390 Ke Surga

Saat Saji merasa tertekan, dua wanita datang kearahnya.

"Saji, apa yang kau lakukan di sini? Kami harus memeriksa tempat di mana tenda akan didirikan. Datanglah ke sini segera."

"Osis saat ini memiliki sangat sedikit anak laki-laki. Tolong bekerja keras."

Tentu saja, Sona dan Tsubaki, ketua dan wakil ketua Osis yang datang, sembari keduanya membenarkan kacamata mereka.

"Ya, ya, Kaichou! Fuku Kaichou!" Saji langsung bergegas pergi tanpa menoleh kebelakang lagi!

"Yo, Sona, Tsubaki. Kalian masih serius bahkan di pagi hari."

"Ah, Ya…..sudah lama sekali, Adam-kun." Wajah Sona sedikit memerah, dan dia menjawab dengan gugup.

"Un...sudah lama, Adam-kun." Tsubaki juga menjawab sama seperti Sona.

"Lama tidak bertemu, meskipun kita menjadi musuh terakhir kita bertemu."

"Halo, Hyoudo Issei."

"Halo."

Kemudian keduanya pergi karena tugas Osis pastilah yang paling banyak di acara festival seperti ini.

[....Vritra, orang itu....]

"Ada apa?" Tanya Issei.

[Tidak, kau tidak perlu tahu. Tapi sepertinya itu karena kontak langsung denganku, yang membuat kebangkitannya lebih cepat.]

"Bukankah itu sama seperti yang dikatakan Saji tadi?"

[Ya, tapi ini keajaiban. Meskipun Vritra sudah dipotong menjadi beberapa bagian jiwa dan membuatnya sangat melemah, tetapi selama ada kesempatan yang sesuai, semuanya akan kembali ke keadaannya yang semula.]

[Issei, kau sepertinya sangat dekat dengan para raja naga.]

[Tapi kuharap kau tidak bertemu raja naga wanita itu....]

Issei bingung dengan perkataan Ddraig, tapi Adam tertawa mendengarnya.

Raja Naga wanita, itu pastilah wanita itu!

Tapi Adam tidak mengatakan apapun dan kembali ke tempat dia berpisah dengan Kiryu.

"Asia-chan! Apakah Oppai-mu tumbuh selama liburan musim panas ~~?"

"Ah! Kiryu-san! Tolong, tolong jangan digosok ~~"

Kiryu dan Asia, yang kembali dari membeli minuman, sedang bermain bersama.

Ya, itu "bermain"~

Kemudian Issei dan Asia pergi untuk berlatih kembali di bawah tatapan Adam.

"Ini, minumanmu. Dan jangan tatap mereka seperti itu. Lihat, pergerakan mereka sangat kaku."

"Ceh, baiklah. Juga terima kasih. Ngomong-ngomong, apa kau barusan berdandan?" Citra Kiryu berubah drastis saat ini.

"Tidak, aku hanya memangkas rambutku sedikit dan meluruskannya." Kiryu berkata sambil tersenyum.

"Kapan kau melakukannya? Sepertinya semua perempuan memang memiliki bakat untuk membuka salon."

Sebelumnya, rambut Kiryu acak-acakan dan membuat orang merasa aneh. Sekarang setelah rambutnya dopotong sedikit dan diluruskan, selama dia tidak berbicara kotor, dia pasti akan terlihat seperti seorang gadis sastra kecil biasa yang cantik.

"Tapi rasanya seperti perubahan besar, yah, itu cocok untukmu."

"Apa? Apakah hatimu tergerak? Bukan tidak mungkin jika kamu mau, malam ini....."

"Oke! Aku akan membuka hotel malam ini, dan jangan lari nanti sepulang sekolah!"

"...Kalau dipikir, Adam-kun, kau memang bukan pasifis."

Adam hanya mengangkat bahu mendengar kata-kata Kiryu.

Kemudian, keduanya mulai berlatih lagi. Bagaimanapun, sekolah tidak ada pelajaran hari ini~

......

Sekembalinya ke rumah, Adam sudah siap secara mental untuk kejadian tidak terduga.

