4 Bab 4 Masuk klub sekolah

"mhmm..."

Tojou Kuroka membalikan badannya yang membuat selimut yang menyelimutinya terjatuh, yang akhirnya membuat seluruh tubuhnya terlihat oleh Luciel, Luciel tertegun oleh pergantian acara yang tiba-tiba, terutama saat melihat dua puncak putih yang berdiri bangga, walupun ini bukan pertama kalinya dia melihat hal tersebut, tapi hal tersebut masih membuatnya terpesona.

setelah terpesona sesaat, Luciel langsung mengalihkan pandangannya dari tubuh telanjang Tojou Kuroka. mungkin karena selimutnya yang terjatuh sehingga membuat dirinya kedinginan, mata Tojou Kuroka mulai terbuka.

"ahh Luciel-kun.."

saat dia melihat Luciel di depannya, dia masih tidak bereaksi, sampai dia ingat bahwa dia tidak mengenakan apapun saat tidur. wajah Tojou Kuroka mulai memerah, melihat wajah memerah Tojou Kuroka, Luciel mengira bahwa Tojou Kuroka marah padanya karena melihat tubuhnya yang telanjang.

"toujo-san, ini salah paham. aku hanya ingin membangunkanmu."

"..!!!"

mendengar suara Luciel, Tojou Kuroka baru sadar bahwa Luciel masih di depannya, dan sedang melihat ke arah tubuhnya, Tojou Kuroka yang merasa malu sekaligus marah mulai melemparkan barang-barang disekelilingnya ke arah Luciel. sambil mengindari benda yang dilemparkan ke arahnya, dia berusaha untuk menenangkan kuroka.

"keluar, keluarlah, Luciel hentai. keluar dari sini!!!!"

tapi kuroka tetap melemparkan barang barang ke arahnya, melihat bujukannya tidak berhasil, Luciel kemudian keluar dari kamar tidur tamu dengan terburu-buru. dia berhenti sejenak dan berteriak.

"makanannya sudah siap, jika kamu tidak makan. aku akan meletakkannya di depan pintu, Ok."

lalu luciel langsung pergi tanpa menunggu jawaban dari kuroka.

setelah memakan makanannya, Luciel mengantarkan makanan dan meletakannya di depan pintu, karena kuroka tidak datang ke meja makan. dia lalu mengemasi barang-barangku, lalu memakai sepatu.

"aku berangkat"

sambil mengucapkan itu Luciel membuka pintu, dan keluar dari rumah. lalu mengambil motornya dan berangkat ke sekolah.

sampai di sekolah, dia memarkirkan sepeda motornya dan pergi masuk ke kelas. saat sampai di kelas, dia menaruh tasnya di meja dan duduk memandang ke luar jendela.

di luar jendela, dia dapat melihat siswa laki-laki dan perempuan yang berjalan serta mengobrol bersama teman mereka.

lalu dia merenungkan apa tujuan dari sistem yang kumiliki ini, lalu tiba-tiba dia mendengar suara yang sepertinya berasal dari dalam pikirannya.

«sistem adalah program untuk mewujudkan impian pemilik»

("siapa itu ? dimana itu ?")

«aku adalah peri sistem, yang baru saja diciptakan dari energi pemilik saat menerima bloodline. tujuan terbuatnya diriku adalah untuk membantu pemilik, dalam mencapai tujuannya. aku berada di tempat sistem berada yaitu di dalam pikiran pemilik, apakah pemilik ingin memasuki ruang pikiran»

[memasuki ruang pikiran ya / tidak]

Luciel memilih tidak, karena dia tidak memahami apa yang akan terjadi setelah itu. setelah menenangkan diri, dia mencoba untuk memahami informasi yang didapatkan. lalu dia memikirkan apa yang akan dilakukan selanjutnya.

ding dong ding dong

mendengar bel berbunyi dan hiratsuka-sensei memulai pelajaran.

tring!! triingg!!

saat bel istirahat berbunyi, Luciel bersiap untuk pergi ke kantin. tapi sebuah suara memanggilnya, saat dia memalingkan muka. dia melihat siapa yang memanggilnya.

"oh, hiratsuka-sensei. ada yang aku bisa bantu?"

"aku hanya ingin berbicara denganmu, Luciel-kun"

"tentang apa itu, hiratsuka-sensei?"

"kamu kan baru di sekolah ini, jadi ibu ingin tahu apakah ada klub yang ingin kamu masuki?"

Ding

[pemilik memicu misi khusus*masuk klub sekolah*]

[judul:masuk klub sekolah

deskripsi: masuk salah satu klub di sekolah

hadiah:acak(tergantung klub yang dimasuki)

kegagalan:misi hukuman akan di berikan

durasi: 3 hari]

"kalau boleh tau, ada klub apa saja di sekolah ini. hiratsuka-sensei?"

"hmmm, ada klub renang, klub sepak bola,klub memasak.....…dan klub supranatural. lebih baik kamu melihatnya sendiri sehingga kamu dapat memilih yang mana yang cocok untukmu, yang paling penting adalah yang sesuai dengan hobi/kemampuanmu"

"terima kasih atas penjelasannya, hiratsuka-sensei. aku akan memikirkannya"

"pikirkan baik-baik, Luciel-kun."

"terima kasih atas perhatiannya, hiratsuka-sensei. aku pergi ke kantin dulu"

setelah membeli roti di kantin, Luciel mencoba memikirkan bagaimana cara menyelesaikan misi ini. pertama-tama dia harus memilih klub yang ingin dia masuki, setelah beberapa pemikiran, akhirnya ada dua klub yang menarik perhatiannya. yang pertama adalah klub memasak karena nya memiliki skill memasak di kolom skillnya, sehingga dia ingin memanfaatkannya. kedua adalah klub supranatural, karena menurut ingatan kehidupan sebelumnya dua gadis cantik yang bertemu diriku saat pertama kali masuk sekolah, harus berada di klub tersebut.

kruyuk kruyuk

"uhh lapar, kurasa sejak tubuhku menerima bloodline, nafsu makanku menjadi lebih besar."

sambil memikirkan hal tersebut, mencium bau makan yang baru di masak.

("hmm.... apakah ada dapur di sekitar sini.")

Luciel mengikuti bau tersebut, dan sampai di depan sebuah pintu, dia mendongak dan melihat sebuah plakat bertulis klub memasak.

"jadi disini klub memasak, kurasa aku akan meminjam dapur mereka dulu."

sambil berkata seperti itu, Luciel membuka pintu dan melihat seorang gadis berambut cokelat yang sedang memakan makanannya.

("hmmm...bukankah itu gadis yang merawatku saat aku pingsan, kalau tidak salah namanya Yuki Asuna, sepertinya dia juga bilang bahwa dia adalah ketua klub memasak")

dia berjalan menghampiri Yuki Asuna, munkin mendengar langkah kaki seseorang di mendongak. saat di melihat Luciel, dia tersenyum lalu berkata.

"ohh Luciel-kun, apakah ada yang kamu perlukan dariku?"

"maaf sebelumnya bila saya mengganggu waktu makan siang mu, Yuki-san. mmm..itu Yuki-san bisakah aku meminjam dapur klub sebentar,.. oh dan juga beberapa bahan untuk memasak"

"tentu, silahkan gunakan bahan yang kamu mau."

"terima kasih Yuki-san."

avataravatar
Next chapter