1 1. Vernando Algra Mahesa

Vernando putra tunggal dari pemilik Grup Mahesa dia tampan, cerdas dan menawan, memiliki tubuh yang atletis.

Dalam setiap kesempatan Vernando menjadi idola dari setiap gadis dan wanita yang melihatnya di setiap perjumpaan.

Namun Vernando sendiri masih belum memiliki ketertarikan kepada wanita atau gadis mana pun, Vernado sendiri masih baru berusia 18 tahun duduk di kelas XII IPA di sekolah tinggi di jakarta.

Karena dia merahasiakan identitasnya sebagai putra tunggal dia dianggap remeh oleh teman temannya yang memiliki status sebagai orang kaya, Vernando selalu di bully oleh geng yang ada di sekolah.

Dia nggak suka berkelahi kadang dia diam saja kalaupun dibully oleh temanya dan memberikan apa yang mereka mau.

Saat Vernando meninggalkan sekolah Dia di hadang oleh preman yang menguasai daerah di sekitar sekolah tersebut, dia di palak dan di hajar oleh preman tersebut.

Namun pada saat itu tiba tiba saja ada sebuah mitor yang datang dengan pengendara yang berjaket kulit hitam dengan helm hitam dan celana hitam serba hitam yang menghentikan preman itu mengeroyoknya.

Seketika itu juga para preman itu kabur karen melihat sosok yang benar benar misterius, yang tiba tiba menghajar mereka dengan tangan kosong, mereka kocar kacir dan pergi.

"Kamu baik baik saja " mengulurkan tangan membantu vernando tanpa melepas helm yang di lakainya.

"Terimakasih, aku baik baik saja" ucap vernando pada penolongnya kemudian membersihkan celananya yang kotor.

"Apa kamu masih bisa berjalan, atau aku antar untuk pulang?" Sang gadis penolong menawarkan tunpangan dengan membuka helmnya.

Melihat penolongnya adalah seorang gadis yang sangat cantik Vernando terpesona dengan jantungnya berdetak kencang dan tatapan mata dari keduanya bertamu.

"Boleh jika kamu tidak keberatan untuk mengantarku" seteh teesadar dari terpesonanya.

Sepertinya gadis yang dia impikan sudah ditemukannya " Namaku vernando bolehkan aku tahu namamu?" sambil mengulurkan tangannya.

"Arabella itu namaku ayo aku antar kamu pulang" menerima jabat tangan vernando, setelah itu dia mengambil motornya dan kembali memakai helmnya.

"Ayo naik, di mana alamat rumahmu " tanya Arabella sambil memberikan helm pada vernando.

Diterimanya helm itu sambil memberitahukan alamatnya setelah itu mereka bergegas menuju rumah vernado.

Sekitar 30 menit mereka sampai pada alamat yang tadi vernando katakan, Arabella menghentikan motornya tepat di depan gerbang rumah mewah itu.

" Benar kamu tinggal di sini?" Arabella bertanya seakan tidak percaya bahwa vernando benar benar tinggal disini.

"Tin...tin...tin.." Arabella membunyikan klaksonnya agar pintu pagar segera dibuka.

Seorang satpam membukakan gerbang itu dan membungkuk hormat pada tuan mudanya " Selamat datang tuan Muda".

Kembali arabella melajukan motor memasuki halaman luas rumah mewah tersebut dan berhenti di depan teras tepant dan mematikan mesinya.

"Sudah sampai aku pamit dulu" ucap Arabella sambil membuka kaca helmnya.

"Tidak... masuk dulu Ara aku tak mengijinkanmu untuk balik sekarang sebelum aku selesai membalas kebaikanmu" Vernando memaksa dengan menarik lengan gadis tersebut.

Mau tak mau Ara menuritinya dan mengikutinya masuk kedalam rumah tersebut.

"Aku akan memperkenalkanmu pada orang tuaku" Vernan menariknya hingga bertemu dengan kedua orang tuanya.

"Papa... Mama...." teriak Vernan memanggil kedua orang tuanya, dan tak lama kedua orang tuanya muncul.

"Ada apa sih nando...?! kenapa berteriak di dalam rumah" Mama nando berkata.

"Ma, Pa ini kenalin Arabella dia sudah menolong aku tadi saat di keroyok preman dekat sekolah aku" Vernan berkata.

"Astaga vernando kenapa mukamu itu nak?" Mamanya terkejut dengan keadaan anak semata wayangnya yang babak belur.

"Mam... tadi kan vernan sudah jelaskan kalau tadi dikeroyok pre...man, untung aja Ara nolong vernan jadi nggak sampai luka parah" ucap vernando dengan jelas.

" Oh... jadi gadis ini yang nolong kamu?" Papa vernan bertanya seraya melihat dengan teliti penampilan Arabella dari kepala hingga ujung kaki.

"Benarkah itu yang menolong kamu dia? "tanya Mamanya tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Iya Ma...! Ara yang nolong Vernan jadi boleh nggak kalau vernan minta ajari beladiri dari Ara?" Vernan meminta ijin kedua irang tuanya.

Sedangkan Arabella hanya terpaku dengan tiga sososk di depannya yang memiliki ketampanan dan kecantikan bak dewa.

"Itu tergantung Nak Ara nya gimana mau atau tidakm sedangkan kamu bilang iya kalau Nak Ara bilang tidak Mama Sama Papa mengijinkanpun kan percuma" Papa vernando ikut bicara.

" Gimana apakah Nak Ara mau mengajari Vernando beladiri agar dia tidak terus terusan di bully sama preman dan juga temannya? oh ya kalau tante boleh tau berapa umur Nak Ara?" Mama bertanya.

"Ehem... sebenarnya om, tante Ara ini nggak jago jago amat kenapa nggak nyari pelatih saja yang lebih handal dari saya, dan usia saya 20 tahun" jawab Arabella.

"Nak Ara bekerja di mana dàn tinggal sama siapa?" tanya Mama Vernando lagi.

"Eeemmm... saya tinggal bersama Ibu dan adik laki laki yang masih sekolah di tingkat VII, dan saya sedang mencari pekerjaan yang tidak terlalu ketat tapi bisa fleksibel, karena saya harus kuliah" Arabella menjawab hanya separuh kebenaran, tapi dia tidak bilang bahwa pekerjaannya adalah seorang killer.

"Kalau begitu kamu bisa mengajariku kan akan di bayar oleh keluargaku dengan bayaran yang sesuai, cukup sampai aku mahir dalam bertarung" Vernando memberikan penawaran.

"Baiklah aku akan mengajarimu hingga kamu bisa bertarung, setelah itu aku akan pergi" jawab Arabella dengan tegas.

Mendengar itu Vernan pun senang dengan hal itu merasa senang dengan keputusan Arabella yang mau mengajarinya.

"Saya pamit pulang dulu besok setelah vernan pulang sekolah saya akan datang mulai untuk latihan" Arabella pamit dan segera bergegas keluar dan menaiki motor kerennya melaju keluar dari rumah mewah Vernando.

Setelah Arabella pulang vernan masuk ke kamarnya dan membersihkan dirinya di dalam kamar mandi.

Setelah msngganti seragam dengan pakaian bersih Vernan turun untuk makan siang bersama keluarganya.

Mereka makan dalam diam sedangkan vernanmengingat aajah Arabella dengan mulutnya menyunggingkan senyum.

Tidak pernah vernan begitu tertarim dengan seorang gadis seoerti saat ini dan itu juga usianya di atasnya 2 tahun.

Namun vernan tidak memikirkan usianya, dia menyukainya karena dia gadis yang sangat misterius dengan penampilan yang keren abis.

"Vernan apa rencana kamu setelah lulus nanti? Papa haral kamu bisa melanjutkan bisnis Papa sebaiknya kamu sekolah di bidang bisnis agar nanti bisa langsung nerusin bisnis Papa" tanya Papa Vernando.

"Nati lihat saat Vernan lulus Pa... Ma..., Vernan juga nggak keburu pàling nangi kuliah di Amrik ambil bisnis manajemen disana" Vernan memberikan jawaban pada Papa dan Mamanya.

Disisi lain Arabella melajukan motornya dengan kecepatan tinggai karena dia ada tugas yang harus di selesaikannya dari pemberi misi.