Bagaimanapun, ada putri-putrinya dari masa depan di rumahnya saat ini!

Tapi saat dia berada di ruang tamu, tidak terduga itu harmonis!

Akiko besar sedang bermain dengan Akiko kecil di bawah mata aneh Akeno dan Libic.

Gabriel dengan elegan meminum teh dengan putrinya di masa depan, Selisa tanpa ada rasa curiga.

Alyyse dan Ema menatap Akiko besar dengan tajam agar tidak merusak identitas mereka. Tapi Alyyse juga ditatap serius oleh Akeno saat ini.

Sophia dan Camile sedang bermain kartu dengan Azazel.

Saat ini, semua orang merasa bahwa putri dari masa depan ini mirip dengan Rias, Sona, Xenovia, Gabriel, dan Akeno!

Mereka semua punya tebakan, tapi tidak berani memverifikasi.

Meskipun dikatakan mirip, itu hanya sekitar 70%. Misalnya Akiko besar, itu sangat berbeda dengan Akiko kecil dan bahkan dengan Akeno ataupun Libic.

Seperti Selisa, meskipun mirip dengan Gabriel, tapi ada perbedaan mencolok dari keduanya.

Tanda di dahi!

Jika Gabriel tidak memiliki apapun di dahinya kecuali sesuatu seperti aksesoris, maka Selisa memiliki lambang lingkaran emas di dahinya.

Jadi, mereka mirip, sekaligus tidak.

Mereka ingin bertanya, tapi Azazel langsung mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang dari dunia paralel.

Jadi, semua kegelisahaan hilang kecuali Gabriel yang belum menyentuh hal ini sama sekali dalam hidupnya!

Hanya saja, Adam tidak memberitahunya saat ini dan hanya melihatnya ringan lalu berkata: "Aku akan pergi ke Surga besok. Beritahu Michael besok."

Gabriel terkejut sebentar, tapi dia segera mengangguk senang mendengar ini!

Sejujurnya, masalah Dunia ExE ini bukan masalah besar. Bagaimanapun, jika Adam ingin, menghancurkan dunia mereka semudah membalik telapak tangannya

Tapi Adam hanya penasaran, bagaimana mereka bisa menembus celah dari Great Red?

Secara, Great Red itu selalu berpatroli di Celah Dimensi, dan bahkan Adam sendiri tidak merasakan pergerakan ruang darisana.

Jadi, hanya ada satu alasan kenapa ini bisa terjadi....

Keesokan harinya, Adam, Grayfia, Akiko besar dan kecil, Gabriel, serta Selisa pergi untuk ke Surga.

Sedangkan yang lain, mereka pergi ke sekolah.

Sesampainya di Surga, Gabriel langsung membawa rombongan ke tingkat 6 untuk menemui Michael terlebih dulu.

"Ya, Adam-dono...dan yang lain? Ahaha, kalian tidak berekreasi bukan?"

Adam tersenyum dan berkata: "Jika aku jujur, maka aku hanya ingin mengajak putriku saja."

"Putrimu?" Michael tertegun, tapi segera dia menggelengkan kepalanya lalu berkata: "Saya pribadi tidak keberatan, tapi untuk ke tingkat 7,saya berharap hanya Adam-dono saja yang masuk."

"Kecuali kami para Seraph, hanya Adam-dono yang kami biarkan masuk ke tempat itu! Kami harap Anda mengerti."

Adam menggangguk dan yang lainnya juga mengerti ini. Bagaimanapun, tingkat 7 ini adalah tempat sakral di surga.

Jadi wajar jika sedikit ada peraturan~

Michael mengangguk senang melihat ketersediaan semuanya, lalu dia berkata: "Kalau begitu Adam-dono, tolong ikuti saya."

Mengikuti Michael setelah mengucapkan selamat tinggal, Adam memasuki sebuah pintu gerbang besar yang bercahaya suci hanya dari permukaannya saja.

Michael mendorongnya dengan perlahan dan akhirnya masuk kedalam dengan membimbing Adam.

Memasuki tempat itu, Adam mengerutkan kening dan berkata: "Apakah itu, Sistem Surga?"

avataravatar
Next chapter