melihat pemandangan malam yg indah saya mulia mengeluarkan biola dan memainkan lagu fairy tail theme dari taylor davis yg pernah saya dengar.
berdiri di atas truk, pria tampan dengan anggun memainkan biola dengan nada yg menyentuh hati.
perlahan beberapa siswa dan siswi yg mendengar mulai mendekat dan ada juga yg mulai merekam dengan hp mereka.
sampai musik berakhir, banyak siswa dan siswi sudah berada di belakang ku.
"ternyata tuan mesum kita sangat pandai memainkan alat musik" kata saki yg tiba tiba mengejutkan ku
"OOO nona saki dan semuanya, maaf menggangu malam kalian" saat itu saya melompat turun dan mulai berjalan mendekati saki.
"tidak apa apa, kami hanya terpesona oleh musik tuan Nero, tidak menyangka kamu juga bisa memainkan musik yg sangat menyentuh hati" kata satomi yg ada di belakang saki
"he he he, ini hanya untuk menipu gadis gadis, kamu tahu pria harus memiliki beberapa skill untuk merayu para gadis, jika tidak kamu akan melajang seumur hidup mu" jawab ku dengan santai
"hahahaha" tawa beberapa siswa mulai terdengar
"jadi berapa gadis yg sudah kamu tipu tuan mesum" tanya saki dengan nada menggoda
"belum ada satu pun yg berhasil, jadi biarkan saya mencoba menyanyikan sebuah lagu untuk nona saki, siapa tahu nona ini akan tertipu oleh ku"
"baiklah biar aku dengarkan, lagu apa yg akan kamu nyanyikan"
"he he he, ok semuanya dengarkan pria tampan ini akan menyanyikan sebuah lagu untuk nona manis kita, judul nya how far i'll go"
saat itu saya mulai menyanyi di iringi alunan suara biola sambil perlahan mengelilingi saki.
saat lagu berakhir saya dan saki mulai saling menatap.
"bagaiman nona saki, apa hatimu mulai tergerak"
"mm aku hampir tertipu, tapi masih belum cukup "
saat itu tepuk tangan mulai terdengar dari salah satu siswa dan di ikuti oleh yg lainnya.
saat itu saya melihat shoko menatapku dengan mata tajam lalu saya memalingkan wajah ku dan pura pura tidak melihatnya.
"ok semuanya, ini sudah malam mari kita beristirahat dulu" kata ku dengan santai lalu saya menatap saki.
"jangan pernah ragu, jangan pernah takut, jika kamu merasa ketakutan muncul di hati mu, percayalah teman teman mu selalu mendukung mu" kata ku dengan pelan lalu saya berbalik dan berjalan ke arah truk ku
"tunggu apa maksudmu" tanya saki tapi saya hanya melambaikan tangan ku tanpa menjawab pertanyaannya.
_________________________
keesokan harinya di hari yg begitu cerah walaupun itu hanya buatan tapi terasa begitu nyata.
saat sedang bersantai sambil melayani siswa yg memesan makanan dengan gratis, suara peringatan tiba tiba muncul.
dan semua siswa mulai masuk ke gedung sekolah meninggal saya sendiri.
"Nero ayo ikut kami ke dalam, berbahaya di luar sini" teriak salah satu siswi
"tidak apa apa, saya akan menjaga di sini"
"kalo begitu hati hati, jika ada yang salah segera masuk ke dalam"
"baiklah"
saat itu saya menutup toko dan melihat layar monitor.
terlihat dua valvrave sedang bertarung dengan pasukan dorssia yg menyerang bangunan sektor 77 kita.
saat itu dua valvrave merah dan hijau mulai di hantam oleh roket yg ditembakkan secara terus menerus oleh musuh.
hal ini membuat valvrave berwarna hijau kehilangan mobilitasnya, tapi hanya beberapa saat setelah itu dia mulai mengamuk di Medan perang.
dengan gesit dia menghindari setiap serangan rudal dan mulai membantai musuh yg ada.
setelah beberapa saat pasukan dorssia mulai mundur dan kedua valvrave juga kembali ke sektor 77.
________________________
di sore hari saat saya keluar dari truk saya melihat saki yg berdiri di depan ku.
"apa ada sesuatu nona saki, jangan bilang kamu ingin menyatakan cinta pada ku"
"aku hanya ingin mengucapkan terima kasih"
"eehhh terima kasih untuk apa, sepertinya saya tidak melakukan apa apa, saya hanya tidur seharian"
"pokok nya terima kasih, itu saja jangan bermimpi aku akan menyatakan cinta pada mu, pria lah yg harus melakukannya, pantas saja kamu masih lajang" jawab saki dengan kesal lalu berbalik dan pergi menjauh
"oi oi apa apa an ini, kamu datang hanya untuk menghina ku"
"dasar pria mesum" teriak saki sambil berjalan lebih cepat
tapi saat itu saya menatap jendela gedung sekolah dan melihat shoko yg menatapku dengan mata tajam, lalu saya hanya tersenyum padanya dan dia langsung memalingkan wajahnya.
