webnovel

03. Menjebol 2 Lubang Gadis Perawan

"aahhh... uhhhh...aahhhh.." erangannya semakin menjadi-jadi begitu kugenjotkan kontolku dengan semakin cepat

Memek pink perawannya sangat seret dan rapet ketika menyambut kontolku masuk, kakinya yang mengangkang menjadi tegang seketika kontolku masuk dan menabrak dinding rahimnya

"hahhh.. hahhh.. hahhhh.." nafas kami menjadi berat. Aku tidak pernah menyangka ngentot bisa seenak ini, semakin ia menjepit kontolku dengan kuat, semakin cepat pula genjotanku menghantam memeknya

Plokk.. plok.. plokkk

"aaahhh.. aahh..iikkkhh" desahan yang keluar dari bibirnya membuatku menjadi makin bersemangat. Kedua kakinya yang tadi mengangkang sekarang memeluk pinggangku memberikan tekanan pada pinggangku untuk menggenjotnya semakin dalam

Kedua tangannya mencakar-cakar punggungku tak karuan, toket kami yang saling tergencet menaikkan semangatku untuk menggenjotnya makin cepat dan cepat

cplak..cplokk..plokk...plakk..plokk..

"mmfff... ssshhh.. mmpssshh.. aaaaaaaahhhhh.." desahan panjangnya menandakan dia telah mencapai orgasme, muncratan air suci dan darah perawan dari memeknya mengalir deras ke sprei kasurku

Kucabut kontolku yang masih tegang, kontolku masih berkedut-kedut karena belum memuncratkan isinya sengaja kutarik keluar karena bagian bawahnya yang masih kejang

"hahh..hahh..hahhh.."

"kok lu masih ngaceng banget gitu sih ev?" dia menunjukkan wajah cemberut dengan pipi merahnya dikembungkan

Setelah nafasnya teratur, kali ini dia mendorongku lagi sehingga aku yang terlentang dibawahnya

"sekarang gwe yang gerakin hihihi" ucapnya nakal dengan senyum kecilnya. Tangannya mencengkram kontolku dan diarahkannya kelubang memeknya yang masih merah terkena darah perawannya

Diarahkannya kontolku perlahan kememeknya, kontolku hampir bengkok ketika gigitan memek sempitnya yang legit itu memaksa kontolku masuk kedalamnya, sontak saja dia langsung mendesah

"iiikkhhh... uuggghhhh..." dia mencoba memasukkan kontolku lebih dalam sambil mengatur nafasnya

"kok kamu masih kuat sih niss.. hahh.. hahh.. kan kamu barusan muncrat?? uughh.."

Dia tidak menggubris pertanyaanku dan malah tersenyum lalu dia menggerakkan pinggulnya naik turun sehingga memeknya menggesek-gesek kontolku. Sambil menggoyangkan pinggulnya, kedua toket kenyalku dijadikan sasaran empuk sebagai pijakan kedua tangannya

cplokk..plokk..cplokk...cplakk..cplokkk

Suara tabrakan antara memeknya dan kontolku terdengar nyaring dan mesum. Tidak mau kalah olehnya, tanganku menyingkap jilbab yang menghalangi toketnya kemudian kuremas-remas kedua buah dadanya yang lembut

"nisss..aahh.. jilbabmu apa gak ganggu? uggh.. mending lepas aja deh.."

Dia kemudian menghentikan goyangannya, wajahnya mendekat lalu dia mencolek hidungku

"gimana sih evv.. Semua cewek muslimah kan musti make jilbab buat nutupin auratnya.. masa gitu aja lu gak tau sih?"

"heh..?? LAH KAN ELU SEKARANG LAGI BUGIllffff.."

Untuk kedua kalinya sebelum aku menyelesaikan kalimatku dia langsung menyosor mulutku seperti bebek yang kelaparan

Dia menambah penetrasi goyangannya dari sebelumnya, dan saat ini, kedua toket kami yang saling menempel membuatku ikut menggerakkan pinggulku

Gerakannya mulai melambat dan nafasnya terengah-engah, baru saja dia kehilangan keperawanannya dan langsung main membabi buta, jelas staminanya pasti sangat terkuras

Melihat kondisinya yang seperti itu, langsung kuambil alih permainan dan kubuat dia nungging. Kubuat gaya main kami jadi Doggy Style, dan tanpa banyak fafifu langsung saja kutusuk kontol gagahku yang keras masuk keselangkangannya

Kugenjot kontolku dengan cepat keluar masuk memeknya sambil kupukul-pukul pantat putih mulusnya

plakkk..plokk..plakkk...plokkk..

cpokkk..cpakk..cpokkk...cpokk...

"aahhhhh...aahmmmm.. ssshhh.. aahhh.. iikkhhh.."

