29 # 29

Akhirnya mereka pun menyudahi perdebatan yang tak berujung usai jika mereka masih meneruskan perdebatan mereka,mereka membaca doa dengan Syafid yang menjadi pemimpin doanya dengan khusyuk.

"eh lo makan apaan tuh" tanya Dika yang dari tadi memerhatikan makanan yang ingin di sendok Putri ke mulutnya,sementara mereka mentap Dika dengan tatapan yang tak mengerti kenapa ia menanyakan sesuatu yang jelas-jelas sudah dapat ditebak.

"nasi goreng lah,mean ya? " tanya Putri yang tak mengerti kenapa Dika menanyakan hala-hal yang aneh,bahkan ia menduga jika Dika bisa saja mean walapun tak memakai kacamata seperti dirinya yang mean tapi tetap saja tak ingin menggunakan kaca mata.

"ck ini lho ada udang di nasi goreng lo,udah tau lo alergi sama udang tapi masih nggak hati-hati,kalo gatal-gatal setelah makan udang gimana?emang lo bawa obat alergi? " ujar Dika yang geram sambil mengambil udang yang tadinya berada di nasi goreng Putri menggunakan sumpit karena gadis yang berada disamping nya benar-benar lama untuk menelan kata-kata Dika

Semua yang ada di sana memerhatikan mereka dengan tatapan terpesona termasuk orang yang sedang makan disana karena melihat perempuan yang sangat beruntung diperhatikan oleh lelaki itu,tak seperti Syafid yang merasakan rasa menusuk di hatinya serta rasa marah ketika melihat mereka bermesraan,padahal ia tidak menyukai Putri tapi kenapa saat memandanginya bersuka ria dengan laki-laki lain ia sangat marah dan sangat ingin memindahkan Putri di sebelah bangkunya.

"heh kayaknya kamu beneran mean ya? " tanya Putri sambil menatap Dika dengan tatapan angkuhnya karena sudah lama ia tidak ingin mengejek Dika.

" hm? " ujar Dika yang kembali menjadi si dingin es membuat Putri memandangnya lalu beralih memandang Syafid yang sangat Mirip dengan Dika sampai ia terkadang bingung kenapa ia selalu bertemu es batu di setiap ia berganti sekolah.

"nih di nasi goreng mu juga ada udang" ujar Putri sambil mengambil sumpit yang baru untuk memisahkan udang itu,ia benar-benar tidak menyangka ternyata Dika lebih mementingkan dirinya dari pada Dika yang lupa tak melihat jika di nasi gorengnya juga ada udang.

"Emang kenapa?" tanya Rama yang tak mengerti dengan ucapan Putri.

"dia itu alergi sama udang,ya kalo makan bisa gatal-gatal dia" jawab.

Mereka tiba-tiba saja menatap Putri dan Dika dengan tatapan takut karena melihat Putri yang sibuk mengorak-arik nasi goreng Dika karena sedang membersihkan udang dari piring,sementara Dika hanya menatapnya dengan tatapan hangat bukan dengan tatapan marah karena makanannya di utak-atik.

" lo nggak takut Put? " tanya Ami karena sangat mengetahui jika Dika sangat menakutkan di hadapan semua orang,entah kenapa berbeda dengan Putri Dika sangat lembut bagaikan kucing.

" lho kenapa takut? " tanya Putri dengan tatapan polosnya mebuat Syafid terpesona dengan gadis yang selalu ada didekatnya tapi ia baru saja mengetahuinya.

" eh kalian itu mirip ya" cetus Adi membuat mereka menatapnya dengan tatapan aneh.

" hm? " tanya Putri yang tak mengerti.

" kebiasaan hampir sama" jawab Adi.

"salah, mereka itu saling melengkapi" timpal Haikal sambil memakan makanan selanjutnya dengan lahap

"wooh bener tuh" jawab Riska yang sangat setuju dengan pendapat Haikal.

" yang satu dingin yang satu hangat,yang satu pendiem yang satu gila,yang satu sabar yang satu pemarah.... hm cocok bener,saling melengkapi " jawab Kiki yang bisa melihat kedekatan Putri dan Dika yang bagitu saling melengkapi walaupun ia baru mengenal Dika.

" ya benar banget tuh,bukankah itu sama dengan lelaki kriteria yang kamu idam-idamkan? " cetus Gia membuat Syafid menatap Putri dengan tatapan serius,ia pernah diceritakan oleh Putri bagaimana kriteria laki-laki idaman.semua kriteria yang di ceritakan oleh Putri sangat mengarah kepadanya sehingga ia sangat senang.

" oh put,kriteria laki-laki kesukaan lo apa? "

avataravatar
Next chapter