webnovel

Chapter 01 : Pemanggilan Pahlawan

Chapter 01 : Pemanggilan Pahlawan.

(POV Souji)

Aku, yang menutup kedua mata ku dengan kedua tangan dan menutupnya rapat-rapat, perlahan-lahan mulai menyadari bahwa orang-orang di sekeliling ku tengah menggumamkan sesuatu dan dengan sedikit ragu aku mulai membuka mata ku. Aku yakin, saat ini aku pasti tampak seperti orang bodoh, ketika aku melihat sekeliling ku.

Lalu, hal paling pertama yang dilihat oleh mata ku ini adalah sebuah lukisan dinding besar. Lukisan dinding, yang kira-kira membentang sepanjang sepuluh meter, menggambarkan sosok yang tersenyum samar, yang jenis kelamin nya sudah bisa dipastikan adalah perempuan, diliputi oleh lingkaran cahaya, rambut pirang emasnya mengalir bebas dibelakang punggung nya. Di latar belakang dari lukisan ini adalah dataran, danau dan gunung. Sosok itu memiliki kedua lengan yang yang terbentang lebar, seakan-akan sedang mencoba meraih semua itu.

Lukisan ini menurutku adalah karya seni yang lumayan indah dan menakjubkan. Tapi entah mengapa, aku merasa kedinginan dan tulang punggungku sedikit bergidik saat lukisan itu menatap ku. Tentu, pada saat aku merasakan hal itu, aku langsung dengan cepat mengalihkan tatapan ku dari lukisan tersebut.

Saat aku kembali mencoba untuk memeriksa sekeliling ku, aku segera menyadari bahwa aku saat ini sedang berada di sebuah ruangan yang sangat luas. Lalu, seluruh ruangan ini tampaknya terbuat dari semacam batu putih yang berkilau dan terasa sangat halus saat disentuh. Marmel? Mungkin. Kemudian, ada juga pilar besar dengan pahatan yang di ukir di dalam nya naik ke langit-langit kubah yang menjulang tinggi.

Singkatnya itu, ruangan ini benar-benar terlihat menyerupai semacam Katedral Besar.

Aku, atau mungkin lebih tepat nya lagi adalah kami, saat ini sedang berdiri di atas semacam alas yang terletak di ceruk terdalam ruangan. Mereka naik diatas lingkungan sekitar mereka. Semua orang tampaknya melihat sekeliling mereka dengan tercengang, sama seperti ku. Namun, aku berhasil pulih dengan cepat, berkat perdebatan ku dengan Masu-chan setiap hari.

Lagi pula, gadis itu benar-benar sangat menyebalkan. Namun, di saat yang bersamaan juga terlihat sangat imut. Jadi, terkadang aku cukup kerepotan dengan tingkah laku nya itu.

Memutuskan untuk berhenti memikirkan hal itu. Aku kemudian berbalik, berusaha untuk melihat apa yang ada dibelakang ku. Seperti yang aku duga, Shinomiya-san tampaknya masih menatap sekeliling nya dengan sangat linglung. Namun, karena aku melihat dia tidak terluka sama sekali, aku langsung menarik nafas lega.

Setelah memastikan keselamatan Shinomiya-san, aku segera kembali melihat sekitar ku untuk menyadari betapa banyak nya orang yang ada di ruangan ini. Sepertinya, bukan hanya beberapa orang siswa saja yang ada di sini. Namun, hampir semua orang yang sebelum nya berada di dalam gedung sekolah ada di tempat ini juga.

Alasan kenapa aku langsung menarik kesimpulan seperti itu adalah, karena seperti yang sebelum nya aku katakan, selain siswa, di sini juga ada beberapa guru dan juga staff, yang tentu saja kebanyakan dari mereka tidak terlalu aku kenal. Meskipun begitu, tatapan ku kembali terhenti saat aku melihat seseorang yang begitu akrab dengan ku. Ya, orang ini adalah orang yang membuatku mengalami seluruh cemoohan di sekolah dan merusak reputasi ku hingga ke akar-akar nya.

Ya, tentu saja, orang itu tidak lain adalah Aizawa Saki.

Dia ini merupakan Ketua Dewan Siswa dan murid terbaik di 'Ryuuji Gakuen'. Saki juga merupakan salah satu dari kecantikan paling cantik di sekolah dan dia juga sering dipuja sebagai salah satu Dewi yang ada di sekolah kami.

Yahh aku juga tidak terlalu bisa menyangkal hal itu sih.

Karena, dia ini adalah seorang gadis cantik dengan kulit putih halus yang tampak seperti sebuah salju. Rambut panjangnya berwarna putih platinum yang mengalir bebas dibelakang punggung nya hingga mencapai pinggul nya dan terlihat juga, kalau rambutnya ini diikat dengan sebuah pita biru-merah di sisi kanan nya. Ia juga memiliki mata almond berwarna Aqua yang tampak sangat indah dan memikat, serta memiliki ketegasan yang bercampur dengan kebaikan di dalam nya.

Tingginya ini mencapai sekitar 172 sentimeter, dia bisa dibilang sedikit lebih tinggi untuk gadis seusianya. Hal itu, dikombinasikan dengan tubuh nya yang ramping dan tampak sedikit kokoh dengan aura anggun yang terpancar keluar darinya, membuatnya terlihat seperti seorang putri yang keluar dari negeri dongeng.

Namun, bagiku dia ini tidak lebih dari seorang bajingan menjengkelkan yang membuat kehidupan sekolah ku hancur.

Ngomong-ngomong, fakta paling menarik sekaligus menyebalkan nya adalah, gadis ini itu adalah teman masa kecil ku.

Yahh walaupun aku mengatakan semua hal itu, tapi aku sebenarnya sudah tidak ingin lagi berurusan dengan nya. Lagi pula, untuk apa aku buang-buang waktu dengan sampah sepertinya? Hal itu benar-benar sangat membuang waktu ku yang berharga saja. Lalu, apa pun yang terjadi saat ini, aku berharap jika aku tidak akan berada di dekat nya lagi.

Saat aku mulai memikirkan hal-hal seperti itu, Saki sepertinya mulai menyadari tatapan ku, yang tentu saja membuat ku secara refleks mengalihkan tatapan ku darinya. Aku juga bisa melihat dari sudut mata ku, kalau dia sepertinya mulai menatap ku dengan cukup... aneh?

Jujur saja, aku tidak tahu mengapa, tapi semenjak enam bulan yang lalu, gadis ini tampaknya mulai menatap ku dengan lumayan aneh. Dan hal itu cukup mengganggu ku. Namun, jika aku melakukan protes seperti itu, pasti nya akan berakhir dengan aku yang menjadi seseorang yang bersalah dan diskors.

Sial, mengingat kejadian itu benar-benar membuat ku menjadi sedikit kesal.

Namun, sebelum aku bisa memikirkan apa pun lagi, aku tiba-tiba saja mendengar sebuah suara dari sisi kanan ku, yang membuat ku sedikit terkejut.

"Selamat datang di kerajaan Groxia, para Pahlawan Pemberani. Dengan senang hati kami menyambut kalian semua di sini. Aku adalah raja dari kerajaan ini, Denis SC Groxia. Merupakan sebuah kehormatan untuk berkenalan dengan kalian semua"

Aku secara refleks langsung mengalihkan pandangan ku ke arah nya, saat suara itu mulai terdengar, dan hal yang pertama kali aku identifikasi sebagai pemilik dari suara itu adalah seorang pria paruh baya berusia sekitar empat atau lima puluh tahunan. Sebab, orang ini adalah satu-satunya orang yang berpakaian sangat luar biasa dari pada orang-orang di sekitarnya. Ia juga terlihat mengenakan semacam mahkota yang tampaknya terlihat terbuat dari emas asli di atas kepala nya.

Sejujurnya, pria paruh baya mungkin saja bukan kata yang cocok untuk menggambarkan orang ini. Karena, dia memiliki beberapa keriput di wajahnya, yang membuatnya tampak seperti pria tua berusia di atas sekitar enam puluh tahunan.

Pria yang menyebut dirinya ini Denis, mengatakan hal tadi dengan senyum baik di wajahnya. Lalu, dia membawa kami semua yang masih bingung ke ruangan lain yang dilengkapi dengan kursi dan meja panjang, dan dia mengatakan akan lebih mudah untuk berbicara di sana.

Ruang baru yang saat ini kami semua tempati ini sama luar biasanya dengan ruangan yang sebelumnya. Terlebih lagi, tata letak dari ruangan ini itu sangat menyiratkan bahwa ini adalah ruang pertemuan. Kelompok dari kepala sekolah Ryuuji Asahi dan Saki yang terdiri dari tujuh orang mengklaim kursi di meja mereka masing-masing, dan kebanyakan pengikut mereka semua mengatur diri mereka sendiri disekitar mereka. Sedangkan aku berakhir duduk di kursi ketiga dari pojok dekat pintu keluar.

Ngomong-ngomong, di sebelah kiri tempat aku duduk saat ini ada Shirokin Kyouya. Dia ini adalah satu-satunya teman laki-laki yang aku punya di sekolah ini. Dan, berbanding terbalik dengan ku, Kyouya bisa terbilang cukup populer dikalangan gadis-gadis. Karena, bukan hanya wajah nya saja yang bisa terbilang tampan, tapi dia juga hebat dalam bidang olahraga dan sebagai tambahan, dia memiliki nilai yang bagus.

Rambut miliknya berwarna hitam dengan sedikit warna pirang di beberapa bagiannya (terlebih lagi dibagian depan nya), dia juga memiliki poni yang mencapai dagu nya dan terlihat menutupi salah satu mata miliknya yang berwarna jade. Tingginya berkisar di 181 sentimeter, dan meskipun tubuh miliknya tampak ramping, tapi orang-orang masih bisa melihat otot-otot yang ia miliki.

Kyouya juga bisa dikatakan adalah orang yang cukup baik, namun lumayan penyendiri. Sejujurnya, meskipun dia sering terlihat seperti seseorang yang tampak energik dan baik hati, Namun, dibalik semua hal itu, sebenarnya dia ini adalah seorang otaku yang hampir mencapai level 'MOE'.

Ya, kalian terkejut bukan? Yah lagi pula, bagaimana bisa seorang karakter tipe ikemen seperti dia ini memiliki sisi tersebut? Tentu saja, aku tidak tahu.

Maksudku, aku tidak tahu secara spesifik nya, alasan kenapa dia bisa menjadi seorang otaku. Namun, dia pernah bilang pada ku, bahwa dia menjadi sangat menyukai semua hal itu karena tekanan yang diberikan oleh keluarga nya.

Yahh aku tidak pernah terlalu mengungkit-ungkit hal itu sih. Karena, semua orang itu memiliki privasi nya masing-masing. Jadi, memaksanya untuk mengatakannya lebih jauh dari itu malah akan membuat ku terlihat aneh.

Mari kita ke samping kan hal ini terlebih dahulu. Karena, sepertinya beberapa hal disebelah kanan ku ini mulai menjadi sangat rusuh.

"Sudah Sanada bilang bukan? Sanada-lah yang pertama mendapatkan tempat duduk ini!! Jadi, Sanada-lah yang akan duduk di sebelah Souji-senpai!!" Teriak seorang gadis mungil yang memiliki rambut panjang dan mata almond berwarna merah muda ini dengan marah. Rambut miliknya juga diikat dalam gaya twintail menggunakan pita berwarna biru-putih.

Dia memiliki wajah yang sangat imut dan wajahnya itu pasti akan membuat seseorang ingin selalu menjaga nya. Serta, hal yang paling mencolok darinya adalah dua buah antena, atau mungkin aku bisa menyebutnya sebagai ahego? yang berada di atas kepala nya.

Ngomong-ngomong, nama dari gadis ini adalah Hiiro Sanada. Dia ini merupakan teman masa kecil ku, dan dia juga berada di kelas 10C dengan nilai yang cukup bagus.

"Apa-apaan dengan perkataan mu itu, Hiiro-chan!! Aku adalah orang yang pertama kali dengan Shimotsuki-kun!! Jadi, akulah yang akan duduk di sini!! Kalian pergilah cari tempat duduk lain!!" Bantah seorang gadis muda cantik, yang tidak lain adalah Shinomiya Hina, atas perkataan dari gadis berambut merah muda tadi dengan nada marah.

"Sudah, sudah, dari pada kalian berdua ribut terus seperti ini. Lebih baik aku saja yang duduk di sebelah Shimotsuki"

Kali ini yang berbicara dengan nada acuh tak acuh itu adalah seorang gadis muda yang memiliki pesona kecantikan yang sangat menakutkan dan lumayan mengintimidasi. Di tambah dengan hawa kehadirannya yang terlihat susah untuk di dekati, membuatnya tampak seperti seorang Ratu.

Mata badam dan rambut miliknya juga berwarna lapis lazul, dengan panjang rambutnya yang mencapai pinggang nya dan terlihat diikat dengan gaya kepang tali longgar. Serta, hal paling mencolok darinya adalah kacamata biru tua berbentuk oval yang ia kenakan.

Ngomong-ngomong, nama dari gadis ini adalah Natsuki Sora. Dia merupakan salah satu murid terbaik yang ada di Ryuuji Gakuen dan orang yang dikenal sebagai 'Ratu Es' di sekolah tersebut.

""Tidak akan aku/Sanada berikan!!"" Bantah Shinomiya-san dan Sanada secara bersamaan.

Lalu, saat percakapan itu mulai ingin menjadi semakin memanas. Akhirnya orang lain, selain ketiga gadis ini, angkat bicara.

"Apa sih yang kalian semua lakukan!? Lihat? Kita semua sudah menjadi pusat perhatian. Lagi pula, untuk apa kalian semua rebutan duduk di kursi yang berada di sebelah Souji-kun? Bukankah masih banyak kursi yang lain nya?"

Yang bertanya dengan nada tegas ini adalah Guru Matematika sekolah kami, yaitu; Mikasa Ayano-sensei. Dia ini merupakan seorang guru yang dikenal sangat menakutkan oleh para murid, karena cara yang ia gunakan untuk mendidik anak-anak bermasalah itu bisa terbilang sangat ekstrim.

Ayano-sensei ini adalah seorang wanita dengan pesona feminin yang akan mengingatkan seorang otaku dengan milf-milf yang mereka puja. Terlebih lagi, dua buah surgawi miliknya bisa dibilang sangat besar melebihi rata-rata, dengan pantat dan pahanya yang sangat montok, menjadikan dia sebagai bahan sempurna untuk bos terakhir dari sebuah cerita He*ntai atau pun game Er*oge.

Rambut miliknya juga berwarna hitam dengan panjang yang mencapai pertengahan antara punggung dan pinggangnya. Mata nya berbentuk almond dengan warna biru gelap dan memancarkan cahaya tegas dari dalamnya, yang terkadang membuat orang yang sedang ia pandang terintimidasi.

Sial, saat ini aku benar-benar ingin menampar diri ku sendiri. Karena, bagaimana bisa aku mendeskripsikan guru ku sendiri seperti itu? Namun, mari kita lupakan hal itu untuk saat ini.

Di saat aku mulai berpikir untuk berhenti memikirkan hal ini terlalu dalam. Tiba-tiba saja muncul seorang gadis muda cantik, yang main seenaknya saja duduk di kursi yang berada di sebelah ku, dan membuat keempat orang yang sedang berbicara itu terdiam.

"Fufufu~ Siapa cepat, dialah yang dapat! Lagi pula, kalian semua ini terlalu bodoh untuk bertengkar hanya karena hal-hal seperti ini, dan membiarkan tempat ini kosong. Jadi, akulah yang menang kali ini" Gadis muda itu mengatakan hal tersebut dengan ekspresi penuh kemenangan di wajahnya, yang membuat keempat gadis yang tersisa langsung memiliki ekspresi jengkel di wajah mereka.

Namun, mereka semua tidak membalasnya, dan hanya duduk di kursi yang tersisa saja, sambil menggumamkan berbagai macam hal yang membuatku menghela nafas ku dengan lelah.

"Cih, karena Shinomiya-senpai idiot itu, Sanada jadi kehilangan kesempatan untuk duduk di sebelah, Souji-senpai" Gerutu Sanada dengan nada yang dipenuhi oleh kebencian, sambil duduk di kursi yang ada di depan Kyouya.

"Sial, Miyouji lagi-lagi melakukan hal yang menjengkelkan. Lagi pula, bukankah dia yang curang di sini?" Shinomiya-san terus mengatakan hal-hal seperti itu dengan nada jengkel, sambil duduk di depan ku.

Natsuki-san dan Ayano-sensei tidak mengatakan apa pun, dan masing-masing dari mereka hanya duduk di sebelah kiri dari Shinomiya-san dan di sebelah kanan dari Sanada.

Aku benar-benar tidak bisa menahan diri untuk tidak kembali menghela nafas ku dengan lelah. Karena, saat semua hal itu terjadi. Hampir tidak ada orang yang tidak menatap ku dengan penuh kebencian, terutama siswa dan guru laki-laki yang ada di sini.

Jujur saja, tatapan penuh kebencian dari mereka ini memang tidak memiliki pengaruh apa-apa untuk ku. Tapi tetap saja, ditatap seperti itu oleh hampir lima ratus orang benar-benar pengalaman yang tidak menyenangkan.

"Aku turut prihatin terhadapmu, Souji-san. Karena, kamu harus menghadapi hal seperti ini setiap hari"

Aku yang mendengar perkataan mendadak dari Kyouya langsung segera menyangkalnya.

"Tidak apa-apa. Aku sudah terbiasa dengan hal ini"

Kyouya yang mendengar jawaban ku ini hanya menganggukkan kepala nya saja dengan ringan, dan tidak mengatakan apa pun lagi. Dia terlihat sedikit khawatir, tapi aku kira dia juga sudah tidak terlalu memikirkan nya, setelah tadi aku bilang kalau aku baik-baik saja.

Menoleh sedikit ke kanan, aku langsung melihat seorang gadis muda dengan pesona cantik dan imut yang hampir sama besarnya. Rambut dari gadis ini berwarna merah dengan panjang yang mencapai pinggangnya dan diikat dalam gaya kuncir kuda menyamping ke kiri menggunakan pita hitam-biru tua. Serta, mata milik gadis ini juga berbentuk almond dengan warna merah dan memiliki keceriaan di dalamnya.

Ya, nama dari gadis ini adalah Miyouji Nagisa. Dia ini merupakan seorang idol terkenal yang sedang naik daun dan bisa dikatakan juga sebagai selebriti yang sangat terkenal. Terlebih lagi, bukan hanya cantik, ia juga memiliki sifat yang ceria, baik hati dan perhatian terhadap orang-orang yang ada di dekatnya, membuat popularitasnya meningkat dengan sangat pesat.

Ngomong-ngomong, sepertinya hanya kami saja yang tadi membuat keributan di sini. Karena, hampir semua orang yang ada di sini sangat tenang.

Alasan ketenangan dari semua orang ini adalah, karena mereka semua masih terlalu sibuk untuk memproses apa yang baru saja terjadi. Selain itu, Raja Denis ini juga baru saja mengatakan akan menjelaskan apa yang terjadi dan Ryuuji-sensei beserta Saki, dengan karisma tingkat atas milik keduanya, telah berhasil menenangkan semua orang.

Yah baiklah, mari kita lupakan hal itu untuk saat ini. Karena, orang yang menyebut dirinya raja ini mulai terlihat ingin memulai penjelasan yang ia miliki.

Namun berbanding terbalik dengan pemikiran ku itu, si raja ini tidak mengatakan apa pun dan hanya mengangkat tangan nya saja, seakan-akan sedang memberi isyarat, sebelum sejumlah troli memasuki ruangan, dan di dorong oleh sekelompok maid.

Sebagai tambahan, mereka semua ini adalah maid asli! Bukan seperti maid palsu yang bisa kalian temukan di tanah suci elektronik tertentu, maupun maid tua dan gemuk yang masih bisa ditemukan di berbagai negara eropa.

Jadi, singkatnya itu, mereka ini adalah maid asli, jenis yang setiap pria impikan!

Ahem... Bagi siapa pun yang ada di sana. Apakah kalian semua tahu? Bahkan di dalam situasi yang tidak bisa di mengerti ini, keingintahuan dan nafsu birahi dari sebagian besar laki-laki, terutama mereka (Anak laki-laki) yang tak terpuaskan, membuat sebagian besar laki-laki memandangi para maid cantik ini, dengan tatapan yang cukup... menjijikkan? Entahlah.

Dan perlu diingat juga, kalau aku ini bukan termasuk golongan orang-orang tersebut. Karena, paha milik Masu-chan mas- ahem, maksudku adalah, karena aku ini seorang pria yang tidak akan terjatuh dengan mudah ke dalam kecantikan dari para maid ini.

Ya, itu benar. Hanya itu saja, tidak ada maksud atau pun penjelasan lain.