Suaranya mesumnya bahkan lebih keras dan lebih nyaring dari yang tadi, sedangkan dia makin menikmati kontolku dengan mengigit-gigit jarinya

tuuuutt... tuuuutt... tuuuutt...

Ditengah-tengah kami yang sedang asyik ngewe, tiba-tiba HPku berbunyi. Kuraih HPku yang tidak jauh dari jangkauanku tanpa melepas genjotan kontolku dari jepitan memeknya

Kubuka kunci layar HP dan kulihat nomor Mama memanggil...

Situasi terburuk yang pernah ada saat ngentot pertamaku, tak bisa kutolak panggilannya karena aku khawatir kalau dia sedang perjalanan kesini. Sambil asik menggenjot Nisa, kuputuskan untuk mengangkat telfonnya

"halo maa.. ada apa??"

"halo sayang.. gimana sekolahmu? mama kangen sama kamu.. kamu sehat kan disana?"

"sekolah lancar ma... huff.. angel sehat kok.. hah.."

"loh angel.. kamu kok ngos-ngosan gitu? kamu gak papa kan nak?"

"gak papa kok maa.. justru ini lagi.. jogging sore.. dilapangan.. hahh.. makanya agakk ngos-ngosan dikit hehe.."

"owalah.. lagi olahraga, mama kira kamu kenapa-napa, angel jangan sampe kecapekan ya nak, makan yang banyak dan istirahat yang cukup. Mama khawatir sama tubuh kamu yang sekarang"

"iya maa.. Angel baik-baik aja kok.. Ibu kos juga baik, masakannya gak kalah enak sama masakan mama hehee"

Mendengar perbincanganku dengan mamaku, Nisa melepas gigitan dijarinya lalu menggoyangkan pinggulnya dengan cepat dan mulai mendesah

"iihhh..ahhh.. uukkhhh.." desahan yang keluar dari mulutnya sampai terdengar oleh mamaku

"angel.. suara apa itu?"

"oohh.. ini maaa.. si Nisa.. temen aku.. kebetulan dia juga lagi jogging bareng aku, sama-sama ngos-ngosan kita hehe"

Secepat kilat langsung kusumpel mulutnya dengan tanganku agar tidak keluar lagi desahannya

"syukurlah kamu sudah punya teman disana, yang akur sama temenmu ya.. kamu jaga kesehatan disana.. mama mau ada urusan lagi habis ini"

"oke siap maa.. Mama juga jaga kesehatan ya.."

"iya.. papamu juga titip salam buat kamu. nanti pas main kesana mama bawain oleh-oleh buat kamu.. udah dulu ya nak.. mama mau lanjutin kerjaan tadi, love you.. mmuaacch"

"love you too maa" kemudian kututup telfonku dan kulepas tanganku dari mulut nisa

"kamu sengaja ya niss?" tanyaku dengan nada sebal, tanganku menampar-nampar pantatnya dan kupercepat genjotanku

"aww... ahhh.. terus bebb.. teruss.. aww..." dia malah kegirangan dan makin mendesah

"ohh.. panggilan lu angel ya kalo dirumah..?" ucapnya dengan nada seolah tak bersalah

"oh.. oke kalau kamu mau main kayak gini.." kuambil dasiku lalu kulilitkan kemulutnya

kupegangi dasiku dengan tangan kiri lalu kutarik sampai kepala Nisa sedikit terangkat, air liur yang keluar dari mulutnya mulai membasahi dasiku

kucabut kontolku keluar dari memeknya dan kuarahkan ke lubang pantatnya, kujilati jariku dan kucocol-cocol keanusnya sebagai pelumas

"hhmmgghhh.. tungg.. evvv.. jangg.. diissstuhhh""

Dia mulai berontak, tapi mulutnya sudah kusumpel dengan dasiku sebelumnya, lalu kutarik dasiku dan semakin naik kepalanya

kupegangi kontol gagahku dengan tangan kanan dan kujebloskan ujung kontolku kelubang pantatnya

"ugghh.. rapet.. banget ini.. nyyahhh.."

Lubang pantatnya sangat rapat membuatku harus menggunakan tangan untuk mendorong kontolku dengan kuat

"aaaahhh..." si Nisa sedikit berteriak ketika kontolku masuk keanusnya, untung saja suaranya tidak keluar karena telah kusumbat dengan dasi

kugenjot tipis-tipis lubang duburnya yang mampet itu, begitu seret dan mencengkram kontolku dengan kuat. kutarik-ulur bongkahan pantatnya dengan tangan sehingga genjotanku bisa semakin lancar keluar masuk lubang anusnya

kuikatkan dasiku kebelakang kepalanya dengan kencang dan kedua tanganku kini bebas memainkan kedua teteknya yang menggantung dan bergoyang akibat genjotanku

ketika tubuh bagian atasnya mulai turun dan lemas, kutarik kedua tangannya kebelakang lalu membuatnya mendongak keatas

kugerakkan semakin cepat kontolku menabrak bokongnya membuat kedua buah toketnya itu membal, saling bertabrakan, dan bergoyang kesana kemari

Cpookk.. cpokk.. cpokk...cpokkk..