______________________________
di malam yg sunyi saya melihat shoko di ruang kelas yg kosong sedang menatap ke luar jendela dengan wajah termenung.
lalu dengan perlahan saya mulai mendekatinya dan memeluknya dari belakang.
"apakah kamu sedang memikirkan ku"
"kamu, bagaimana kamu bisa muncul disini"
"he he he, itu rahasia"
"apa yg kamu inginkan, lepaskan tangan mu" kata shoko dengan kasar sambil berusaha melepaskan diri dari pelukanku
"jangan marah atau aku akan pergi"
"huh dasar pengecut, kamu bahkan tidak berani menunjukan wajah mu" saat itu shoko tidak lagi melawan pelukanku
"akan ada waktunya, bukan terlihat keren seperti ini"
"bermain misterius dengan ku, cepat katakan apa yg kamu inginkan"
"aku hanya melihatmu sedang sedih, jadi aku datang untuk menghibur mu"
"ini semua karena mu, beberapa orang tahu apa yg terjadi pada ku, itu sangat memalukan, aku bahkan tidak berani berbicara dengan yg lainya, ini semua salah mu" saat itu dia mulai menangis
"itu hanya perasaanmu saja, jawab pertanyaanku dengan jujur, apa mereka pernah menghinamu"
"tidak mereka tidak pernah melakukan hal seperti itu"
"jadi kenapa kamu bersedih, kamu lah yg menghakimi diri mu sendiri, kamu mencap dirimu sebagai wanita kotor lalu otak mu secara otomatis memberikan ilusi seperti itu, padahal teman teman mu tidak pernah melakukan hal seperti itu padamu"
hening~~
"terima kasih" saat itu dia mulai menghapus air matanya
"apa ada hadiahnya"
"hadiah apa lagi yg kamu ingin kan, kamu jangan di sini, akan ada aaahhh" saat itu saya langsung memasukan senjataku dari belakang ke lubang vaginanya
"kamu pria bajingan, bagiamana jika ada yg melihat"
"tidak akan ada yg datang"
"tetap saja, hah hah hah apa kamu tidak bisa sedikit lembut"
"he he he, ini terlalu imaginatif, melakukannya di ruang kelas dengan pakaian sekolah, membuat ku lebih bersemangat"
"hah hah kamu hah hah pria mesum hah hah bajingan hah hah pelankan sedikit"
30 menit kemudian
"hah hah hah jangan hah hah aahhhhhhh"
"kenapa selalu di dalam, jangan buat aku hamil, itu akan sangat merepotkan, kita tidak punya perawat di sini"
"tenang saja kamu tidak akan hamil"
"terserah lah, tapi apa yg kamu pasang pada ku, setiap teman pria yg menyentuhku terhalang oleh cahaya putih tipis di sekita kulitku"
"apa kamu ingin di sentuh oleh pria lain"
"bukan begitu, aku dan yg lainnya hanya penasaran apa itu sejenis sihir"
"bisa di bilang seperti itu, itu akan menjagamu tetap aman, bahkan jika tempat ini meledak kamu masih bisa selamat"
"benarkah, jadi bisakah kamu memberikannya pada teman ku yg lainnya"
"he he he jangan bermimpi, itu hanya khusus untuk istriku"
"huh pelit, kapan juga aku setuju menjadi istrimu"
"apa kamu punya pilihan lain"
"kamu pria bajingan, aku bahkan tidak tahu wajahmu, nama mu, bahkan umur mu bagaimana kita bisa menjadi suami istri, kamu hanya bermimpi"
"kalo begitu mari kita nikmati mimpi indah ini"
saat itu saya mulai memompa lagi
"kamu, apa kamu masih belum cukup, berhenti aku bilang berhenti"
"he he he kamu berteriak berhenti tapi tubuhmu sepertinya menikmatinya "
"siapa yg menikmatinya, kamu bajingan mmm jangan terlalu cepat, pria sialan kamu terlalu kasar"
"he he he"
"jangan jangan ini terlalu cepat, aku tidak sudah tidak tahan aaahhhhh"
"OOO kamu keluar begitu cepat"
"ini semua salah mu, semua salah mu, kenapa kamu masih belum berhenti"
"aku belum keluar"
"eeehhhh, kamu binatang aku sudah tidak kuat"
"sabar sebentar lagi"
"kalo begitu cepat lah, aku harus kembali ke kamar, yg lain akan mencari jiga aku belum kembali"
"baiklah" saat itu saya memompanya lebih cepat lagi
"kamu hah hah hah hah kenapa di percepat hah hah hah"
"bukankah kamu yg memintanya"
"maksudku hah hah hah, sial aku sudah tidak tahan hah hah hah hah"
"aku akan keluar"
"hah hah hah cepat lah hah hah aku juga akan keluar lagi hah hah hah"
"ayo keluar bersama"
"hah hah hah kamu hah hah aaahhhhhhh" saat itu shoko langsung merosot dan jatuh perlahan di lantai.
"lihat apa yg kamu lakukan, semuanya kotor oleh lendir menjijikan mu"
"tenang gunakan gunakan tisu ini untuk membersikan"
"ini semua ulah mu, kamu yg bersihkan"
"ok ok"