1 #01 New Normal bebas Covid-19

"Hiyaaa!!! Bebas rasanya!!!" Seru ku

"Finally kita bisa bebas kemana pun!!!" Sahut temanku Arabel

"Astungkara ya dewa.., akhirnya aku bisa pergi berkeliaran di Mall mulai sekarang!" Sambung Laura

Setelah sekian lamanya kami 'stay at home' saja, kini kami semua telah bebas dari penjajahan covid-19 yang telah berlangsung berbulan-bulan lebih. Aku, Laura, dan Arabel adalah teman masa kecil, kami selalu bersama kemana-mana. Dari dulu sampai sekarang persahabatan kami tak pernah putus, walaupun kami berbeda kelas.

"Hey, kalian mau jalan-jalan tidak?" Tanya Laura

"Jalan-jalan apaan, besok sekolah cuy"

"Oh iya ya, lupa hehe. Bisa liat bebeb tercinta ku dong.."

"Ai, lihatlah temanmu ini, bukannya sekolah untuk belajar dia malah sibuk dengan gebetannya sendiri" Keluh Arabel

Ya, Ai, itulah namaku, lebih lengkapnya lagi Hanasita Aikko. Saat ini aku menduduki kelas 1 SMA, sama seperti teman-teman ku, kami bersekolah di SMA yang sama, SMA Shiroi Hasu. Kami adalah angkatan Corona, lulus SMP tanpa UN dan ujian lainnya yang menyulitkan otak, haha sungguh angkatan yang luar biasa sedunia.

Meskipun aku, Laura, dan Arabel adalah teman dekat dari dulu, jujur saja aku merasa biasa saja. Maksud ku, tidak seperti yang lainnya, biasanya jika ada seorang sahabat nya bermain bersama orang lain, ia pasti merasa cemburu, tapi aku tidak, aku tidak peduli aku punya teman ataupun tidak, aku dianggap teman atau tidak pun aku tak peduli, tapi yang pasti, aku memiliki seseorang yang selalu menemani ku setiap saat, ya, Basudewa Krisna. Kesetiaan dan keyakinanku pada Krisna tidak akan terlupakan hingga akhir hidup ku. Setiap kali aku merasa sedih ataupun gelisah, jika memikirkan nya saja sudah membuatku begitu tenang. Kadang-kadang, setiap aku menghadapi masalah dan berdoa kepadanya, aku merasa selalu diberikan solusi oleh beliau. Ntah mungkin hanya aku ataukah ada orang lain yang merasakan hal seperti itu, tapi jika keyakinan kita terhadap sesuatu begitu sangat kuat, itu pasti akan menjadi nyata.

Hari ini, Laura dan Arabel menginap dirumah ku, kami menghabiskan waktu untuk bersenang-senang sebelum kembali masuk sekolah. Kami pergi berekreasi ke pantai dan ke Mall untuk membeli perlengkapan sekolah. Ketika di Mall, Laura sangat alergi dengan Mall, kenapa? Karena ia tidak tahan melihat barang-barang bagus yang ada disana. Setiap kali kami memasuki toko, dia selalu membeli beberapa barang mahal yang tidak penting (bisa dibilang begitu).

"Hey hey, teman-teman, lihat! Dress itu sangat indahh... "

Tanpa buang-buang waktu, Laura langsung membeli dress yang ia maksud. Warnanya biru laut, sangat cocok dengan Laura, meskipun pernak-pernik dan hiasan lainnya agak berlebihan menurut ku, tapi ia terlihat sangat cantik memakainya. Tak heran, Laura bisa membeli barang-barang bagus yang dia inginkan dalam sekejap waktu, keluarga nya adalah orang kaya, ayahnya Laura bahkan memiliki 3 perusahaan terkenal. Belum lagi kakaknya yang juga memiliki bisnis makanan ternama di luar negeri. Rumah Laura sangat besar, ketika aku dan Arabel datang berkunjung kesana, kami berdua ternganga melihat kemegahan rumah Laura. Rumahnya sangat luas bagaikan istana, ya.. se kira-kira nya mungkin seluas sekolah kami.

"Laura, sudahlah. Jangan menghabiskan uangmu untuk barang-barang yang tidak penting" Ucap Arabel

"Tidak penting apanya? Semua ini sangat penting bagiku" jawab nya

"Terserah kau sajalah yang penting cepat pulang, ini sudah mulai malam" Kata ku

"Oh iya, baiklah"

Setelah berkeliling Mall cukup lama, kami akhirnya pulang ke rumah. Malam ini aku menyiapkan semua perlengkapan sekolah ku, mulai dari buku-buku pelajaran dan lain-lain, tak lupa juga dengan buku diary ku sejak SMP yang isinya tentang lirik-lirik lagu Jepang kesukaan ku. Ya, aku memang sangat menyukai Jepang dari kelas 3 SD saat aku menonton anime pertama ku yang berjudul 'Inazuma Eleven', meskipun awal-awalnya aku tidak tertarik, tapi lama kelamaan aku pun jadi menyukainya.