Ahem... Ngomong-ngomong, ketika gadis-gadis itu melihat bagaimana para lelaki yang meleleh di atas para maid-maid ini, mereka mulai memelototi para lelaki dengan cara yang cukup dingin untuk membekukan jurang itu sendiri.

Meskipun begitu, entah mengapa, Shinomiya-san, Natsuki-san, Ayano-sensei, Sanada dan Nagisa mulai menatap ku dengan senyum berseri-seri, yang berbanding terbalik dengan tatapan mengancam mereka, dan sejujurnya, tatapan mereka ini benar-benar menakuti maid yang sedang menuangkan minuman ku.

Saat hal itu terjadi, aku hanya bisa tersenyum kecut saja secara internal, dan aku memutuskan untuk meminta maaf kepada maid ini nanti.

Akhirnya Raja Denis mulai berbicara begitu semua orang telah disajikan minuman mereka.

"Sekarang, aku yakin kalian semua pasti merasa sangat bingung dengan situasi yang sedang kalian hadapi, bukan? Oleh karena itu, aku akan menjelaskan semuanya, mulai dari awal. Yang kuminta adalah kalian mendengarkan ku sampai akhir"

Setelah mengatakan hal itu, Raja Denis memulai penjelasannya, dan penjelasan yang diberikan olehnya ini benar-benar sangat umum dan tidak masuk akal sama sekali, sehingga terdengar seperti itu berasal dari sebuah buku fantasi.

Singkatnya, inilah yang dia katakan – Pertama, dia memberitahu kepada kami semua bahwa Dunia ini itu bernama Hopheilig. Di dalam Hopheilig ini itu tinggal berbagai macam ras yang berbeda-beda, dan pada awalnya, ras-ras itu dikategorikan dalam dua kategori besar, yaitu; Humanoid dan Demi-Human. Namun, pasca amukan dari seorang Dewi bernama Verly. Kategori ras-ras ini bertambah menjadi lima kategori besar yang berbeda, yaitu; Humanoid, Demi-Human, Demonoid, Mustan dan Mostan.

Lalu, penjelasan masing-masing hal itu sebagai berikut;

Humanoid; Contoh mudah bagi makhluk tipe Humanoid ini adalah Manusia dan Elf. Lalu, makhluk dalam kategori Humanoid ini biasanya tinggal di bagian Barat dari Benua ini. Namun, tidak banyak juga makhluk dalam kategori ini yang membangun kerajaan mereka sendiri dibagian Benua lain.

Demi-Human; Contoh mudah bagi makhluk tipe ini adalah para Beastman dan Naga. Lalu, makhluk-makhluk dalam kategori Demi-Human ini biasanya tinggal di daerah Selatan dari Benua ini. Namun, tidak banyak juga makhluk dalam kategori ini yang tinggal di daerah lainnya. Seperti contohnya para Naga yang membangun Negara mereka di pegunungan bagian Utara dari Benua ini.

Demonoid; Ini adalah ras baru yang tercipta dari bekas miasma yang ditinggalkan oleh Dewi Verly setelah amukan nya. Lalu, contoh mudah dari makhluk tipe ini adalah para Demon Lord. Aku tidak terlalu paham sih tentang bagian ini. Namun, mereka dikatakan tinggal dibagian Utara dan Timur Benua. Meskipun begitu, masih belum ada jawaban pasti dari tempat dimana sebenarnya mereka tinggal.

Mustan; Ini singkatnya adalah ras dalam kategori Humanoid dan Demi-Human yang tercemar oleh miasma dari Dewi Verly.

Mostan; Ini singkatnya adalah semacam monster yang bermutasi akibat miasma Dewi Verly dan mendapatkan kecerdasan mereka sendiri.

Orang ini juga menceritakan kisah tentang beberapa era dimasa lalu, dari yang dikenal sebagai Era Kehancuran, Era Keselamatan dan terakhir adalah Era Awal Terdengar nya Demon Lord.

Lalu, dia juga menjelaskan tentang era saat ini yang dikenal sebagai Era Kedamaian. Meskipun dia juga mengatakan bahwa kedamaian di era ini bisa runtuh kapan saja. Sebab, sisa dari para monster yang tercipta dari miasma Dewi Verly (Singkatnya para Demon Lord) ini masih menghantui berbagai macam ras, terutama ras Manusia. Karena, manusia adalah ras yang paling lemah di antara ras yang lain nya. Namun, merupakan salah satu ras yang memiliki tingkat populasi terbesar di Dunia ini.

Kemudian, akhir-akhir ini juga, dikatakan para Demon Lord ini mulai kembali menyerang. Namun, tempat-tempat yang mereka serang itu kebanyakan adalah pemukiman dari ras Manusia, dan hal itu menyebabkan manusia kembali terjun ke dalam krisis yang sudah lama tidak mereka rasakan dan mengancam eksistensi ras Manusia.

"Orang yang memanggil kalian semua ke sini adalah Dewi yang diberkati, Aurora. Dia adalah Dewi pelindung kita para Manusia, dan satu-satunya Dewa sejati dari Gereja Aurchi. Penguasa tertinggi yang menciptakan Dunia itu sendiri"

"Aku menduga Lady Aurora menyadari keadaan kita. Dia menyadari bahwa umat Manusia ditakdirkan untuk dimusnahkan, jadi dia memanggil kalian semua ke sini untuk mencegah bencana semacam itu"

"Kalian para Pahlawan adalah manusia dari Dunia yang lebih besar dari kita, dan karena itu, kalian pasti membawa kekuatan dalam diri kalian yang melampaui Manusia di Dunia ini. Terlebih lagi, 72 orang di antara kalian"

Denis terdiam sejenak, sebelum seseorang disebelah nya melanjutkan nya dengan ragu. "Atau paling tidak, itulah yang ditunjukkan kepada ku dalam wahyu ilahi yang aku terima"

Jujur saja, orang ini tidak cocok dengan adegan itu. Karena, semua nya dari awal penjelasan ini di mulai memang sudah sangat-sangat sempurna. Tapi tetap saja, kepalanya itu loh, kepalanya.

Sial, coba saja jika kepala dari orang ini tidak botak seperti itu. Terlebih lagi, dia ini sama sekali tidak memiliki sedikit pun rambut di kepalanya, dan hal itu benar-benar merusak seluruh perkataan melankolis dari si Raja Denis ini.

Huhh... Sigh... Aku turut berduka cita atas permainan mu yang sudah dihancurkan oleh si botak itu Raja. Lagi pula, aku juga harus berterima kasih kepada si botak ini. Karena dia berbicara, jadi aku bisa tahu alasan kenapa aku merasa seperti ada yang salah dengan cerita dari orang ini.

Saat aku sedang memikirkan hal-hal seperti itu, Raja Denis kembali melanjutkan perkataan milik nya. "Bagaimana pun juga, kumohon kalian semua untuk melakukan apa yang Lady Aurora inginkan kepada kalian. Tolong, kalahkan ketujuh puluh dua Demon Lord dan selamatkan umat Manusia dari kehancuran" Dia tampak kesal saat mengatakan hal itu. Dia pasti saat ini sedang mengingat tentang si botak ini yang menceritakan mengenai wahyu miliknya, atau sejenisnya.

Ngomong-ngomong, menurut Raja Denis juga, lebih dari 79% manusia di Dunia ini itu menghormati Dewi pencipta Aurora, dan mereka yang menerima penglihatan ilahi seperti si botak ini, tanpa pengecualian apa pun pasti diberi posisi berpangkat tinggi di Gereja Aurchi.

Saat ini, aku yakin mayoritas dari orang-orang yang ada di sini pasti sedang berpikir seperti ini 'Bagaimana bisa memutarbalikkan sebuah Dunia bagi orang-orang untuk mempercayai "Kehendak Dewa" dengan senang hati tanpa pertanyaan apa pun, dan betapa berbahayanya keyakinan semacam itu' Pasti hal-hal seperti itulah yang berada di dalam kepala mereka semua saat ini. Yah, jika tidak juga, pasti mendekati hal itulah.

Lalu, seseorang berdiri dan mulai memprotes perkataan dari Raja Denis dengan marah. Seseorang itu, tentu saja adalah Ryuuji-sensei.

"Anda tidak mungkin serius dengan perkataan Anda bukan!! Anda menyuruh anak-anak ini untuk bertarung dalam perang? Itu sama sekali tidak bisa diterima! Sebagai seorang guru, terlebih lagi sebagai kepala sekolah dari Ryuuji Gakuen, saya tidak bisa membiarkannya! Saya mohon kirim kami kembali secepatnya! Semua anak-anak ini memiliki keluarga dirumah yang pasti khawatir dengan mereka!! Anda tidak bisa hanya menculik mereka seperti ini!!"

Masing-masing dari ucapannya ini benar-benar meneteskan amarah yang sangat jelas.

Ryuuji-sensei, kepala sekolah ke delapan puluh satu dari Ryuuji Gakuen sekaligus guru pelajaran sejarah, berumur sekitar pertengahan dua puluhan, sangat dihormati oleh semua orang yang ada di sekolah.

Tingginya mencapai 178 sentimeter, dengan wajahnya yang sangat cantik, mata biru safir indah yang mempesona dan rambut hitamnya yang dipotong rapi. Penampilan dewasa nya yang sangat mempesona dan bisa terbilang anggun, lalu kecenderungan nya untuk membantu semua orang yang ada di sekolah tanpa membedakan baik itu guru, staf maupun para siswa (Kecuali aku), telah membuatnya sangat dihormati. Akibat dari semua hal itu, hampir tidak ada orang yang tidak menghormatinya di sekolah (Tidak termasuk aku).

Meskipun begitu, bagiku Ryuuji-sensei ini hanya terlihat seperti seorang gadis kecil yang sangat menyedihkan saja. Namun, aku masih cukup... Yahh sedikit memuji sikap tegasnya itu, dan bagaimana dia akan bertindak dalam situasi seperti ini sudah bisa aku tebak.

Lagi pula, meskipun dia sering terlihat tegas dan berwibawa. Namun, emosi dan kepribadiannya sangat bertolak belakang, yang membuat perilakunya sangat mudah dibaca oleh ku.

Kali ini juga, aku sudah bisa menebak nya, bahwa dia akan memarahi Raja Denis untuk memprotes pemanggilan paksa yang tidak masuk akal ini. Meskipun bagi orang lain mungkin saja perilakunya ini semakin membuat mereka menghormatinya. Namun, sayangnya bagi ku itu sebaliknya. Karena hal itulah, aku tidak ingin terlalu banyak berkomentar tentang hal itu.

