang lain tak peduli Toni adalah salah satu orang yang mengajarkannya tentang segala hal.

"Assalamualaikum mas Toni," sapa Kanaya saat memasuki ruangan office boy.

"Waalaikumsalam Kanaya, kamu apa kabar?" Saat melihat kehadiran Kanaya di ruangan OB, Tony segera berjalan mendekat.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter