webnovel

Gadis Cupu

• Prolog

SMA Graha Cahaya

Berada di perkotaan,dengan ciri khas gedung yang tinggi. SMA ini adalah SMA yang sangat terkenal,karena siswa yang bersekolah disini adalah anak konglomerat.

Tetapi jangan salah karena ada siswa yang bukan golongan konglomerat juga bersekolah disini.

Ia bernama Mesya Harningrum, berusia 17 tahun, merupakan anak yatim piatu yang tinggal bersama bibinya. Bersekolah di SMA Graha Cahaya kelas XII IPS 3.

1. Di sekolah

Seorang gadis yang mengenakan pakaian sekolah yang rapi,rambut di ikat di kanan dan kiri,berponi,dan memakai kacamata besar,yang terlihat seperti cupu.

Sedang berjalan di tengah lapangan melihat segerombolan siswa laki-laki yang bermain basket. Tanpa di sangka saat ia fokus pada segerombolan laki-laki itu, tiba-tiba ada segerombolan siswi perempuan yang tak lain adalah geng sekolah ini.

Geng itu di pimpin oleh siswi yang bernama Safya Mutya kelas XII IPS 1,ia adalah anak seorang pengusaha di perusahaan Xing Hai yang terkenal berkembang di kota ini.ia dapat melakukan sesuka hatinya,karena saat ia terkena masalah pasti ayahnya akan segera mengurusnya.

" Hai anak cupu mau kemana,sini main-main dulu dengan kami ",kata Safya dengan senyum pahitnya.

" Ehmmm...,maaf saya harus kembali ke kelas",jawab Mesya dengan gugup takut kalau dirinya akan di kerjain oleh geng tersebut.

" Tak perlu terburu-buru,tadi ku lihat kau ingin melihat permainan basket,mari pergi kita lihat dari dekat ",kata Safya sambil menarik tangan Mesya paksa.

Mesya pun mengikuti Safya sambil mengimbangi langkah Safya. Dan setelah sampai di tengah lapangan basket Safya mendorong Mesya hingga jatuh ke tanah.

Mesya pun meringis kesakitan. Segerombolan geng itu pun menertawaiku begitu juga dengan anak basket yang melihatku. Aku pun menunduk sedih,aku berkata dalam hatiku " Mengapa aku harus terlahir seperti ini aku ingin mempunyai banyak teman dan merubah penampilanku,tapi apa daya karena itu tidak akan mungkin".

Setelah Mesya mengatakan itu ia tidak sadar setelah ia bangkit dan hendak mengambil kacamata nya yang terjatuh ia melihat ke sekeliling kalau matanya dapat melihat jelas. Ia pun lalu menatap ke arah geng Safya dengan dingin. Kini ia merasa ia bukan ia yang dulu sekarang ia pun mulai merubah penampilannya.

Ia melepas ikat rambutnya dan menata nya dengan rapi karena rambut itu sangat lembut dan lurus,kemudian membuka dua kancing baju atasnya,dan mengklinting lengannya sedikit. Ia kini terlihat begitu berbeda dan cantik.

" Apa yang sedang kau lakukan,apakah setelah aku mendorong mu otak mu bergeser ha ".kata Safya

" Ya,mungkin dan sekarang aku akan menjadi diriku yang berbeda ". Jawab Mesya

Safya memberi instruksi kepada temannya,dan temannya pun langsung membuat lingkaran,hingga Mesya terlihat seperti dikepung. Mesya pun berkata

" Oh jadi kau sudah merasa kalah hingga kau menyuruh semua temanmu untuk menghukum ku ", tanya Mesya.

" Aku tidak kalah cupu,jika kau takut aku akan berbaik hati melepasmu,tapi kau harus sujud di kaki ku ".ujar Safya

" Baiklah aku menerima tantangan mu ayo maju kalau berani ".ujar Mesya dengan senyum dinginnya.

Kemudian Safya mundur beberapa langkah,dan mempersilahkan teman-teman nya untuk menghukum gadis Cupu itu,dengan memberikan sebuah balok kepada temannya untuk digunakan memukul Mesya.

Ketika kurang dari 5 orang mengayunkan balok Mesya telah dahulu melakukan gerakan hingga terlihat 5 orang itu telah terhempas ke tanah. Safya yang melihatnya terlihat syok 'mana mungkin gadis Cupu itu dapat mengalahkan 5 orang itu dengan hanya menggunkaan tangan kosong padahal teman-temannya menggunakan balok yang cukup besar',batin Safya.

Kemudian Mesya melangkah mendekati Safya sambil berucap

" Jika kau masih menyayangi dirimu maka jangan berani lagi berurusan dengan ku,jika kau melakukan nya lagi aku tidak bisa lagi menjamin nyawa mu Safya".ucap Masya dengan membisikkan kata tersebut ke telinga Safya sambil berlalu pergi.

Mesya pun pergi ke kelas untuk mengambil tasnya karena jam pulang akan segera berbunyi. Kringgg !!!

Mesya pun meninggalkan ruang kelasnya dan pergi menaiki angkot.

2. Di rumah

Mesya pun telah sampai di depan rumah dan mulai mengetuk pintu. Tok...tok...tok...

" Asalamualaikum bi aku udah pulang "ujar Mesya sambil memasuki dapur untuk melihat bibi nya menyiapkan makanan.

" Waalaikumsalam,eh udah pulang ya,bentar ya bibi selesaiin dulu baru kita makan,mending kamu ke atas dulu gih ganti baju terus makan",ujar bibi Ratri

" Siap bi".jawab Mesya dengan keras sambil menaiki tangga.