Ngomong-ngomong, alasan bagaimana aku bisa menebak hal ini, dan alasan kenapa aku melihat Ryuuji-sensei seperti seorang gadis kecil yang sangat menyedihkan itu bisa dibilang sama. Tapi, aku tidak ingin melanjutkan pemikiran ku ini lebih jauh lagi, karena hal ini cukup menjengkelkan untuk ku.

Lalu, perkataan selanjutnya dari Raja Denis membekukan darah kami semua.

"Bagaimana pun, aku mengerti perasaan kalian... Tapi sayangnya, aku tidak bisa mengembalikan kalian ke Dunia kalian saat ini"

Keheningan langsung memenuhi ruangan ini. Atmosfer yang sangat menindas terlihat dapat dirasakan oleh semua orang yang hadir saat ini. Kami semua menatap kosong Raja Denis, tak dapat memproses dengan benar apa yang baru saja dia bilang.

"Apa maksud Anda... tidak bisa?! Jika Anda memanggil kami ke sini, seharusnya Anda bisa mengirim kami kembali, bukan?" Ryuuji-sensei berteriak keras dengan amarah yang terendam di dalam suaranya. Namun, jawaban dari Raja Denis ini masih sama seperti sebelumnya

"Seperti yang kunyatakan tadi, Lady Aurora-lah yang memanggil kalian semua ke sini. Satu-satunya alasan kenapa kami berada di ruangan itu adalah untuk menyapa para pahlawan, dan untuk mempersembahkan doa kami kepada Lady Aurora. Kita para Manusia tidak memiliki kekuatan untuk mengganggu Dunia lain, jadi apakah kalian dapat kembali juga bergantung pada kehendaknya"

"T-tidak mungkin..."

Ryuuji-sensei langsung merosot kembali ke kursi nya, saat dia mendengar jawaban dari Raja Denis. Sementara itu, para guru, staf dan murid lainnya mulai berteriak-teriak saat kebenaran atas ucapan dari Raja Denis masuk.

"Anda pasti bercanda bukan? Apa maksud Anda kita tidak bisa kembali?!"

"Anda tidak bisa melakukan hal ini! Tolong kirim kami kembali saja!"

"Perang?! Anda tak mungkin serius! Bawa kami kembali sekarang juga!!"

"Ini tak mungkin terjadi, ini tak mungkin terjadi, ini tak mungkin terjadi..."

Seluruh sekolah langsung menjadi sangat panik. Aku juga sedikit terguncang oleh perkembangan ini, namun karena aku juga bisa dibilang sebagai seorang otaku, setidaknya aku pernah melihat banyak buku dan game yang memiliki alasan yang sama dengan ini. Karena hal itulah, aku bisa mengatakan bahwa ini bukanlah skenario terburuk, dan juga, itulah alasan mengapa setidaknya aku bisa lebih tenang dari pada orang-orang yang lainnya.

Sebagai rujukan, hal terburuk yang aku bayangkan adalah kami dipanggil sebagai budak.

Sementara semua orang jatuh dalam keadaan panik, di lain sisi Raja Denis tidak mengatakan apa-apa dan hanya mengamati kami dalam diam. Meskipun orang ini terlihat nampak terdiam, namun aku masih bisa melihat tatapan jijik yang tersembunyi di dalam mata pria tua ini. Aku saat ini sangat yakin, dia pasti sedang berpikir seperti ini 'Orang-orang ini dipilih oleh Dewa, mengapa mereka tidak bersukacita?' Atau sesuatu di sepanjang jalan itu.

Setelah menatap ku sejenak, Saki kemudian mengalihkan pandangan nya ke arah Denis dan berkata. "Kalau begitu, perkenalkan nama ku adalah Aizawa Saki. Anda sebelumnya bilang kalau kami harus bertarung, bukan? Namun, kita semua belum pernah bertarung sama sekali sebelumnya. Jadi, bagaimana kita bisa mengalahkan para Demon Lord tersebut?" Saki menanyakan hal itu dengan sangat serius.

Sejujurnya, aku cukup terkejut dengan perkembangan dari perkataan Saki ini. Lagi pula, apakah dia ini tidak khawatir kita semua tidak bisa kembali? Meskipun begitu, aku memutuskan untuk tidak memikirkan nya terlalu jauh, karena aku juga tidak berniat terlalu berlama-lama ditempat ini.

Sementara aku memikirkan hal itu, semua orang yang ada di ruangan ini langsung menjadi tenang, setelah mereka mendengar perkataan dari Saki. Sedangkan Raja Denis, dia hanya menganggukkan kepala nya saja dengan penuh pengertian atas pertanyaan itu.

"Kalian semua tidak perlu khawatir tentang hal itu. Karena, setiap Pahlawan yang dipanggil pasti mendapatkan Skill dan Job Class yang kuat. Uskup Agung Charles, tolong jelaskan lebih jauh tentang detail hal tersebut"

"Baik Yang Mulia"

Setelah mengatakan hal itu, si botak bernama Charles, yang benar-benar sedikit membuatku terkejut mengenai posisinya itu, mulai sedikit berjalan maju.

Meskipun begitu, aku yang sedikit menoleh ke arah acak, karena aku yang gak mau melihat om-om ugly botak, secara tidak sengaja pandangan ku bersilangan dengan seorang gadis yang duduk di sebelah Raja Denis.

Saat kami berdua saling menatap satu sama lain, aku tanpa sadar mulai menyipitkan mata ku, yang membuat gadis itu mengalihkan pandangan nya ke arah samping dengan sedikit takut. Namun, jujur saja, aku seperti pernah bertemu dengan gadis ini sebelumnya, tapi dimana? Sial, aku benar-benar tidak bisa mengingatnya.

Karena aku tidak bisa mengingatnya sama sekali, terlebih lagi Uskup botak itu terlihat ingin memulai penjelasan nya. Jadi, aku memutuskan untuk memikirkan nya nanti dan fokus ke hal yang ada di depan ku saja dulu.

"Baiklah, pertama-tama, kalian semua bisa mengatakan 'Status', dan setelah itu akan muncul sebuah layar di depan kalian. Di dalam layar tersebut, tercantum Parameter Kekuatan, Skill dan Job Class yang kalian semua miliki. Biasanya para Pahlawan setidaknya akan memiliki satu buah Skill Unique. Jadi, silakan dicoba"

Setelah mengatakan hal itu, dengan senyum yang pasti membuat seseorang ingin meninjunya (Mungkin saja hanya Aku), sepertinya si botak ini ingin menunggu kami untuk memeriksanya, sebelum dia melanjutkan penjelasannya.

Aku melirik sedikit ke arah Kyouya, Nagisa dan yang lain nya, dan terlihat mereka sepertinya sudah mencoba hal itu. Jadi, aku juga memutuskan untuk mencobanya. Tapi tetap saja, Cuma tinggal bilang 'Status' doang kan?.

"Status"

Setelah aku menggumamkan hal tersebut dengan pelan, tiba-tiba saja muncul sebuah layar di depan ku yang terlihat semi-transparan dengan warna dasar putih dan memiliki aksen emas di sekitarnya.

Sedikit terkejut, namun aku dapat pulih dengan cepat, dan aku mulai membaca semua hal yang ada di dalam layar misterius ini.

☆-----===-----===-----☆

[Status]

[Nama : Shimotsuki Souji]

[Job Class : None/Tanpa Job]

[Level : 1]

[Ras : Manusia?]

[Umur : 17 Tahun]

[Jenis Kelamin : Laki-laki]

[HP : 830 (208 Per Menit) (Hijau)]

[MP : 1870 (468 Per Menit) (Biru)]

[SP : 840 (209 Per Menit) (Kuning)/ 840 (209 Per Menit) (Merah)]

[STR : 191]

[AGI : 197]

[INT : 187]

[VIT : 83]

[DEF : 173]

[DEX : 178]

[CHARM : 1082]

[LUCK : 153]

[Ultimate Skill : Gender Bender, ????]

[Unique Skill : Appraisal Complete, Lazy Efficiency, Samurai, Sweets Lover, Ultimate Cooking]

[Extra Skill : - ]

[Skill : Archery LV.19, Swordmanship LV.26, Spearmanship LV.11, Martial Arts LV.23, Language Comprehension]

[Resistance : Poison Resistance]

[Tittle : People From Another World, Master Samurai, ?????]

☆-----===-----===-----☆

Wow! Ini benar-benar terlihat seperti sebuah Game RPG!

Sejujurnya, aku sudah bisa menebak sebagian besar dari hal-hal ini sih. Tapi tetap saja, apa-apaan dengan tanda tanya-tanda tanya ini? Apakah hal ini semacam bug atau sejenisnya? Dan lagi, apa-apaan ini? Bagaimana bisa coba ada tanda tanya dibelakang tulisan Manusia? Apakah dia ingin mengatakan kalau aku ini bukan seorang Manusia?

Jujur saja, saat pertanyaan-pertanyaan itu mulai muncul di dalam benak ku, tanpa sadar aku mulai ingin sekali meninju wajah dari seseorang. Namun, aku memutuskan untuk segera menenangkan diri ku sendiri, karena si botak ini terlihat mulai ingin melanjutkan penjelasan yang ia miliki.

Lalu, singkatnya itu, hal-hal inilah yang menurut ku penting dari perkataan nya itu – Pertama, si botak ini mulai menjelaskan mengenai Skill.

Skill ini adalah suatu kemampuan khusus yang pasti dimiliki oleh setiap individu. Oleh karena itu, hampir tidak ada seseorang yang tidak memilikinya, setidaknya, paling sedikit seseorang akan memiliki satu skill saja, dan jarang sekali ada seseorang yang tidak memiliki hal ini.

Kemudian, dia juga menjelaskan tentang lima tingkatan dari skill ini. Kelima tingkatan itu adalah sebagai berikut;

Pertama adalah Skill atau Common Skill; Common Skill ini mengacu pada skill yang sangat umum, dan dapat di miliki oleh hampir semua orang. Skill-skill dalam tingkat ini biasanya memiliki kegunaan yang sangat rendah, karena skill tingkat ini bisa dibilang sangat mudah untuk di dapatkan.

Kedua adalah Extra Skill; Extra Skill ini biasanya mengacu pada sebuah skill yang memiliki kekuatan dan efisiensi yang lebih tinggi dari pada Common Skill. Skill-skill dalam tingkat ini bisa dikatakan lumayan berguna, dan memiliki tingkat kepemilikkan yang sedikit lebih rendah dari pada Common Skill.

