1 Prologue

"ABANGGGGG AYO BURUAN KITA HAMPIR TELAT!!!" suara seorang gadis menggelegar ke seluruh penjuru rumah. Gadis itu berdecak sebal sebelum membuka mulutnya dan berteriak kembali.

"ABA-Mmpphh-"

"diam kunyuk!! ini masih pagi!" Jawab sang abang yang dipanggil panggil dari tadi sambil menutup mulut adik perempuannya

"tck! masih pagi dari mana? ini udah jam 6.45!"

"cih! padahal yang biasanya kesiangan juga situ!"

"Heh bocah! kalo cewe lama itu wajar soalnya kita itu harus dandan lah ngerapiin rambut lah ini lah itu lah! lah kalo cowo lama ngapain aja? ngecoli?"

"Heh jangan ngatain gua bocah gue lebih tua dari elu! trus siapa yang ngajarin elu bahasa kotor itu hah?"

"dih lebih tua 20 menit aja bangga!!" jawab sang adik sambil mengerucutkan bibirnya.

mereka hening seketika lalu...

"ARES!!! AERA!!! KENAPA KALIAN BELUM BERANGKAT JUGA HAH?!!" Teriak seorang wanita yang sedari tadi menunggu anak Kembarnya berangkat sekolah lalu melanjutkan menonton Drakor yang sempat tertunda.

"IYA BUN!!!" jawab Ares dan Aera berbarengan. lalu turun tangga dan berangkat sekolah bareng.

"Belajar yang bener loh ya" ucap sang bunda tersenyum sambil melipat tangannya didepan dada dan menyender pada pintu rumah

"Siyap bunda!!!" jawab Aera dengan senyuman manisnya, sedangkan Ares hanya dapat menggelengkan kepalanya

"Kita berangkat bun!" kata Ares sambil menaiki motornya.

                           🔸🔷🔸

Di sebuah rumah mewah seorang pria remaja sedang memakan sarapannya dengan tenang ditemani bibi penjaga rumah yang menatapnya dengan tatapan kasihan.

"Tuan muda... ayok buruan makannya!" tegur bibi itu dengan lembut

"iya..." jawab Rangga sambil meneguk teh yang telah dibuatkan untuknya.

"Aku berangkat!" pamitnya

"iya hati hati"

Pemuda tampan itu pun berjalan keluar rumah. diluar rumah sudah ada banyak Pria berwajah sangar berbaris dari pintu rumahnya hingga mobil yang akan dinaikinya. Saat Rangga masuk kedalam kursi kemudi serempak semua pria yang disana berkata.

"Selamat Jalan Tuan Muda!"

Rangga hanya bisa menghela nafas lalu mulai menyalakan mesin mobilnya dan pergi keluar rumah bak istananya menuju sekolah

                            🔸🔷🔸

Aera berjalan menuju kelasnya yang sedang bersiap siap pergi menuju lapangan "Aya!!! tunggu gue dulu napa!" ucap Aera sambil meletakkan tasnya dan mengambil topinya

"Ayo buruan! Anak Osis udah pada bacot tuh dari tadi!" jawab Aya.

"Ayok lah"

Saat menuju lapangan Aera dan Aya bertemu dengan Teman sebangku Aya yang kelihatan ngos ngosan menuju kelas

"tunggu! tunggu! tunggu!" katanya sambil menghadang mereka berdua

"Udehlah tasnya taro di situ aja dulu Zi!" kata Aya sambil menunjuk sebuah bangku di depan kelas 11 IPA 3 Kelasnya Ares.

"Kalo ilang gimana? kan anak ipa 3 begitu semua isinya!" protes Lizzy teman sebangku Aya

"Ada abang gue tenang!" Jawab Aera dengan pedenya

"yaudah deh..."

lalu mereka bertiga pun pergi kelapangan dan bertemu dengan Nessa yang sudah standby di lapangan.

"Akhirnya para princess datang! gimana? kangen gak ama temen kalian yang pagi ini dan seterusnya cantik ini?"

