2 Bab 1

Sudah tiga hari semenjak aku keluar dari rumah sakit. Aku cukup di sibuk kan dengan urusan kuliah ku. Semua tugas dari Asdos kian menumpuk, bahkan bukan lagi menumpuk lebih tepatnya belum terjamah oleh otakku. Aku mencoba menghubungi sahabat ku Park Jimin, tetapi entah apa yang membuat nya lama untuk datang ke perpustakaan universitas ini.

Aku hampir setengah jam menunggu dia, jika bukan otaknya yang encer seperti es aku jamin aku tak pernah bakal menunggu nya. Sungguh kali ini dia benar-benar sangat ku butuh kan saat tugas kuliah ku sudah menggunung.

Kumainkan bolpoin ku di kertas kosong sambil menunggu Jimin datang, aku menatap keluar jendela melihat banyak para senior dan junior sedang bersenggama. Mereka melepaskan lelahnya pelajaran dengan bermain. Seperti tidak ada beban berat yang mereka pikul.

Mata ku tertuju pada sesosok laki laki yang sedang duduk di bawah pohon rindang dan besar. Ia memegang sebuah buku berjudul Sastrawan. Aku sempat berhenti bernafas beberapa detik, sungguh aku terpesona akan visual nya. Ia sangat serius membaca bukunya. Dan tiba tiba sahabat ku Park Jimin datang dengan keributan kecil nya.

" Andiraaaaaa Kimmmmm ...!!"

Ia berbisik di telinga ku sehingga membuat ku terkejut dan geli.

" Yaaaa !!!"

Kupukul pelan pundak nya yang membuat ku terkejut. Cukup membuat ku ketahuan bahwa aku tengah memandangi seseorang.

" Dia lumayan tampan !" Bisik Jimin

" Yaaaa.... Siapa yang kau bilang tampan ?" Jawabku terkejut

" Aku tau kau dari tadi sedang memperhatikan dia !" Goda jimin

" Ya ya ya kau jangan asal-asalan, !!! Yaaa kau buat aku menunggu lama setengah mati. Dan sekarang kau mengoceh tentang yang tidak-tidak !!"

" Mianhae... Sebelum jalan ke sini aku lihat jungkok sedang terburu-buru, tak sengaja ku ikuti dia. Dan kau tau apa yang barusan aku lihat ?"

" Sudahlah aku setengah mati benci sebut nama dia !"

" Yaaaaa sekarang kau harus tau !! Dia sangat licik, seperti ular kau harus hati hati jika bertemu dia. Sungguh kali ini benar benar buat kampus bisa wow !!"

" Mau bikin kampus kebalik pun juga apa perduli ku !"

" Nicee good !!! Ini baru Andira Kim, kamu harus benar-benar kuat saat ketemu dia oke !"

Aku kembali melirik ke arah jendela, dan kulihat laki laki yang duduk di bawah pohon rindang sudah tidak ada. Aku Hanya tersenyum kecil. Kuharap aku bisa bertemu dengan nya lagi.

____oOOo____

Suara musik di club' ini benar-benar sangat keras. Kurasa gendang telinga ku akan pecah jika lama lama aku tinggal di dalam. Ku coba mencari Jimin dan Taehyung di kerumunan orang menari. Sungguh aku merasa sesak di dalam ruangan ini, meskipun jimin dan Taehyung menyewa ruangan VVIP untuk ku tetap saja aku tak bisa benar benar konsentrasi melihat para pria tampan sedang menggila menari di antara para wanita bayaran.

Ah sekali lagi aku teringat dengan Min Yonggi. Ia sangat menyukai kehidupan seperti ini. Aku tersenyum kecil jika membayangkan bagaimana aku menghabiskan waktu ku untuk mencintai dia. Ku ambil gelas winne di meja, kuteguk sekaligus winne itu, dan ah benar benar menakjubkan rasanya. Ku isi lagi penuh gelas ku dengan winne, tertulis Kaiken Malbec 2015. winne ini benar-benar Tinggi kadar alkohol nya sekitar 14-15% . Kadar yang tinggi ini membuat winne ini terasa hangat.

Aku mulai merasakan kenikmatan yang perlahan muncul. Seluruh tubuh ku panas, kubuka cardigan ku dan hanya menggunakan atasan potongan pendek crop top dan rok yang mini. Cukup untuk membuat para laki-laki tergoda. Bagian atas yang tanpa lengan begitu menonjol kan bagian dada ku. Kepala ku mulai pusing dan aku mulai berjalan keluar untuk mencari udara segar. Dan saat seperti ini aku bertemu jungkok yang tengah bermesraan dengan wanita bayaran nya.

