webnovel

Flora dan Her Stories

Author: Ummu_Auchy
Teen
Ongoing · 2.1K Views
  • 23 Chs
    Content
  • ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Chapter 1Seoul, I am Coming

"Bundaaa.. Aku berangkat yaaa..". Flora memberitahu

"Sarapannya sudah, Sayang?". Tanya Bundanya memastikan.

"Sudah, Bund. Terimakasih ya, Bund, sudah menyiapkan sarapan terenak sejagat yang tiada tandingannya setiap hari untuk aku dan adik-adik". Ucapnya lembut.

Wanita paruh baya yang ia panggil dengan panggilan Bunda itu tersenyum. Tatapannya hangat. Flora belum pernah mendapati sekalipun Bundanya marah atau sekedar meninggikan suara. Nasihat sederhana namun bermakna. Sentuhan dan pelukannya mampu memberi ketenangan. Ya, itulah Bunda. Wanita berhati Malaikat yang ia temui setelah kepergian kedua orangtuanya.

"Iya, Sayang". Jawabnya sembari menerima uluran tangan Flora yg berpamitan.

Bunda memeluk Flora erat. Tubuhnya berguncang namun tidak bersuara. Dekapannya bertambah kuat seolah berkata, "Jangan pergi, Sayang".

"Bunda mengizinkan Flo berangkat kan?". Flora menggenggam kedua tangan hangat itu.

Tangis Bunda pecah.

"Bunda izin, Nak. Bunda hanya sedih. Disana kamu sendirian". Bunda beralasan.

"Tapi doa Bunda dan Ayah akan menjadi penjaga dan tameng aku dimana pun". Flora tersenyum.

Mereka kembali berpelukan.

Flora berangkat dengan langkah tegapnya. Ia sadar betul. Ketika kakinya mengambil langkah, maka ia harus siap dengan resiko terburuk. Ia harus kokoh. Ia harus bisa menjadi bodyguard untuk dirinya sendiri.

***

"Flo, mau dengar tidak?".

"Dengar apa?".

"My Idol mengeluarkan single terbaru mereka loh". Ucapnya antusias.

Flora menarik nafas sambil menatap Sahabatnya. Geleng-geleng.

Becca memang Fansgirl salah satu K-Pop. BTS. K-Pop yg beranggotakan 7 Spek Pangeran dalam Dunia Dongeng yg menjadi Bias para Gadis sepertiga bumi.

"Eh, Flo. Berarti nanti kamu bisa bertemu langsung dong sama mereka?" Tanyanya masih dengan antusias yg sama.

Ia menatap langit seolah membayangkan sebuah pertemuan. Funny.

"Meybe". Jawab Flora singkat.

Entah bagaimana caranya ia akan bertemu. Ia bukanlah salah satu penggemar. Meskipun ia menyukai karya-karya spektakuler mereka.

"Secara lho Seoul". Tutur Becca lagi.

"Kamu bantu doa ya semoga aku lolos". Jawab Flora memecah khayalan sahabatnya.

"Tapi disana kamu sendirian loh. Tidak ada aku, sahabat kamu yang paling cute dan baik hati ini". Ucapnya sombong membanggakan diri.

"Nanti aku cari sahabat baru yang spek seperti kamu disana". Flora tidak mau kalah. Savage nya langsung keluar.

"Iiih dasar". Jawab Becca cemberut.

Mereka bertemu ketika masih sama-sama duduk di bangku kelas 1 SMP. Siapa sangka jika mereka akan bersama sampai akhir SMA. Mereka juga sama-sama murid berprestasi. Jika Flora menargetkan Universitas di Negeri Ginseng, Becca menargetkan Negeri Kangguru.

"Flo, kalau nanti mereka comeback, aku akan terbang ke Seoul biar bisa ikutan fansigh mereka". Ujar Becca berharap.

