2 Vacation

Setelah lamanya perjalanan, akhirnya mereka sudah sampai di tempat tujuan. CL dan Alex yang duduk di bangku paling belakang tertidur selama perjalanan dengan posisi yang sangat tidak elit. CL yang dengan posisi kaki ke atas dan kepalanya menggantung di jok, sedangkan Alex tertidur dengan kepala mengadah ke atas dan mulutnya sedikit terbuka serta kakinya yang menimpa tubuh CL. Para orang tua yang melihatnya pun hanya menggelengkan kepala mereka.

"Pantas dari tadi tidak ada kegaduhan dari jok belakang.", ujar Mr. Joel.

"Iya biasanya mereka yang paling berisik.", timpal istrinya.

"Sudah ayo turun dan bangunkan kedua anak tersebut!", titah Mrs. Lee.

Mereka semua turun, para ayah langsung menuju bagasi mobil dan para ibu langsung melenggang masuk ke dalam tempat penginapan untuk menyiapkan makan siang. Setelah menurunkan semua barang di bagasi mobil, kedua ayah itu membangunkan anak-anaknya.

"CL, Alex, bangun sudah sampai!", tidak ada pergerakkan sedikit pun dari kedua anak yang masih di alam mimpi. "Nak ayo bangun kau ingin ayah kunci di mobil?", masih tidak ada pergerakkan dari kedua anak itu. Tiba-tiba ide jahil terlintas di pikiran kedua ayah tersebut, mereka saling memandang dan tersenyum jahil.

"CL, ALEX BANGUN CEPAT ADA BAHAYA!!!", teriak Mr. Graham dengan perasaan panik yang dibuat-buat. Kedua anak itu terkejut dan langsung membuat kegaduhan di dalam mobil. Kaki Alex yang masih diatas CL pun menekan tubuh yang ada di bawahnya karena terkejut, sedangkan CL terkejut karena tekanan yang terasa di perutnya dan dia langsung bangun seperkian detik dengan kesusahan karena posisi yang terbalik.

"HAH ADA APA? ADA APA?!", ucap Alex yang panik sekaligus bingung karena nyawanya belum kembali.

Bugh

CL memukul kepala Alex karena merasa terganggu dengan suara berisik sahabatnya itu.

"Brisik elah! Itu cuma akal-akalan papa sama bokap lo!", iya anak perempuan itu sudah mengetahuinya karena dia sering sekali dijahili ayahnya seperti itu. Akhirnya Alex diam dan ikut menyandarkan tubuhnya pada senderan seperti CL

Di luar mobil, kedua ayah anak-anak tersebut sedang tertawa terbahak-bahak melihat respons yang diberikan mereka. Kedua anak tersebut melihat ayahnya dengan tatapan kesal.

"Udah ketawanya?!", ketus CL. Siapa yang tidak akan marah, jika kalian dibangunkan dengan cara seperti itu?

"Iya iya sudah, ayo masuk ke dalam dan makan siang!", titah Mr. Graham dan langsung disetujui semuanya.

CL dan Alex mendapatkan kamar yang sama. Didalam kamar tersebut ada dua kasur terpisah, dua kamar mandi, satu TV besar yang di bawahnya ada beberapa game konsol, balkon besar, dua lemari baju, dan lainnya.

"Gua kasur yang deket jendela!", seru CL.

"Hmm."

Mereka merapikan barang-barang yang dibawa dan merapikan sedikit kekacauan disana. CL pergi menuju balkon yang menampilkan pemandangan pantai. Disana banyak orang-orang yang sedang menikmati serunya bermain di air maupun bermain pasir.

"Mau main kapan? Hari ini apa besok?", tanya Alex yang tiba-tiba sudah ada di samping sahabatnya yang sedang melamun.

"Besok aja, sekarang istirahat dulu.",

"Oke, Ntar main PS yok!"

"Game?"

"Apa aja.", CL menganggukan kepalanya lalu kembali fokus ke pemandangan pantai.

Keduanya sangat menikmati suasana disana. Suara perbincangan orang dewasa, tawa dan teriakan anak kecil, dan suara wahana air terdengar jelas di telinga. Saat sedang memperhatikan semua itu tiba-tiba Mrs. Lee masuk.

"CL, Alex?', kedua anak yang dipanggil itu pun sedikit terkejut.

"Loh aunty, kapan masuk?", tanya Alex.

"Baru aja. Abis udah diketok-ketok pintunya tapi kalian ga ada yang nyaut, yaudah aunty masuk aja, dikirain kalian lanjut tidur."

"Engga kok, ada apa ma?", giliran CL bertanya

"Ayo makan siang! semua udah nunggu di ruang makan.", kedua anak itu mengangguk lalu mengikuti langkah Mrs. Lee.

