2 #2

"Hah.. Semangat putri,jangan tumbang karena laki-laki pokoknya setelah lulus aku harus belajar di Jepang untuk menjadi komikus ternama aamiin"senyum mulai mengembang di bibirnya.ia pun langsung berjalan keluar untuk kembali ke kelasnya.

   Lagi-lagi tidak ada guru yang mengajar katena para guru sedang rapat mendadak dan tidak sempat memberi tugas.yang bisa Putri lakukan hanyalah mendengarkan lagu sambari memandangi lelaki yang berada di seberang pintu,siapa lagi kalau bukan Syafid Kamil Zhafran,orang yang berhasil membuatnya jatuh terkagum-kagum beberapa saat yang lalu.ia tak perlu susah-susah untuk dekat dengannya karena teman-teman Syafid merupakan teman-temannya,serta dia selalu duduk diantara teman-teman Syafid.ia lebih nyaman duduk di barisan laki-laki dari pada duduk di barisan perempuan karena selalu saja mengosip,jujur saja dia sangat benci berdekatan dengan orang yang bergosip dan menjelek-jelekkan orang lain.

   "Put,ke kantin nggak?"tanya Gia dan dua patner wisata kekantinya,yaitu Riska dan Ami.

   "Nggak,q ngantuk.. Kalian bertiga aja"tolaknya sambil menenggelamkan kepalanya menuju permukaan meja.

   Terdengar ada lantunan seseorang yang sedang bersenandungkan sholawat membuatnya terjaga dalam tidurnya,bola matanya mencari keberadaan orang yang bersenandung tersebut,matanya terhenti setelah menemukan siapa menilik suara itu,terlihat sesosok lelaki yang dikaguminya sedang duduk didepan mejanya bersandarkan dinding putih,beruntung lelaki itu tak menyadari bahwa Putri sedang memandangi dirinya,putri berpura-pura tertidur supaya lelaki di depannya bisa terus bersholawat.

  sebelum pulang sekolah ia mampir ke mushola untuk menunaikan sholat Asar.memerlukan waktu yang lama saat ia berdoa karena rasa gelisah masih saja menghantui.

  "Ya Allah,lagi-lagi diriku mengagumi salah satu hambamu lagi,kali ini bahkan jika dibandikan dengannya diriku seperti tanah dan langit,ia sangat sholeh,sangat berbeda sekali dengan hamba yang sangat jauh dari kata sholehah,hamba mengaguminya karenamu,bukan semata-mata karena hatiku,jika engkau meridhoi perasaan ini,izinkan namanya kuselipkan di setiap bait-bait doa yang kupanjatkan aamiin"

   Setelah melipat mukenahnya ia berniat beranjak leluar,namun langkahnya terhenti saat melihat seseorang yang baru ia sisipkan namanya dalam doa.

   

  "Dia ikutan rohis ternyata"gumamnya sambil memandangi dari kejauhan,Namun ia harus mengurungkan niatnya untuk lebih lama memandangnya karena hari sudah mulai petang.

    Putri harus menempuh jalan yang lumayan jauh untuk menuju jalan yang dilewati oleh angkutan,ia tidak pernah mengeluh karena jarak sekolahnya yang jauh,karena dirinyalah yang menginginkan masuk sekolah yang sama dengan kakaknya yang sekarang sudah masuk ke kls 2 SMK.

   "Put... Buatin desain kayak gini dong" Barus saja Putri menginjakkan kaki di halaman sudah ada teriakan dari kakaknya.

   "Punya apa anda?" Goda Putri

   "Nanti abang traktir makan deh"

   "masih kurang"

   "Ditambah abang daftarin kamu lomba dance deh"

  

avataravatar
Next chapter