" Andira ?" Teriak jungkok bahagia melihat ku. Ia berlari menuju ke arah ku

Dengan cepat aku harus menghindari nya.

" Sssstt sial ... !!! Kenapa harus ketemu si brengsek di sini . ! " Kutukku

Dengan cepat jungkok sudah mendapatkan ku. Ia memegang tangan ku dengan kuat. Kulihat wajah bahagia nya.

" Yaaa lepas kan !!" Bentak ku

" Aniyo ..! Kau tau aku mencari mu seperti orang gila, kau menghindari ku Andira !"

" Aku tak suka dengan cara mu Jeon Jungkok ! Lepass aku ingin pergi !"

"Ne ne ne ! Kubawa kau keluar dari sini Andira, setelah ini kau akan menyukai nya. !"

" Apa yang ingin kau lakukan padaku Jeon Jungkok! Lepas aku malas berdebat dengan mu !"

Jungkok menarik ku dengan kuat , ia membawa ku menaiki tangga menuju lantai atas. Ia membawa ku keruangan sepi, aku meronta dengan kuat namun sia sia Tenaganya benar kuat untuk ku kalahkan.

Di lemparkan nya aku ke sofa dengan kuat, ia menutup pintu dengan kasar. Sungguh aku cukup gugup kepala ku semakin pusing akibat terlalu banyak minum. Tetapi adrenalin dalam darahku tidak se pemikiran dengan ku bergejolak dengan kuat dan mengalir mendesir di setiap sel darah ku.

Jungkok langsung mencium ku dengan brutal. Aku bahkan tak bisa berkata apa-apa. Ah entahlah ini nikmat atau atau tidak, antara marah dan senang. Ia mulai memainkan jari jarinya ke bagian dada ku. Aku mencoba untuk menolak tetapi sia sia. Ia sangat senang sekali melihat aku bergetar. Kurasa aku sudah ingin mencapai klimaks ku. Kepala ku terasa panas ingin ku berhenti dari permainan seks nya namun tubuh ku menolak seutuhnya.

" Yaaa Jungkok ... " Suaraku terasa berat

" Kau menyukai nya Andira Kim, Kubuat kau menikmati nya. Kuharap kau tak menolak ku. !"

" Aniyo Jungkok... Ah... Aniyo !!"

" Aku benar-benar ingin kau jadi milikku. Aku tak akan pernah meninggalkan mu !"

Dengan cepat jungkok sudah melepas pakaian ku. Ia mencumbui ku dengan semangat. Semakin ingin ku menolak nya semakin ingin ku menerima nya. Aku sudah tidak tahu apa yang aku fikirkan Aku sangat membutuhkan nya. Dan tak ada penolakan lagi yang aku rasakan.

Dan hal yang gila aku lakukan malam ini adalah melakukan hubungan intim bersama Jungkok. Kulihat dia mengeluarkan sesuatu dari saku nya. Dia mengeluarkan sebuah pengaman untuk melakukan hubungan seks. Dan benar ketika benda itu memasuki tubuhku, aku bergetar hebat. Sungguh sesuatu yang benar baru untuk ku. Aku sangat liar akibat alkohol . Tanpa ada rasa penyesalan nantinya aku benar-benar melakukan nya dengan si brengsek ini.

Aku terkapar lemas di sofa. Benar benar pengalaman baru untuk ku, sungguh aku ingin mengutuk jungkok dan membunuhnya di sini. Tetapi di sisi lain aku juga sangat menikmati nya. Untuk terakhir kalinya jungkok mencium leherku penuh nafsu. Banyak tanda yang ia tinggalkan di leher ku. Tiba tiba seorang pelayan laki laki masuk ke ruangan di mana aku dan Jungkok sedang asik bercumbu.

" Ahh Mianhae .. ! Aku tidak sengaja ingin mengganggu kalian " jawab laki laki itu sambil membungkuk beberapa kali

Jungkok berhenti menciumku dan memperbaiki posisi duduk nya.

" Gwaenchanh-a... Kau boleh keluar !" Balas jungkok

" Gomawo ...! "

Kulihat samar samar laki laki itu, seperti nya aku pernah lihat dia. Namun belum sempat aku mengingat nya tiba tiba semua gelap, pandangan ku terasa sangat berat dan aku pun mulai tidak sadar kan diri. Dan akhirnya pun aku pingsan.