"Buku, Alat tulis, diary, hm apa lagi ya....?" Pikirku

"Oh ya! Husband ku!"

Aku pun mencari-cari nya dan kutemukan didalam lemari belajarku.

"Disitu kau rupanya husband ku"

Aku menciumi foto lelaki yang sangat kusukai, Kirigaya Kazuto atau biasa dipanggil Kirito, tokoh utama dari salah satu anime favorit ku yaitu SAO (Sword Art Online). Ya... meskipun sebenarnya aku juga sangat membenci nya, tapi yasudahlah selama dia masih setia dengan Asuna aku akan tetap menyukai nya^^. Selesai ku menyiapkan barang-barang aku pun pergi tidur.

~

Keesokan harinya, matahari bersinar indah, hawa-hawa dari luar begitu menyejukkan, ayam berkokok, burung-burung pun terbang dari sarangnya untuk mencari makan, ketika jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi.

"Yaampun! AKU TERLAMBAT!!!"

Aku pun bergegas untuk mandi dan makan, memakai seragam, kemudian berangkat ke sekolah.

Sinar matahari sudah mulai terlihat sangat cerah, aku semakin panik takut akan terlambat masuk. Sesampainya disekolah, aku di cek suhu tubuh oleh penjaga satpam, setelah itu barulah aku masuk kelas. Aku berlari sebisa ku meskipun pelan, karena sepatu pantofel yang aku pakai.

"Selamat pagi, Buk! Maaf ter-!"

Krik krik.. krik krik...

Adel, Clara, Brian, Wina, Vito, dan Nita terheran-heran dengan tingkah ku. Mereka semua diam memandangi ku, Vito mengangkat sebelah alisnya, sementara Adel hanya ternganga melihatku.

"Ai, pagi-pagi begini otak lu dah konslet, baru aja jam 6.30" Ucap Nita sambil melihat jam di tangan nya

"Hah? Konslet, panggilin tukang listrik aja, siapa tau bisa diperbaikiin" Sambung Clara

"Ih, kalian jahat banget sih sama bidadari kahyangan"

"Ada kah bidadari kahyangan macam ni? Rambutnya urak arik kayak tukang semir sepatu dijalanan"

"Sungguh teganya kalian para pembantu, kalian saya gaji dengan harga tinggi tapi malah menghina majikan kalian seperti ini" Aurat drama ku auto kumat

"Gaji? Gaji apaan dah, gaje amat lu"

"Gaji uang daun hehe"

"Btw, kok tumben km cepet dateng, Del. Biasanya pas guru dah masuk baru kamu datang" Ucap ku

"Ya..., semalam gue dihukum emak gegara ketauan nongkrong sama cowok, jadinya disuruh berangkat pagi tiap hari" Jelasnya

"Pinter juga emak lo ya, jadinya kamu bisa ketemuan pagi-pagi sama Kak Arga (pacar ke 2 Adel)"

"Iya wkwkwkwkw, pagi-pagi dah langsung mesra-mesraan didalam kelas" Ucap Vito

"Ada-ada aje lu ya, Vit"

Ya begitu lah kegajeanku di pagi hari ini.

Jam pertama, pelajaran MTKD, ulangan harian, semuanya auto pusing liat soalnya. Padahal cuma 3 nomor, tapi tidak ada yang bisa menjawabnya. Deva yang puyang puyeng liat soal langsung angkat tangan.

"Ya, ada apa, Deva?" Tanya Bu Anna, guru MTKD kami

"Buk, aku izin ya"

"Izin kemana?" Bu guru mengangkat alis

"Izin ngak masuk sekolah, Buk, sakit"

Yang lainnya menertawakan ucapan Deva.

"Lah, emangnya sakit apa? Apa jangan-jangan... Kamu positif covid-19 ya????!"

Bu Anna dengan sigap langsung pake masker pake face shield lalu menyemprotkan antis ke sekelilingnya.

"Lah lah, Buk. Ibu kenapa?" Tanya Adel

"Ya biar ngak kena Corona lah!"

"Emang siapa yang Corona, Buk?

"Ihh, itu kan si Deva dia sakit "

"Sakit, sakit gegara liat soal ini, Buk"

"Eh?"

"Ga ada yang Corona kok, Buk"

Bu Anna auto malu udah salting berlebihan, aku tertawa kecil sambil menunduk kebawah.

avataravatar
Next chapter