11 Inauguration Day

Hari yang dinanti nantikan telah tiba, hari ini adalah hari pelantikan para anggota baru dengan posisi yang telah ditentukan sebelumnya. CL yang akan memimpin acara tersebut merasa gugup, walaupun sudah dua kali dia memimpin acara seperti, tapi, tetap saja dia gugup.

Pagi ini kedua anak itu sedang berada di ruang makan bersama kedua orang tua CL. Mereka sarapan pagi terlebih dahulu sebelum melaksanakan acara yang bisa memakan waktu hampir tiga sampai empat jam.

"Lee apa kau siap?", tanya Mr. Graham yang sedari tadi melihat putrinya sedikit gelisah dan khawatir.

"Ya siap tidak siap pasti aku harus siap.", jawab CL yang masih khawatir.

"Papa tau kamu pasti bisa, dulu aja kamu bisa."

Setelah sarapan pagi, Keluarga Lee dan Alex akhirnya berangkat menuju Markas FAU. Diperjalanan, CL masih saja merasa gelisah dan khawatir, entahlah dia merasa ini akan menjadi pelantikan yang berbeda dengan sebelumnya.

Alex yang melihat kegelisahan sahabatnya pun merogoh kantung celananya dan mengeluarkan sebungkus kecil cokelat matcha, lalu dia memberikan cokelat tersebut kepada sahabatnya yang duduk tepat di sampingnya. Mata CL yang melihat cokelat tersebut pun berbinar, dia langsung mengambil cokelat matcha yang diberikan Alex dan memakannya. CL merasa lebih baik sekarang.

"Thanks.", ucap CL sambil tersenyum ke arah Alex.

Akhirnya mereka sampai pada tempat tujuan mereka. Beberapa anggota langsung berdiri tegak dan memberikan penghormatan disepanjang jalan masuk mereka.

Tidak disangka ternyata Mr. Joel bersama istrinya sudah berada disana. Sepasang suami istri itu terlihat sedang berbincang-bincang dengan anggota lainnya.

"Mama, papa!", seru Alex langsung menghampiri kedua orang tuanya.

"Hey Alex!", sapa Mr. Joel.

"Kapan kalian pulang?"

"Semalam, ternyata urusan kami langsung selesai kemarin. Sebenarnya kami ingin menginap terlebih dahulu, tapi kalau kami menginap lalu kau akan sendirian.", jelas Mrs. Frankie.

"Ya ga apa-apa kalau aku sendiri, kan aku udah gede."

"Iya deh iya.", Mr. Joel dan istrinya terkekeh melihat tingkah anaknya.

"Hai Joel!", itu Mr. Graham bersama keluarganya yang baru menghampiri sahabtnya.

"Oh hai!", balas Mr. Joel.

"Alex bilang kau ada urusan di luar kota selama tiga hari."

"Iya seharusnya tiga hari, tapi ternyata tidak."

"Baguslah kalau begitu, Alex tidak akan merasa sendirian."

"Ya emang kenapa aku sendirian, kan udah gede.", sela Alex.

Kedua keluarga itu akhirnya berkumpul dan berbincang-bincang kembali seperti biasanya.

CL lama kelamaan merasa bosan. Akhirnya dia mengajak Alex untuk sekedar berkeliling saja untung menghilangkan rasa bosan sekaligus menunggu waktu dimulainya acara pelantikan tersebut.

"Sepupu lo mana?", CL bertanya.

"Ga tau, gua belom liat dia dari tadi."

"Nanti lo bakal kaget pas tau posisi dia."

"Kok lo tau?"

"Iya lah kan emang gua yang minta sama papa. Lagian kemampuan dia ga main-main."

"Huh iya emang kalo udah niat mah pasti hasil yang didapetin juga bakal sepadan."

"Nah itu dia, kemampuan yang dia dapetin pasti karena niat dan kerja keras dia. Salut sih gua sama dia."

"Iya sama kayak lo.", ucapan Alex ini membuat CL kebingungan.

"Maksudnya?"

"Iya, dia sama lo tuh sama. Sama sama cewek yang punya tekad besar dan ga gampang nyerah.", jelas Alex sambil menatap sahabatnya. "Gua ngerasa dia bakal jadi lo yang kedua."

"Gua? Kedua? Maksudnya?"

"Entah emang perasaan gua aja atau mungkin bener. Gua ngeliat kesamaan lo sama dia, sama sama kuat, sama sama berani, sama sama tangguh, pokoknya sama deh. Makanya waktu gua tau tentang dia, gua ngerasa dia tuh orang yang sama kayak lo.", CL merasa sedikit senang atas perkataan Alex.

"Tapi gua ga merasa kalo gua sama dia sama.", elak CL.

"Emang kenapa?"