"Mengkhayal dulu tidak masalah ya. Meskipun Lolos aja belum tentu. Eh, tapi kalau pun aku tidak lolos, kamu juga tetap bakal menemui mereka kan?". Flora menggoda.

Becca mengangguk mengiyakan sahabatnya sambil tersipu malu.

"Kamu tidak tahu bagaimana rasanya jatuh cinta, Flo. Kenapa kamu tidak mencoba dulu saja mengenal mereka lebih dekat. Pasti kamu juga akan jatuh cinta sampai klepek-klepek dengan mereka". Becca meyakinkan.

"Cinta tanpa bertemu itu haluuuuuu". Flora savage.

Becca sontak menggebuk sahabatnya.

***

Flora tegang.

Matanya menatap tajam ke layar laptop di depannya. Ia bahkan tidak menyadari kehadiran sahabatnya yang sudah memperhatikan mimik wajahnya sejak 15 menit yang lalu.

Tangannya mendekap dada dan matanya tertutup.

Perlahan senyumnya merekah dan air mata keluar dari sela kelopak mata bulatnya.

"Aku lolos". Ucapnya lirih hampir tidak terdengar.

"Floraaaaaaaaaaaaa".

Flora tersentak karena teriakkan sahabatnya.

"Kamu lolos Flo". Teriaknya lagi.

"Congratulation My Dear". Becca membentang tangannya menarik Flora ke dalam pelukannya.

Mereka berpelukan sangat erat.

Flora tumpah ruah dalam dekapan sahabatnya. Ia tidak menyangka jika salah satu mimpi besarnya sudah terbentang di depan mata. Ia masih hanyut dalam kebahagiaan yang bercampur haru itu.

"Congrats, Honey". Ucap Becca sekali lagi sembari menghapus air mata sahabatnya.

"Makasih ya, Becca. Aku masih tidak percaya kalau ini nyata". Jawabnya semakin memeluk erat sahabatnya.

***

Akhirnya waktu yang ditunggu pun tiba. Flora menyelesaikan kisah SMA nya dengan sempurna. Bukan hal mudah baginya untuk sampai dititik saat ini. Suka duka dan air mata sudah menjadi saksi kuatnya ia bertahan dan berjuang.

Dukungan Ayah Bunda pengasuhnya juga menjadi bagian terpenting yang ia selalu agungkan. Ia sadar jika apapun tidak akan semudah ini tanpa dukungan mereka.

"Ayah, Bunda, terimakasih yaaa".

"Kami bangga, Nak". Ucap Ayah dan Bundanya.

"Papa dan Mamamu juga pasti bangga di atas sana". Bunda menambahkan.

Flora menahan air matanya. Ia mengangguk kuat. Pasti. Pasti kedua orangtuanya bangga. Sangat bangga.

"Kak Flo mau pergi?". Tiba-tiba beberapa adik-adik asuhnya ikut nimbrung menghampiri.

Flora hanya mengangguk sambil memeluk mereka erat.

Suasana berubah haru.

11 tahun sudah ia bernaung di bawah atap ini. Suka duka sudah mereka lewati bersama. Pandangannya menyapu segala sisi ruang. Bahkan kenangan itu ada di setiap sudutnya.

Tidak terasa air matanya kembali buncah. Berat. Tapi ia sadar betul, jika ada hal yang harus ia korbankan untuk impian yang ia ingin gapai.

Flora menghitung tabungannya. Senyumnya merekah disela air mata yang masih menggenang. Lumayan. Setidaknya cukup untuk dia menyiapkan keperluan mendesak.

Sebenarnya dia memiliki tabungan pendidikan sendiri. Bahkan jika ia mau, ia bisa minta semua fasilitas yang ia butuh dari Tantenya. Tapi ia sudah bertekad. Selagi ia mampu, ia ingin sendiri. Menempa dirinya dengan kemandirian.

"Come on, Flo. You're be Strong. Ini pilihanmu. Ini harga yang kamu harus bayarkan". Lirihnya menguatkan hati.