____oOOo____

Aku terbangun dari tidurku, kulihat ruangan ini dengan warna nuansa abu abu.

Aku terkejut melihat aku tak di kamar ku.

Kulirik jam di samping ku pukul 8 pagi.

Baju yang ku kenakan saat di club'pun sudah tidak ada di tubuhku. Aku mengingat kembali apa yang terjadi semalam. Kepala ku sangat pusing, sialaku semalam adalah bencana besar.

Kulihat Jungkok masuk ke kamar dan membawa sanampan makanan untuk sarapan pagi. Ia mendekati ku dan mencium bibir ku, aku tak menolak dan hanya terdiam. Ia tersenyum lebar ketika mencium ku.

" Morning ... !" Sapa jungkok

" Ini ? " Tanyaku

" Rumah kita, !" Jawab jungkok

Aku terkejut ketika ia menjawab pertanyaan ku dengan jawabannya.

" Maksudnya ?"

" Terimakasih... Semalam kita !"

" Cukup !!! Jangan di teruskan !"

" Why ? "

" Aniyo ... Aniyo ... Aniyo !! "

" Kurasa kau masih terkejut, tetapi ingat andira kau milikku sekarang dan selamanya !"

" Kau !!! Dasar brengsek !!"

" Aku memang brengsek Andira, tapi percayalah kulakukan itu hanya kepada mu. First time !"

Aku menggigit bibir ku, baru kusadari bahwa aku benar-benar menyesalinya. Aku menangis sejadi jadinya. Jungkok memeluk ku, aku tak tahu kenapa pelukannya terasa sangat nyaman.

Kulihat dia lebih dekat, jari jarinya mengusap air mata ku. Bibir nya yang indah mengecup kening ku. Entah apa yang terjadi aku tak menolak nya.

" Ganti baju mu, kita berangkat ke kampus .. " tiba tiba Jungkok beranjak dari kamar

" Ne... " Jawab ku pelan

Dan kuraih handphone ku di tas kecil ku, tertera 85 kali panggilan dari sahabat ku Park Jimin. Ya kurasa dia panik mencari ku setelah tau aku tak ada di ruangannya.

Jungkok memarkirkan mobil sport nya tepat di halaman kampus, aku turun dengan cepat agar tak ada yang melihat ku. Namun sial nya Park Jimin dan Taehyung sudah memergoki ku.

" Yaasshhh !!! " Teriak jimin di telinga ku

" Waeee ???" Jawab ku tak semangat

" Yaaa andira ! Kau tau aku seperti orang gila mencari mu ? !" Maki jimin

" Ada apa dengan pagi ini ? Kau dan Jeon Jungkok ?" Tanya Tae

" Ada apa ini, yaaaa yaaa yaa leher..! Leher kau !!! Aisshhhh !! "

" Kau dan Jungkok jangan bilang ?"

" Ne ne ne !!"

" O may god Andira Kim ?!"

" Waeee !!"

" Akhhh.... Jinjihage ?"

" Nee jinjiha !!"

" Akhhh.... Wait wait ? Kau yashhh!! Ceritakan lebih detail kepadaku, akhh Tae bawa tas dira . Dan kau dira ikut aku ke ruangan kita !" Perintah jimin dengan marah

Aku mengikuti jimin dari belakang sambil menunduk, ahh kepalaku rasanya pusing sungguh aku sangat menyesali perbuatan ku tentang semalam.

Kulihat seorang laki laki keluar dari kelas ku, dia adalah laki laki yang kemarin siang duduk di bawah pohon. Aku bertanya tanya kenapa dia bisa ada di kelas ku. Sengaja ku berjalan ke samping supaya bertabrakan dengan nya.

Brakkk....

" Awhhh..." Rintih ku

" Mianhae mianhae ..... " Jawab laki laki itu panik

" Gwaenchanh-a ..." Jawab ku

Jimin tiba tiba menghampiri ku " gwaenchanh-a andira ? Yaaa kau kalau jalan pake mata. Ngapain ngelamun sih. ! Mianhae sahabat ku sedikit begini. " Jawab jimin sambil menyilang kan jari nya di kening. Cukup membuat ku malu.

Kulihat hidung nya yang mancung, matanya yang bulat, alis yang tebal, lesung pipi yang dalam. Wahh daebaaakk dia sempurna.

