webnovel

GALAKSI ZODIAK (CAPRICORN)

Author: 17_AGUSTUS
Fantasy
Ongoing · 2.5K Views
  • 1 Chs
    Content
  • ratings
  • N/A
    SUPPORT
Synopsis

“Baiklah-baiklah, jadi gini. Aries dan Leo itu kan zodiak, jadi mungkin di dunia lain sana ada negeri bernama Leo, Aries, Gemini dan zodiak lainnya.” Aku melempar keripik padanya “Dasar aneh, mana ada hal yang seperti itu.” “Aku serius, mungkin di luar sana ada yang namanya Galaksi Zodiak dan nama planet-planetnya ada zodiak kita” Eri mencoba meyakinkanku, namun ucapannya tidak benar. “Coba aku tanya, kapan kamu berulang tahun?.” “17 Agustus 2001, lalu apa hubungannya, zodiak itu hanya zodiak, tidak lebih.” Galaksi Zodiak, sebuah Galaksi yang jauh dari Galaksi Bima Sakti. Galaksi yang memiliki 12 Planet yang terdiri dari Planet Aquarius, Piece, Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius dan Capricorn.

Chapter 11

"CEPET-CEPET, KALIAN LELET BANGET SIHH!!"

"SENYUMNYA MANA!"

"KALIAN TUH, KALO GAK NIAT MENDING PULANG!!!"

Mendengar teriakan-teriakan para senior, banyak anak-anak yang cepat berlari mengikuti arahan itu agar tidak kena semprot omelan para Senior yang haus air mata adik-adik barunya. Siang terik ini banyak para anak-anak berbaju putih biru duduk di tengah lapangan. Memakai topi caping dengan banyak pita di rambut mereka, termasuk diriku.

Berlari cepat menuju lapangan panas, aku tidak berani mengeluh, sebab para senior menatap tajam mereka siapa saja yang berbicara walaupun berbicara pada diri sendiri.

Mengelap keringat yang bercucuran dengan tanganku. Entah berapa lama lagi aku harus menghadapi masa orientasi ini, aku sudah sangat lelah. Kemarin Aku dan yang lainnya berjalan berkeliling sekolah sebanyak 3 kali hanya karena salah satu siswi terlambat datang, belum lagi kami di beri makan nasi uduk campur susu dan ikan asin. Para senior yang kejam itu tidak memikirkan apakah rasanya enak atau tidak, mereka hanya memerintahkan untuk di habiskan apa pun caranya.

"HARI INI KITA PUNYA GAME UNTUK KALIAN." Teriak ketua MPK bernama Calvin. Dia berteriak mengeluarkan suara yang amat sangat keras hingga urat-urat di leher dan kepalanya menyembul. Dia berjalan ke kanan-kiri memastikan adik-adiknya mendengar ucapannya. "GAMESNYA ADALAH KALIAN HARUS CARI 3 BINTANG DI SELURUH SEKOLAH INI. JIKA KALIAN TIDAK BISA MENYELESAIKAN GAMES INI, KALIAN AKAN MENDAPATKAN HUKUMAN, YAITU MEMBERSIHKAN TOILET SEKOLAH."

Aku menghela nafas panjang, begitu pula dengan yang lain. Gema, misi atau apa pun itu namanya, tidak ada yang berhasil. Aku tahu, para seniornya hanya mengerjai adik-adik barunya. Aku juga bisa menjamin kalau tidak ada yang menemukan bintang, itu hanya sebuah seru-seruan di mata seniornya. Seru-seruan yang membuat kami menderita.

Orang-orang berbaju putih biru bubar, ini adalah waktunya istirahat. Kali ini tidak ada senior yang menyuruh kami untuk makan makanan campur, tapi makan bebas di kantin sekolah. Dan setelah itu kami melaksanakan Games yang di berikan seniornya.

"Tina." Panggil gadis berkulit putih, rambutnya keriting dan bertubuh pendek. Dia adalah Agnia, teman baruku di sekolah ini. Kami berkenalan saat pertama kali bertemu dan berteman setelah itu. "Kamu mau makan apa hari ini?."

"Batagor kali ya, soalnya aku gak terlalu laper juga." Aku melihat-lihat makanan di kantin, dari nasi goreng, Bakso, Mie ayam dan banyak lagi. Agnia mengangguk, dia mengambil batagor seperitku. Setelah itu kami duduk di bangku paling belakang sebab semua bangku sudah penuh.

Makan makanan dengan hikmat, tidak ada ganggu para senior OSIS ataupun MPK. Tapi itu hanya sebentar sampai datanglah senior laki-laki dengan pakaian yang berantakan dan rambut yang panjang. Siapa pun yang melihat mereka pasti bisa langsung menebak kalau mereka ada preman sekolah, anak-anak yang suka bolos, membuat onar bahkan memalak uang anak lain.

Mereka berjalan seolah-olah mereka di kurubungi oleh fans-fans, mereka melambaikan tangan pada angin dan tembok kantin. Aku tersenyum melihat mereka yang aneh. Mereka berjalan ke kursi tepat di sebelah kursiku dan Agnia. Mereka mengusir dengan kasar orang yang duduk di situ, lalu mereka tempati. Mana ada anak yang mau berurusan dengan mereka, itu hal yang sangat tidak penting.

Aku dan Agnia hanya diam dan melanjutkan makanannya yang hampir kandas ini, sangat tidak nyaman berada di sebelah kursi anak pembuatan onar. Rasanya selera makanku hilang dengan sekejap melihat mereka urak-urakkan.

Brakk

Tamparan pada meja di hadapanku dan Agnia, membuat kami terkejut. Kita berdua saling bertatapan, lalu melihat orang yang mengganggu acara makan kami. Bertubuh kurus, pakaian lusuh bahkan dua kancingnya terbuka dan di mulutnya menggigit batang permen.

"Duit lu mana?" menggebrak-gebrakan meja sembari memalak. Tebakan yang sangat benar bahwa mereka adalah preman sekolah. Di atas kantung terdapat sebuah nama yang tertulis Eri Ire. "Cepet mana!!."

Otakku berhenti seketika, tidak tahu harus berbuat apa. Ini posisi yang sangat menyebalkan untukku. Sedangkan Eri berteriak-teriak tanpa malu menjadi pusat perhatian. Dia pikir, dia berteriak seperti itu membuatku takut.

"Eh.. palah bengong, mana duit lu." Eri yang tidak peduli banyak yang menatapnya, itu tidak membuatnya merasa takut.

Agnia yang merasa takut dan terusik memberikan uang sebesar 10 ribu pada Eri sembari menarik tanganku untuk menjauh dari preman sekolah itu. Eri tertawa puas mendapatkan uang dia mau dan melihat adik kelasnya takut padanya "Gitu doangkan gampang."

You May Also Like

Cinta Sang Monster

COMPLETED. Snippet: Satu tahun yang lalu Raine dikeluarkan dari Rumah sakit Jiwa dan harus hidup di Panti Asuhan. Itu memang bukan tempat yang terbaik, tapi setidaknya tidak bagi orang sepertinya. Sampai suatu malam yang menentukan Raine bertemu dengan pria itu… *** Pria itu menghentikan mobilnya. Sementara itu, genggaman Raine pada selimutnya mengerat ketika dia bertanya- tanya dalam hati; apakah dia telah melakukan kesalahan? Dia dapat merasakannya ketika Torak mengulurkan tangan kepada dirinya. ‘Apakah dia akan memukulku?’ Raine gemetar karena pemikirannya itu. Namun, Torak membuka hoodie dari kepala Raine dan dengan sangat lembut menyelipkan helaian rambutnya ke balik telinganya. “Jangan,” kata Torak dengan lembut. “Aku ingin melihatmu, jadi jangan menyembunyikan dirimu…” ************** “Kekuatan jiwa dari para Guardian Angel akan bernafas di kehidupan baru dari anak manusia. Tiga Guardian Angel akan lahir ke dunia terrestrial dan sekali lagi, kalian bertiga akan menjadi pelindung mereka.” “Kau akan membuat kami menjadi budak dari makhluk lemah seperti mereka?!” Torak bertanya dengan tidak percaya. “Tidakkah dirimu takut kalau kami akan mematahkan mereka menjadi dua?” Para Guardian Angel itu sangatlah rapuh dan mereka, sebagai Lycanthropes, sangat tidak mengapresiasi segala bentuk kelemahan. “Tidak, kamu tidak akan melakukan itu.” Selene berkata dengan sangat sabar. “Kalian tidak akan menjadi budak mereka ataupun meyakiti para Guardian Angel, kalian akan menghargai mereka dalam hal apapun.” Tapi, suara Selene selanjutnya di selimuti dengan sebuah kebahagiaan saat dia berbicara. “Kalian tidak akan pernah menyakiti pasangan jiwa kalian.” ==== Ini adalah cerita werewolf dan Lycanthropes (dan sudah pasti fantasi)! Didalam cerita ini ada beberapa istilah yang merujuk pada dewa dan dewi yunani kuno. Kalau kalian suka membaca tentang fiksi makhluk supernatural pasti ada beberapa istilah yang tidak asing bagi kalian. Pertanyaan mengenai hal yang kurang jelas dan saran dapat ditulis di kolom komentar, sebisa mungkin akan author jawab. ************************ Update setiap hari Pkl. 13.00 wib. ************************ Meet me on instragram : jikan_yo_tomare

jikanyotomare · Fantasy
4.9
412 Chs
Table of Contents
Volume 1

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
WoW! You would be the first reviewer if you leave your reviews right now!

SUPPORT