Setibanya disana, kedua anak itu melihat ayah mereka. CL yang masih sedikit merasa kesal menatap tajam ke arah mereka, sedangkan yang ditatap hanya tersenyum tanpa dosa. Mrs. Frankie yang melihat itu pun memarahi suami dan sahabatnya.

"Joel, Lee! Kalian sudah tidak muda lagi.", iya para ibu sudah mengetahui perkara yang terjadi antara suami dan anak-anak mereka. Anak perempuan yang awalnya memberikan pandangan tidak bersahabat, kini tersenyum penuh kemenangan atas pembelaan ibu Alex dan kini dia menjulurkan lidahnya ke arah kedua ayah tersebut.

"Sudah, sudah. Dimakan makanannya, nanti dingin."

Akhirnya mereka semua diam dan mulai mengambil makanan mereka masing-masing. Perbincangan kecil terjadi kembali di antara kedua keluarga kecil tersebut.

"CL, Alex, kalian ingin bermain sehabis ini?", tanya Mrs. Lee.

"Tidak, kami mau main di penginapan aja hari ini dan besok baru main keluar."

"Bagus, kalau begitu. Nanti sore kalian ikut ayah kalian berbelanja ke supermarket untuk membeli bahan makanan!"

Uhuk uhuk

Tiba-tiba saja kedua anak itu tersedak makanannya dalam waktu yang bersamaan. Apa belanja? Yang benar saja, mereka tidak bisa berbelanja bahan makanan seperti itu. Mr. Lee yang berada didekat mereka langsung menyuguhkan air minum ke mereka dan langsung diambil begitu saja.

"HAHAHA!!", tawa para ibu terdengar jelas. Mereka tahu kalau anak-anak mereka tidak bisa melakukan hal tersebut, karena anak-anak itu tidak bisa membedakan bahan makanan. Dulu pernah sekali mereka diperintahkan untuk membeli bahan untuk membuat kue, tapi mereka malah membeli sebagian besar bahan yang salah dan berakhir mereka kembali ke supermarket tersebut untuk membeli bahan yang benar.

"Bu-buat?", tanya Alex ragu-ragu.

"Nanti malam kita akan mengadakan pesta BBQ. Kalian jangan lupa beli daging ya!", wajah kedua anak itu seketika pucat mendengar jawaban tersebut. Sebenarnya ada ayah mereka, tapi sia-sia karena ayah mereka juga tidak bisa melakukannya.

"I-iya deh…", jawab mereka dengan lesu.

'Pulangin gua ke rumah pliss.' - batin CL.

'Gua mau mati aja deh.' – batin Alex.

Setelah makan siang CL dan Alex kembali ke kamarnya lalu beristirahat sebentar. Dua jam lagi adalah waktu mereka pergi ke supermarket, jadi mereka tidak bisa lama bermain game konsol dan itu sangat tidak menyenangkan. Akhirnya mereka menonton TV saja selagi menunggu.

Tidak terasa satu setengah jam sudah berlalu begitu saja dan sekarang mereka hanya tinggal menghitung menit saja.

Tok tok tok

"CL, Alex!", suara itu adalah suara ibu CL. dengan Gerakan cepat mereka mematikan TV lalu pura-pura tidur.

Pintu terbuka dan menampakkan Mrs. Lee yang membawa gulungan kertas ditangannya. Mrs. Lee seketika bertolak pinggang melihat kedua anak tersebut, dia tahu kalau anak-anak itu hanya berpura-pura.

"Bangun atau akan ku adukan ke ayah kalian untuk memotong uang jajan kalian!"

"JANGAN!", seperkian detik kedua anak itu bangun dan berteriak keras. Mrs. Lee yang melihatnya hanya menggelengkan kepala dan langsung menyodorkan gulungan kertas yang dibawanya.

"Ini daftar belanjaan yang harus kalian beli!", dengan tangan yang sedikit bergetar CL mengambil gulungan kertas tersebut lalu membukanya. Matanya langsung membulat ketika melihat daftar bahan makanan yang tertulis.

"Ahahaha mama bercanda kan? Iya kan?", CL tertawa seperti orang gila setelah membaca daftar itu.

"Engga mama serius. Jangan ada yang salah, atau kalian sendiri yang bakal kesusahan nanti!", setelah mengatakan itu Mrs. Lee keluar dan menutup pintu kembali.

"Ibu kandung serasa ibu tiri.", ujar Alex.

"Bukan, tapi ibu tiri yang menjelma sebagai ibu kandung.", sahut CL.

"HEH! Nyokap lu sendiri juga!"

avataravatar
Next chapter