2 1

Pagi ini aku berangkat ke sekolah dengan menaiki sepedaku yang butut. sesampainya aku memakirkan sepedaku paling pojok area parkir.

Aku melewati lorong lorong kelas dan kudengar seperti ada yang memanggil namaku tapi aku tak peduli. Aku terus melanjutkan langkahku menuju kelas.

"Woy na gue panggil panggil nengok napa. Budek ya lo"ucap clarisa ngos ngosan di depanku. Dia adalah satu satunya teman yang mau berteman denganku dan tahan menjadi temanku selama bertahun tahun. mulai dari kelas 1 SMP sampai sekarang kelas dua SMA. Dia selalu membantuku selama ini yah bisa di bilang ia sahabatku.

Kulirik dia sekilas tanpa menjawab pertanyaannya.

"Ih jawab kek. Malah diem budek beneran tau rasa lo"ucap clarisa kesal dan duduk disebelah ku.

"Na ada pr tidak hari ini"tanya ira (panggilan ku untuk bocah satu ini). Yang kubalas dengan mengedikan bahu.

"Na bisa gak sih jawab yang bener. Sariawan lo"ucap ira yang bosan dengan sikapku.

"Iya iya."ucapku mengalah.

"Nah gitu dong. Jangan kek orang budek gitu."ucap ira

"Yeee ni anak seterah aku dong"ucap ku.

Tet tet tet

Bel masuk berbunyi dan masuklah bu darmila yang biasa di panggil bundar oleh anak

anak kedalam kelas XI mipa 2.

"Anak anak sebelum pelajaran di mulai ibu ada pengumuman penting nih. Apakah kalian tahu."ucap bundar seorang guru biologi.

"Tidak buuuuu"ucap teman sekelasku.

"Hih diam ibu belum selesai bicara."ucap bundar.

"Baik buuu"ucap teman sekelasku.

"Hari ini lebih tepatnya setelah istirahat pertama kalian akan dibubarkan di karenakan ada rapat dengan sekolah lain dan sekolah kita yang akan menjadi tuan rumah. mengenai akan diadakannya pertandingan basket antar sekolah dan juga bertempat di sekolah kita."ucap bundar yang membuat kami senang.

"Yesss"ucap kami senang.

"Yaudah sekarang buka bab 2 "

Author pov

Tet tet

Bel istirahat berbunyi dan kami berdoa sebelum pulang.

"Baik anak anak kalian boleh pulang. Hati hati dijalan jangan pecicilan kayak mau maling. ingat langsung pulang jangan nongkrong nongrong gak jelas Nanti bahaya ngerti anak anak"ucap bundar sesudah berdoa bersama.

"Ngerti buuuuu"ucap kami malas

"Na pergi ketoko buku yuk."ajak ira.

Kami berjalan keluar sekolah menuju parkiran.

"Boleh, tapi aku nganter doang yah"ucap viana (yang dipanggil ana oleh ira).

"Ih kok gitu, lo gak ada uang yah?"ucap ira.

"Nah itu tau"balas ana.

"Gue traktir deh tapi nan-"ucap ira terpotong karena teriakan ana yang ada disampingnya.

"Ahhkk"teriak ana yang merasakan rambutnya ditarik dari belakang.

"Mau kemana lo kuman. gue udah bilang sama lokan lo harus bawain tas gue"ucap alena si tukang bully dan antek antek nya yang berdiri disampingnya.

"Gue bilang gak mau. Ngerti gak sih"ucap ana menantang.

"Oh gitu. Guys lempar."ucap alena.

Plak plak plak

Mereka melempar telur dan tepung kepada ana. Ana hanya diam dan tidak membalas.

"Udah puas lo. Kalo udah gue pergi. Yuk ra"ucap ana mengajak ira tanpa memperdulikan tampilannya.

"Awas lo kuman"teriak alena tapi tidak didengar oleh ana dan ira.

"Na lo.... ga..k papa"ucap ira khawatir.

"Tenang ra ini udah biasa kan jadi kamu gak perlu khawatir gitu. Geli tau hehehe"balas ana sambil terkekeh.

"Loe itu selalu gitu padahal kan kamu bisa ngelawan."ucap ira.

"Lah kamu kenapa nggak nolongin aku"ucap ana.

"Demi koala yang nglahirin anak kuda. Lo kan tahu sendiri gue takut sama mereka anaaa"ucap ira gemas.

"Nah kamu sendiri takut sok sok an nyuruh aku ngelawan. Kalau aku sih males aja keluarin tenaga aku buat mereka, gak guna banget. Mereka juga bakal terus gangguin aku"ucap ana santai.

"Hem seterah deh"ucap ira.

"Tunggu deh tadi kamu bilang 'demi koala yang nglahirin anak kuda' lah emang koala bisa lahirin anak kuda ra?"

"Geblek lo. Yah gak bisa lah"

"Lah tadi kamu bilang-"ucapan ana dipotong ira dengan cepat.

"Udah lupain gak usah dibahas gak penting banget tau."

"Eh jadikan tapi nanti temenin ketempat biasa ok"ucap ira.

"Hem tapi nanti gimana sepedaku."ucap ana.

"Tenang sepedamu titipin aja di warung deket sekolah"ucap ira.

"Oh yaudah yuk"ucap ana

"Eh tunggu....!lo mau kesana pake itu"ucap ira mencegah.

"Pake apa"balas ana tidak paham.

"Itu kepala sama baju lo penuh tepung sama telur tau, emang mau kesana gak bersiin dulu tuh."ucap ira.

"Oh nggak lah kita pulang dulu."kata ana.

"Gak. bersihin dulu sana di toilet jangan lama lama. Gue tunggu di sini"kata ira sambil mendorong ana menuju toilet.

Keluar dari toilet mereka pulang kerumah ana untuk mandi karena bau badannya yang uhhh bikin ora mau muntah. Mereka menuju ketoko buku dan ira membeli beberapa buku dan tak lupa membelikan ana buku juga. Ahhh baiknya sahabatku itu jadi makin sayang. Batin ana.

avataravatar