112 PEMBALAP DADAKAN

Tak tahan lagi menahan diri, akhirnya lelaki itu meluapkan emosi nya.

Ia melotot tajam pada Renata, "Apa-apa an kamu RENATA!" lelaki itupun berteriak sangat kencang.

"Kamu membentak ku Dam?" Renata bertanya.

Harga dirinya seakan ia lindungi sekeras baja, emosinya yang meninggi membuatnya kembali melayangkan tangannya, namun Damar dengan sigap menghalangi tubuh Kania, sehingga pukulan itu mendarat di punggungnya. Tidak tahan melihat pemandangan itu, kini Renata mengambil pot bunga yang ada diatas meja dan membantingnya ke tubuh Damar, Damar menarik tubuh Kania tenggelam di dadanya yang bidang agar tidak terluka.

Damar tidak melawan melihat emosi Renata yang meluap-luap, sampai wanita itu selesai mengeluarkan semua kekesalannya.

Kania memegang baju yang dikenakan Damar dengan erat, Damar memegangi bagian belakang kepala Kania.

"Damar, kamu keterlaluan!" Renata berteriak sedemikian rupa.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter