saat malam hari di truk toko ku saya mendengar ketukan keras di pintu truk.
saat saya membuka pintu saya melihat saki yg menatap ku dengan mata tajam.
"ada apa nona saki mencari ku di malam hari" tanyaku dengan tenang
"huh" saat itu dia langsung masuk ke truk ku tanpa peduli pada ku
"oi oi jangan masuk ke rumah orang tanpa ijin"
"ooohhh katakan lagi, apa itu yg masuk tanpa ijin, jangankan rumah kamu bahkan memasuki lubang vagina ku tanpa ijin tuan black star" saat itu saki mulai berjalan mendekati dengan senyum menggoda
"nona sepertinya salah orang, bagaimana mungkin saya black star, lihat saya hanya penjual makanan"
"huh, aku tidak bodoh, saat kamu memberiku makanan aku menyentuh tanganmu tapi tidak ada reaksi penolakan dari pelindung magis yg kamu berikan"
"sial aku lupa tentang itu"
"jadi tuan black star, apa kamu bisa menjawab pertanyaan nona ini terlebih dahulu" kata saki dengan nada menggoda sambil mendorong ku hingga bersandar di dinding
"ok tanyakan saja, tidak perlu terlalu kasar"
"kamu bilang kasar, katakan sekali lagi, apa kamu lupa apa yg kamu lakukan pada ku waktu itu" teriak saki sambil memukul dada ku
"maaf maaf, jadi ayo kita bicara baik baik ok"
"kamu sial, kamu meninggalkanku setalah melakukan itu, lalu kamu muncul di sini dan pura pura tidak mengenalku, bajingan kamu bajingan" teriak saki penuh emosi sambil meneteskan air mata
"maaf, aku perlu sedikit menyamarkan diri" saat itu saya langsung memeluk saki dengan erat dan mengelus kepalanya.
setelah beberapa saat akhirnya saki mulai berhenti menangis.
"apa kamu hanya bermain dengan ku, kamu menemui shoko tapi tidak menemui ku, apa aku sudah dibuang begitu saja setelah kamu memakainya" kata saki dengan lemah
"apa yg kamu bicarakan, aku melihatnya bersedih jadi aku menemuinya untuk menghiburnya"
"aku percaya kamu hantu sial, apa yg menghibur, aku melihatnya berjalan dengan kaki lemah dan tercium bau lendir mu di tubuh nya"
"itu hanya tambahan saja, kebetulan posisinya agak menarik"
"jadi posisi kita tidak menarik sama sekali"
"menarik sangat menarik"
saat itu kami saling memandang sesaat
"lalu kenapa hanya di peluk saja, jangan bilang kamu sekarang menjadi sok suci di depan ku karena tidak memakai topeng mu"
"tentu saja tidak, aku hanya berpikir berapa jam akan melakukannya"
"huh terserah, selama besok aku bisa bangun pagi"
lalu bibir kami mulai mendekat secara perlahan dan mulai berciuman.
setelah beberapa saat ciuman kami semakin lebih bernafsu dan perlahan saya mulai membuka pakaiannya dan dia pun mulai membuka pakaian ku.
"jangan kasar seperti waktu itu"
"baiklah"
saat itu pertempuran pun mulai terjadi, dari di dekat pintu masuk perlahan pindah ke dapur dan akhirnya ke tempat tidurku.
pertempuran terjadi hingga jam 2 pagi dari jam 10 malam.
"aku bilang selama aku bisa bangun pagi, lihat sekarang sudah jam 2 pagi dan kita baru selesai, kamu memang binatang" kata saki dengan lemah yg sedang bersandar di pelukanku
"OOO siapa yg berteriak untuk terus di tusuk, jangan hentikan tusuk terus lubang saki"
"jangan ingatkan hal hal yg memalukan itu lagi" jawab saki sambil mencubit pinggangku
"ok ok, ayo istirahat dulu, kamu harus kembali ke sekolah sebelum yg lain tahu"
"tidak akan, aku akan tinggal di sini mulai sekarang, jika kamu mengusirku aku akan menceritakan semua rahasia mu, truk kecil dengan fasilitas mewah di dalamnya, ruangannya bahkan 10 kali ukuran truk, he he he ini pasti sihir lainnya"
"baiklah, kamu sudah mulai mengancam suamimu"
"kamu belum jadi suami ku, bagaimana dengan shoko, apa kamu akan melupakannya juga"
"tentu saja tidak, kalian berdua adalah istri ku"
"sudah kuduga, dasar pria bajingan, kalo begitu kamu harus membantuku menjadi bintang yg terkenal dan juga menjadi yg terkuat seperti mu"
"tentu saja, nanti aku akan mengupgrade valvrave mu serta memberimu kekuatan sihir yg kuat"
"benarkah" kata saki dengan bersemangat
"tentu saja, jadi kita istirahat dulu"
"mm, terima kasih Nero, kamu telah datang menyelamatkanku, anggap hari ini sebagai ucapan terima kasih ku, lain kali jangan harap kamu bisa bermain begitu lama denganku" saat itu saki langsung menutup matanya dan mulai tertidur
saat itu saya langsung menanamkan gen x regenerasi, mata sharinga versi Obito dan memperkuat kekuatan sihirnya, lalu menambahkan berbagai pengetahuan sihir serta teknik bertarung dengan sihir saat menggunakan valvrave.
