26 #26

"karena aku yang yuruh dia ngindari lo" ujar Dika sambil menatap Putri lekat-lekat.

"kamu itu kenapa sih harus ngelarang dia? aku kan cuma mau ketemu kamu aja,apa kamu nggak mau ketemu sama aku? " jawab Putri yang marah dengan melakukan Dika yang semena-mena baginya.

"karena gue nggak mau lo kesusahan put,gue nggak mau lo setiap hari senin sama rabu jalan kaki dari sekolahan lo ke sekolah gue buat ketemu buat gue,gue cuman berharap lo lupain gue yang nyusahin lo terus put" cibir Dika yang kini terlihat sangat sedih.

"gue selalu lihat lo di depan gerbang setiap hari senin sama rabu sampai senja,tapi gue nggak mau lo kayak gini terus put,gue mau lo lupain gue untuk sementara waktu" lanjut Dika dengan suara yang perlahan kian melemah karena terdengar isakan tangis berasal dari Dika.

"Dari kelas 3 SMP dulu,lo selalu care sama gue,lo selalu berusaha biar gue rajin disekolah dan lulus dengan nilai yang memuaskan.lo selalu jadi tempat gue cerita saat gue masih bermasalah sama bokap,lo berusaha nemenin gue saat gue butuh hiburan dan lo hibur gue.Gue tau sendiri jika lo juga punya masalah sama bokap lo,gue sangat tahu betapa sulitnya tetap bertahan diantara masalah itu karena gue sendiri juga nggak kuat nyalin semua jika lo nggak ada,itu sama aja gue nambahin masalah lo menjadi dua kali lipat.put,gue nggak mau lo ke bebani waktu itu put... gue minta maaf kalo gue hilang komunikasi dulu... sejujurnya gue juga berat ninggalin lo" lanjut Dika lagi yang tak lupa ia menahan air matanya supaya tak semakin deras mengalir.

"hm.... aku maafin kamu.jadi sekarang apa hubunganmu dengan ayahm baik? " tanya Putri yang sudah memafkan semua yang Dika lakukan.

" iya,ayah nggak lagi marah-marah sama ibu,hubungan keluarga kami juga sudah membaik.kalo kamu? apakah sudah membaik? " tanya Dika untuk memastikan hubungan keluarga Putri yang sudah membaik atau tidak,namun Putri hanya menggelengkan kepalanya yang menandakan hubungan keluarganya sama sekali membaik.

" enggak baik Dik,malah semakin hancur,ayah selalu aja marah-marah sama mamah setelah pulang kerja" jawab Putri sambil menundukkan kepalanya.

"yosh kalau begitu gue bakal hibur lo,rasakan perjalanan di kota Semarang dengan Dika Ikhsan selalu pemandu anda untuk berwisata guna untuk menghibur nona Putri yang tengah sedih saat ini" cibir Dika yang berusaha membuat Putri kembali tersenyum,dan sesui dugaannya perempuan yang berada di depannya kembali menampilkan senyuman yang selalu menjadi salah satu bagian favoritnya.

Syafid yang dari tadi mendengarkan percakapan mereka yang sangat serius,ia benar-benar tidak menyangka seorang gadis yang memiliki senyuman termanis ternyata menyimpan masalah yang sangat rumit sampai jika ia berada di posisi itu ia tak yakin bahwa dia akan bertahan dan terus menebar senyuman ke semua orang.ia sedikit iri pada Dika karena bisa mendengar semua masalah Putri dan dapat dengan mudah menghibur dengan ide-ide yang briliannya.

" heh Dik,kita mau kemana lagi nih?" tanya Aji yang baru saja tiba bersama Adi setelah membeli tahu bulat.

" mending habisin dulu tu tahu,nggak enak kalo dimakan waktu dingin" ujar Haikal yang sudah meresa kelaparan sambil melihat bungkusan yang menggoda selera.

" iya tuh,mending habisin dulu.tuh liat Haikal udah ngiler lihat tahu bulatnya " ejek Gua yang sudah dari tadi memandang tahu bulat yang sudah dipegang oleh Adi.

"oke oke,yuk kita makan. eh kalian berdua cepetan sini,jangan pacaran mulu kasian nih para jomblo" ujar Khofifah sambil melambaikan tangannya ke arah mereka berdua.

Akhirnya mereka pun memakan tahu bulat itu dengan senang hati seperti Putri yang langsung memakan satu tahu bulat dengat satu gigitan saja membuat mereka yang ada di sanan kaget kecuali Dika yang sudah tahu sisi buruk Putri yang tidak menyerupai gadis pada umumnya.

" heh kali makan tu pelan-pelan"

avataravatar
Next chapter