8 Tujuh-

Happy Reading ❤

.

.

.

.

"Van lo ngerasa gak sih waktu akhir akhir ini aga aneh?" Tegur Lio secara tiba tiba,

"Aneh gimana?" Sahut Vano

"Tadi lo bilang kalau gua kecelakaan, terus dokter rumah sakit juga bilang kalau gua kecelakaan kecil tapi gua ngerasa kalau gua barusan kecelakaan pesawat"

"Haha gitu banget mimpi lo"

"Lah kok ketawaa! Gua beneran woe sumpah gua gak bohong, tadi aja gua bilang kalau gua lihat wajah lo waktu tua"

"Eh" dan Vano pun terdiam

"Hehe, lo kan sakit terus mimpi gitu, jadinya rada kebawa" jelas Vano dengan cengirannya

"Udah bro, gua mau pulang! Jangan lupa besok masuk! Gua butuh lo besok!"

"Gitu banget punya temen".

Pagi ini Lio sudah mempersiapkan seragamnya sendiri dengan bantuan insting dia menemukan seragam SMA nya yang berada ruang belakang,

Lio hanya menunggu Vano, karena ia lupa jalan ke sekolah,

"Bro! Keluar keburu telat"

"Lah iya udah jam 7 kurang 15" batinnya dalam hati.

Kriingg..

Bunyi bel masuk terdengar jelas, semua murid menuju kelasnya masing masing,

"Yo inget gak masuk kelas apa?"

"Dari dulu gua kayaknya minat banget di IPS ya?"

"Ya emang"

"Jadinya gua di kelas IPS kan?"

"Iya woee"

Lio mengikuti Vano untuk menuju kelasnya,

"Teman teman Lio udah masuk sekolah lagi!"

"Tapi sabar ya, dia amnesia" bisik Vano

"Yees, akhirnya gua bisa ngalahin Lio"

"Lah beneran amnesia? Peluang banget"

"Alhamdulillah cogan masuk sekolah lagi"

"Gak papa deh amnesia, gantengnya masih belum hilang " cibir teman teman satu kelas Lio,

"Bantu agar ingatanku kembali lagi ya" jawabnya dengan begitu sopan, semua murid perempuan langsung terdiam

"ASTAGA LIOO! MASIH AJA IMUT!" Teriak perempuan dari pojok kelas.

"Woe hari ini murid barunya masuk sekolahh!" Teriak Anna dari luar kelas

"Bisa diem gak sih jadi ribet lagi nyari cara!"

"Udah De, Na siapa emang murid barunya?"

"Dari kelas IPS noh!"

"Lio?" Semua mata menuju ke Dea

"Kok lo tau namanya?"

"Haha" tawa satu kelas dengan kompaknya,

"Lo sekolah disini berapa lama sih? Baru satu minggu? Lio bukan murid baru woe, dia tuh mantan wakil OSIS inget gak lo?"

"Lah masa iya si Lio itu?" Sedangkan Kaila hanya memasang wajah bingung, seperti tidak mengetaui apapun,

"Bentar kok aku bisa lupa sama wakil OSIS sih? Lio? Siapa Lio?"

"Tu kan punya temen bego banget" celetus Dea

Anna dan Kaila hanya bertatap muka,

"Dari pada kalian bingung, nanti istirahat gua tanjukin si mantan wakil OSIS" kaila hanya mengangguk.

Bel istirahat sudah berbunyi, dan Dea sudah berjanji bahwa akan mengantarkan ke kelas Lio,

Tok..tok..

"Mau cari Vano sama Lio"

"Ada apa De?" Teriak Vano dari dalam kelas,

"Keluar woe gak sopan banget jawab dari dalam kelas"

"Ada apa?"

Deg..

"KAMU!?" Semua orang terdiam mungkin karena suara mereka menyatu begitu keras,

"Canggung banget" tegur Vano

"Oh ini yang namanya Lio, kek nya gua ingat deh, sorry ya gua kagak pernah tau lo, jadinya gua pikir lo murid baru"

Sedangkan pandangan Lio gak berhenti ke Kaila,

"Kalian kenapa sih? Udah tau kei?" Kaila hanya mengangguk,

"Kamu yang di rumah sakit kemarim itu kan?"

"Oh jadinya kamu juga sekolah disini Li?"

"Iyaa, hai sekarang kita ketemu lagi"

"Sejak kapan kalian bisa kenal"

"Kemarin waktu aku dirawat di rumah sakit Lio juga ada disana, terus kita kenalan"

"Bentar deh bukannya kalian udah saling kenal sejak kelas 10 lalu, kan kalian patner di OSIS" Lio dan kaila mengerutkan dahi nya

"Kenapa aku amnesia sihh?"

"Lahh kok gua jadi ikutan amnesia? Sejak kapan gua ikut OSIS?"

"Kalian kenapa sih? Bikin pusing aja, gini kan udah ketemuan nih Na, Kei, jadi sekarang masuk ke kelas lagi ya, kerjain tu tugas banyak"

Anna hanya mengangguk, sedangkan Kaila masih terdiam di tempat yang sama,

"Udah deh gua tinggal dulu nih"

"Eh enggak enggak aku ikut!!" Teriak Kaila

"Bentar Kei!" Lio menjulurkan tangannya.

avataravatar
Next chapter