1 Awal Persiapan

Hujan sedang turun sangat deras hari itu. Yuni dan Celine, sahabatnya. Keduanya tidak bisa kuliah hari itu karena hujan derasnya.

Sore harinya Yuni harus pergi ke kantornya sendirian karena Celine sedang tidak enak badan. Yuni memesan sebuah taksi dan pergi ke tempat kerjanya. Biasanya dia tidak pernah mau memesan taksi atau bisa dibilang tidak mampu. Tetapi karena kondisi saat ini, dengan hujan deras seperti ini dan pergi hanya sendirian, naik bus bukanlah pilihan yang baik.

Saat dia sampai di kantor, Lily, asisten atasannya memberitahunya bahwa atasan mereka sedang menunggunya. Yuni mencapai pintu kantor Ronal, bosnya, dan dengan tersenyum ramah dia melihat Ronal yang baru menyadari kedatangan nya.

Ronal langsung berbicara ketika Yuni bahkan belum mencapai mejanya.

"Ayo Yuni. Duduklah di sini. Aku punya tugas yang sangat penting untuk mu... Kamu tahu perusahaan kita mungkin akan menghadapi beberapa masalah yang mungkin akan terjadi suatu hari nanti. Jadi, aku telah memutuskan untuk menginvestasikan beberapa pebisnis terkemuka negara di perusahaan kita. Aku berusaha untuk bertemu mereka tetapi tidak pernah mendapat kesempatan. Tapi sekarang aku pikir aku punya kesempatan ... Lihat ini." Ronal menyerahkan sebuah amplop yang indah di depannya.

Setelah membuka amplop, Yuni bisa melihat sebuah kartu undangan untuk pesta penyambutan cucu seorang pengusaha terkemuka, yang baru kembali dari London setelah menyelasaikan studinya. Orang itu menginginkan sambutan yang meriah untuk pewaris tunggalnya tersebut. Jadi dia mengundang setiap pengusaha di negara ini.

Pesta itu akan diadakan di hotel bintang lima lusa nanti.

Yuni membaca kartu dan bertanya pada Ronal. "Baik, lalu sekarang, apa yang bisa aku lakukan untuk mu, Tuan? Ini sangat bagus, kamu bisa bertemu banyak pengusaha di sana dan merekomendasikan mereka untuk investasi."

Ronal tersenyum, "gadis pintar. Yuni, tapi aku hanya mempercayai kamu yang bisa membuat mereka berinvestasi di perusahaan kita. Kamu harus menemani ku ke pesta dan mencoba berbicara dengan beberapa orang terkemuka di sana. Yuni, jika kamu membantu ku kali ini aku akan menggandakan gaji mu untuk dua bulan ke depan. Tolong Yuni. Bukankah aku sudah seperti paman bagimu, kan. Tolong bantu paman kali ini."

Yuni berpikir sejenak. Ini adalah tawaran yang sangat bagus. Dia butuh uang untuk pemeriksaan menyeluruh atas tubuh ibunya.

Dokter menyarankan ibunya untuk memeriksa seluruh tubuh tiga bulan yang lalu. Tapi mereka tidak mampu membayar biayanya. Sekarang jika dia menerima tawaran ini maka dia bisa melakukan check up terhadap ibunya. Kesehatan ibunya memburuk dari hari ke hari. Dia harus menerima tawaran itu!

Ronal bukan orang jahat. Dia adalah seorang pria paruh baya dengan kehidupan pernikahan yang tenang dan bisa dibilang bahagia. Ronal juga sangat menyukainya karena Yuni adalah karyawan yang sangat pekerja keras. Ronal ini bahkan selalu memperlakukannya sebagai keponakannya.

Selain tugas kantor yang diberikan, Yuni telah membantu Ronal menyelesaikan banyak tugas lain di luar dari pekerjaan kantor. Yuni memang memiliki pengetahuan yang baik dalam mengelola tugas apa pun.

Ronal bahkan menawarinya untuk menjadi manajer departemen keuangan di perusahaan mereka. Tapi Yuni menolak dengan sopan. Yuni sekarang masih hanya memiliki status kelulusan sekolah menengah. Dan Yuni hanya melakukan shift sore dan malam di perusahaan ini. Dia sangat senang karena minggu depan ujiannya untuk semester terakhir perkuliahannya akan dimulai. Setelah wisuda, dia akan dapat bergabung dengan perusahaan ini sebagai manajer. Hidupnya yang sulit ini akan tertolong.

"Yuni, apa yang kamu pikirkan? Maukah kamu membantuku?" Yuni tersadar dari pikirannya. "Baik, Tuan. Aku akan menemani mu. Aku akan tiba di hotel tepat waktu."

