webnovel

fenomena

Fantasi
Ongoing · 903 Views
  • 1 Chs
    Content
  • ratings
  • N/A
    SUPPORT

What is fenomena

Synopsis

You May Also Like

Apocalypse Rental House

After twenty years of the apocalypse, everyone had gradually adapted to the extreme environment and terrifying zombies. Some single men and women formed families together. Xu Ying was the product of one such family. She thought she was the only child in the family, but her father actually had two more sons. To end their hardship, her father decided to welcome them into his tiny safehouse that was less than 600 square feet. When her mother saw this happening, she also brought in her ex-husband, daughter, and daughter-in-law who could not take care of themselves. That's how Xu Ying, the 'single' child ended up being forced to live in the bathroom! The family, which seemed happy on the outside, was broken once and for all. In the end, Xu Ying was kicked out of the house. She too decided to cut off all ties with them. Even if she starved to death or froze to death, she'd wander out there and never return. To her surprise, she was bound to a landlady system on the first day she left home. She was directly gifted with a safety zone that spanned 30,000 square feet. While her scumbag parents and their family were still cramped up in a tiny house, Xu Ying was living comfortably in a large single-story property. She kept the place clean and comfortable. On top of that, she built one new house after another. When business was doing well, all of her units would be rented out. She could even pet cats and dogs. She also got to know a group of powerful tenants. It's practically a fairy tale. Did I suffer for the past eighteen years just to acquire all this today? She thought to herself. "Honey, you forgot about me and left me outside the rental house!" Wei Qiyan exclaimed.

Fireworks · Urban
4.7
40 Chs

Kisah Pelacur yang Bercerita Panjang Tentang Akhir Zaman

Kau masih terus menunggu kapan ia mulai bercerita, dan bunyi 'nging kesunyian’ yang memuakkan masih menerkam benakmu bulat-bulat. Lalu, setelah ia menghirup nafas agak panjang, dan kau pun telah bersiap mendengarkan apa yang akan ia ceritakan itu dengan saksama, kemudian setelah ia membuang habis seluruh udara yang tadi ia hirup, ia pun memulai ceritanya; bahwa pada suatu masa yang jauh sekali ke belakang terhitung mulai dari sekarang, hiduplah seorang gadis buta di sebuah kampung di tepi sebuah sungai besar yang telah mengering bernama Plancaisa. Gadis buta itu, ke mana pun ia ingin pergi, maka ia akan selalu dituntun oleh seekor anjing hitam besar yang besarnya hampir sama dengan tubuh gadis itu, dan perihal penglihatan gadis itu, semua orang-orang yang ada di sana tak pernah satu pun yang mengetahui kapan persisnya gadis itu kehilangan cahaya pada kedua matanya—mereka hanya tau bahwa gadis itu tiba-tiba telah begitu saja sejak ada di kampung mereka, dan mereka juga tak pernah bisa memastikan sejak kapan pastinya anjing hitam besar itu mulai menemani sang gadis. Dan untuk yang tadi telah disebutkan, akhirnya membuat semua penduduk kampung itu hanya bisa mengira-ngira perihal apa pun tentang si gadis. Sebagian dari mereka bahkan ada yang beranggapan bahwa keduanya dilahirkan dalam waktu bersamaan; dalam artian mereka berdua itu juga keluar dari lubang yang sama—tentu saja yang dimaksud lubang di sini adalah lubang penanda bagi setiap manusia yang berlubang, dan meski setiap manusia memiliki lubang, tapi lubang yang satu ini bisa digunakan untuk membedakannya antara satu manusia berlubang dengan manusia berlubang lainnya yang tidak memiliki lubang yang satu dan khusus ini, melainkan memiliki tanda yang berbeda dan bukan dalam bentuk lubang, tapi berbentuk seperti sebuah pensil yang ujungnya diraut agak kasar, sehingga ujungnya jadi berbentuk lancip namun tumpul. Lalu suara 'nging kesunyian' tiba-tiba kembali berbunyi dikepalamu, dan kau kemudian melihat kepada bibir perempuan itu; yang ternyata juga telah berhenti bergerak. “Apakah kau masih mendengar ceritaku?” ucapnya kemudian setelah sejenak berhenti untuk memastikan bahwa kau masih mendengar ceritanya. Sementara itu, otakmu tengah melayang-layang terbang jauh menuju tempat yang tadi ia sebutkan dalam ceritanya, tapi sampai detik ini tempat itu masih saja belum bertemu oleh jangkauan radar ingatanmu.

Pati_Barau · Teen
Not enough ratings
4 Chs

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews

SUPPORT

More about this book

Report