9 #9

" e fid, kedip woy" teriak Riska membuat telinga Putri nyaring.

"e Put kita ke ruangan lo yuk" ajak Ami dengan semangatnya.

mereka pun semua metejuinya kecuali Syafid yang masih bingung apa yang dimaksud dengan ruangan Putri, ia hanya mengikuti arah mereka berjalan sampai masuk ke sebuah ruangan yang sangat luas. disana banyak sekali buku komik maupun novel, ada game virtural yang di gemari para sahabat laki-lakinya dan tentu saja ada beberapa ruangan berbeda-beda isinya karena sahabat perempuan Putri tak sepenuhnya memiliki hobi yang sama.seperti ruangan dance biasanya digunakan Kiki karena ia sangat suka menari,ruangan yang dibuat khusus untuk melihat drama Korea untuk Riska,Khofifah,dan Ami yang suka menonton drama,ruangan menonton anime yang biasanya dipakai untuk Gia.sementara ruang musik yang biasanya digunakan untuk Putri, Fathur dan Affan untuk bernyanyi bersama.

semua sibuk dengan kesibukan mereka sendiri meninggalkan Putri dan Syafid dalam keheningan, mereka berjarak satu meter untuk menjaga jarak.putri sangat kagum karena baru pertama kali ini ia melihat seorang Laki-laki membaca novel tak seperti temannya yang kebanyakan lebih memilih game virtural. ia mencoba mengalihkan pandangannya karena ia takut terkena zina mata.Putri hanya duduk di dekat jendela sambil membaca komik yang menjadi rutinitas wajib baginya.

"kamu kok suka banget baca komik? " kini Syafid mencoba membuka keheningan.

"ya suka aja, apa lagi itu jadi cita-cita ku" jawabnya sambil memandangi keluar jendela.

"apa cita-citamu?" tanya Syafid yang membuat Putri terkejut, pasalnya Syafid jarang sekali bertanya mengenai hal pribadi miliknya.

"banyak sih cita-citaku"

"coba critain semuanya, aku mau dengar" ujar Syafid dengan tatapan bersungguh sungguh ingin mendengar cerita Putri.

"cita-cita ku yang pertama jadi komikus, karena aku ingin membuktikan bahwa komikku juga bagus" jelas Putri namun tercermin ada tatapan sendu di matanya, Syafid teringat bahwa Putri harus melepas cita-cita nya karena tak diperbolehkan oleh kedua orang tuanya.

"Cita-citaku yang kedua yaitu menjadi novelis"

"kenapa?" tanya Syafid

"aku ingin menceritakan kisah hidupku tentang tak bisa menggapai cita-cita,dan memberi sangat pada mereka yang tidak menggapai cita-citanya, aku tahu pasti ada orang yang senasib denganku. maka dari itu aku mau menjadi novelis"

"Cita-citaku yang ketiga menjadi seorang idol di Korea"

"alasan?" tanya Syafid yang semakin bingung dengan alasan Putri memilih cita-cita itu.

"aku suka menari dan menyanyi" jawabnya lalu mendapatkan amggukan dari Syafid.

"cita-citaku yang terakhir adalah menjadi dokter, ya sebenarnya itu keinginan mamahku. tapi sepertinya aku tidak bisa memenuhi ke inginnya"

"kenapa? " tanya Syafid karena ia tidak mengetahui alasan kenapa Putri tak bisa menggapai cita-cita yang sangat mulia itu.

"entahlah, setiap aku panik pasti aku selalu gemetaran, lemas dan susah sekali bernafas. lagian orang tuaku tak mampu membayar kuliahku.aku juga sangat bodoh dalam pelajaran dan aku pasti tak bisa melakukannya karena itu tak sesuai dengan hati nuraniku"

"jangan Khawatir, kalau kamu tak bisa menggapai mimpi terakhir, masih ada mimpi sebelumnya yang pasti bisa kamu gapai" hibur Syafid untuk menghilangkan rasa kecewa yang dirasakan oleh Putri.

"yeah aku pasti bisa menggapai ketiga mimpi itu suatu saat nanti, aku akan membujuk kedua orang tuaku untuk merestui cita-citaku" Syafid tersenyum manis karena ia melihat seseorang perempuan yang pendiam namun menyimpan jiwa yang pantang menyerah untuk menggapai cita-citanya.

"eh kita makan yuk, Adi udah teriak-teriak tuh" ajak Syafid untuk menuju ruang makan.

setelah itu mereka pun menuju ruang makan, terlihat para sahabatnya sudah menduduki kursi mereka masing-masing.Putri pun terpaksa duduk di sebelah Syafid karena hanya kursi itu yang tersisa.

"kakak ini siapa? kok Affan baru liat" tanya adik bungsunya sambil menunjukkan jari telunjuk kearah Syafid.

"oh ini Syafid, temen sekelas kakak" jawab Putri.

"halo kak Syafid, aku Affan ash asyraf. adik dari kak Putri sama bang Fathur" ujar Affan dengan lucunya membuat Syafid gemas.

"salam kenal ya Affan,nama kakak Syafid Kamil Zhafran, panggil aja bang Syafid"

suasana berlangsung menyenangkan karena keberadaan Affan yang berlaku lucu di depan sahabat Putri, walaupun umurnya sudah 8 tahun tapi karena muka Affan yang sangat terlihat muda seperti laki-laki berumur 5 tahun.

avataravatar
Next chapter