95 Menyadarkan

Kanaya masih mondar mandir di dalam ruangan Gibran, ia tengah menanti bosnya itu untuk datang dan meminta keterangan. Memang apa yang di katakan Pak Handoko sudah jelas, sosok yang mereka maksud memang mengarah ke arah Gibran, tetapi tetap saja Kanaya harus bertanya secara langsung agar tidak hanya menduga duga saja. Perempuan itu menyibukan diri dengan merapikan buku buku di rak buku, sesekali memperhatikan jam di dinding untuk melihat waktu. Ternyata sekarang sudah pukul 08.30, tapi mengapa Gibran tak kunjung terlihat datang. Ia jadi ingat Gibran juga pernah terlambat sebelumnya, jadi Kanaya berusaha tetap berpikir positif, bahwa bosnya itu akan datang ke kantor.

"Oh ya, Gibran kan suka dengan kopi buatanku." Kanaya jadi punya fikiran membuatkan kopi susu untuk Gibran. Karena perbuatan laki-laki itu padannya, rasanya Kanaya ingin sekali membuatnya merasa senang.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter