9 Bab 8

Sore ini aku terpaksa mengikuti ajakan dev untuk pergi bersamanya. Sejak disekolah tadi dia selalu mengikutiku untuk mengajak aku dinner bersamanya, Karena aku paham bagaimana sifat dia, aku terus mengabaikannya.

Saat sedang santai bersama Claudi dirumah, dev terus menelfon ku dan mengirimi aku pesan WA, namun aku tidak menanggapinya.

Hp ku terus berdering membuat Claudy mulai terganggu dan menyuruh aku untuk menjawab panggilan itu

"Halo...!Apaan siih dari tadi nelponin terus..?"

jawabku dengan nada kesal menjawab panggilan itu

"Haii Clara...Jutek banget siih...Gue udah didepan rumah lu niih, buruan keluar kita dinner...."

"Haaah...??Gila lu ya dev...."

balasku sambil beranjak melihat dari jendela kamarku dan ternyata benar, mobilnya sudah terparkir didepan rumahku

"Pulang sana...ngapain lo didepan rumah gue..!!"

kataku dengan nada keras

"Gue nggak akan pergi sampe lo mau jalan sama gue..."

"Terserah, gila lo....!

jawabku sambil menutup telepon nya

"Kenapa siih heboh amat ...?"

Tanya Clara yang sejak tadi memperhatikan ku

"Tuuh liat dibawah ada dev ngajakin gue jalan, udah gue bilang dari sekolah nggak mau masih aja, katanya nggak akan pulang sampe gue nggak keluar, Gila kan ...?"

"Yaudah, bilang aja ini yang terakhir biar lu nggak dikejer terus.."

"Ogah gue jalan sama cowok playboy gitu.."

jawabku sambil menggerutu

Aku terdiam sejenak, namun aku merasa risih dengan Dev yang masih ada didepan rumahku. Dan aku segera berganti pakaian dan bergegas pergi

"jangan lupa telepon papah..."

Seru Claudy menyuruhku izin dengan ayahku yang saat ini belum pulang kantor

Aku segera menghampiri Dev dan masuk kemobilnya, sepanjang jalan yang terjadi hanyalah perdebatan. Dan akhirnya dev membawaku kesalah satu cafe yang tidak terlalu ramai pengunjungnya dan memesankan minuman dan makanan ringan, beberapa menit kami berbincang disana dengan suasana yang sangat tidak santai.

Tiba - tiba dev memegang tanganku yang sontak membuat aku kaget hingga reflek menghempaskan tangannya

"Apa - apaan lo.....?nggak usah berlebihan deh, udah gue jelasin ya sama lo, gue nggak suka sama lo dev... jadi lo jangan berusaha buat deketin gue dan ini terakhir kalinya kita jalan ya..!"

Seruku sambil berdiri dan mengambil tas

"Sorry deh, gitu aja marah...jutek banget siih,udah duduk lagi...."

Jawabnya santai sambil tersenyum

"Gila lo ya, gue mau cabut dan gue peringatin sekali lagi sama lo jangan ikutin gue lagi ...."

balasku sambil meninggalkannya

"Hey...Clara..Clara....Clara....!!!"

Nada suaranya mulai meninggi seolah tidak terima dan sangat marah

Dia mengejarku sambil terus memanggilku dengan suara keras, saat itu semua mata tertuju padaku namun aku tetap berjalan dan tidak memperdulikannya.

Saat diluar cafe aku terus berjalan, pikiranku saat itu sangat kacau perasaan marah dan kesal dengan dev membuat aku hilang kendali. Aku mencoba menelfon Claudy untuk meminta jemput namun tidak diangkat.

Saat ini sudah jam 9 malam menunggu taxi lewat pun pasti sangat lama, Tiba-tiba dev mendorongku dari belakang cukup keras hingga membuat aku terjatuh

"Wooii...Belagu banget ya lu jadi cewek....."

Seru nya mengagetkanku yang sejak tadi fokus berusaha menelfon

"Awww, Apaan siih lo...? Banci banget kasar sama cewek...."

Jawabku sambil berusaha berdiri dan mengambil tasku yang jatuh

"Lo bakalan nyesel udah nolak gue...!"

"Heyy... jangan mentang - mentang lo anak kepsek ya bisa seenaknya sama gue, lo fikir gue takut hah...???!!"

Balasku sambil mendorong tubuhnya kebelakang cukup keras

Kata - kataku cukup membuat nya makin tersulut emosi  dan dia mengayunkan tangannya ingin menamparku,  Tiba - Tiba ada sebuah mobil yang membunyikan Tlakson cukup keras hingga membuatnya terhenti

Seorang pemuda yang terlihat seumuran denganku keluar dari mobil itu, aku berusaha memperhatikan wajahnya yang familiar, dan dia menghampiri kami kemudian melayangkan tinjunya kewajah dev hingga membuatnya terjatuh

Iya, aku cukup mengenalnya, dia adalah Rain, kakak tinggatku. Salah satu cowok populer disekolah yang memegang banyak jabatan

"Rain...?" Seruku

"Sekali lagi gue liat lo kasar sama Clara, Abis lo...!!"

