1 Tekad dan Mental

Tekad yang kuat saja tidak cukup untuk menjadi bekal menuntut ilmu , tanpa ada nya mental yang kuat. Di era modern ini mereka tidak menyakiti secara fisik , namun secara fsikis. Hal ini lah yang ku alami empat tahun yang lalu. Saat menginjakkan kaki di kota ini.

Aku hanyalah gadis desa yang berjarak 60 km dari kota . Jarak yang tidak terlalu jauh di tempuh jika menggunakan sepeda motor atau bis kota. Namun, tetap saja lingkungan di desa berbeda dengan di kota .

Harapan ku , yah harapan. Aku bisa bersekolah di kota dengan baik , dan akan menjadi anak yang membanggakan untuk orang tua ku di kampung. Tapi nyatanya , aku salah . Aku terlalu berharap jauh dari kenyataan. Aku gagal. Hanya karena ucapan tajam dari mulut mereka " teman teman sekolah ku yang baru. yang seharusnya mendukung ku , tapi nyatanya bertolak belakang dengan harapan ku.

Aku sekolah di sekolah menengah kejuruan pertama yang cukup terkenal di kota ini. Hari itu , aku sangat bahagia dapat masuk ke sekolah kejuruan ini, walaupun sempat melewati proses yang panjang karena aku anak kurang mampu. Ayah ku hanyalah seorang buruh kasar di pasar di desa ku. sedangkan ibu ku hanyalah ibu rumah tangga yang setia harinya hanya mengurusi kami anak anak nya .

Hari pertama menginjakkan kaki di sekolah ini sungguh sangat membahagiakan bagi ku. aku dengan percaya diri mengikuti masa orientasi kala itu , aku melewati nya dengan segala prestasi hingga guru maupun kepala sekolah melirik ku.

Tentu , awal yang membanggakan untuk ku . Ku ceritakan segala hal itu bersama kakak ku. Iya, karena kami hanya tinggal bersama di kota ini dengan kontrakkan sederhana.

Dia selalu mendukung ku , dia selalu memotivasi ku. Agar aku bisa bertahan dan terus berprestasi. Wejangan demi wejangan aku terima setiap pulang sekolah dari nya. Aku Paham dan aku mengerti namun jiwa ku tak sekuat otak ku. Aku tumbang disaat hari ke tujuh bersekolah. Jiwa ku tak sepintar otak ku. Jiwa ku tak bisa menyaring apa yang mereka katakan pada ku. Jiwa ku semakin meronta , Jiwa ku semakin tertekan. Pikiran ku pun berubah. Aku tak lagi sama. Jangan km belajar berbicara pun sudah tak beraturan. Rasa takut semakin menjadi. Bertemu orang pun rasa bertemu hantu. Takut dan menyeramkan . Keluar rumah tak berasa lagi surga , tapi kegelapan. Seakan akan. semu menertawakan ku , semua mengecek ku.

Pikiran ku gelap . yang ku tau hanya ada ancaman dan ketakutan.

avataravatar