webnovel

Berbuah

"Iya, saya bersedia, Pak." Mendengar jawaban dari Ghea yang terpancar dari kedua bibir ranum milik Wisnu hanyalah renjana yang sangat manis.

"Saya tahu kamu memang bisa diandalkan untuk ini, Ghe!" Ghea tidak mau terlena akan suatu hal yang disebut dengan pujian. Bukan tanpa alasan, ada satu hal penting dari Malik Bagaskara yang Ghea coba untuk terapkan dalam hidupnya, yakni bagaimana Malik berprinsip kalau kita tidak boleh terlena dengan pujian yang orang lain berikan untuk kita karena nyamuk saja mati karena sebuah tepuk tangan. 

"Kalau begitu saya panggilkan dia sekarang, ya?" Kedua manik mata milik Ghea seperti ingin rontok saat ini juga kala mendengar apa yang dikatakan oleh Wisnu barusan. Dia benar-benar tidak siap. Biasanya Ghea yang dibimbing, tapi sekarang justru dia yang membimbing. Tentu saja hal ini terasa sangat berat untuknya. 

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter