5 Empat-

Happy Reading ❤

.

.

.

.

Kaila?

Gelap! Kenapa semua ini gelap apa yang terjadi?

Tittt..

"Dok pasien yang berada di ruang 133 telah sadar!"

"Bentar, kita harus normal kan detak jantungnya" suster mengangguk paham,

Lio membuka mata dengan berat, dan rasa pertama yang Lio rasakan adalah kebingungan,

"Bagaimana rasanya? Sudah membaik?"

"Apa yang terjadi?"

"Hanya kecelakaan kecil yang terjadi padamu"

"Bentar bukannya kemarin aku menaiki pesawat?"

"Apa yang anda bicarakan?"

"Agak sedikit aneh, apa yang sebenarnya terjadi padaku?" Batin Lio

"Anda baik baik saja"

"Bisa gak sih diam duluu, saya masih bingung, soalnya aneh banget"

Dokter tampak kebingungan apa yang terjadi pada Lio

"Ya, kalau begitu saya keluar dulu kalau ada sesuatu pencet saja tombolnya" Lio hanya mengangguk

"Aneh, kenapa gak ada luka sama sekali sih? Ini aku? Aku masih hidup?" Batin Lio dengan menggelengkan kepalanya

Cukup terdiam lama, kini Lio memutuskan untuk pergi keluar kamarnya,

"Mungkin aku harus keluar" batinnya, setelah keluar dari kamarnya rumah sakit ini cukup sepi,

Mungkin karena keadaanya siang jadi semua pasien pergi tidur,

"Aduh"

"Maaf kan saya mas, anak saya dalam keadaan pingsan jadi saya harus buru buru"

"Anak ibu kenapa bisa pingsan, dimana sekarang?"

"Eh kenapa aku jadi tanya" batin Lio

"Masih ada dimobil nak, mau bantu saya untuk menggendong?"

"Firasat apa ini" batinnya, Lio hanya mengangguk dan menandakan bahwa dia setuju,

"Dia tadi jatuh waktu di dapur, saya tidak tau kenapa dia seperti ini, dan sebelumnya dia tidak pernah tiba tiba jatuh dan pingsan selama ini"

"Tenang ya tante, saya akan bawa anaknya ke dalam" ibu itu hanya bisa mengeluarkan air matanya,

Dengan buru buru Lio memerobos lorong rumah sakit ini,

"Sus tolong anak saya sus"

"Sebentar ya buk, anda harus mengisi data ini terlebih dahulu baru bisa di tangani oleh dokter"

"Nama : Kaila Lovata?" Batin Lio

"Kaila? Kaila?"

" Saya izin pergi ya bu"

"Oh iyaa terima kasih ya".

"Hai, matahari gak bisa tembus ya dari bangku ini, boleh ikutan duduk?" Kata Lio dalam hati

"Ha?" Jawabnya

"Lah kenapa cuma jawab ha?" Batin Lio

"Dia seorang pasien juga?" Batin Kaila

"Gimana? ditanya malah bengong"

"Oh, iya gak papa duduk aja"

"Kamu sakit?"

"Gak liburan aja disini"

Mereka terdiam mungkin jawabab Kaila yang membuat pasien itu tidak paham,

"Ah, bukan gitu maksud aku tuh iya lah sakit masa liburan disini"

"Haha, aku juga paham kali, maksud kamu tu gitu, malas aja jawabnya"

"Hee, iya iya"

Cukup terdiam lama, mereka masih bertemu satu kali dan mungkin itu membuat canggung,

"Ka..mu masih see..kolah?" Perntanyaan Kaila agar tidak merasa canggung,

"Kenapa dia kaku banget, bukannya ini pasien yang kemarin ya" ucap Lio lirih

"Iyaa, aku baru pindah disini dan aku masih bingung mau daftar sekolah dimana"

"Masih baru pindah? Dan sekarang sakit disini?"

"Iya, mungkin tenagaku habis selama perjalanan kesini"

"Andai semua orang bisa percaya sama aku" batin pasien itu

Tidak ada yang aneh dalam percakapan ini, Kaila menganggap itu ada pernyataan biasa yang bisa dilontarkan,

"Oh iya kamu sekolah dimana?" Tanya si pasien itu

"Sekolah ku di SMA Bangsa"

"Ohh, iya, kemarin aku juga ada yang nawarin untuk masuk ke sekolah itu"

"Yaa, semoga kamu juga bisa masuk disitu"

"Perkenalkan aku Adelio Evans, panggil aja Lio" Lio menjulurkan tangan dengan begitu ramah,

"Aku Kaila Lovata" Kaila memperkenalkan diri dengan memberikan senyum manisnya

"Tu kan bener, dia Kaila" batin Lio

"Kamu mau pulang ya?"

"Iya, aku ingin pulang nanti, dan besok aku ingin kembali kesekolah"

"Sebegitu cintanya ke sekolah?"

"Iyalah, kalau sekolah itu jangan hanya bawa buku dan ilmu, setidaknya kasih sekolah itu cinta"

"Haha, bisa aja"

Setelah mengobrol begitu lama Kaila begitu lelah dan dia menginginkan untuk kembali ke ruangannya,

"Lio, aku duluan ya, aku pergi dulu, jaga diri baik baik".

avataravatar
Next chapter