Ketiga adalah Unique Skill; Unique Skill ini biasanya mengacu pada sebuah skill yang, seperti namanya, bersifat unik dan hanya ada satu Unique Skill saja per orang. Jarang, atau mungkin bisa dibilang hampir tidak pernah ada, seseorang yang pada waktu yang bersamaan memiliki Unique Skill yang sama dengan orang lain. Dan si botak ini juga mengatakan, jika tidak ada yang tahu bagaimana mendapatkan Unique Skill ini.

Keempat adalah Ultimate Skill; Penjelasan dari Ultimate Skill ini tidak terlalu jelas, karena dari perkataan si botak ini, hampir tidak pernah ada seseorang yang memiliki Skill tingkat ini, dan dikatakan juga, kalau pemegang dari Skill tingkat ini hanya muncul dalam 1k tahun sekali.

Kelima, dan yang terakhir ini adalah Resistance; Resistance ini biasanya mengacu pada jenis skill yang umumnya pasif dan memungkinkan penggunanya untuk menahan sebuah fenomena tertentu, baik itu magis maupun fisik. Di antara jenis skill ini adalah 'Resistances' dan 'Nullifiers', yang terakhir menjadi versi yang jauh lebih kuat dari sebelumnya.

Setelah penjelasan dibagian skill ini selesai. Si botak ini mulai melanjutkan penjelasan nya itu ke bagian Parameter. Sejujurnya, seluruh tebakan ku dibagian Parameter ini benar semua. Lagi pula, semua hal yang ada dibagian parameter ini benar-benar mirip dengan layar statistik dari game RPG. Oleh karena itu, sangat mudah bagiku untuk memahami hal ini.

Kyouya, Nagisa, Sanada dan Natsuki-san juga nampaknya dapat memahami hal ini dengan mudah. Sementara Shinomiya-san dan Ayano-sensei sepertinya masih cukup kesulitan untuk memahami hal ini. Namun, mereka tampaknya sudah lumayan bisa memahaminya, setelah mendengar beberapa penjelasan dari si Paus botak ini.

Jadi, singkatnya itu seperti ini – Pertama HP adalah Healthy Points, dan jika kita kehabisan ini, kita akan mati. MP adalah Mana Points, ini mengacu pada kemampuan seseorang untuk menggunakan skill, terutama hal-hal yang berhubungan dengan sihir, dan jika kita kehabisan ini, kita hanya akan pingsan saja.

SP adalah Stamina Points, SP ini ada dua macam jenis di layar status ini, yang pertama adalah SP berwarna kuning, bar kuning dibagian SP ini mengacu pada stamina langsung, dan hal ini biasanya akan pulih dengan cepat, kemudian bar merah dibagian SP ini mengacu pada stamina keseluruhan, jadi kalau seseorang kehabisan hal ini, biasanya akan berakibat buruk, dan hal buruk itu masih belum jelas, menurut si botak ini.

STR adalah Strength, singkatnya ini mengacu pada kekuatan mentah dari seseorang. AGI adalah Agility, singkatnya yang ini mengacu pada kecepatan dari seseorang. INT adalah Intelligence, singkatnya ini mengacu pada kecerdasan seseorang. VIT adalah Vitality, singkatnya ini mengacu pada daya tahan dari seseorang. DEF adalah Defense, singkatnya ini mengacu pada pertahanan dari seseorang. DEX adalah Dexterity, singkatnya ini mengacu pada kelincahan dan akurasi seseorang. CHARM adalah Pesona, atau bisa dibilang juga sebagai Karisma dan sejenisnya. Dan yang terakhir LUCK adalah Keberuntungan.

Jujur saja, aku sebenarnya sangat ragu dengan parameter CHARM ku ini. Lagi pula, parameter ini adalah satu-satunya parameter yang berada di atas seribu. Terlebih lagi, kebingungan ku ini bertambah saat aku melihat bagian INT dari statistik ku ini, karena dibagian ini terlihat dengan jelas kalau parameter nya itu tidak mencapai seratus. Jadi, hal ini benar-benar membuat kepala ku menjadi sedikit sakit.

Sejujurnya, aku sempat berpikir, apakah benda ini rusak atau apa? Tapi, pemikiran ku itu segera menghilang, saat Paus botak ini mulai melanjutkan penjelasan nya.

Lalu, selesai dengan penjelasan dibagian Parameter, si botak ini kemudian mulai menjelaskan bagian terakhir yang ada di layar status ini, yaitu; Job Class.

Job Class; Job Class ini singkatnya adalah istilah dari bakat alami seseorang. Job Class ini biasanya berhubungan langsung dengan skill, dan menentukan jenis skill apa yang dapat diketahui atau pun dipelajari oleh seseorang, meskipun orang yang tidak memiliki Job Class ini juga masih dapat memperoleh sebuah skill, tetapi biasanya tidak sebanyak itu.

Namun perlu diingat juga, kalau Job Class ini tidak terlalu menentukan tingkat skill tipe Unique yang dapat dimiliki oleh seseorang. Oleh karena itu, ada banyak orang yang memiliki Job Class tingkat tinggi, tetapi dia tidak memiliki satu pun Unique Skill, dan juga sebaliknya.

Job Class ini juga dibagi menjadi dua jenis dan empat tingkat. Kalau begitu, mari kita mulai dari dua jenis Job Class ini dulu.

Jadi, ada dua macam jenis Job Class yang dikatakan oleh si botak ini, yaitu; Job Class yang berorientasi dalam pertempuran atau biasa disebut sebagai Job Class tipe 'Combat', dan Job Class yang tidak berorientasi dalam pertempuran atau disingkat sebagai Job Class 'Non-Combat'.

Seseorang seharusnya sudah bisa menebak dengan sangat mudah bukan? Perbedaan di antara kedua Job Class ini.

Lalu, mari kita pergi ke yang selanjutnya, yaitu; tentang empat tingkat dari Job Class ini.

Jadi, ada empat buah tingkat yang dimiliki oleh Job Class ini. Tingkat-tingkat tersebut adalah sebagai berikut;

Pertama adalah Classic Job Class; Classic Job Class ini biasanya mengacu pada semacam Job Class Umum, yang seperti namanya, sangat umum dan hampir pasti dapat dimiliki oleh banyak orang. Orang yang memiliki Job Class ini sepertinya selalu dipandang rendah dan pasti akan sangat susah untuk mencari pekerjaan, karena Job Class ini benar-benar sangat umum. Lalu, contoh dari Job Class tipe ini adalah; Farmer dan Tailor.

Kedua adalah Medium Job Class; Medium Job Class ini biasanya mengacu pada sebuah Job Class yang lebih berguna dan lumayan jarang dimiliki oleh seseorang. Job Class tipe ini juga biasanya adalah sebuah Job Class yang berorientasi dalam pertempuran, dan orang yang memiliki Job Class tipe ini biasanya bekerja sebagai petualang. Lalu, contoh dari Medium Job Class ini adalah; Warrior, White Mage dan Merchant.

Ketiga adalah Unique Job Class; Unique Job Class ini biasanya mengacu pada sebuah Job Class yang, seperti namanya, bersifat unik dan hanya ada satu Unique Job Class saja per orang. Pemegang dari Job Class tipe ini biasanya akan sangat mudah untuk menjadi seorang ksatria kerajaan, bahkan bisa juga menjadi seorang kepala ksatria, dan terkadang juga dapat menjadi bangsawan berpangkat rendah. Lalu, contoh dari Job Class tipe ini adalah; Dark Knight dan Holy Knight.

Keempat dan yang terakhir adalah Highest Job Class; Highest Job Class ini biasanya mengacu pada sebuah Job Class yang benar-benar sangat jarang dimiliki oleh seseorang, dan dikatakan juga, kalau satu-satunya cara untuk mendapatkan Job Class ini adalah dengan diberikan langsung oleh Dewi Aurora itu sendiri. Oleh karena itu, si botak ini tidak dapat menjelaskan nya lebih detail dari ini. Lalu, contoh dari Highest Job Class ini adalah; Hero dan Great Sage.

Hmm... Kurang lebih aku sudah bisa memahami sebagian besar dari hal ini. Tapi kenapa si botak ini tidak menjelaskan tentang seseorang yang tidak memiliki Job Class sama sekali? Dan juga, lebih baik aku diam saja untuk saat ini, karena firasat ku mengatakan, jika aku memberitahu mereka tentang hal ini, pasti aku akan terjebak ke dalam masalah yang sangat merepotkan.

Pada saat aku sedang memikirkan berbagai macam kemungkinan mengenai masalah Job Class ku ini di dalam kepala ku. Aku juga bisa melihat dari sudut mata ku, jika Ryuuji-sensei sepertinya akan mulai kembali berbicara.

"Sebelum itu, aku hanya ingin memastikan hal ini terlebih dahulu. Tapi, apakah setelah kami mengalahkan ketujuh puluh dua Demon Lord ini, kami semua benar-benar bisa kembali?" Ryuuji-sensei menanyakan hal itu dengan sangat serius, sambil menyipitkan matanya ke arah Raja Denis.

Raja Denis hanya mengangguk saja dengan ringan sebagai jawaban nya, sebelum dia menoleh ke arah Uskup ugly botak itu, yang dijawab oleh si botak itu dengan anggukkan ringan, sebelum si botak itu mengalihkan pandangan nya ke arah Ryuuji-sensei dan berkata.

"Tentu saja, Ryuuji-sama. Karena wahyu yang disampaikan oleh Lady Aurora kepada ku itu berkata seperti ini; 'Aku akan mengirimkan beberapa Pahlawan untuk menyelamatkan umat Manusia dari kepunahan. Lalu, setelah umat Manusia berhasil diselamatkan, para Pahlawan itu akan dikirim kembali ke Dunia mereka sebelumnya' seperti itulah wahyu tersebut"

Sejujurnya, aku yang mendengar seluruh perkataan dari si botak ini hampir tertawa lepas, tapi aku berhasil menahan nya. Lagi pula, seperti yang sebelum nya aku katakan, kalau orang ini benar-benar tidak cocok dengan tugas nya itu. Ini benar-benar sangat bermasalah.

Sementara aku hampir tertawa, aku dapat melihat Ryuuji-sensei yang sedang merenungkan sesuatu dengan sangat serius dari sudut mata ku, sebelum dia berdiri dan menatap semua orang yang dipanggil dengan serius.

"Kalau begitu, siapa saja diantara kalian semua yang memiliki Job Class Hero?" Ryuuji-sensei berhenti sejenak di sana, sebelum ia melanjutkan perkataan nya itu "Bagi orang-orang yang memiliki Job Class Hero, silakan berdiri di tempat kalian masing-masing"

Lalu, setelah Ryuuji-sensei mengatakan hal itu, beberapa orang mulai berdiri ditempat mereka masing-masing.

