webnovel

Part. 2/Bab. 30 Penyesalan.

Saat Dewi hendak berjalan kekamarnya, karena pahanya sakit, jadi jalannya agak pincang. Melihat Dewi kesusahan dengan jalannya yang pincang, Anton ingin membantunya.

"Sini, biar aku bantu." ucap Anton sembari memengang tangan Dewi.

Seketika itu pula, Dewi membuang tangan Anton dengan menggempaskan tangannya sembari berkata.

"Tidak usah! Dan jangan pernah sentuh aku lagi!" bentak Dewi sembari menghempaskan tangan Anton, ketika Anton ingin membantunya.

Saat dibentak oleh Dewi, Anton hanya diam.

Hingga sesampainya dipintu dan hendak keluar dari kamar tetsebut ( Kamar Anton ), Dewi kembali berkata.

"Ingat baik-baik ya! Kalau sampai Kak Bayu tau tentang kejadian ini, akan ku penggal kepalamu!" ucap Dewi dengan tegas.

Mendengar ucapan Dewi, Anton hanya mengangguk.

Sesampai nya dikamar, Dewi masih menyesal atas apa yang telah ia lakukan bersama Anton.

Dewi tidak memungkiri, bahwa apa yang telah dilakukan Anton itu membuatnya nyaman

Tetapi disisi lain, Dewi menyesali karena Anton adalah keluarganya dan masih termasuk adik sepupunya.

"Dewi ..., kamu bodoh banget sih, bisa bisanya lakuin itu, sama Anton, lagi!" ucap Dewi sembari memukuli kepalanya sendiri dengan tangannya, lalu ....

"Andai kamu orang lain Ton ..., pasti aku masih bisa berfikir dua kali untuk lakukan itu. Enggak! Enggak! Enggak! Walaupun itu orang lain, aku juga nggak boleh lakukan itu. Ayolah Dewi ..., jangan terjerumus karena hawa nafsu." kata Dewi dalam hati, sembari meremas-remas rambutnya dengan kedua tangannya.

Setelah berpikir sejenak, lalu Dewi pergi kekamar mandi, mengguyur tubuhnya dengan air, sembari menyesali perbuatannya.

Hingga beberapa jam Dewi di kamar mandi, merenungi kesalahan yang telah ia perbuat. Sampai dia merasa puas mengguyur tubuhnya dan kedinginan, lalu kembali ke kamar dan tertidur.

#Tiga hari kemudian ....

Saat Bayu dan Risma sedang bersantai, berbaring dan bermesraan di kamar mereka.

"Sayank ...." Risma memanggil Bayu.

"Iya sayank ..., kenapa?" tanya Bayu.

"Sudah beberapa hari, kok, Dewi sama Anton belum pulang-pulang juga, ya." kata Risma sembari berbaring di pelukan Bayu, dengan kepalanya berada di dada Bayu.

"Ya, mungkin saja urusannya Dewi belum selesai." kata Bayu sembari membelai rambut Risma.

"Yaudah, kalau gitu, besok kita susulin mereka yuk ...." kata Risma sembari menengadah menatap Bayu.

"Ngapain ..., enak juga dirumah Sayank ..., lagian, Dewi sama Anton, kan, di kebun, nanti kamu gatal-gatal loh ...." kata Bayu sembari memeluk dan mencolek hidung Risma dengan jarinya.

"Aku, juga pengen petik strawberry ..., entar anak kita ngiler gimana, coba! Kalau kamu nggak mau?" tanya Risma sembari mengelus-elus perutnya.

"Yaudah, iya, sayank ..., besok kita kesana." ucap Bayu dan lalu mencium kepala Risma yang sedang berbaring di dadanya.

Risma merasa ada kejanggalan dengan Dewi dan Anton, karena tidak biasanya Dewi pergi begitu lama, secara! Dewi adalah seorang gadis yang manja. Risma bisa merasakan hal yang tidak biasa terjadi pada Dewi, karena Risma dan Dewi sudah sangat dekat. Seditit banyak, Risma memahami kebiasaan, sifat dan tingkah lakunya Dewi. Akhirnya Risma sengaja mengajak Bayu menyusulnya.

Di malam itu Risma tidur dengan perasaan tidak tenang. Hingga pagi-pagi sekali ia langsung menelepon Dewi.

( Obrolan Dewi dengan Risma di telepon. )

"Hay Dew ...." sapa Risma.

"Kakak ..., aku kangen ...." kata Dewi.

"Iya ..., Kakak juga kangen, kamu, kok, nggak pernah ngabarin Kakak sih?" tanya Risma.

"Iya Kak ..., Dewi lagi banyak urusan disini ..., maaf ya, sampai nggak sempat kabarin Kakak. " kata Dewi.

"Kakak, sama Kak Bayu, pagi ini mau berangkat kesana, nyusul kamu sama Anton." ucap Risma.

Mendengar apa yang telah di ucapkan oleh Risma tersebut, Dewi terdiam untuk beberapa saat, dia bingung, mukanya seketika itu langasung memucat.

Bahkan Risma memanggilnya beberapa kali, namun tidak di respon olehnya.

"Dew .... Hallo Dew .... Dewi ...." Risma memanggil-manggil Dewi.

"Iya, Kak ...." sahut Dewi.

"Kok, diem, kamu nggak suka ya, kalau kakak sama kak Bayu kesitu?" tanya Risma.

"Kakak ini, ada-ada saja! Ya, malah justru Dewi senang lah, Kak. Kan, kita  bisa bercanda bareng disini, lagian, Dewi juga kangen sama Kakak." ujar Dewi.

"Yaudah ..., kalau begitu, Kakak berangkat ya ..., jangan lupa siapin makanan yang enak buat Kakak." kata Risma.

"Siap, Kakak kuh ...." sahut Dewi.

( Dan teleponpun terputus.)

Mendengar Risma dan Bayu akan menyusulnya, Dewi langsung memutar otaknya dan sangat panik.

Setelah beberapa hari tidak saling sapa, tidak saling tegur dengan Anton. Akhirnya Dewi memutuskan menemui Anton.

Dewi menuju ke kamar Anton, mengetuk pintu kamar tersebut sembari memanggil-manggil nama Anton.

"Tok! Tok! Tok!" suara ketukan pintu.

"Anton ..., Ton ..., buka pintunya ...." ucap Dewi sembari memanggil Anton.

"Tok! Tok! Tok!" Dewi kembali mengetuk pintunya.

Anton sebenarnya mendengar kalau Dewi sedang memangginya dan mengetuk pintu kamarnya, namun, ia sengaja tidak membuka pintunya, karena Anton merasa kesal setelah beberapa hari ini dia tidak ditegur sama Dewi. Walaupun Anton selalu memanggil Dewi, tetapi Dewi tidak pernah menghiraukannya, dan seakan-akan acuh tak acuh padanya.

Karena Anton tak kunjung membuka pintu, Dewi berpikir kalau Anton tidak ada di dalam kamarnya.

"Kemana sih, Anton?" tanya Dewi dalam hati dan lalu Dewi bergegas meninggalkan kamar Anton dan mencarinya di seluruh lokasi Villa,

Setelah Dewi mencarinya di seluruh lokasi Villa, Dewi tidak juga menemukan Anton, sedangkan Anton membuntuti Dewi yang sedang mencarinya. Setelah mengetahui Dewi begitu panik mencarinya, Anton segera menuju ke Lobby Villa dan bersantai disana. Menurut Anton, Dewi pasti bakal lewat Lobby saat mencarinya.