"Flora, Sayang.. Kamu benar-benar tidak mau Tante siapkan apapun?".

"Tante.. Tante percaya aku kan? Izinkan aku mandiri dulu ya, Tan. Tapi janji deh, kalo nanti aku kepepet, aku sangat butuh, aku akan langsung minta sama Tante". Flora meyakinkan.

Semilir angin membelai rambut terurainya. Pandangannya jauh menyisir cakrawala. Di atas sana awan tipis saling beriringan mengikuti irama angin. Langit biru bersih seperti juga mengetahui sukacitanya saat itu.

"Thanks, God. Seoul, I am coming".

***

"Ayah, Bunda, Flo berangkat yaah. Doakan Flo di sana. Ayah Bunda juga harus sehat di sini".

Tubuhnya langsung hanyut dalam dekap erat Bundanya. Air mata yang ia tahan untuk tidak keluar ternyata bablas juga. Tangisnya deras. Ia buncah. Bagaimana tidak. Ini adalah perjalanan pertamanya. Dan ia sadar betul mungkin ia bisa kembali setelah pendidikannya selesai. Ia sadar akan satu hal, ia adalah Pewaris. Meskipun ia tidak memiliki niat untuk mengambil alih. Tepatnya belum.

"Bunda khawatir, Nak".

"Flo akan baik-baik saja, Bunda".

"Kalau sakitmu kambuh tiba-tiba, siapa yang akan merawat kamu? Bunda disini". Tangis Bundanya kembali pecah.

Flora pun kembali memeluk Bundanya. Erat. Ia meyakinkan Bundanya dengan caranya sendiri.

"Ayah percaya kamu bisa menjaga diri kamu sendiri. Ayah hanya mengingatkan untuk jangan pernah lupa jadwal minum obat kamu. Sesibuk apapun kamu harus pentingkan istirahat. Dan selalu kirim kabar sama Ayah Bunda di sini". Ucap Ayahnya sambil membelai kepalanya.

"Siap, Ayah. Flo akan mengingat semua nasihat Ayah".

Mereka pun kembali berpelukan.

"Aku pasti akan mengunjungi kamu di sana, Flo". Giliran Becca menghampiri sahabatnya.

Flora tersenyum.

"I know". Jawabnya penuh arti.

"Why?". Becca tersipu, mengerti maksud sahabatnya.

Mereka pun berpelukan.

"Bye, Becca".

"Bye Honey".

"Selamat jalan, Sayang".

"Doakan Flo ya Bunda, Ayah".

Di kejauhan ia melihat keberadaan Tantenya tercinta. Ia faham kenapa Tantenya tidak mendekat. Flora mengangguk.

"Safe flight, My Dear".

Flora melangkah masuk. Langkahnya pasti. Lembar baru dalam perjalanannya akan segera dimulai.

"Seoul, I am coming".

***

You May Also Like

Sahabatku Kekasih Hatiku

Aira Salsabila gadis cantik dan menarik, anak kepala desa yang memiliki wawasan luas dan modern,bersahabat dengan Ihsan Airlangga,pemuda tampan yang pandai bermain musik,dan punya sederet keahlian, putra seorang dokter pemilik salah satu rumah sakit terkenal Cikarang. Persahabatan itu terjalin sejak mereka duduk dibangku Sekolah Dasar hingga sekarang. Ihsan memendam perasaannya cintanya sekian lama hanya untuk Aira seorang.Pemuda itu tidak mau memulai untuk mengutarakan isi hatinya,berbagai macam pertimbangan dan rasa sungkan pada sahabatnya. Kekhawatirannya terhadap gadis itu yang banyak disukai oleh banyak pemuda, membawa keberanian bagi dirinya untuk segera menyatakan cintanya pada sang "Tuan Putri kembang desa yang amat dicintainya. " I love you Aira" Alhasil cintanya tidak bertepuk sebelah tangan,gadis pujaannya itu menerima cinta Ihsan dengan tulus. " I love you too" Kemudian mereka menjalani hubungan jarak jauh antara Jakarta - Bandung "Long Distance Relationship" kata anak muda zaman now. Dapatkah mereka menahan rasa rindu yang menggelora,dan cinta yang membara? Apa reaksi dari Aira dan keluarganya, ketika tiba tiba Ihsan ingin menikahinya? Mampukah Aira dan Ihsan bertahan dalam hubungan jarak jauh tersebut?Apa saja yang akan mereka alami berdua???? Yuuuk ikuti terus kelanjutan cerita ini "Sahabatku,Kekasih Hatiku" pada bab bab berikutnya. Jangan lupa dukung terus novel ini dengan memberi power stone dan review yang baik, sebagai energi baru untuk author dalam menulis cerita ini. Selamat Membaca....... Kamila Qha