Di antara orang-orang itu, yang aku kenal hanya tiga orang saja, yaitu; Ketua Dewan Siswa Aizawa Saki. Lalu, anak laki-laki di sebelah Saki ini, yang memiliki perawakan Ikemen kelas atas, dengan rambut pirang yang ditata rapi dan mata berwarna biru muda, menjadikan nya karakter yang paling aku benci di suatu Manga yang pernah aku baca. Dia ini tentu saja adalah Wakil Ketua Dewan Siswa, Iwasami Nagato.

Kebalikan dari reputasi ku yang sangat buruk, Iwasami ini bisa dikatakan memiliki reputasi yang sangat baik. Bahkan sampai ada rumor yang mengatakan, jika dia dan Saki itu berpacaran. Yah meskipun aku juga tidak peduli sama sekali sih.

Lalu, yang terakhir adalah seorang gadis muda yang berada di ujung depan sisi lain dari meja ku ini. Rambut miliknya berwarna hitam dengan panjang yang mencapai punggung nya dan dibiarkan tergerai kemana-mana. Wajah nya yang terlihat sangat imut, dan membuat kebanyakan orang yang melihatnya ingin melindunginya. Terlebih lagi, mata besar berwarna ungu gelap miliknya yang memikat dan dipenuhi oleh kebaikan, menjadi sebuah kombinasi sempurna dari pesona keimutan nya yang unik.

Gadis ini merupakan Ketua Kelas dari kelas 11F. Ya, itu benar sekali, dia ini adalah Ketua Kelas dari kelas ku, dan lagi, aku sepertinya adalah satu-satunya orang yang diperlakukan dengan buruk oleh nya. Lalu, kalau aku tidak salah ingat, nama dari gadis ini itu adalah... Tahara... Akiko? Atau mungkin semacamnya.

Setelah satu menit lebih, dan terlihat tidak ada orang yang ingin berdiri lagi. Jadi, aku memutuskan untuk menghitung mereka semua, dan jika ditotalkan, semuanya palingan berjumlah sekitar tujuh puluh satu orang saja. Tujuh puluh satu orang ini terdiri dari; enam puluh dua siswa, tiga staf dan enam orang guru. Terus, kalau tebakan ku benar, maka Ryuuji-sensei itu sendiri adalah orang terakhir yang memiliki Job Class Hero ini.

Lalu, Ryuuji-sensei melanjutkan kata-katanya.

"Jadi, kalau ditotalkan, ada enam puluh dua siswa, tiga staf dan tujuh orang guru, yang memiliki Job Class Hero" Ryuuji-sensei kemudian mulai memegangi dagunya, sambil mulai kembali merenungkan sesuatu.

"Ryuuji-sensei, apakah Anda adalah guru yang ketujuh itu?"

Aku menjadi sedikit terkejut, saat mendengar pertanyaan mendadak dari Saki. Dan juga, tampaknya bukan hanya aku saja yang terkejut dengan pertanyaan mendadak ini. Ryuuji-sensei juga tampaknya terkejut. Namun ia dapat segera menenangkan dirinya, dan menjawab pertanyaan tersebut.

"Ahh... Ya, saya guru yang ketujuh itu. Memang nya kenapa Aizawa-kun?"

"Tidak, tidak apa-apa. Saya hanya bertanya saja" Setelah menyangkal hal itu, Saki langsung mengalihkan pandangan nya dari Ryuuji-sensei yang mulai menatap nya, dan sialnya lagi, dia malah berakhir menatap ku. Terlebih lagi, tatapan nya itu benar-benar membuat tulang punggung ku sedikit bergidik.

Jadi, sebagai orang yang sangat sehat, aku tentu saja langsung mengalihkan pandangan ku ke arah depan untuk menghindari tatapan nya. Meskipun begitu, aku masih bisa merasakan kalau Saki masih menatap ku dengan cukup... intens? Aku berharap itu Cuma perasaan ku saja.

Saat aku mencoba untuk menenangkan diri ku sendiri. Tiba-tiba saja gadis yang dari tadi duduk diam di sebelah Raja Denis ini mulai berdiri dan berjalan sedikit ke arah depan, sebelum dia berkata.

"Perkenalkan, Saya adalah Putri pertama dari Kerajaan Groxia, Arena SC Groxia. Saya mohon kepada Para Pahlawan sekalian. Tolong, tolong selamatkan umat Manusia dari kehancuran"

Mata ku langsung menjadi sedikit membelalak, saat mendengar perkataan dari gadis ini. Karena, dia adalah satu-satunya orang yang berbicara dengan sangat tulus tentang hal ini. Sebab, dari awal pembicaraan ini dimulai, Raja Denis dan Uskup botak itu tidak pernah mengatakan sesuatu hal dengan tulus, dan hanya berbicara dengan nada yang terdengar seperti dipaksakan, atau semacamnya saja.

Jadi, hal ini benar-benar sedikit mengejutkan ku.

"Sou-chan, apa kau baik-baik saja?"

Mendengar pertanyaan mendadak dari Nagisa, aku langsung terbangun dari lamunan ku, dan segera menjawabnya.

"Y-ya, aku baik-baik saja"

Nagisa mulai menyipitkan mata nya ke arah ku dan berkata. "Benarkah?".

"Benar" Aku langsung kembali menjawabnya, sebelum aku mengambil minuman di gelas yang ada di depan ku ini, dan meminum nya. Namun, mata ku langsung melebar, saat minuman tersebut melewati tenggorokan ku.

"S-sou-chan, apakah kamu benar-benar baik-baik saja?"

Kali ini bukan Cuma Nagisa saja yang menatap ku dengan khawatir, tapi Kyouya, Sanada, Shinomiya-san, Natsuki-san dan Ayano-sensei juga mulai menatap ku dengan khawatir. Namun, aku mengabaikan mereka semua dan fokus dengan apa yang barusan aku minuman.

Lagi pula, apa-apaan ini?! Bukankah ini racun!! Tidak, tunggu sebentar, ini sepertinya bukan sembarang racun, karena aku tidak merasa racun ini berbahaya bagi tubuh ku. Tapi mungkin saja itu karena toleransi ku terhadap hal-hal yang seperti ini sangat besar.

Tapi tetap saja, apa-apaan ini? Ini benar-benar mulai menjadi semakin aneh.

Pertama kami semua tiba-tiba berpindah ke sebuah tempat aneh yang mirip seperti katedral besar. Kemudian, kami disambut sebagai Pahlawan oleh orang yang menyebut dirinya Raja dari Kerajaan Groxia ini, dan orang ini mulai menjelaskan tentangberbagai macam hal yang tidak masuk akal sama sekali. Kami juga diberi beberapa penjelasan, tentang hal-hal seperti 'Layar Status', 'Parameter', 'Job Class' dan 'Skill'.

Lalu, sekarang apa-apaan ini? Tiba-tiba saja ada sebuah racun di dalam minuman ku.

Jika saja aku bisa melihat info lebih lanjut tentang hal ini. Aku mungkin dapat memikirkan beberapa kemungkinan tentang masalah kami saat ini. Namun sayangnya, hal-hal seperti [Appraisal] yang biasanya ada di no-.

Namun, pikiran ku tiba-tiba saja terhenti, saat aku melihat ada sebuah layar semi-transparan, yang mirip dengan layar status ku sebelumnya, tiba-tiba saja muncul di depan mata ku.

Menjadi sedikit bingung, aku kemudian mulai mengingat sesuatu hal yang ada di layar status ku sebelumnya. Ya, hal ini mungkin saja adalah Unique Skill [Appraisal Complete] milik ku.

Jadi, tanpa ragu aku kemudian langsung membaca teks yang ada di layar tersebut.

☆-----===-----===-----☆

[Nama Item : Teh Hijau]

[Deskripsi : Sebuah teh hijau biasa, yang ditambahkan dengan konsentrasi racun dari bunga 'Fulgur' sebesar 14%]

[Efek : Membuat seseorang merasa sangat rileks, dan menyebabkan fungsi otak seseorang menjadi melambat, hingga membuat mereka dengan mudah menerima sesuatu hal yang dikatakan oleh seseorang. Namun perlu diingat, efek dari hal ini hanya berlaku selama beberapa menit hingga beberapa jam saja. Dan terkadang, hal yang disetujui oleh seseorang yang terkena efek tersebut, tidak akan pernah diingat dengan jelas oleh mereka]

☆-----===-----===-----☆

Mata ku langsung menyipit, saat aku membaca seluruh teks yang ada di layar misterius ini.

Lagi pula, apa-apaan dengan deskripsi ini? Bukankah hal ini benar-benar aneh? Apalagi bunga 'Fulgur' atau sejenisnya ini.

Sejujurnya, aku benar-benar tidak tahu bunga macam apa ini, namun aku hanya tahu kalau bunga ini pasti tidak baik sama sekali. Terlebih lagi, bunga ini pasti berhubungan dengan beberapa racun, yang mungkin berbahaya? Atau mungkin juga tidak berbahaya bagi tubuh manusia. Tapi, karena aku tidak ingin mengambil resiko, jadi mari kita lihat bagaimana permainan yang tidak menyenangkan ini akan berakhir.

"Ngomong-ngomong, jangan minum, minuman yang ada di depan kalian ini" Aku mengatakan hal itu dengan nada serius, sambil menatap hal yang sedang terjadi dengan tuan putri atau sejenisnya ini dari sudut mata ku.

Saat aku mengatakan hal itu, aku juga bisa melihat keterkejutan yang dimiliki oleh Kyouya, Nagisa, Sanada dan yang lain nya. Namun, aku memutuskan untuk mengabaikan hal itu untuk saat ini, dan fokus menonton live action dari suatu manga shounen yang ada di depan mata ku ini.

Setelah beberapa perdebatan membosankan antara Ryuuji-sensei dan Saki. Iwasami yang dari tadi terlihat diam saja akhirnya mulai bangkit dari kursi nya, dan berjalan ke arah putri? atau sejenisnya ini.

Kemudian, ia mulai berjongkok di depan putri tersebut, dalam gaya seorang pangeran yang sedang melamar seorang tuan putri dari suatu manga roman yang pernah aku baca dulu.

