3 #3

"Hmm" Putri berjalan menjauhi kakaknya.

   " Put... Bantuin abang" Pinta kakaknya dengan mata yang berbinar-binar

   "Hahaha bercanda abang, nanti ya... Putri mau mandi dulu" Canda Putri berhasil memecah ketegangan yang sempat terasa tadi.

   "Hih nyebelin banget sih kamu" Belum sempat Fathur mengejar adiknya, putri sudah lari menuju kamar mandi.

   Setelah membersihkan diri ia sudah disambut oleh kedua laki-laki yang dari tadi sudah menunggunya sambil bersilang lengan.

  "Put,cepetan buatin desain yang" Suruh Fathur sambil menarik lengan Putri.

  "Kakak,bantuin Affan mewarnai" Pinta adik bungsunya sambil mengeluarkan aura imutnya.

  "Apaan sih dek,kan abang dulu"bantah Fathur"

  "Ngalah dong sama adek" Kini Affan mulai emosi.

  "Nggak, pokoknya abang dulu"

  "Adek"

  "Abang"

  "Adek!"

  "Abang!"

   Tiba-tiba telinga Fathur dan Affan ditarik oleh Putri, mereka yang tadinya marah sekarang nyalinya menciut saat melihat tatapan Putri yang tampak mengerikan, berbanding terbalik dengan sifat malaikatnya saat senang.

  "Abangku tersayang Fathur Ash Sidiq dan adik bungsu tersayangku Affan Ash Asyraf, berantemnya mau dilanjut lagi nggak? Kalo dilanjut Putri mau tidur aja deh"

  "E jangan dong put" cegah Fathur"

  "Kalo gitu abang ngalah dulu ya, coba cari referensi dulu trus buat sendiri, nanti Putri benerin" Ujar Putri.

  "Yee nasip jadi abang" Ujar Fathur yang kesal harus mengalah dengan adik bungsunya.

  "Haha abang kalah dari Affan" Ejek Affan.

  "Eh Affan nggak boleh gitu, ambil dulu kertas gambarnya sama Krayon gih" Bela Putri.

  "Siap bos" Affan langsung lari untuk mengambil barang-barang yang sudah disuruh kakaknya.

   Putri menyelesaikan semua tepat Adzan  Isa' berkumandang,mereka pun sholat berjamaah dengan Fathur yang menjadi imamnya.kedua orang tuanya sangat sibuk dengan pekerjaannya.bahkan ia tidak sempat merawat anak bungsunya,Affan yang dari kecil selalu dirawat oleh Fathur dan Putri,tak banyak kenangan yaang membekas di benak mereka bertiga, namun mereka berusaha sebaik mungkin untuk Affan supaya tidak kekurangan kasih sayang,mereka tidak pernah menyalahkan kedua orang tuanya namun terkadang mereka merasa kesepian.

  "Abang sama Affan makan duluan ya, Putri mau ngerjain tugas dulu" Baru Putri ingin melangkah lengannya sudah dicekal oleh kedua saudaranya menuju meja makan.

   "Adik ku yang cantik Alya Putri Fawwaza,abang nggak percaya kalo udah nugas bakalan bisa makan,mendingan sekarang kita makan barengan aja"

   "He he he tau aja Putri sering gitu" Ujarnya sambil mengambilkan nasi untuk Affan.

   "Kakak harus makan, nanti kalo nggak mag nya bisa kambuh lagi" Cibir Affan sambil menyiapkan makanan di mulutnya.

   "Iya,tapi kalo makan nggak boleh sambil ngomong ya" jawab putri sambil menghapus makanan yang tertinggal di samping bibir adiknya.

   "Eh put,tumben kamu tadi liatin anak rohis" Tanya Fathur

   "Nggak papa"

   "Jangan-jangan kamu lagi suka sama anak rohis ya? Siapa? Abang kan ketua rohis pasti tau orangnya"

   " Hah, sejak kapan abang jadi ketua? "

   "Dari semester satu kemarin, oiya jelas lah abang kan ganteng"

   "Auk lah bang,Putri mau nugas aja.. Affan tidur sama abang ya"

   "Siap bos"

avataravatar
Next chapter