"nnghhh...ssshhh...mmffff..uugghhh..."

Setiap benturan kontolku kedalam pantatnya membunyikan suara dikedua lubangnya, dibokong dan dimulutnya

sampailah aku pada orgasme, mumpung sedang tidak dalam memeknya, kukeluarkan saja semua pejuhku kedalam lubang duburnya yang hangat itu

"ahhh.. aku muncratt.. didalem nisss.. ugghhh.."

crtt... crtt.. cruut...bruutt...brttt..

Kutarik pelan kontolku keluar, dan tumpahan peju mengalir deras keluar dari lubang anusnya disertai bunyi gelembung-gelembung kentut yang menetes. Staminanya benar-benar telah habis dan tubuhnya terkulai lemas

Aku pun terduduk lemas disitu, kontol besarku yang telah membawakan kemerdakaan yang luar biasa bagiku sampai tertunduk lemas

Kemudian aku memandangi hasil kerja kerasku yang memuaskan, kulihat tubuh bagian depannya tersungkur sedangkan pantatnya masih menjulang keatas sambil mengeluarkan air terjun peju yang putih nan kental itu dari anusnya

Ditambah cairan lendir dari memeknya yang menetes membasahi sprei kasurku

"hehehe.. aku gak nyangka..hahhh.. hahh.. anal bisa seenak eneh.."

Aku tidak percaya dia masih bicara dengan setengah sadar dikondisi seperti itu, benar-benar makhluk dengan nafsu yang luar biasa

"kamu sii.. ngerjain pas orang lagi nelfon.."

"hihi.. jadi deg-degan gak sih hehe.. makasih ya ev.. eh.. aku panggil angel aja deh.."

"malah ketawa hahahihi"

"kamu emang gak gerah ya? ngentot sambil make jilbab kayak gitu?"

"kan aku dah bilang tadi, kamu denger gak cihh??" sambil mengembangkan pipinya yang merah dan menusuk-nusuk pipiku

"ngeliat kamu kayak gini.. aku jadi ragu, keknya kamu bakal jadi dokter spesialis ngemut kontol deh.." candaku

"wahh.. ide bagus tuh, aku bakal jadi dokter spesialis kulit dan kelamin, do'a in ya bebb" sahutnya dengan tersenyum

"bukan itu maksutku, tapi yaudah deh.. iyaa.. aminn.. yang penting kamu seneng"

"btw pas kita ngentot barusan aku jadi kepikiran mau masuk ekskul apa" sambil menempelkan jari dipipinya

"apa emang?" tanyaku penasaran

"aku mau gabung rohis ajah.." jawabnya centil

"heh..?" gak salah denger nih..

"aku ngeliat kakak kelas kita dirohis tu pada make cadar, aku dulu juga make si.. cuman pas mulai masuk SMA udah gak, jadi.. sekarang aku mau gabung kesitu terus make cadar lagi" sambil memegang kedua pipinya

"trusss.. biar bisa ngentot sambil make cadar hehehe.." ucapnya dengan tangan dan mulutnya berpura-pura mempraktekan adegan ngemut kontol

hadehh.. ini anak sakit jiwa pasti. gimana jadinya kalo cewek kaya gini jadi dokter kelamin?? bisa-bisa semua pasiennya diblowjob sampe kering sama dia

"niss.. anda masih waras kan? kutempelkan tanganku kedahinya

"alhamdulillah sehat wal afiaat.., kecuali memekku agak mati rasa dikit sih.. gara-gara barusan hehe" jawabnya riang

Setelah itu, dia kuantar pulang. Rumahnya tidak begitu jauh jadi dia kubonceng lagi dengan sepedaku

Hari mulai gelap, Kukayuh sepedaku dibawah langit yang remang-remang, Nisa memelukku erat sambil menyenderkan badannya dipunggungku ketika perjalanan kerumahnya

"kayak lagi pacaran ya.." dia mengucapkan hal yang sama seperti yang ada dikepalaku

"padahal aku gak boleh pacaran sama orang tuaku" lanjutnya

"kalo gitu duduknya yang bener" jawabku

"tapi kan kita sama-sama cewek, jadi gak masalah dong hihi.." jawabnya dengan senyum centil yang khas

"ya bener juga sih.."