Aera Aya dan Lizzy pun hanya dapat menggelengkan kepala melihat kenarsisan temennya yang satu itu

"itu yang hadap belakang lihat kedepan" teriak anak osis dari belakang

Setelah itu, upacara berlangsung dengan lama. dan setelah upacara para murid banyak yang berhamburan kemana mana ada yang ke kelas dan ada yang kekantin.

"Ness kantin kan?" Tanya Aera ke Nessa

"as always!" jawabnya

"kalian gk ikut?" tanya Aera ke Aya dan Lizzy

"enggak ah tas gue masih di depan kelas abang elu takut gue!" jawab lizzy

"gue males ngantri! nitip lah!" jawab Aya

"Ogah! gak gak gak! ayo Ra!" Jawab Nessa sambil menarik tangan Aera menuju kantin

Sesampainya di kantin seperti biasa Aera selalu memborong 5 buah bakpau dan membayarnya ke ibu kantin.Setelah itu ia menunggu Nessa memesan Nasi bungkus.

Saat mereka hendak kembali ke kelas tiba-tiba kerah seragam Aera ditarik dari belakang. Nessa yang tidak terima temennya diperlakukan begitu langsung berteriak

"Woi! apa apaan lo!"

"Sorry habisnya dia dari tadi dipanggilin gak nyahut.." Ucap Ares kakak kembar Aera

"ya Gak usah narik narik juga kali!!!" Jawab Aera sambil melepaskan tarikan Ares terhadap kerah seragamnya

"kan udah gue bilang sorry!" Jawab Ares dengan muka datar dan sok polosnya "betewe minjem duit elu lah dek" lanjutnya.

"Ha?" kata Aera sambil menatap Ares bingung. Sedangkan Ares sendiri sudah menjulurkan tangannya ke hadapan Aera

"Udah bro dibilangin pake duit gue aja dulu!" kata lelaki dibelakang Ares 'Nih cowo siapa lagi?' Batin Aera bertanya

"Gak enak ama elu ga! mumpung nemu babu gue, gue minta dia aja dulu!" Kata Ares santai.

"Siapa yang elu sebut babu hah?!" Ucap Aera sambil menggenggam kerah baju Ares.

"Siapa lagi-Akhhh" Genggaman Aera pada kerah Ares semakin kuat. Membuat pemuda yang yang lebih tua darinya 20 menit itu tercekik.

"Ra! udeh udeh abang elu itu mati entar!" lerai Nessa yang kepengen cepat cepat ke kelas karena ia belum sarapan.

Aera pun melepaskan kerah baju Ares dengan terpaksa "tch! nih!" ucap Aera sambil men menyodorkan uang lima puluh ribu ke depan Ares jatah uang jajan yang dititipkan bunda untuk Ares hari ini lalu pergi dengan Nessa menuju kelas.

"cih tuh cewe kalo bukan sodara udah gue ancurin tuh hapenya!" decak Ares sambil membenarkan kerah bajunya yang agak kusut karena ulah Aera.

"ya salah elunya g*blok! tau cewe itu sensitif!" jawab cowo yang tadi sempat menawarkan uangnya untuk dipinjam Ares.

"Apa? Cewe? Gilak lo ya? orang sifatnya kaya gitu lo sebut cewe?" jawab Ares

"eh tapi kalo diperhatiin mukanya lumayan loh Res!"

Tiba-tiba Ares memicingkan matanya pada sang lelaki "Lumayan apa? Lu jangan sempet-sempetnya ngedeketin adek kembar gue ya Rangga Maximillen."

Yang di ancam-pun biasa-biasa saja "Hm... gue gak bisa janji bro" ucap rangga sambil menyeringai menatap punggung Aera yang menjauh meninggalkan kantin.

🔸🔷🔸

Hari ini Aera dan Ares sedang mengantar Ayah dan Bundanya ke bandara. Mereka mau pergi ke jepang hari ini, karena game yang di buat oleh bunda ternyata laku keras disana. Dan ayah yang notabenenya juga seorang game developerpun juga ikut untuk menemani bunda yang baru pertama kali diundang untuk bekerja sama membuat game oleh sebuah perusahaan indie game di jepang.

"Ares, Aera kalian yakin bisa bunda tinggal selama 5 bulan dirumah?" Tanya bunda khawatir karena ini pertama kalinya mereka berdua benar benar ditinggal sendirian dirumah.

"Tenang bun! kita udah gede kok!" jawab Aera dengan senyum meyakinkan ke arah bunda, namun bunda keliatannya masih agak ragu.

"Udahlah bun, mereka udah SMA kelas 11, udah gede udah bisa jaga diri sendiri" kali ini ayah yang berbicara meyakinkan bunda.

"huft yaudah deh! Ares tolong jagain adeknya ya kamu itu cowo harus bisa bunda andalkan" kata bunda sambil melihat Ares yang sedari tadi diam dengan muka datarnya.

"Iya bun" ucap Ares menurut sambil ngangguk

"Aera juga kalo dibilangin ama Ares nurut! trus juga kalo ada apa apa telpon Bunda kalo enggak ayah." lanjut bunda kali ini mengingatkanku.

Aera hanya mengangguk sebagai jawaban. setelah itu kedua saudara kembar itu pamit karena ayah ama bunda mau check in. Aku dan Ares tetap menunggu di depan bandara sampai bayangan bunda dan ayah tak terlihat lagi.

"Res..." panggil Aera setelah pintu kaca dibandara tertutup.

"Apa?" Jawabnya malas

"Laper... beli makan dulu yuk!"

"Hem..."jawabnya sambil berjalan menuju mobil dan aku mengikutinya dari belakang.

"Ck! jangan cuma ham hem aja! iya apa enggak?!"

"Bacot lu ah! ayok kita ke soto Kang Acep aja!!!" jawab Ares sewot.

"Salah sendiri gak dijawab!!!" Jawab Aera tak kalah sewot

🔸🔷🔸

"Kang nambah lagi!!!" Seru Aera ke Kang Acep sambil menyodorkan mangkok sotonya yang habis.

"Buset dah tu perut!!! itu udah mangkok yang ke tiga woi!" Protes Ares karena Ares yang membayar makanan.

Soto mang Acep memang bukan sebuah restoran bintang lima yang mewah, melainkan hanya soto yang biasa didorong dengan gerobak di sore hingga malam hari. Namun rasa sotonya mampu mengalahkan rasa makanan di restoran bintang lima. porsinya pun sebenarnya juga cuma mangkok yang kecil yang seharga lima ribu. Oleh karena itu Aera kadang bisa menghabiskan hingga enam sampai delapan mangkok jika ia benar-benar laper.

"Kamu makannya kok bisa banyak banget nak?" kata Kang Acep sambil memberikan ku sotoku yang ke empat.

"hihihi gak papa Kang mumpung si Ares yang bayarin!" jawab Aera sambil nyengir ke arah Ares yang sudah Kesel semenjak gadis itu minta nambah yang pertama kali.

"Cih Habis ini udeh gue gak mau neraktir elo lagi!" Seru Ares ngedumel

"Lah? yang ngajak kesini siapa? lu kan tau kalo misalnya gue gak bisa cuma makan satu porsi soto kang acep!" sungut Aera gak mau kalah.

"Iye dah!! cepet buruan makannya!!!" Jawab Ares gak sabaran.

Aera pun menghabis kan sotonya yang keempat lalu menunggu Ares membayar semua Pesanan mereka di dalam mobil. Tak lama kemudian Ares masuk mobil dalan mereka pun pulang kerumah.

"Ra..." panggil Ares masih dalam perjalanan pulang

"Apeh?"

"Besok Lusa temen gue, gue suruh nginap dirumah mumpung libur."

"lah trus?"

"Elu ngebolehin gak?"Tanyanya sambil ngelirik adik kembarnya sebentar.

"Tumben elo nanya? ya selama elu ngebeliin gue makanan boleh!" Jawabku

"Emang lu ya makan mulu!! kata mau diet tapi makan terus kerjaannya!!! Dasar Ndut!!!"

"heh!!! Badan Gue gak gendut!! Badan gue tuh ideal tau gak!!!"

"Ideal dari mana tepos kek tembok gitu."

"APA LU BILANG!?!?!?"

Sebuah bogeman keras pun berhasil mendarat ke arah wajah Ares yamg rupawan.

🔸🔷🔸

avataravatar
Next chapter