Taksi yang ditumpangi oleh Davina mengikuti ke mana arah taksi yang dinaiki oleh putrinya.
Selang beberapa waktu, Davina merasa tempat yang dituju oleh Hannah ternyata letaknya tak jauh dari sekolah sekolah.
"Ini tempat apa?" gumam Davina.
"Ibu kog malah nanya?" celetuk sopir taksi tiba-tiba.
"Oh, maaf, Pak. Saya lagi ngikutin anak saya. Dia naik taksi itu," jawab Davina.
Raut wajah sopir taksi itu tiba-tiba berubah tak enak. Namu, karena Davina tak memperhatikan. Ia pun acuh begitu saja.
"Ibu masa nggak tahu ini tempat apa?" tanya si sopir taksi.
"Enggak, Pak. Saya nggak tahu. Saya bukan asli Jakarta," jawab Davina.
"Ini tuh perkampungan yang gimana ya. Bisa dibilang bebas gitu. Banyak pendatang tinggal di kampung ini," jawab Si sopir.
"Oh, gitu," jawab Davina tanpa banyak berpikir.
"Ibu yakin. Anak ibu ke sini?" tanya si sopir lagi.
"Iya, taksi yang berhenti itu di dalamnya ada anak saya," jawab Davina.
"Putri ibu, baik-baik aja, kan, Bu?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com