webnovel

Xing Jiu’an

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Musim dingin kali ini begitu menusuk dan malam hari ini langit terlihat sangat gelap. Tidak ada cahaya sama sekali di ruangan itu. Layar ponsel yang mendadak menyala membuat Xing Jiu'an menoleh ke samping. Sorot cahaya yang lebih dingin mengenai wajahnya, membuat kulitnya seolah hampir transparan.

Kakak: 'Aku sudah transfer uangnya ke rekeningmu'

Membaca kata-kata yang dingin itu, Xing Jiu'an mengedipkan matanya, seolah tak bereaksi. Dia duduk dan menyalakan lampu. Mungkin karena berada di dalam kegelapan terlalu lama, saat lampu menyala, dia menutup matanya sebentar dan mencoba untuk beradaptasi. 

Hari ini adalah hari ulang tahun Xing Jiu'an yang ke-21 tahun. Meskipun tidak ada seorang pun yang merayakan ulang tahunnya bersamanya, dia tak bisa memperlakukan dirinya sendiri dengan buruk. Dia mengambil sepotong kue kecil dari kulkas, menancapkan lilin pada kue tersebut, menyalakannya, lalu diam-diam memanjatkan permohonan. Setelah memakan kue itu sebanyak dua suap, dia memakai mantel dan berjalan ke pintu. 

Sekarang sudah masuk pada musim dingin, jadi tidak heran cuaca di luar sana sangat dingin. Dulu, Xing Jiu'an tidak takut dengan cuaca dingin. Hanya saja, sejak kecelakaan itu terjadi, dia menjadi takut dingin. Orang di luar sana berjalan berlalu lalang dan malam terasa begitu tenang. Tahun baru akan segera tiba, mungkin nanti suasana akan menjadi semarak. Itulah yang dipikirkan Xing Jiu'an.

Xing Jiu'an baru saja datang dan tinggal di daerah terpencil ini, sehingga dia belum terbiasa dan akrab dengan lingkungan sekitarnya. Suasana rumah yang ditempatinya terlalu sepi dan dia tak sabar untuk melihat kembang api malam ini. 

Angin yang berembus membuat rambutnya berantakan dan bibirnya pucat. Dia memasukkan tangannya ke dalam saku mantel bagian luar. Meskipun dia mengenakan pakaian yang tebal, dia tetap terlihat kurus dan juga masih merasa kedinginan saat ini. Dia mengira dirinya bisa tetap merasa hangat dengan membungkus dirinya setebal mungkin. Namun siapa yang tahu, setelah keluar, dia masih menggigil karena kedinginan.

Saat ini, Xing Jiu'an juga tidak ingin pulang. Dia memandang keceriaan orang-orang di sekelilingnya dengan tatapan iri. Angin dingin yang mendadak membawa dan mengempaskan salju di wajahnya membuat pandangannya terhalangi. Dia pun menyesal karena tidak mengenakan masker. Tetapi dia enggan kembali ke rumah dan mengambil maskernya. Dia hanya terus berjalan. Lalu dia melihat tak jauh dari tempatnya berdiri terdapat sebuah restoran hot pot, yang membuatnya ke sana untuk makan. Hari yang dingin memang cocok dengan hot pot.

Saat Xing Jiu'an berjalan pelan-pelan, dia tidak bisa berhenti memikirkan apa yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Dia mengikuti saudara seperguruannya untuk turun gunung. Dia sering membantah dan merepotkan saudara seperguruannya itu. Dia tidak pernah menurut dan melakukan hal yang baik terhadap saudara seperguruannya itu. Kakak seperguruannya itu kini mengabaikannya, sepertinya memang begitulah seharusnya.

Saat berusia 19 tahun, orang tua kandung Xing Jiu'an menemukannya dan membawanya pulang. Entah mengapa dia merasa ragu, namun tetap ikut mereka untuk pulang. Setelah tiba di rumahnya, Xing Jiu'an menyadari bahwa kedua orang tua kandungnya telah memiliki seorang putri tercinta yang mereka besarkan selama 19 tahun. Dibandingkan dengannya yang putri kandung, tapi yang dibawa kembali dari luar, putri yang sudah dibesarkan kedua orang tuanya ini terlihat lebih menarik. 

Sejak kecil hingga dewasa, Xing Jiu'an tidak tinggal bersama dengan orang tuanya. Namun setelah ditemukan oleh orang tua kandungnya dan dibawa pulang ke rumah, dia mengharapkan cinta dan kasih sayang dari mereka. Xing Jiu'an yang arogan mengemban harapan tertentu dari orang tuanya, sehingga dia berdandan sebagai seorang gadis yang baik dan penurut, sekaligus rendah hati dan membuat orang lain senang.

Mereka mengatakan bahwa warna rambut Xing Jiu'an sangat buruk, sehingga dia mengecat rambutnya kembali menjadi hitam. Mereka mengatakan bahwa seorang gadis tampak cantik dengan rambut panjang, sehingga dia mulai memanjangkan dan mempertahankan rambutnya yang panjang. Kedua orang tuanya mengatakan kepadanya agar dia tidak merundung putri mereka. Bahkan jika putri tersebut bukan putri kandungnya, tapi mereka sudah membesarkannya selama 19 tahun dan mereka sangat mencintainya. Bagaimanapun juga, gadis tersebut adalah adiknya, sedangkan dia adalah kakaknya. 

Saat itu, Xing Jiu'an hanya mengangguk tanpa menjelaskan sama sekali. Tidak akan semudah itu baginya untuk merundung orang lain. Namun jika dia mengatakannya, tidak akan ada orang yang percaya kepadanya. Dia adalah seorang putri dengan perangai buruk dan sangat suka berkelahi. Sejak awal dia sudah putus sekolah, jadi dia diberi julukan gadis nakal. Kini, dia menjadi anak yang seolah sangat dicintai sejak kecil. Dia sangat menyukai buku, sopan, bersikap lembut, bermartabat, sangat berbakat pada piano, catur, kaligrafi, dan melukis. Dia adalah putri dari keluarga terkenal yang sangat dikenal semua orang.

Xing Jiu'an menyentuh rambutnya yang panjang dan merasa sedih. Mungkin saja hidupnya sama seperti nama yang diberikan gurunya, 'Xing Se'. 'Xing Se', benar-benar sebuah kehidupan yang pahit. Nama 'Xing Jiu'an' ini terkesan sangat bahagia, sedangkan dia sama sekali tak pantas mendapatkannya. Dia bergidik ngeri, entah apakah tubuhnya yang merasa dingin atau hatinya yang dingin seperti es.

Sejak dibawa pulang oleh Keluarga Huo ke ibu kota, Xing Jiu'an semakin jarang berhubungan dengan orang-orang di perguruannya. Emosinya semakin lama semakin tak terkendali. Siapa saja yang bertemu dengannya, dia selalu bersikap dingin terhadap orang-orang yang menaruh perhatian kepadanya. Mungkin dia memang tidak disukai orang-orang. 

Selain itu, juga tidak ada seorang pun di Keluarga Huo yang menyukainya. Setiap kali Xing Jiu'an berulang tahun, dia hanya menerima sebaris kalimat bernada dingin dan sejumlah uang yang masuk ke rekeningnya. Mereka tidak bisa memberikan cinta, hanya uang yang bisa mereka berikan. Selain itu, hal terburuk di Keluarga Huo adalah uang.

-----

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan. 

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya. 

Terimakasih atas pengertian Anda.

Next chapter