Seketika nafas ku berhenti sejenak melihat dia, sungguh benar benar Tampan aku benar-benar kali ini tersihir oleh visual nya selain Min Yonggi.

" Siapa namja ini, begitu tertarik nya diriku pada nya " batin ku

Tiba tiba Jungkok menarik lengan ku, seketika aku terkejut. Syal di leher ku terjatuh akibat tarikan jungkok. Dan Boooww cupang di leher ku terlihat oleh namja ini.

" Yaaashhh Jeon Jungkok !!!" Bentak ku malu sambil cepat cepat menutupi leher ku.

" Sayang .... Ahh Mianhae ... Aku lapar kita ke kantin !"

" Yaaaa Jeon Jungkok kau tak lihat aku sedang marah. Aku harus bicara dengan andira !" Bentak Jimin

" Yaaa !!! Jiminssi ... "

" Waee ... Waeee !!! "

" Aniyaa... Kau tau Andira dan aku saling menyukai, kuharap kau tau itu "

"Jangan kira aku tak tau licik nya kamu ! "

" Wae ? Aku benar-benar mencintai nya !"

" Cinta ? Kau bilang cinta ! Lantas kau bercinta di lorong kelas bersama Luna itu apa ? Waeeee. Waeeee !! Yaaaa Jeon Jungkok kau jangan main main dengan Andira atau kau akan ku habisi !!" Teriak Jimin

" Aku tak ada hubungannya dengan Luna ? Dia yang menyukai ku !" Elak jungkok

" Whaatt ? Haaaa kau kira aku tak tau sifat mu itu Jeon Jungkok " bentak jimin

" Yashh yashhh.... Sudah sudah kalian ! Aku pusing dan capek aku ingin pulang. Tae kau izinkan aku ke Asdos Heo . Dan jimin kau antar aku pulang " jawab ku menengahi

" Aniiiiyeo !! Andira biar aku yang antar!" Jawab jungkok

" Yashhh kau ! Yaaa jungkok, aku bener bener lelah, aku akan pergi bersama jimin nanti kita bicara lagi. " Jawab ku

Aku melihat sana sini tetapi namja tadi sudah pergi, seperti nya ia tak begitu tertarik dengan percakapan kami. Dan akhirnya aku harus bolos Beberapa hari lagi dari pelajaran Asdos Heo. Aku sedikit kecewa kepada jungkok karena sifat playboy dan bad boy nya dia. Sungguh malam yang kacau teriak ku.

Ku ambil tas ku dari sahabat ku Taehyung, lalu aku pergi bersama jimin dengan kecepatan penuh.

Aku berharap dia tak bertanya yang tidak-tidak, sungguh dia sangat menakutkan saat marah.

Kami mengunjungi club Jimin, dia meskipun masih muda tetapi masalah bisnis dia sudah tidak di ragukan lagi. Di usia muda dia sudah mempunyai usaha club 15 di Gangnam dan beberapa anak perusahaan dari ayahnya.

Aku sudah seperti adik nya sendiri, tidak heran seluruh keluarga nya dan staf pegawai nya selalu ramah kepadaku. Karena aku selalu bersamanya sejak kecil. Ayah ku dan ayah jimin adalah kolega bisnis dulu nya. Sekarang di ambil alih oleh kakak ku Kim Seokjin yang tak pernah pulang ke rumah. Bahkan aku tak tau dia ada di rumah atau di perusahaan.

Ku tuangkan winne yang ber alkohol ringan, kupilih rasa Rassberry 2013 lalu ku berikan kepada sahabat ku jimin yang tengah naik pitam.

" Mianhae .... " Ucapku lirih

" Yaaaa Andira Kim .! Kau tau apa yang telah kau lakukan ?"

" Nee. ... Aku benar-benar tak ingat, sungguh aku mabuk saat melakukan hubungan itu. Percayalah !"

" Kau tau aku dan Jungkok selalu bersaing dalam bisnis, belum lama ini aku kalah dalam tender. Dan sekarang aku kehilanganmu, Aku harus berkata apa kepada Hyung mu !"

" Mianhae .... "

" Yaaa aku tak tau harus berbuat apa !"

" Jinjihage aku benar-benar khilaf !"

" Yaaa andira ...!"

" Wae ..."

" Pakai pengaman ?"

Aku sedikit terkejut saat jimin bilang pengaman.

" Yaaa Park Jimin !!" Teriakku malu

" Yaaa kau sudah cukup dewasa untuk kata kata seperti itu !"

" Waahh daebaaakk !!! Kau yakkk Jimin kau kiraa ?"