sambil memeluk saki saya juga membawa valvrave saki ke dunia inti untuk di upgrade.
material dasar di ganti dengan yg lebih kuat, inti kekuatan menjadi lebih tahan lama setara fungsi pertahan energi otomatis.
tampilan valvrave juga mulai berubah lebih misterius dengan ukiran rune berwarna emas di bagian body yg berfungsi memperkuat pertahanan dan menyerap dampak dari serangan musuh.
___________________________________
saat jam 7 pagi, saki mulai terbangun dari tidur nya.
saat membuka matanya dia mulai memelukku lebih erat.
"apa kamu tahu, salah satu dari teman kami meninggal kemarin"
"aku hanya tidak ingin itu terjadi lagi, aku butuh kekuatan, kekuatan yg bisa mengalahkan musuh musuh ku"
"maaf saki, aku memang egois, aku tidak menyelamatkan temanmu dan hanya menyelamatkanmu"
"tidak tidak, aku tidak menyalahkan mu, entah kenapa aku juga merasa senang kamu hanya menyelamatkanku, ini mungkin keegoisanku juga"
"tidak apa apa, aku sudah menanamkan kekuatan pada mu dan valvrave mu juga sudah aku perkuat, dengan valvrave barumu kamu sudah menjadi yg terkuat di galaxy ini"
"benarkah, kapan kamu melakukannya"
"saat kamu tidur"
"apa kamu tidak melakukan hal lain saat aku tidur, seperti menemui shoko atau gadis lainya"
"apa yg kamu pikirkan, ayo cepat mandi"
"huh, lalu apa yg kamu tunggu, bawa aku ke kamar mandi"
"baiklah" saat itu saya menggendong saki dan membawanya ke kamar mandi sambil tersenyum
"ada apa dengan senyum aneh mu"
"tidak apa apa"
"jangan bilang, turunkan aku cepat, aku bisa ke kamar mandi sendiri"
"tenanglah ini sudah sampai"
"tidak tidak, kamu jangan ikut mandi"
dan akhirnya teriakan saki mulai bergema di kamar mandi
1 jam kemudian
"kenapa kamu masih cemberut ayo kita sarapan dulu" tanyaku sambil menyodok pipi saki yg terus mengembung
"dasar binatang nafsu" gumam saki
"Nero saki akan keluar tekan lebih dalam lagi aahhhhhh" kataku mengulang kata kata saki saat di kamar mandi
"kami diam untuk ku" teriak saki sambil bergegas ke arahku dengan postur memukul.
lalu energi biru muncul di dari kepalan tangan saki dan menembak ke arah ku.
dengan cepat saya menangkis dengan telapak tanganku dan energi biru itu langsung menghilang.
"jangan sembarangan menggunakan kekuatanmu, jika itu mengenai orang biasa mereka akan langsung meledak berkeping keping"
"maaf maaf itu keluar begitu saja"
"kamu harus belajar mengendalikannya dan semua kemampuan mu dapat di terapkan di valvrave"
"eee apa bisa seperti itu"
"aku sudah mengganti tempat pilot valbrave dengan mode one body one mind"
"apa itu"
"jadi tidak ada tombol di tempat pilot mu, kamu akan mengendalikannya seperti kamu mengendalikan tubuhmu, pikiran mu akan menjadi satu dengan valvrave mu dan setiap serangan yg diterima kamu juga bisa merasakannya"
"wow bukankah itu terdengar keren, jadi valvrave itu juga akan menjadi tubuhku, jadi aku bisa bergerak sesuka hati sesuai keinginanku"
"ya begitu lah"
"terima kasih sayang ku, aku mencinta mu" saat itu saki melompat ke pelukanku dengan gembira dan mulai mencium pipiku.
"ok ayo kita sarapan dulu"
"ok ok, biar yg membantu mu makan"
"aku bukan anak kecil"
"dasar tidak peka, saki hanya ingin membuat adegan romantis"
"lakukan di malam hari saja"
"kamu binatang sial" teriak saki sambil memukul punggungku terus menerus