Kamila_Qha · Teen
4.9
178 Chs

Benar-Benar Cinta

Brak! "Aduh, sorry gue nggak sengaja" ucap Clara sambil meringis karena jatuh. Clara bangkit dari jatuhnya, lalu ia melihat Siapa yang sudah ditabraknya. Betapa terkejutnya ia saat tahu jika yang ditabraknya itu adalah ketua Most Wanted sekolah, sungguh ia sama sekali tidak menyadari jika saat ini dirinya sudah menjadi pusat perhatian para siswa dan siswi di tempat itu. Semua orang memandangnya kasihan, tentu karena ia sudah mencari masalah dengan ketua Most Wanted sekolah itu. "Astaga, mati gue. Kenapa harus dia sih yang ketabrak, duh pasti panjang nih masalahnya," batin Clara merasa bodoh dan menyesal. Orang yang ditabrak oleh Clara menatap gadis itu dengan tajam, wajahnya terlihat kesal dan marah pada Clara. "Lu punya mata kan? Gunain dong kalau jalan," tukas Alex dengan sinis. Clara menatap heran dengan alis yang sedikit terangkat, padahal dia sudah meminta maaf tadi tapi sepertinya Alex tetap kesal pada dirinya. "Dih, maaf aja nih ya. Dimana-mana jalan tuh pakai kaki bukannya pakai mata," balas Clara dengan santainya. Alex merasa semakin kesal dengan jawaban Clara yang sangat berani itu, akhirnya Alex pun langsung membentak Clara dengan wajah tidak bersahabat. "Lo berani sama gue!" gertak Alex dengan tajam. Mendengar hal itu Clara langsung menampilkan seringainya, lalu ia balik bertanya pada Alex tanpa ragu. "Kenapa harus takut? Memangnya lo siapa?" balas Clara tanpa takut. "Asli, berani banget lo nantang gue," gumam Alex dengan seringainya. Clara menatap Alex dengan heran, padahal ia sama sekali tidak menantang pria itu. Tapi sepertinya Alex salah paham dengan maksud Clara, dan terlihat semakin kesal karenanya. Tapi itu bukan masalah untuk seorang Clara, karena ia pun bisa membalas kesombongan pria itu. "Denger ya, sekaya apapun lo sama sekali tidak berarti buat gue. Dan gue nggak akan pernah takut sama orang kayak lo, pahamkan?" tantang Clara langsung pada Alex. The boys yang Mendengar hal itu merasa terkejut, tidak biasanya ada orang yang berani melawan ketua mereka dan sepertinya cewek akan itu membawa hal baru untuk mereka, the boys pun menyeringai menatap Clara. "Menarik," batin Alex berkata. "Dah lah, ganggu waktu gue aja. Awas gue mau lewat!" usir Clara pada Alex. Lalu, bagaimana kisah mereka selengkapnya? (⚠️ Mengandung beberapa part 21+)

SAChan_ · Teen
5.0
275 Chs

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
WoW! You would be the first reviewer if you leave your reviews right now!

SUPPORT