webnovel

Bab 18 Ronald

Shin memikirkan dan merenungkan apa yang terjadi, setelah beberapa hari dia pun pulih dari luka-lukanya. Pada saat itu rora dan sebas sempat mengunjunginya dan meminta maaf tentang apa yang terjadi.

Shin tahu bahwa rora dan sebas di paksa oleh lili namun dia masih tetap memaafkannya.

Menurut shin untuk saat ini dia masih lemah.

Dia merasa jika tidak ada bantuan buku misterius itu pada saat saat terakhir dia mungkin saat ini sudah bertemu sang yama (dewa kematian). Jadi untuk saat ini dia akan menjaga profil rendah dan meminimalisir kesempatan memiliki musuh.

"Naik level merupakan cara yang paling cepat untuk menjadi kuat, aku harus mencari cara untuk secepatnya menjadi naik level"

Tiba-tiba dia teringat cerita lili tentang dungeon.

Matanya berbinar dan dia pun mengingat pengalamannya memainkan game di masa lalunya. Dungeon merupakan tempat banyak monster dan biasanya tempat yang paling bagus untuk memperoleh pengalaman. Membunuh monster sehingga meningkatkan pengalamannya. Jika memang dungeon ini sesuai dengan ekspektasinya dia mungkin akan menuai manfaat yang sangat besar.

Setelah itu,

Dia kemudian berjalan keluar dari kamarnya dan bertanya tentang keberadaan lili ke salah satu pelayan rumah rora. Pelayan pun mengantar shin ke tempat lili.

Saat itu lili sedang makan siang dengan bibinya. Ketika shin memasuki ruangan dia mengarahkan pandangannya kepada shin.

Shin tiba-tiba melangkah maju mendekati rora dan berkata "aku mungkin bisa menyembuhkan adikmu" kata shin

Rora yang mendengar kata-kata shin sedikit membuka matanya lebar, namun kemudian digantikan dengan kata-kata mencibir "huh. Apa yang bisa manusia lakukan? Aku sudah banyak membawa tabib, doker maupun penyihir namun tak ada yang berhasil."

Shin dengan tatapan teguh memandang mata rora. "Tidakkah kamu Ingin adikmu seperti sedia kala? Kenapa kamu tidak berusaha mencoba lagi? Tidak salah kan mencoba lagi? Kita tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya, jadi biarkan aku mencobanya"

Shin memasang wajah serius di wajahnya dan menampilkan keyakinan yang membuat rora tidak bisa berkata-kata. Apa yang dikatakan shin menumbuhkan secercah harapan pada rora. Dia merenung dan menundukkan kepalanya dalam diam.

"Bibi, meskipun shin kelihatan tidak berguna setidaknya biarkan dia mencoba. Jika dia melakukan hal yang buruk mari kita panggang tubuhnya dan berikan dagingnya kepada anjing"

Kata lili

Shincemberut dengan apa yang dikatakan lili pada awalnya, namun saat mendengar kata-kata terakhir dia merasa merinding dan keringat dingin keluar tiba-tiba dari tubuhnya.

Shin tidak bisa tidak nggerutu "hei.. untuk kecantikkan seperti peri bisa berbicara kata-kata menyeramkan seperti itu, sungguh sia-sia"

Mendengar kata "kecantikan" dari shin membuat lili tiba-tiba memerah dan menundukkan kepalanya.

Wajahnya semerah buah apel. Lili tidak bisa untuk tidak mengalihkan pandangannya.

Shin kemudian menoleh rora dan berbisik" mari lihat adik laki-lakimu. Dan biarkan aku melihatnya"

Rora kemudian tersadar dan merenungkan kata-kaya shin, akhirnya memutuskan. Dia berdiri dan mengisyaratkan shin untuk mengikutinya.

Shin mengikutinya dengan tenang.

Keduanya berjalan pergi dengan shin mengikuti di belakangnya.

Di sebuah ruangan yang tidak jauh dari ruang makan. Terbaring seorang remaja lemah. Remaja itu memiliki tubuh kurus dengan wajah pucat. Tatapannya kosong seolah tanpa gairah hidup.

Dia merupakan ronal adik laki-laki rora.

Shin melihat rora dengan air mata di wajahnya memandang adik laki-lakinya. Kesedihan dapat digambarkan dari raut wajahnya.

Shin mungkin tidak memiliki saudara dalam keluarganya, namun shin memiliki ibu yang selalu menyayanginya. Dia dapat mengerti perasaan rora.

Shin melangkah maju dan mulai mengaktifkan kemampuan medisnya. Dengan mengaktifkan kemampuan medisnya shin dapat melihat kondisi tubuh ronal namun shin menemukan terjadi kelemahan pada organ-organnya namun tidak sampai membahayakan nyawanya tapi hal ini tidak boleh terus dibiarkan.

Dengan kondisi tubuh saat ini ronal seharusnya dapat melakukan aktivitas seperti biasa namun keadaan saat ini berbeda dengan apa yang di pikirkan oleh shin sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.

Shin mengerutkan keningnya, dia heran dengan kondisi ronald.

Shin kemudian mengalihkan pandangannya ke ronal dan mulai mengaktifkan kemampuan "identifikasi" nya

[Nama: Ronald rosefire

Level: 1

Ras : iblis

Keturunan iblis dari ras iblis rosefire. Akibat energi sihir gelap jiwanya telah terjebak dalam sangkar. ]

"Jiwa yang terjebak?"

"Dalam sangkar?"

Shin bergumam ketika dia melihat panel status ronald. Dia tidak mengerti tentang apa yang diberikan keterangan oleh sistemnya.

Dia pun bertanya kepada sistemnya "sistem, apakah ada cara menangani keadaan ronald?"

Kata shin dalam pikirannya

[menjawab host.....]

Next chapter