" Waee waee ??!"

" Of course baby !" Jawab ku sambil tertawa kecil. Akhirnya kami pun tertawa bersama .

Aku cukup lega dia tak terlalu serius marah terhadap ku. Dia tetap saja memberikan banyak ceramaah sana sini dan cukup membuat ku serasa ingin muntah. Aku sangat tau bahwa jimin dan Jungkok selalu bersaing.

Sungguh aku sangat bosan perkelahian antara mereka.

___oOOo___

Sudah seminggu sejak kepergian Min Yonggi dan Lila ke Swiss, Aku bahkan lupa pada mereka akhir akhir ini berkat Jungkok. Entah apa yang merasuki ku aku benar-benar gila bisa bercinta dengan Jungkok. Setiap hari ia selalu merecoki kehidupan ku. Sungguh aku benar-benar sudah dikutuk oleh tuhan.

Kulihat rumah ku seperti kandang ayam. Berantakan sana sini, aku sangat malas untuk merapikan rumah ku. Ku ambil handphone dan menelpon sahabat ku Taehyung.

" Taehyungiiee " jawab ku manja saat telvon ku di angkat

" Waeee ... "

" Aku butuh bantuan mu, bisakah kau kirimkan agen bersih bersih rumah. Kau tau rumah ku sangat berantakan."

" Nee... 15 menit dia akan datang. Ku carikan dengan cepat. Kau mau tinggal di rumah atau pergi ke tempat ku dan jiminsshi!"

" Aniyaaa nanti ku kabari .. gomawo my friends muachh" ku tutup telvon ku.

Dan benar baru 10 menit aku menelvon Taehyung agen pembersih datang. Kubuka pintu rumah ku dan betapa terkejutnya aku saat ku tau yang datang adalah namja yang ku kenal.

" Permisi ... Saya dari agen .." belum selesai dia memperkenalkan diri aku sudah memotong perkataan nya.

" Its okeey .. masuk saja !" Kataku

Kemudian dengan sopan ia masuk ke rumah ku.

" Ahhh sial .. Tae tidak bilang ia mengirim kan agen bersih bersih yang tampan ini, bukan kah ia namja yang kutabrak kemarin ?" Gerutu ku dalam hati

Aku melihat ia mulai membersihkan ruang tamu ku. Dan ia melihat pakaian dalam ku berserakan di sana, aku segera berlari menuju namja itu.

" Yaaaa... Kau !!" Teriakku malu sambil mengambil Cd dan Bh ku. Aku benar-benar lupa semalam adalah pertarungan sengit aku dan Jungkok, aku bahkan bercinta di ruang tamu.

" Mianhae ... " Jawab namja itu sambil menunduk beberapa kali.

Seperti nya namja ini benar-benar tidak tertarik dengan ku sama sekali. Ia selalu menghindari kontak mata dengan ku.

Aku semakin penasaran dengan namja ini. Ku beranikan diri bicara kepadanya.

" Yaaa... Kau !" Panggil ku

Dia berhenti membereskan meja ku dan menoloh ke arah ku.

" Ne ?"

" Iii ileum ... !" Tanya ku gugup

" Ne ? "

" Neoui ileum !"

" Ah.. ehm.. Namjoon. Emm KIm Namjoon." sambil tersenyum manis.

" Ahh... Kim Namjoon .!" Ulangku

Ya tuhan, dia benar-benar tampan aku tercengang melihat kepolosan di muka nya. Seketika muka ku memerah jantung ku berdetak kencang, dia benar-benar bukan namja.

Saat aku terpesona akan visual nya, tiba tiba handphone ku bergetar. Dan ku lihat di sana Jungkok menelpon ku. Dengan kesal ku matikan handphone ku. Aku tak ingin ada yang menggangu kesenangan ku. Aku ingin trus melihat Namjoon yang bekerja keras membersihkan rumah ku.

Keringat mengalir di tubuhnya sehingga membuat ia semakin sexsi dan tampan. Ahh benar benar otakku telah di cuci oleh jungkok.

Tidak beberapa lama, sebuah mobil sport memasuki halaman rumah ku. Aku tak kenal dengan plat nomor mobil ini. Aku keluar dari rumahku untuk memeriksa nya. Seorang ajushi gagah berpakaian hitam turun dari mobil sport itu. Kemudian ia menuduk kepada ku memberi hormat. Aku terkejut akan tindakan nya.