Sesampainya kami didepan rumahnya, Nisa kemudian turun dan mencium bibirku

"makasih banyak buat hari ini ya beb.. i love you.. mmuuaacchh.. sampai ketemu besok.. dadahh.." dia lalu melengos kedalam rumah sambil melambaikan tangannya

"oh.. iya.. sampai ketemu besok.." aku terpatung sebentar lalu kulambaikan tangan

Akhirnya aku kembali mengayuh sepedaku dan kembali pulang menikmati tenggelamnya matahari dengan tenang

"kok bahasanya barusan berasa lebih halus dan sopan ya? semoga aja dia bisa kalem kayak gitu terus.. bisa mati kecapekan aku kalau dia liar dan binal tiap hari"

*******

Keesokan harinya, kehidupan sekolahku berjalan seperti biasa, obrolan hangat kamipun tak luput dari bahasan kakak kelas ganteng sampai perawatan meni pedinya si Clara

tokkk... tokkk.. tokkk..

Tiba-tiba terdengar seorang guru wanita yang menggedor-gedor pintu

"kalian ini yaa.. berisikk.. mulu, tolong suaranya dikecilkan, jangan seperti dipasar. ini sekolah bukan pasar, tolong ketenangannya" bentaknya

Kelas kami yang ribut mendadak sunyi mendengar guru yang masuk itu. Akhir-akhir ini kelas kami sering kosong karena guru yang mengajar kami sedang berhalangan, jadi kami gunakan waktu kosong tersebut untuk ngerumpi, alhasil malah kena marah seperti ini

"okee.. bagus.. terimakasih" guru itu lalu melengos pergi. Namanya bu Siti, beliau adalah guru BK sekaligus termasuk guru senior yang sudah lama mengajar di sekolah ini

"ehh.. kalian tau gak?? katanya Bu Siti tu masih perawan loo" Sinta memulia rumpian lagi

"weh.. sok tau lu.. tau darimana?" tanya Clara kaget

"gwe denger dari kakak kelas sih, dulu katanya dia udah nikah, tapi pas sebelum malam pertama suaminya meninggal kena serangan jantung" bisik Sinta

"innalillahi.. kasian banget dong.." sahut Nisa

"eh.. berada bu Siti udah janda dong, tapi masih perawan, gitu?" Clara meninggikan suaranya

"sshh.. jangan keras-keras begoo.." Sinta menempelkan jari dimulutnya

"ups.. sorry sorry"

"alah.. palingan cuman gosip, beliau umurnya udah sekitar 50-an lo kayaknya,, ngibul bet dah itu" sambung Tia

"yaa. mungkin aja si, tapi galak banget tu orang emang, gak tau dah rumor kayak gitu muncul dari mana" lanjut Sinta

Sekolah pun usai dan kami pulang. Nisa hanya sekali waktu itu saja main ketempatku, setelah itu kami hanya melakukan seperti biasa dijam istirahat.

Tidak baik untuk tubuhnya kalau dia tiap hari ngentot hardcore seperti itu. Bahkan keesokan harinya setelah kami ngewe, aku tidak sempat onani dijam istirahat saking keringnya bijiku

******

Teater penampilan penerimaan siswa baru pun tiba, kemudian dilanjut dengan api unggun. Banyak stand makanan yang berjualan, banyak pula stand ekskul yang sudah mulai oprec mencari anggota baru

Setelah penampilan teater, siswa dibiarkan bebas berkeliaran disekitar sekolah. Ada yang pergi kestand makanan, ada yang pergi ke stand ekskul, seperti Nisa, Tia dan Sinta.

Dan ada pula yang hanya duduk-duduk menikmati api unggun sepertiku

oh ya.. ada satu lagi, ada yang berkeliaran berusaha PDKT dengan cowok-cowok cakep, dan salah satunya Clara. Sepertinya dia hanya jual mahal ke anak cowok dikelas saja

Aku menikmati kehangatan api unggun ditemani minuman yang barusan aku beli distand makanan

"hey.. kamu..." tiba-tiba ada seorang cewek bertubuh pendek datang menghampiriku

"hmm.. ada apa? slurrpp" sambil menyedot boba diminumanku

"ka..kamu kan.. yang mesum ditoilet itu?"

bruufftttt... kusemburkan boba yang hampir kutelan

"Lohhh kokkk.. kok bisa ada yang tau siii?? padahal tiap begituan aku udah antisipasi ngunci pintu sama nyalain keran buat ngurangin desahannya si Nisa. Tapi kok bisa ada yang tau??"

"Lagiann.. ini bocah, siapaa??" pikiranku semrawut dengan kejutan tak terduga ini

"weyy.. kalau ada orang lagi nanya tu dijawab dong.. jangan diem-diem bae" wajahnya yang mungil itu mengembangkan pipinya

"waduhh.. mampus dah aku.. bisa repot kalau sampai ketahuan orang lain.. habislah kehidupan sekolahku.. gimana caranya aku ngibulin ni bocah.."

BERSAMBUNG

Next chapter