"Dia berjuang sendirian dari titik awal sampe sekarang, tanpa bimbingan dan dukungan orang tua. Sedangkan gua, gua berjuang dibimbing sama papa sampe bisa kayak gini. Gua yakin dia lebih kuat daripada gua.", CL tersenyum mengingat perbedaan yang signifikan antara dia dan sepupu Alex.

"Iya lo bener, tapi tetep aja kalian sama sama cewek yang berani ambil resiko besar sebagai bagian dari FAU."

"Mungkin ini udah takdir."

"Dah, ayo balik! Acaranya bentar lagi mulai.", akhirnya CL dan Alex kembali ke lapangan.

Tidak lama kemudian acaranya benar-benar dimulai. Mr. Graham dan Mr. Joel serta CL dan Alex memasuki area lapangan, sedangkan Mrs. Lee dan Mrs. Frankie duduk di kursi yang telah disediakan di tepi lapangan.

Acara dimulai dengan lancer, dan kini adalah inti dari acaranya. CL maju ke tengah lapangan untuk memberikan lencana kepada para anggota baru, termasuk sepupu Alex. Semua anggota sudah mendapatkan lencananya masing-masing, sekarang giliran pemberian lencana untuk sepupu Alex.

"Inilah saatnya. Mari kita sambut panglima baru kita, Nona Lathaya Jossie.", ya nama sepupu Alex adalah Lathaya Jossie atau dipanggil LJ.

LJ melangkahkan kakinya ke hadapan CL dengan penuh rasa bangga. CL pun begitu, dia tersenyum manis saat LJ perlahan lahan maju ke hadapannya. Dengan rasa bangga, CL memasangkan lencana panglima di baju LJ. Tepuk tangan orang orang pun terdengar, menyambut panglima baru mereka.

"Congratulations and welcome in Firearms Army Unity.", CL mengulurkan tangannya dan langsung dibalas oleh LJ.

"Thank you.", setelahnya LJ memutarkan badannya menghadap anggota lainnya dan tepuk tangan kembali berseru.

Akhirnya acara pelantikan pun selesai. Kini CL, Alex dan LJ sedang berjalan menuju ruangan mereka. CL dan Alex ingin menunjukkan ruangan LJ yang tepat bersebelahan dengan mereka.

"Ini ruangan lo, di samping ada ruangan gua sama Alex.", dengan santai nya CL menjelaskan tentang ruangan baru LJ.

"Thanks.", LJ mengelilingi ruangan tersebut dengan mata yang berbinar. Inilah impian sejak dulu, menjadi bagian dari FAU seperti ayahnya.

"Gua ga nyangka posisi lo bakal lebih tinggi dari gua.", ucap Alex menyilangkan tangannya di depan dada dan bersender ke meja. LJ pun menoleh ke arah Alex.

"Ya gua juga ga nyangka, gua kira bakal jadi anggota biasa aja.", sahut LJ.

"Hhh… tanya noh sama partner lo.", Alex menunjuk CL yang berada di sampingnya dengan dagunya.

"Biasa aja kali, gua malah seneng ada partner. Setidaknya beban gua ga terlalu berat.", ucap CL terkekeh.

"Sekali lagi makasih ke lo berdua.", LJ memeluk kedua sahabat barunya.

"You're welcome."

Tok tok tok

Ketiga anak itu melepaskan pelukan mereka.

"Come in!", titah CL. Pintu terbuka dan menampilkan Mr. Joel.

"Pa? What happened?", tanya Alex.

"Tidak ada, hanya ingin memanggil kalian ke ruang Mr. Graham.", ketiga anak itu saling memandang lalu mengangguk.

"Sure, we will go there."

"Alright.", pintu pun kembali tertutup.

"Udah puas belom liat ruangannya?", tanya CL kepada LJ.

"Udah, ayo!"

CL, Alex, dan LJ pergi ke ruangan Mr. Graham. Disana sudah ada kedua orang CL dan Alex.

"Congratulations LJ.", ujar Mr. Graham.

"Thank you Mr. Graham."

"Hey kau bisa memanggilku dengan sebutan uncle seperti Alex atau kalau mau kau bisa memanggilku papa seperti putriku CL."

"Baiklah, terimakasih."

"Lathaya sini nak.", titah Mrs. Lee yang tengah duduk di sofa bersama Mrs. Frankie. LJ pun menghampiri kedua wanita itu. "Sini duduk.", dan LJ pun duduk ditengah-tengah kedua wanita itu.

"Aihhh sudah besar ternyata Lathaya kita.", LJ hanya tersenyum.

"Kau tidak perlu merasa sungkan, anggap saja kami keluargamu oke?", ucap Mrs. Frankie sambil mengelus kepala LJ, dan LJ pun hanya mengangguk tersenyum.

CL dan Alex yang melihat itu pun tersenyum. Bertambah satu anggota keluarga baru lagi.

avataravatar
Next chapter