Dia akan mengerjakan misinya dengan penuh kehati hatian dan tanpa jejak yang tertinggal sehingga pihak kepolisian selalu saja tidak mendapatkan petunjuk apa pun untuk mengungkap pembunuhan yang terjadi belakangan ini.

Kehebatanya dalam ilmu beladiri tidak perlu di ragukan dan dia juga mahir menggunakan berbagai macam senjata.

banyak yang sudah dia selesaikan misi yang tersulit pun dia kerjakan dengan sempurna.

Arabella Dewi Kumala dia anak pertama dari keluarga Kumala namun dia sudah diasingkan dari keluarganya karena sang Ayah telah menikah dengan wanita yang di pilih oleh keluarga besar dari Keluarga Kumala.

Ayah dan zibunya bercerai saat dia berusia 12 tahun, Ibu, Adik dan juga dia sendiri pergi meninggalkan rumah besar tanpa membawa sepeser uang pun, yang di milikınya hanya anting emas yang di pakainya dan juga ibunya pakai di jual untuk mengontrak sebuah rumah kecil untuk meeeka tinggali.

Kehidupan susah yang di jalani Arabella sangat memprihtinkan sampai saat dia di temukan oleh pemilik agent killer dia di didik dan bersekolah di biayai olehnya.

Maka semua yang di dapatnya saat ini adalah dari hasil dia menjalankan misinya menjadi killer yang terbaik disana.

Hingga akhirnya dia serta ibu dan adiknya hidup layak dan memiliki rumah sendiri.

Dalam hidup Arabella tidak pernah dia tertarik dengan pria manapun yang ada dalam kehidupannya hanya partner di agent killer yaitu Adam savero.

dia bertugas membantu Arabella setiap menjalankan misi.

Usia mereka hanya terpaut 5 tahun, Adam lah yang selalu membantunya dan itu membuat keduanya seperti oasangan yang serasi, di agent itu ada sekitar 5 pasang killer yang bertugas.

Namun mendengar ucapan orang disana Arabella tidak peduli dengan itu semua karena dia nggak memiliki perasaan seperti itu, jadi Adam hanya bertepuk sebelah tangan cintanya.

Kali ini dia mendapatkan misi untuk membunuh seurang ketua mafia yang ada di daerah elit yaitu Alberto yang merupakan gembong narkoba.

Malam ini Arabella dan Adam mempersiapkan untuk menjalankan misinya, karena setiap misi hanya diberi waktu max 4 hari.

Namun Cara kerja Arabella adalah yang tercepat dan sempurna, mereka tidak pernah mengecewakan bagi pemilik agent.

"Arabella bagai mana persiapanya? apa perlu aku bantu bersiap?" Adam bertanya dan menawarkan bantuan.

"Everiting is clear, don't worry a baut it, it's perfect" Arabella berucap memberikan jawaban pasti.

Malam itu sekitar pukul 12.00 Keduanya mulai bergerak menuju tempat yang semestinya yaitu kediaman Alberto untuk mengeksekusinya.

Di pakainya motor kesayangannya dengan palaian serba hitam Arabella dan Adam bergegas menyelesaikan misi.

Arabella dengan hati hati masuk kedalam rumah itu dan dia mendapati Alberto meminum red wine di gelasnya dengan bersandar di dandaran kursi dengan santai dan memejamkan matam tanpa tau ada yang hendak menghabisinya.

Saat mereka berdua telah sampai dan menyelinap di balik kegelapan malam Arabella menemukan targetnya dan langsung menhabisinya dengan sekali tembakan tanpa suara dafi senapannya.

Setelah itu mereka pun bergegas pergi setelah menghapus jejaknya, dan mereka pun kembali ketempat masing masing.

Vernando mencoba untuk menutup matanya kaeena dia harus bangun pagi untuk melakukan semua kegiatan esok pagi.

Saat memejamkan mata dia masih terbayang Arabella yang menolongnya saat di keroyokoleh preman.

Karena sudah lelah akhirnya dia bisa terlelap juga dan pergi kealam mimpi yang indah.

avataravatar
Next chapter