Serunya sambil menatap dev yang masih tersungkur

Dev hanya diam, sambil mengusap wajahnya yang lebam. Rain langsung menarik tanganku berjalan menuju mobil dan dia membukakan pintu untuk ku tanpa berkata. Aku yang saat itu gugup pun langsung masuk ke mobil nya

Sepanjang jalan aku hanya terdiam karena bingung harus berkata apa, dan Rain memecah suasana dengan pertanyaanya

"Lo nggkpapa...?

"Berenti didepan ya, biar gue naek taxi aja..."

"Blok A No 3 Griya Cempaka....?

"Loh, kok lo tau rumah gue...? Lo ngikutin gue ya...??

Jawabku dengan nada tinggi mencurigainya

"Kurangin nyolot nya, kita tinggal diperumahan yang sama...."

"Whatt...???? kok gue nggak pernah liat lo...?"

"Blok A No 4, Rumah Putih tepat disebelah rumah lo...,Mungkin yang selama ini lo liat cuma dunia lo aja, mangkanya lo nggak bisa ngeliat keadaan sekitar lo"

Jawabnya masih dengan nada santai

Aku menatapnya tajam, sedikit kesal mendengar jawabannya. Tiba- Tiba dia berhenti tepat didepan apotik pinggir jalan

"Mau ngapain..?"

Tanyaku yang penuh curiga

"Tunggu bentar.."

Jawabnya singkat, sambil keluar mobil dan membeli sesuatu di apotik itu

Tidak lama kemudian dia datang lagi dengan membawa salep dan plester luka dan memberikannya padaku

"Niih.... Nanti sampe rumah langsung diolesin..."

Serunya sambil memberikan salep dan plester luka dan menunjuk lututku yang lecet karena kejadian tadi

"Apaan siih.."

aku baru menyadari ada luka di lututku, ketika aku melihatnya aku langsung menutupnya dengan tangan

Tanpa menjawab dia menarik tanganku dan memberikan salep dan plaster tadi, dan dia mengantarku tepat didepan rumahku.

"Serius lo tinggal dirumah putih itu ...?"

Tanyaku yang madih penasaran sambil menunjuk rumah putih tepat disebelah rumah ku

"Iya..... Mau mampir....?"

jawabnya santai

Aku hanya mengerutkan kening dan segera keluar dari mobil. Aku tak tau perasaan apa yang aku rasakan malam itu, Perasaan kesal dan marah yang aku rasakan saat bersama Dev  langsung hilang seketika saat aku melihat Rain

--

Cuaca yang baik menyambut pagi ini, gemercik air hujan terdengar dari arah balkon kamarku membuat aku semakin larut dalam mimpi-mimpiku

"Clara...!!Lu nggak mau sekolah"

Teriak Claudy membangunkan ku

Suaranya cukup keras hingga mengagetkan aku yang sangat lelap dalam tidur, ku lihat claudy yang sudah rapi bersiap untuk berangkat sekolah

"Hahh...??? jam berapa ini kok lu udah rapi...?"

Tanyaku sambil mencari hanphone untuk melihat jam

"Jam 7, pokoknya gue nggak mau telat gara - gara lu ..., ntar lo naek taxi aja...Bye ...."

Jawabnya sambil pergi meninggalkanku

"Claudyyyy.....Tungguin....!!!!"

Teriak ku sambil berlari kekamar mandi untuk berganti baju tanpa mandi

Saat aku keluar rumah, Claudy sudah pergi dan mobil yang sering kami gunakanpun sudah tidak ada digarasi. Aku yang kebingungan teringat dengan Rain yang tinggal diselah rumahku , Ku Lihat Mobil nya masih terparkir didepan rumahnya. Tanpa berfikir panjang aku langsung menghampirinya dan menunggu didepan garasi rumahnya

Tidak lama kemudian, Rain keluar dengan mobil sport nya yang berwarna kuning, yang biasa aku panggil bumblebee, tanpa berfikir aku langsung berlari menuju depan mobil untuk menghentikan nya

Karena kaget, dia langsung berhenti dan membunyikan tlakson berkali-kali. Aku yang sangat cuek langsung masuk kemobilnya dengan senyuman konyol

"Apa - apaan ini...?

Tanya Rain yang kebingungan melihatku yang tiba - tiba masuk kemobil dan duduk disebelahnya

"Sebagai tetangga yang baik harus bersikap loyal dengan tetangganya, Yuuk buruan udah kesiangan niih..."

Jawabku sambil tersenyum manis padanya

"Lo Sakit...?Demam ya ...??

kata Rain sambil memegang keningku

"Issh...berantakan niih poni gue...."

Jawanku sambil merapikan nya

Entah Mengapa, saat berada didekat Rain perasaanku sekarang semakin bahagia dan aku mulai merasa nyaman. Dengan perdebatan kecilpun kami langsung berangkat kesekolah

avataravatar
Next chapter