" Siapa kau ? " Tanya ku

" Perkenalkan saya Zeyn utusan dari tuan Jungkok. !"

" Jungkok ? "

" Ya saya kemari hanya ingin memberikan ini untuk nona andira." Sambil memberikan kunci mobil ke pada ku

" Ini ?" Tanyaku tak paham

" Hadiah dari tuan untuk Nona ."

" Wahh daebaaakk... Si brengsek itu membelikan sebuah mobil ? "

" Ya nona .. !"

" Baiklah ajushi . Kau boleh pergi, dan mobil ini akan ku taruh di garansi. !"

Aku tak begitu senang Jungkok membelikan ku sebuah mobil sport, aku lebih suka naik bus ketimbang membawa mobil, mungkin hanya jadi pajangan saja mobil yang di beri Jungkok kepadaku. Dan Akhirnya ajushi itu pergi meninggalkan rumah ku. Saat aku hendak masuk aku bertabrakan dengan Namjoon.

Brakkkk....

" Awhh... " Rintih ku

" Mianhae ... Mianhae ... Mianhae ..." Jawab ia berapa kali . Kemudian ia cepat cepat membantu ku berdiri.

" Gwaenchanh-a... " Jawab ku

Kulihat ia seperti nya sudah selesai bersih bersih.

" Kau ingin pergi ?" Tanyaku

" Nee... " Jawabnya

" Sudah selesai secepat itu ?" Tanya ku lagi

" Nee.." jawaban yang sama.

Aku bahkan tak tau harus berkata apa-apa.

" Emm permisi aku akan pergi."

" Ah... Oke ! " Jawabku gugup

Kemudian ia menghilang di balik pintu rumah ku. Dan kulihat sekelilingku sangat bersih dan rapi. Ia benar-benar sangat bekerja keras. Dan entah apa yang ada di fikiranku aku ingin mengikuti nya.

Kuraih cardigan ku dan masker tidak lupa topi hitamku agar tak di ketahui aku tengah menyamar. Aku berlari untuk mengejarnya dan kulihat ia tengah berdiri di pemberhentian bus. Seperti nya ia tengah menunggu bus datang. Aku berdiri di belakang nya agar ia tak curiga terhadap ku.

Tidak beberapa lama bus datang. Aku segera menyusul dia naik bus. Kulihat ia sedang membuka catatan kecil. Aku tak tau apa isi catatan itu. Tidak beberapa lama ia turun dari bus, aku langsung segera menyusul nya.

Ia memasuki toko makanan. Dan membeli beberapa makanan, kemudian ia berjalan menuju sebuah rumah tua. Di sana penuh dengan anak anak jalanan. Ketika ia datang semua anak anak di sana berlari memeluk nya . Mereka sangat bahagia. Kemudian ia membagikan makanannya kepada anak anak itu. Sungguh aku terharu dan menangis. Semasa hidup ku aku tak pernah melakukan kegiatan amal seperti ini.

Setelah ia cukup lama di sana ia pergi meninggalkan rumah itu. Dan akhirnya ia memasuki toko kecil di sebrang jalan dari rumah itu. Aku masih bertanya-tanya berapa banyak pekerjaan yang ia lakukan. Lalu bagaimana ia mengatur waktu bersama kuliahnya. Apakah ia tak pernah bersenang senang bersama masa muda nya.

Saat aku mengamati dia saat bekerja tiba tiba 3 orang laki laki besar datang menghampiri ku.

" Nona cantik sendiri aja ?" Sambil mengelus pipiku.

Kulihat ini masih cukup siang. Tetapi kenapa banyak sekali preman preman ini berkeliaran.

" Maaf aku sibuk, tolong jangan ganggu aku !" Jawabku dengan tegas

" Sombong ! Anak orang kaya selalu berkata seperti itu !"

" Kita hanya ingin di temani minum, kita yang bayar kamu !"

" Aku benar-benar tak ingin memaksamu, kemarilah dan ikut kami dengan tenang. !"

Aku berdiri dan ingin meninggal kan mereka. Sungguh aku takut harus berbuat apa. Tetapi belum berhasil aku memberontak mereka memegang kedua tangan ku. Melepaskan masker dan topi ku. Mereka sangat puas melihat muka ku.

" Wahhh benar benar sempurna !" Sambil mencium pipiku.

Oh tuhan ini masih sangat siang dan banyak orang berlalu lalang. Aku tak bisa berteriak, salah satu dari mereka membawa pisau dan di letakkan di perutku. Sungguh aku tak bisa berbuat apa-apa.

