4 dia abhay

Sore itu abhay sedang berjalan sendiri untuk menuju ke rumah nya, hingga kemudian dia melihat beberapa orang memberhentikan seseorang yang sedang mengendarai motor dan menggiring nya ke sebuah gang sepi, abhay kemudian mengambil sebuah pelaron dari besi yang tergeletak di jalan lalu dia menghampiri mereka dan ternyata orang yang di berhentikan itu adalah ibunya sarani namun abhay belum mengetahui siapa ibu itu yang di pikirkan nya hanyalah untuk menghajar orang yang merampas barang ibu itu, abhay menghampirinya perlahan sembari menyeret peralon besinya sehingga menimbulkan suara gesekan antara aspal dan peralon, orang yang memberhentikan nya ada tiga dan ketiganya menoleh ke arah abhay karna mendengar bunyi peralon tersebut

" Heh... Ngapain lu bocah.... Cabut sana.. "

Abhay terus berjalan perlahan ke arah mereka

" Dih cari mampus ni anak.. "

" Telen kata-kata itu buat lu bang.... " Saut abhay

Salah satu orang itu berlari ke arahnya lalu dengan cepat abhay menyerang kakinya dengan peralon sehingga dia terjatuh dan abhay memukul bagian punuk nya menggunakan peralon dengan cukup keras dan membuat orang itu tidak sadarkan diri

" Satu jatoh... Sisa dua " Ujar abhay

Lalu kedua orang tersebut menyerangnya secara bersamaan dan salah satunya menggengam sebuah pisau, abhay melebarkan kakinya lalu dengan cepat menubrukan dirinya ke arah orang itu dan membuatnya duduk di atas orang tersebut kemudian memukul wajahnya beberapa kali sebelum orang yang membawa pisau mencoba menyerangnya dengan menusuknya dari belakang tapi abhay yang sudah menduga akan hal itu berhasil menghindar dan menghantamkan peralonnya ke wajahnya sehingga orang itu menjatuhkan pisau nya abhay menghantamkannya lagi dan lagi hingga kemudian orang yang satunya bangun dan memukul wajahnya abhay langsung membalas pukulannya dan menendang area kemaluannya dengan keras yang membuat orang itu tersungkur lemas kemudian abhay lanjut menghantamkan peralonnya ke wajahnya hingga mereka akhirnya pergi sembari menyeret temannya yang tidak sadarkan diri, abhay hanya berdiri dan perlahan melepas peralon nya lalu kedua tangannya menyapu rambutnya yang lumayan panjang ke belakang lalu berjalan pergi tanpa sepatah kata pun

" Nak... Tunggu " Ibu itu memanggilnya

Abhay hanya menoleh

" Makasih yaa... Udah nolong ibu, gatau gimana kalau ga ada kamu "

" Ga perlu makasih bu " Saut abhay

" Nak.... Ibu boleh minta tolong ga?... "

" Iya .."

" Tangan ibu aga sakit... Kamu tolong anter ibu pulang ya pake motor ini.... Sekalian obatin luka kamu juga "

Abhay berjalan menghampiri nya dan menaiki motor itu

" Makasih ya... Rumah ibu di.. "

" Ga usah sebut alamat bu saya ga bakal tau... Tunjukin aja saya harus ke arah mana nanti " Ujar abhay

" Oh... Okeh deh " Mengacungkan ibu jarinya

Sesampainya di rumahnya yang cukup bagus dan terlihat seperti rumah orang kaya bagi abhay , ibu itu menyuruh abhay duduk di teras rumahnya, lalu saat abhay hendak duduk dari dalam rumah keluar sarani

" Loh.... Abhay..... " Ujar sarani

" Bu saya langsung pulang aja ya.... " Ujar abhay sembari berdiri

" Eh jangan... Dulu.. Duduk dulu nak.. "

" Mah... Kok bisa sama abhay?... " Tanya sarani

" Oh... Kamu kenal dia.... "

" Iya dia temen sekolah aku mah.... Dan kita lumayan deket gitu deh... " Sarani tersenyum dan menatap ke arah abhay

Abhay terlihat memaksakan senyumnya

" Oh... Kalian deket gitu... Yaa... Bagus deh, tadi dia nolongin mamah ran "

" Emang mamah kenapa?... "

" Tadi mamah hampir ke begal gitu... Untung ada dia "

" Eh... Abhay makasih banget loh... "

Abhay hanya tersenyum

" Yaudah mamah ngambil aer anget dulu.. Kamu temenin dia tuh "

" Iya mah... " Sarani terlihat senang

Lalu saat ibunya masuk ke dalam rumah sarani duduk di samping abhay

" Kak... Lu nolong gw dua kali... Ini pasti takdir kak biar kita bisa deket " Ujar sarani

" Jangan ngaco lah.. "

" Tapi betul kan kak... Dua kali loh... "

" Abhay aja... Ga usah pake kaka-kaka an"

" Oh... Biar kita lebih akrab ya jadi manggilnya nama aja " Ujar sarani

" Terserah lu sar.. "

" Iya terserah gw bhay... " Sarani tersenyum

Abhay melihat ke arahnya dan dia sedikit tersipu dan memalingkan pandangannya

Tak lama ibunya keluar dengan membawa sebaskom air hangat dan sapu tangan lalu memberikannya ke pada sarani lalu dia duduk di bangku yang ada di depan mereka

" Temen sekelas kamu ran.. " Tanya ibunya

" Bukan mah... Dia kaka kelas yang sering aku ceritain mah... "

" Ohhh.... Ini dia orangnya ran.. " Ibunya tampak terkejut

Sarani mengedipkan satu matanya ke arah ibunya dan ibunya menganggukan kepalanya

" Oh yaudah ibu mau masuk ran.... Kamu tolong bersihin lukanya dia ya... "

" Iya dengan senang hati mah.... " Saut sarani

Abhay merasa curiga dengan gerak gerik sarani dan ibunya

" Kenapa?.. " Tanya abhay

" Eh... Engga bhay.. " Saut sarani sembari mulai membersihkan luka di dekat bibirnya, sarani menekannya di bagian luka itu

Abhay hanya diam dengan ekspresi yang tenang tanpa sedikitpun rintihan

" Bhay... Lu ga sakit?.. " Tanya sarani

" Hmm... Kenapa?... "

" Lah... Kok malah nanya kenapa... Biasanya gitu kalo di film-film kalo lagi di bersihin lukanya gini cowo nya tuh aga kesakitan gitu terus dia kaya... Aahhh sakit... Gitu... "

" Ini bukan film " Saut abhay

" Ya tapi tetep aja harusnya lu kesakitan "

" Iya gw kesakitan "

" Tapi kok diem aja ga keliatan kaya kesakitan "

" Hmm... Udah biasa kali "

" Lu sering luka gini?.... " Tanya sarani

" Kadang.. "

" Ah... Ga romantis kaya di film-film abhay... Kalo ga kesakitan " Ujar sarani

" Kenapa harus romantis?... "

" Ya... Karena sara suka "

" Ah... Aduh sakit.... " Ujar abhay dengan ekspresi dan nada yang datar

" Abhay lucu... " Sarani tersenyum

Abhay hanya tersenyum kecil.

Hari sudah berganti malam abhay pun berdiri

" Sar.... Gw mau pulang " Ujar abhay

" Ga mau pamit dulu ama mamah... "

" Eh.. Yaudah tolong panggilin sar... "

Lalu kemudian sarani bergegas masuk ke dalam rumahnya dan menghampiri ibunya

" Mah..... Abhay mau pulang mah... "

" Oh... Udah.. "

" Belom "

" Apanya belom ran.. "

" Aku belum mau dia pulang mah... "

" Ya terus gimana? "

" Mamah ga ada rencana gitu biar dia mau jalan sama aku "

" Yeh.... "

" Serius mah... Ini momen langka loh... " Ujar sarani

" Yaudah beres.... "

" Apa nya... "

"Mamah punya rencana bagus" Ujar ibunya sembari tersenyum

.

avataravatar
Next chapter