1 Prolog

Tiiinnnnnn!!!

Bunyi klakson mobil melengking bersama dengan kepanikan malam.

Buk!

Sebuah mobil dengan kecepatan tinggi menghantam tubuh rapuh seorang wanita, membuat tubuh rapuh itu terpental jauh, lalu jatuh ke jalan, bersimbah darah.

Orang-orang menyaksikan dengan ngeri semua adegan itu.

Malam itu hujan lebat, sangat lebat. Sayngnya, mobil itu tetap melaju dengan kecepatan tinggi, meski si pengendara tahu bahwa itu sangat beresiko di tengah cuaca seperti ini, di mana jalanan menjadi licin. Namun ia abaikan semua itu. Ia tidak peduli, ia hanya ingin ngebut di bawah pengaruh alkohol.

Mobil itu hampir menabrak mobil-mobil lain, namu ia bertingkah seolah-olah orang lainlah yang salah. Ia bunyikan klakson dan mengumpat setiap kali ia hampir menabrak orang ataupun kendaraan lain.

Naas, keberuntungan tak berpihak padanya lagi malam itu. Tak peduli seberapa ia bunyikan klakson itu dan seberapa kuat ia injak rem mobilnya, ia tetap tak dapat menghindari tabrakan itu.

Malam itu, pria mabuk tersebut akhirnya merengut nyawa seseorang. Seseorang yang tak ia kenal. Seseorang yang mungkin masih ingin hidup dan tak pernah membayangkan dirinya akan mati malam ini.

Pria itu terkulai lemas sambil berlutut di jalan saat ia keluar dari mobilnya. Orang-orang yang ada di sekitar sana mulai panik. Sebagian berlari ke arah tubuh remuk, terkulai wanita malang yang tak berdaya itu, sementara sebagian lagi mendatangi si pria, hampir-hampir ingin menghajarnya hingga mati.

Polisi dan ambulan tiba, namun wanita itu sudah tak bisa tertolong lagi. Ia hanya bertahan hingga para petugas medis membawanya ke dalam ambulan sebelum menghembusakan napas terakhirnya.

Matanya sayu, lemah dan penuh kesedian. Kehampaan menyelinutinya, hingga akhir hayatnya, hanya kesedihan yang ia rasakan.

avataravatar
Next chapter