Mereka membawa ku ke belakang toko, di sana ada sebuah tempat pembuangan sampah dan jauh dari jangkauan orang orang.

Dengan cepat mereka memegang tangan dan kaki ku. Dan satu orang lagi tengah asik menggerayangi tubuhku. Aku berkeringat dingin antara hidup dan mati . Aku masih bisa menerima jika itu Jungkok yang memperkosa ku. Tetapi ini adalah preman preman yang sangat kotor dan menjijikkan. Mereka menutup mulutku dengan kuat aku tak bisa bergerak dan berteriak. Aku meronta-ronta sekuat tenaga ku dan akhirnya aku kehabisan tenaga.mereka sangat kuat. Aku menyesal mengikuti Namjoon dan berakhir seperti ini. Sungguh aku ingin sekali menelpon Jungkok untuk memberikan pelajaran kepada preman preman ini.

Mereka dengan cepat merobek cardigan ku. Kemudian melepaskan pakaian ku, semua sangat bersemangat ketika melihat ku tak mengenakan pakaian. Mereka tertawa sangat puas.

" Yaa kau lihat, tubuh nya sangat molek. "

" Cepatlah,,, setelah itu bergantian !"

" Ya benar cepat !"

Aku sangat histeris , berharap ada orang yang membantu ku. Dengan cepat preman itu mencumbui ku dengan brutal. Aku benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka meremas payudara ku dengan kuat, sungguh sangat menyakitkan. Mereka menamparku beberapa kali ketika aku ingin memberontak.

Tiba tiba sebuah kayu balok melayang ke arah preman preman itu. Kulihat dengan setengah sadar seorang namja membawa kayu balok panjang. Dia menghajar para preman preman itu , ia berkelahi melawan preman preman itu. Satu dua kali ia terkena pukulan dari preman itu. Seperti nya namja ini pintar dalam bela diri. Dan berhasil mengalahkan preman itu.

Kemudian ia menghampiri aku. Dan menutupi tubuhku dengan jaketnya. Ia memakai kan jaketnya kepada ku. Aku benar-benar tak ada tenaga untuk berdiri jalan. Kemudian ia mengendong ku dengan cepat aku merangkul nya. Aku melihat dengan setengah sadar bahwa namja itu adalah Namjoon. Tetapi aku tidak bisa melihat dengan jelas dan akhirnya aku pun pingsan.

Aku terbangun dan kulihat sekeliling ini bukan di kamar ku atau kamar jungkok. Saat ingin menggerakkan tubuhku Semua sangat sakit . Bahkan kepala ku sangat sakit akibat pukulan preman itu. Dan aku mendengar suara perempuan dan laki laki samar samar dari luar kamar.

" Kau harus ke rumah sakit juga !"

" Aniyo ... Gwaenchanh-a !"

" Kau !!!"

" Aku bilang tak apa, kau tak usah terlalu khawatir !"

" Yaaa bagaimana aku tak khawatir, kau membantu seseorang yang tidak kau kenal .!"

" Dia teman satu kampusku, aku mengenal nya !"

" Jeongmallo ? "

" Jinjihage ....! "

" Yaaa ... Neo ! "

" Waee ?"

" Aniyeo ! Kau beristirahat lah, aku akan mengantarnya ketika dia sudah sadar !"

" Aniiiiyeo !! Lebih baik kau yang pulang dan beri tahu kepada bos toko untuk memberikan izin kepada ku. Akan ku ganti waktu kerja nya dengan full. "

" Yaaakkk yaakkk !! Kau masih ingin bekerja ! Liatlah tubuh mu memar ? Menurut mu kau bisa bekerja dengan tubuh seperti itu ?!"

" Kumohon pergilah !"

" Ne ne ne !"

Percakapan itu berakhir dengan pintu tertutup dengan kasar. Kemudian seorang masuk ke dalam kamar dan mengecek keadaan ku. Aku terkejut melihat sesosok namja itu. Ternyata ia adalah Namjoon yang membantu ku lolos dari preman preman itu.

" Gomawo ..." Jawabku lirih

Ia bahkan tak menjawab ku. Ia mengambil handuk yang basah dan mengelap ke kepala ku dan tanganku.

Cukup canggung diantara aku dan dia. Tak banyak bicara, aku hanya memperhatikan dia yang benar-benar tanggung jawab kepada wanita. Tidak seperti seseorang yang kukenal.