"Terima kasih banyak Yuni. Kamu membantu ku lagi kali ini," kata Ronal.

Saat Yuni baru saja meninggalkan ruangan Ronal, Ronal tiba-tiba meneleponnya lagi. "Yuni, pergilah bersama Lily untuk membeli gaun dan aksesoris yang kamu butuhkan untuk dikenakan di pesta nanti. Pergilah ke Hera Mall besok bersama Lily."

Yuni kaget. Dia sebelum nya tidak pernah mampu membeli apapun di Hera Mall.

"Tidak tuan, aku akan berpakaian sendiri. Terima kasih atas tawaran mu," balasnya.

Tuan Ronal tersenyum. "Yuni, aku tahu kamu tidak suka meminta bantuan orang lain untuk barang-barang pribadimu seperti itu. Tapi sekarang ini, aku menawarkannya sebagai seorang paman. Bukan sebagai bosmu. Anggap ini hadiah ulang tahunmu dari tahun lalu. Terimalah." Ronal meyakinkannya. Yuni yang mendengarnya hanya mendesah ringan. Dia tahu jika dia menolak tawaran ini, Ronal akan kecewa. Jadi dia menyetujuinya.

Keesokan harinya dia pergi ke Hera Mall bersama Lily. Lily memilih semua hal penting untuk pesta untuk Yuni. Yuni berterima kasih padanya dan kemudian pergi. Mereka melakukannya dengan cepat karena Yuni sama sekali tidak nyaman.

Di kamar kontrakannya, Celine menunggu Yuni dengan penuh semangat. Ketika Celine melihat gaun itu, matanya bersinar karena terkejut. Tuan Ronal pasti mengeluarkan banyak uang untuk gaun bermerek dan sepatu hak yang serasi ini. Tapi dia tidak iri sedikit pun dengan itu dan malah sangat senang karena sahabatnya lah yang mendapatkan gaun ini.

Dengan uang Yuni yang terbatas, Yuni tidak akan pernah membeli pakaian semahal itu untuk dirinya sendiri.

Yuni selalu lebih suka gaun yang diobral atau akan membeli dari pinggiran jalan setapak. Yuni akan selalu menghemat uang untuk perawatan ibunya. Celine tidak pernah melihat Yuni menghabiskan uang dengan boros. Yuni bahkan juga tidak pernah mengambil apapun, seperti hadiah dari orang lain atau bahkan dari pacarnya.

Ya, Yuni memiliki pacar. Namanya Rian. Rian ini juga ahli waris kaya. Sebenarnya Yuni menolak pernyataan cintanya sebanyak dua puluh kali dalam tiga tahun terakhir. Yuni tidak ingin menghubungkan dirinya dengan pria kaya mana pun. Jadi dia selalu menolaknya. Tapi, pria ini terus menunggu.

Akhirnya Yuni menerima Rian ketika dia katanya sempat melihat sosok yang dapat di percaya di mata pria tersebut. Namun Yuni tetap menerimanya hanya sebatas sebagai hubungan percobaan.

Mereka hanya berkencan sekali dalam sebulan. Yuni tidak pernah membiarkan pria itu menciumnya. Yuni tidak pernah menerima bantuan apapun darinya untuk keperluan apapun dan tidak menerima hadiah sekecil apapun.

Dia tidak pernah menerima pemberian apapun dari Rian. Pacarnya ini memang selalu siap memenuhi semua keinginan Yuni. Dia tampak sangat ingin mendapatkan kepercayaan Yuni. Dia percaya suatu hari Yuni akan menyerah padanya dan Yuni akan menikmati segala yang dia berikan.

Yuni memang memiliki kecantikan yang langka. Sebenarnya, Rian hanya mendekatinya di awal karena teman-teman nya yang menantangnya untuk mendapatkan Yuni. Karena katanya semua pria gagal mendapatkan gadis itu. Rian bahkan harus menunggu selama tiga tahun untuk penerimaannya.

Rian tentu seorang playboy. Tapi dihadapan Yuni, dia selalu berusaha untuk mengontrol dirinya sendiri. Rian tahu dia harus memiliki kesabaran untuk mendapatkan sesuatu yang langka dan bahkan dengan kecantikan luar biasa Yuni ini.

Rian sempat selalu berusaha membawa Yuni ke tempat tidurnya, berusaha menjadikan gadis itu miliknya satu-satunya. Tapi Yuni memang bukanlah gadis bodoh atau gadis biasa yang akan mudah tergiur dengan harta yang dimiliki Rian, yang kemudian akan menyerahkan tubuhnya begitu saja kepada pria itu. Jadi dengan semua alasan itu, Rian memang memutuskan untuk menunggu Yuni dengan sabar.

avataravatar
Next chapter