"Tenang saja Putri Arena. Namaku adalah Iwasami Nagato. Karena aku adalah salah satu dari pemilik Job Class Hero. Jadi, aku berjanji kepada kamu, bahwa aku akan mengalahkan ketujuh puluh dua Demon Lord dan menyelamatkan dunia ini"

Setelah mengatakan hal itu, ikemen sialan berambut pirang ini kemudian mencium tangan kanan dari putri tersebut. Dan tentu saja, aku yang melihat adegan itu hampir muntah. Terlebih lagi, karena aku buruk dan tidak terlalu kuat dengan hal-hal yang berbau romance. Jadi, melihat hal semacam ini secara langsung di depan mata ku benar-benar sangat menjijikkan.

Lalu, setelah beberapa sorakan aneh dari beberapa perempuan yang ada di ruangan ini. Ryuuji-sensei akhirnya terlihat menyerah dan menerima hal yang dikatakan oleh Raja ini.

"Yah, mau bagaimana lagi. Satu-satunya cara bagi kita untuk bisa pulang adalah dengan mengalahkan para Demon Lord ini. Dan lagi, bukan hanya kamu saja yang mempunyai Job Class Hero, Iwasami-kun. Namun, aku juga memilikinya. Jadi, mulai sekarang mari kita bekerja sama, Putri Arena dan Raja Denis" Saki mengatakan hal itu dengan senyum cerah di wajahnya.

"Huhh... Baiklah, baiklah. Jadi, aku benar-benar tidak bisa menolak hal ini bukan? Kalau begitu, aku akan bekerja sama dengan Anda demi melindungi murid-murid ku" Ryuuji-sensei mengatakan hal itu dengan nada lelah, sambil memegangi kepalanya.

Raja Denis, Putri Arena dan semua orang (Selain orang-orang yang dipanggil) langsung menjadi sangat senang, saat mereka mendengar perkataan dari Ryuuji-sensei dan Saki. Lalu, Raja Denis mulai berkata dengan nada yang dipenuhi oleh kegembiraan.

"Terima Kasih banyak, kalian semua mau memenuhi permintaan egois kami, kalau begit–"

Namun sayang nya, karena hal ini mulai terasa menjengkelkan. Jadi, aku memutuskan untuk angkat suara.

"Aku menolaknya" Aku mengatakan hal itu dengan nada yang cukup keras, agar dapat didengar oleh semua orang, sambil memasang wajah poker tanpa emosi.

Semua orang yang mendengar hal itu, bahkan Sanada, Nagisa, Kyouya dan yang lain nya pun, menjadi sangat terkejut, saat mereka mendengar perkataan ku tadi. Mereka semua membeku selama beberapa saat, sebelum mereka semua secara bersamaan mengalihkan pandangan mereka ke arah orang yang mengatakan hal tersebut.

Ya, tentu saja orang yang mereka lihat adalah aku, karena akulah yang mengatakan hal tersebut.

Meskipun begitu, aku dapat melihat dengan sangat jelas, kalau hampir semua guru, staf dan para siswa, mulai menatap ku dengan wajah merah, akibat marah. Kemudian, mereka semua mulai melakukan protes kepada ku.

"Sampah seperti mu tidak berhak mengatakan hal itu!"

"Ya! Itu benar sekali! Kami tidak menanyakan pendapat sampah seperti mu!"

"Aku yakin, palingan juga Job Class dan Skill-skill milik mu itu semuanya sampah"

"Itu benar sekali, tidak mungkin seorang sampah putus sekolah seperti mu mendapatkan sesuatu hal yang bagus. Palingan juga, Job Class mu itu adalah 'Trash'"

Setelah orang terakhir mengatakan hal tadi, hampir semua orang mulai tertawa terbahak-bahak. Namun aku tidak mempedulikan hal itu. Lagi pula, untuk apa aku membalas perkataan dari beberapa sampah yang selalu berserakan dimana-mana ini? Tentu saja hal itu tidak efisien, dan hanya buang-buang tenaga.

Meskipun begitu, aku masih bisa melihat ada tiga orang yang bangkit dari kursi mereka dan berjalan ke arah ku.

Ngomong-ngomong, aku cukup mengingat nama dari ketiga orang ini. Karena, mereka bertiga ini bisa dikatakan adalah sang pembully ku di sekolah. Bahkan, hampir setiap hari mereka membully ku.

Jadi, bisa dikatakan, kalau alasan kenapa aku bisa mengingat nama dari ketiga orang ini adalah, karena kebencian ku yang lumayan kuat terhadap mereka.

Saat aku sedang memikirkan hal-hal tadi, aku juga bisa melihat kalau mereka sepertinya sudah sampai di dekat ku. Jadi, aku memutuskan untuk segera menghilangkan pemikiran yang tidak diperlukan untuk saat ini, dan mendengarkan apa yang ingin dikatakan oleh tiga orang ini.

"Yo, sampah. Bagaimana kabar mu? Bukankah kamu mulai menjadi sedikit arogan beberapa hari ini?" Yang mengatakan hal ini adalah pimpinan dari trio menjengkelkan ini. Nama dari orang ini itu adalah Kenchi Sudo.

Dia ini adalah seorang pemuda dengan tinggi berkisar di 182 sentimeter. Rambutnya berwarna merah keorangean dan sering terlihat di sisir ke samping kiri, matanya berwarna orange yang menurut ku cukup indah. Terlebih lagi, wajah dari orang ini bisa masuk ke dalam kategori ikemen sialan yang sangat aku benci. Namun bukan itu hal paling menjengkelkan darinya.

Lalu, hal apa yang paling menjengkelkan dari pemuda ini? Tentu saja, jawabannya adalah kepribadian nya.

Jujur saja, orang ini benar-benar sangat arogan dan sombong, hanya karena dia merupakan salah satu dari murid terpandai dalam bidang olahraga. Terlebih lagi, dia ini adalah riajuu sialan yang benar-benar membuat ku sangat jengkel. Karena, hampir setiap kali aku melihat nya dijalan, orang ini pasti selalu saja berjalan dengan seorang gadis yang berbeda terus-menerus, atau terkadang juga ia jalan dengan beberapa gadis sekaligus.

Lalu, karena saat ini aku sedang malas untuk berurusan dengan nya. Jadi, aku hanya menatap nya saja sejenak dengan mata bosan, sebelum aku mengabaikan nya.

Saat aku melakukan hal itu, aku juga bisa melihat kalau pembuluh darah mulai muncul di dahinya. Namun, aku tidak mempedulikan hal itu, dan terus mengabaikan nya.

"Sialan, kau sampah! Berani sekali kau mengabaikan Sudo-san! Apakah kau ingin mati?!" Orang yang mengatakan hal ini adalah seorang pemuda yang berdiri di samping kiri Kenchi. Nama nya itu kalau tidak salah adalah Kenta Sakamoto. Ia mengatakan hal itu sambil mencoba untuk meninju ku.

Namun sayang sekali, saat tinju milik nya mulai ingin mencapai ku, Kyouya tiba-tiba saja menghalanginya dan mendorong nya kembali. Yang mengakibatkan pemuda itu tersungkur ke tanah dengan posisi yang cukup lucu.

Semua orang, termasuk aku, menjadi sangat terkejut, saat melihat tindakan dari Kyouya. Lagi pula, untuk apa dia melakukan hal itu? Padahal dia sudah tahu bukan? kalau hal seperti itu tidak akan melukai ku sama sekali. Tapi kenapa dia masih tetap menghalaunya?.

Namun, aku langsung terbangun dari pikiran ku, saat mendengar ada seseorang yang berteriak ke arah Kyouya.

"Shirokin! Apa-apaan kau ini?! Kenapa kamu melindungi sampah sepertinya?!" Yang melakukan protes dengan penuh amarah ini adalah seorang pemuda yang berdiri di samping kanan Kenchi. Nama dari pemuda ini, kalau aku tidak salah ingat itu adalah Sanda Hashima. Ia mengatakan hal itu sambil berjalan mendekat ke arah Kyouya.

"Benar yang dikatakan oleh Sanda-senpai. Kenapa Onii-sama melindunginya?!"

Yang menimpali pertanyaan dari Sanda ini adalah seorang gadis, yang dari tadi duduk diam di sisi kiri Kyouya. Dia ini singkatnya adalah adik dari Kyouya, nama dari gadis ini itu, kalau aku tidak salah ingat itu adalah Shirokin Mirai.

Mirai ini bisa dikatakan adalah versi perempuan dari Kyouya, karena mereka terlihat seperti saudara kembar, hanya saja, Kyouya merubah warna rambutnya menjadi hitam. Jadi, sekarang mereka berdua cukup mudah untuk dibedakan.

Ngomong-ngomong, warna rambut asli Kyouya itu adalah Pirang.

Kyouya yang mendengar pertanyaan dari adiknya itu terlihat sedikit terkejut. Namun, ia terlihat berhasil menenangkan dirinya dengan cepat, dan segera menjawab pertanyaan tersebut.

"Tidak ada alasan khusus. Hanya saja, karena aku dan Souji-san itu, kami adalah teman"

Saat aku mendengar perkataan dari Kyouya, aku tiba-tiba saja merasa seperti ada semacam batu besar yang terjatuh tepat di atas kepala ku.

Lagi pula, apa-apaan dengan cara bicara nya itu?! Karena, apakah orang ini benar-benar tidak menyadarinya?! Kalau perkataan nya tadi itu benar-benar bisa diartikan dalam arti yang sangat menjijikkan!

Saat aku sedang sibuk dengan pikiran ku sendiri, Kenchi yang dari tadi hanya diam saja akhirnya mulai kembali berbicara.

"Hahaha! Lucu sekali! Kau berteman dengan sampah sepertinya, Shirokin? Sialan! Ini benar-benar sebuah lelucon yang sangat lucu!"

Hampir semua orang yang ada di dalam ruangan ini mulai ikutan tertawa, saat sampah ini mulai tertawa. Sedangkan Kyouya dan para gadis yang lain nya, mereka hanya menatap Kenchi dengan penuh amarah saja.

Namun yang paling aneh dari semua hal ini adalah, tidak ada guru yang menghentikan orang ini sama sekali. Mereka semua hanya diam-diam menonton hal ini saja. Bahkan, kepala sekolah Ryuuji Asahi-sensei saja masih tetap diam di kursi nya.

Jujur saja, melihat semua hal itu benar-benar membuat ku sangat jengkel. Aku yakin, jika aku membalasnya, mereka semua nanti pasti akan menyalahkan ku, dan mereka nantinya pasti akan berkata tentang sampah berambut merah ini yang merupakan murid yang lebih baik dari pada aku dan semacam nya. Dan hal itu biasanya akan berakhir dengan sangat menjengkelkan dan merepotkan.