'Kok tadi aku lihat Mesya kayak beda ya nggak kayak biasanya,biasanya dia selalu murung kalau pulang sekolah, terus tadi aku lihat penampilannya berubah dia nggak kelihatan cupu lagi ada apa ya,ah mending aku selesaikan dulu baru nanti pas makan aku tanya dia' tanya bibi Ratri dalam hati.

Setelah beberapa lama,akhirnya Mesya turun untuk makan bersama bibinya. Mesya pun duduk di depan bibinya sambil mengambil piring dan mengisinya dengan nasi dan lauk.

" Mesya, bibi lihat kamu sudah tidak memakai kacamata lagi dan berpenampilan mu berbeda,apa yang sebenarnya terjadi " tanya bibi Ratri.

" Aku juga tidak tau bi tadi waktu di sekolah aku di jahili lagi dengan geng girls itu,waktu aku di dorong ke tanah aku merasa berbeda aku mulai merasa berani lagi dan aku pun kaget bagaimana bisa aku melihat dengan jelas padahal tadi aku sedang tidak menggunakan kacamata ku,itu sebuah keajaiban Bi aku tidak menyangka yang aku ingin kan terwujud ".ujar Mesya kepada bibinya

" Oh jadi begitu,ya sudahlah sepenting kamu masih mempunyai kepribadian yang baik jadi kamu tidak perlu takut lagi untuk menghadapi geng girls itu yang tadi kamu ceritakan ",ujar bibi

" Iya bi ",jawab Mesya sambil mengangguk angguk.

3. Anak baru yang tampan

Bel sekolah pun berbunyi seluruh siswa memasuki kelasnya. Di kelas Mesya duduk sendiri di pojok kanan belakang samping jendela sambil membaca novel,karena kegemaran Mesya adalah membaca novel. Mesya memang duduk sendiri 1 tahun ini karena dulu yang duduk dengan Mesya telah pindah sekolah dan kini belum ada pengganti nya lagi jadi Mesya harus duduk sendiri.

Di dalam kelas XII IPS 3 wali kelas memasuki ruangan.

" Selamat pagi anak anak ", sapa Bu Niken dengan senyum manisnya.

" Pagi Bu ".teriak semua siswa bersamaan.

" Baik hari ini kita kedatangan teman baru yang akan bergabung di kelas ini,ayo silahkan masuk ".ujar Bu Niken

Seluruh kelas pun menjadi ricuh karena adanya teman baru. Cowok itu pun memasuki kelas sambil menenteng tas sebelah yang terlihat gayanya sangat cool semua siswa pun terlihat begitu terpesona dengan penampilannya. Cowok itu pun mulai memperkenalkan dirinya.

" Perkenalkan nama ku Raka Lintang Pratama,biasa di panggil Raka,aku pindahan dari kota Jakarta,salam kenal " ujar Raka dengan santai sambil melihat temannya satu persatu.

Ketika perkenalan, Mesya sama sekali tidak melihat atau pun mendengarkan karena ia sama sekali tidak tertarik ia tetap memilih untuk membaca novelnya. Ketika Raka selesai perkenalan ia mulai menatap gadis yang duduk di pojokan, gadis itu terlihat tidak tertarik olehnya malah sibuk membaca novel.

Raka pun berkata dalam hati ' mengapa gadis itu tidak tertarik pada ku,baru pertama kali ini aku melihat ada gadis yang tidak tertarik oleh ku,Mungin itu gadis yang aku cari selama ini ' ujar Raka dalam hati sambil menyunggingkan senyum di sudut bibirnya.

" Baiklah Raka kamu dapat duduk di sebelah Mesya,yang bernama Mesya tolong acungkan tangan", ujar Bu Niken.

Mesya sama sekali tidak mendengarkan Bu Niken karena terlalu serius membaca novelnya,hingga Bu Niken mengulangi perkataannya selama 3 kali,hingga semua siswi pun mulai membantu menyadarkan Mesya.

" Hei Mesya,hei kau sedang di panggil Bu Niken sekarang ayo berhenti membacanya" ujar teman Mesya yang duduk di depan Mesya,Mesya pun tersadar ia pun langsung mengangkat tangannya.

" Iya Bu,maaf saya tidak mendengarkannya " jawab Mesya dengan gugup.

" Baiklah tak apa,Mesya sekarang kau sudah ada teman yang akan duduk di sebelahmu,jadi kamu harus berbuat baik kepadanya ya,dan juga apabila ia belum mengenal sekolah ini kau harus mau membantunya kau dengar Mesya "ujar Bu Niken.

" Baik Bu saya mendengarnya ".jawab Mesya. Bu Niken pun mempersilahkan Raka untuk duduk. Raka pun duduk di sebelah Mesya yang kembali mulai membaca novelnya.

Raka pun bergumam dalam hati ' aku duduk saja dia tidak melihatku memang gadis yang unik '. Raka pun mulai mendekati Mesya untuk melihat novel apa yang sedang ia baca,ketika Raka hendak melihatnya Mesya lebih dahulu melihat ke arah Raka.

" Ada apa,apa kau perlu sesuatu " tanya Mesya dengan dingin.

" Tidak,namaku Raka ".sahut Raka sambil mengulurkan tangannya.

" Oh,namaku Mesya ",ujar Mesya sambil menjabat tangan Raka.

'eh lihat deh tu Mesya gaya nya sok banget,ih kalau gitu mending Raka yang duduk sama aku'cibir salah satu teman Mesya. Mesya pun hanya menghiraukan perkataannya,ia lebih memilih untuk kembali membaca novel.

Bel istirahat telah berbunyi, Mesya memutuskan untuk pergi ke kantin untuk membeli jus jambu kesukaannya. Setelah Mesya selesai mengantri ia membawa jus nya ke bangku yang berada di taman sekolahnya. Ia pun duduk sambil membaca novel tersebu