" Bangunlah ... Akan ku bantu kau untuk makan ..!" Tiba tiba Namjoon membantu ku untuk duduk.

" Gomawo ... !!" Ucapku lagi

Ia memandangi wajah ku cukup lama, sehingga membuat muka ku cukup merah.

" Gwaenchanh-a... !" Jawab nya

Ia pergi keluar sebentar dan masuk kembali membawa senampan bubur untuk ku. Dia membantu ku makan, dia benar-benar sungguh Malaikat.

" Kau beristirahat lah. Aku akan tidur di luar. Jika kau butuh sesuatu panggil saja !"

" Ne .. " jawab ku

Kulihat sekeliling ruangan ini. Ini sangat kecil, bahkan dua kali lipat dari kamar ku. Bersih dan tertata rapi. Sungguh benar benar namja yang berbeda pikirku.

Aku bahkan tak bisa berfikir banyak, wajah preman preman sialan itu terus mengganggu di mimpiku. Aku bahkan tak bisa tidur dengan tenang. Aku bergidik mengingat kejadian sore tadi.

Ku kuatkan hati ku untuk membangun kan Namjoon. Tetapi ia sangat tertidur pulas di sofa. Aku bahkan tak tega untuk membangun kan nya. Kuambil selimut dan langsung menyelimuti tubuh nya. Sungguh aku tak tau apa yang kulakukan. Tetapi tiba tiba air mata ku jatuh saat memandangi wajah nya. Entah perasaan apa ini, berbeda saat ia melihat ku. Terasa menyesakkan di bagian dada ku.

Tiba tiba Namjoon terbangun dan melihat diriku tengah menangis. Ia sedikit terkejut dan heran.

" Wae ?" Tanya nya

Aku hanya menggeleng kan kepala ku. Ia kemudian bangkit dan menuju ke lemari pendingin dan membawa beberapa botol kaleng bir dan menyodorkan kapadaku.

Kuraih sebotol bir dan meneguk nya.

" Gomawo... " Jawabku

" Gwaenchanh-a... Apakah kau tak nyaman berada di sini, maafkan aku tak bisa membawa mu ke rumah sakit.!"

" Aniyo... Aku hanya masih teringat oleh preman preman itu. Jika bukan kamu yang membantu ku mungkin aku tak tau jadi apa. Aku sangat berterima kasih kepada mu. Aku berhutang terhadap mu. !"

" Ne ..!"

" Aku tak begitu menyukai Rumah sakit. Jadi tak masalah kau tak membawa ku ke sana."

" Aku hanya saja ..!!"

" Gwaenchanh-a .... ! Kau sudah cukup banyak membantu ku !"

" Gomawo !"

" Ne !"

Dan kami kembali terdiam oleh suasana. Kami masih canggung. Ku beranikan diri untuk bertanya tentang kehidupan nya.

" Kau.. berapa banyak pekerjaan paruh waktu yang kau lakukan ?" Tanya ku hati hati

" Sejauh ini 3 yang kulakukan, !"

" Keluarga mu ?"

" Kedua orang tuaku sudah tak ada .! "

" Ahh.. mianhae !"

" Gwaenchanh-a ... Mereka meninggal karena kecelakaan mobil saat pergi tamasya bersama ku. Hanya aku yang selamat. "

" Ahh... " Aku tak bisa berkata apa-apa hanya menambah ke canggungan

" Yaakk .... Gwaenchanh-a ... Selama ini aku masih bisa bertahan lama. Aku hidup bersama paman dan bibiku. Tetapi aku meninggalkan rumah mereka saat aku memasuki kuliah. Aku hanya tak ingin menyusahkan mereka. Cukup beberapa tahun aku hidup dengan mereka."

" Aku benar-benar takjub dengan mu. "

" Wae ? "

" Aniiyeo ... " Gelengku

" Kenapa kau bisa bersama para preman preman itu ?" Tanya nya

" Ahh... Aku hanya berkeliling melihat daerah sini, dan tiba tiba preman itu menyeret ku. " Jawab ku bohong

" Kau harus hati hati saat pergi, daerah sini sangat bahaya.. ! "

" Ne... " jawabku

Akhirnya aku menghabiskan waktu banyak bersama dengan Namjoon. Dia sangat baik dan benar benar peduli terhadap lingkungan sekitar. Sungguh aku sangat takjub melihat kehidupan nya. Dan entah perasaan apa yang ku rasakan ini, sungguh aku merasa nyaman berasama dengan nya.

avataravatar
Next chapter