Jadi, aku tidak membalasnya dan memutuskan untuk tetap diam. Namun, perkataan selanjutnya dari sampah ini benar-benar membuat seluruh darah yang ada di dalam tubuh ku memanas.

"Oh ya, kau tahu Shimotsuki-kun? Adik mu itu, Shimotsuki Masuyu-chan bukan?"

"Masu-chan..." Tanpa sadar aku langsung menggumamkan hal itu, saat sampah berambut merah ini mengatakan hal tadi. Darah ku terus-menerus menjadi semakin panas, saat aku mendengar perkataan selanjutnya dari sampah ini. Aku juga bisa melihat, kalau orang ini mulai memiliki senyum kejam yang tumbuh di wajahnya.

"Ya, itu benar sekali. Aku sudah mengambil kepera–!!"

*Booom!!"

Entah kenapa, Kenchi tiba-tiba saja terlempar menuju ke dinding, hingga menciptakan sebuah retakan di dinding tersebut.

"Sudo-san!/Sudo-kun!/Kenchi-senpai" Dua orang yang tadi berdiri di samping nya itu langsung buru-buru berlari ke tempat dimana sampah berambut merah barusan terlempar. Tidak hanya itu saja, ada beberapa guru, staf dan siswa, yang juga berlari ke arah nya.

Sementara semua itu terjadi, Kyouya, Nagisa, Sanada dan para gadis yang lain nya tiba-tiba saja langsung menatap ke arah ku. Aku tidak mempedulikan hal itu, dan terus menatap dengan sangat dingin saja, ke tempat dimana sampah tadi berada.

Ngomong-ngomong, seseorang mungkin saja akan bingung dan bertanya-tanya bukan? Tentang apa yang barusan terjadi.

Ya, tentu saja, singkatnya itu, aku memberi sampah ini dua pukulan keras dan sangat cepat dibagian wajah dan alat kelamin nya. Aku cukup ragu ada orang yang berhasil menangkap nya, jadi aku bisa cukup tenang untuk saat ini... mungkin.

Baiklah, mari kita lupakan hal ini terlebih dahulu, dan segera menyelesaikan urusan ku dengan sampah yang satu ini, agar aku bisa cepat-cepat pergi dari tempat ini.

Dengan pemikiran seperti itu, aku kemudian mulai bangkit dari kursi ku dan berjalan dengan perlahan ke tempat Kenchi Sudo berada.

"Sou-chan, kemana kamu ingin pergi?"

Aku mendengar Nagisa menanyakan sesuatu hal kepada ku dari arah belakang, tapi aku mengabaikan nya dan terus berjalan dengan perlahan. Tidak hanya itu saja, aku juga dapat melihat, kalau saat ini semua orang mulai menatap ku dengan penuh kebingungan. Tapi, tentu saja, aku mengabaikan semua hal itu juga.

Setelah beberapa saat berjalan, aku akhirnya sampai di dekat Kenchi Sudo, yang saat ini sedang terbaring dengan wajah penuh kesakitan. Sanda Hashima dan Kenta Sakamoto berada di kedua sisi nya.

Namun, saat melihat ku, kedua orang ini mulai berdiri dan berbalik, untuk melakukan sesuatu hal kepada ku. Tapi, mereka berdua tiba-tiba saja berhenti bergerak, saat aku mulai menatap mereka dengan mata dingin.

Mengabaikan kedua orang ini, aku kemudian mulai mendekat dan mengangkat sampah berambut merah, yang saat ini sedang dirawat oleh beberapa orang yang tidak aku kenal.

Lalu, sebelum ada seseorang yang bisa mengatakan sesuatu hal. Aku kemudian langsung meninju wajah dari sampah berambut merah ini, sebelum aku menendang nya dengan cukup kuat ke arah acak, yang menyebabkan sampah ini terlempar ke arah acak.

Dan apakah kalian tahu? Aku tidak tahu, apakah saat ini aku sedang beruntung atau sial. Tetapi, tempat yang dituju oleh sampah berambut merah ini adalah patung dari Dewi Aurora.

Lalu, kalian seharusnya sudah tahu bukan? Apa yang terjadi selanjutnya? Tentu saja, patung tersebut hancur berkeping-keping, dan kepala dari patung itu terus menggelinding, hingga berakhir di kaki ku.

Aku secara tidak sadar mulai memiliki senyum kecil di wajah ku, saat aku melihat kepala dari patung ini. Kemudian, aku mulai berjalan menuju ke kursi ku, sambil membawa kepala patung yang saat ini ada di kaki ku seperti sedang membawa sebuah bola.

Setelah itu, aku langsung duduk di kursi ku dan menyilangkan kaki ku, menyangga dagu ku dengan tangan kanan ku, dan menjadikan kepala dari patung yang sebelum nya itu sebagai penyangga kaki ku.

Saat aku melakukan semua hal itu, aku bisa merasakan semua orang yang ada di dalam ruangan ini langsung menjadi sangat marah. Terlebih lagi penduduk Dunia ini atau sejenisnya.

Jujur saja, aku tidak ingin mengakui ini sih. Tapi, aku ini sebenarnya memiliki kebiasaan buruk untuk menghina seseorang yang sangat aku benci secara terang-terangan di depan mereka saat aku marah. Karena hal itulah juga, aku selalu tidak ingin membuat diri ku sendiri marah. Sebab, setiap hal itu terjadi, aku pasti akan berakhir memiliki banyak masalah merepotkan yang muncul dibelakang ku tanpa aku ketahui sama sekali.

Tapi kali ini sepertinya berbeda. Lagi pula, berani-berani nya sampah ini mengatakan sudah merebut kesucian dari Masu-chan? Apakah dia benar-benar ingin mati? Aku tidak keberatan untuk membunuh nya ratusan kali, hanya karena dia mengatakan hal seperti itu.

Saat aku sibuk di dalam kepala ku sendiri, aku juga masih bisa merasakan ada beberapa tentara yang datang dari arah belakang ku, dan mereka semua mulai mengangkat pedang mereka untuk menebas kepala ku.

Namun, apakah kau pikir aku akan membiarkan hal itu terjadi dengan mudah? Tentu saja tidak.

Lalu, pada saat tiga tentara itu berada tepat dibelakang ku dan mulai ingin menebas leher ku. Tiba-tiba saja aku menginjak lantai dengan cukup keras, sebelum aku melakukan sebuah backflip indah, yang berakhir dimana kaki ku berada di atas kepala dari tentara yang berada ditengah. Kemudian...

*Bruk*

Kepala dari tentara malang ini menancap ke dalam tanah, dengan suara tidak menyenangkan dan cairan merah mulai mengalir dari dalam nya.

"Ups... maaf.... aku... terpeleset" Aku mengatakan hal itu dengan main-main, sambil tersenyum dengan polos.

Kedua tentara yang ada di sisi kanan dan kiri ku langsung menjadi sangat terkejut, saat mereka melihat aku yang sedang berdiri di atas tentara yang berada ditengah mereka. Namun, sebelum ada yang bisa bereaksi, aku langsung menendang kursi tempat aku duduk sebelum nya, dan menangkap nya, sebelum aku menampar kepala dari kedua tentara itu menggunakan kursi tersebut, yang menyebabkan kedua tentara itu langsung terjatuh ke tanah.

*Bruk* *Bruk*

Setelah aku melakukan semua hal itu, aku langsung berjalan secara perlahan ke arah depan, dan mengambil kepala dari patung Dewi Aurora atau semacam nya ini.

"Jadi, seperti yang sebelum nya aku katakan. Kalau aku menolak untuk memainkan permainan pahlawan-pahlawanan ini. Oleh karena itu, aku izin undur diri dari tempat ini" Kata ku dengan nada sopan, namun masih terdengar merendahkan, sambil membungkuk dengan anggun.

"Dan juga, tolong sampaikan ini kepada Dewi kalian ini. Kalau nanti dia muncul di depan ku. Aku akan pastikan untuk melemparnya kepada kumpulan goblin dan orc untuk diper.kosa. Karena... hal itu pasti akan sangat menyenangkan bukan?" Aku entah kenapa mulai menumbuhkan sebuah senyum kejam di wajah ku, yang bahkan aku tidak tahu kalau aku melakukan hal itu. Juga, aku tanpa sadar menambahkan terlalu banyak kekuatan ke tangan kiri ku, dimana aku memegang kepala dari patung Dewi Aurora, yang menyebabkan kepala dari patung ini hancur.

"Hanya itu saja sih yang ingin aku sampaikan kepada Anda sekalian. Jadi, karena aku tidak ingin terlalu berlama-lama ditempat ini. Aku pergi dulu"

Setelah mengatakan hal itu, aku mulai berbalik dan berjalan pergi dari ruangan, tanpa mempedulikan siapa pun dan meninggalkan semua orang yang ada di dalam ruangan ini dalam kondisi membeku.

☆-----===-----===-----☆

Bab Info Karakter

Laki-laki :

Iwasami Nagato (Kelas-11A)

Kenchi Sudo (Kelas-11B)

Kenta Sakamoto (Kelas-11B)

Sanda Hashima (Kelas-11B)

Shirokin Kyouya (Kelas-11B)

Kevin Miller (Kelas-11F)

Shimotsuki Souji (Kelas-11F)

Denis SC Groxia (Raja Kerajaan Groxia)

Charles Shimpson (Uskup Agung Gereja Aurchi)

Perempuan :

Shimotsuki Masuyu (Tingkat SMP Dari Ryuuji Gakuen)

Hiiro Sanada (Kelas-10C)

Shirokin Mirai (Kelas-10C)

Aizawa Saki (Kelas-11A)

Natsuki Sora (Kelas-11A)

Miyouji Nagisa (Kelas-11D)

Tahara Akiko (Kelas-11D)

Shinomiya Hina (Kelas-11F)

Mikasa Ayano (Guru Matematika)

Ryuuji Asahi (Kepala Sekola Ryuuji Gakuen dan Guru Sejarah)

Arena SC Groxia (Putri Pertama Kerajaan Groxia)

Aurora??? (Dewi???)

Promosi Tak Tahu Malu:

Jika Anda menyukai cerita nya hingga sejauh ini,

pertimbangkan untuk mendukung saya!! Bantu saya di https://trakteer.id/aster_souji_pendragon Hanya dengan 5k saja, Anda sudah sangat membantu saya!!

Anda juga bisa memfollow akun Instagram saya di @panagakos_void!! Untuk mengetahui novel-novel baru yang mungkin akan saya buat!!

Panagakos_Voidcreators' thoughts
Next chapter