Andres menggendong Bella menuju dapur. Gadisnya sedang malas berjalan kaki dan tidak mau ditinggal sebentar untuk mengambilkan sarapannya. Bella menciumi lehernya untuk memenuhi syaratnya. Andres baru menyadari gadisnya memberikan tanda cinta di lehernya setelah hisapan bibirnya yang ketiga di sana. ¡Madre mia! Andres segera menurunkan tubuhnya.
"Bella! Merah?" Tanyanya pada gadis di depannya yang sekarang menyeringai.
"Ternyata aku bisa melukisnya dengan indah," jawab Bella seakan-akan baru saja menemukan bakatnya yang terpendam.
Andres mengerang frustasi sambil memegang kepalanya dengan dua tangan.
Setelah berhasil mengontrol emosi, Andres kemudian memberitahunya, "aku ada janji jam 11."
Bella memberitahunya, "ini sudah jam 11 lebih."
"Iya, maksudku setelah kita sarapan."
"Ini juga terlalu siang untuk dibilang sarapan."
Gadisnya mengangkat kedua tangannya dan menautkannya di leher Andres sambil menjinjit. Andres menarik kepalanya ketika wajahnya mendekat.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com