17 #17

Bel pulang mulai berbunyi,para siswa dan siswi berhamburan keluar sekolah.cepat-cepat Putri pulang sekolah karena tak sabar bertemu dengan mamahnya,namun apa yang dilihatnya sangat membuatnya marah.ia melihat mamahnya dimarahin oleh ayahnya,sementara terlihat ibunya sedang sakit.

"ayah ini kenapa sih,kenapa ayah marah-marah sama mamah yang masih sakit" ujar Putri yang melerai pertengkaran kedua orang tuanya.

"gimana ayah nggak marah,HP belum satu tahun rusak gara gara-gara ditaro di bawah kasur" ujar Ayahnya yang masih saja emosi.

"itu kan bisa dibenerin lagi,tapi kenapa mas membanting HP itu" ujar mamahnya yang masih terbaring lemas sambil menangis.

"ayah ini bisa nggak menyelesaikan sesuatu tanpa emosi,putri capek kalo setiap hari ayah marah-marah terus" ujar Putri yang sudah tak bisa menahan amarah lagi jika bersangkutan dengan mamahnya.

"udah lah kamu masih anak kecil udah berani ngelawan orang tua,mau jadi apa kamu" bantah ayahnya yang sudah tak bisa menahan emosinya lagi.

"iya aku anak kecil,tapi kelakuan ayah kayak anak kecil tau nggak" ujar Putri.

"udah put nggak usah gitu,mamah nggak papa kok" lerai mamahnya supaya mereka berhenti bertengkar.

"nggak mah,ini udah kelewatan.putri udah capek liat ayah marah-marah setiap pulang kerja,ya.. putri tau ayah capek.tapi kita semua juga capek ya setelah melakukan tugas kita,tapi kita berusaha tetep seneng saat sama keluarga,nggak kayak ayah yang selalu marahi semua yang ada dirumah setiap pulang kerja" celoteh Putri yang mengeluarkan semua kebenciannya terhadap ayahnya.

" ayah mendingan masuk kamar aja,biar nggak berantem" ujar mamahnya.ayah putri pun langsung masuk kamar tamu.

"mah... mamah ikut putri ya ke Korea" ajak Putri yang tak tahan melihat mamahnya disakiti oleh ayahnya sendiri.

"nggak put,kalo mamah ikut kamu siapa yang nyariin uang? " tanya mamahnya.

"aku disana bakal cari kerja mah,jadi mamah nggak usah kerja-kerja lagi" Putri tak ingin orang yang paling ia sayangi menderita jika ia telah pergi.

"nggak bisa put,kamu itu masih kecil,kamu disana untuk belajar dan bukan untuk kerja disana" sekeras apapun Putri membujuk mamahnya namun tetap saja mamahnya bersikukuh untuk tetap tinggal.

"ya udah Putri nggak bisa maksa.tapi setelah Putri pergi abang sama Affan harus jaga mamah 24 jam " ujar Putri yang bersemangat supaya mamahnya tak akan kelelahan ketika bekerja dan merasa aman.

"iya sayang,jaga diri kamu saat disana ya" ujar mamahnya sambil mengelus pucuk jilbab Putri.

" iya mah,Putri janji saat pulang nanti kita bangun rumah rancangan Putri ya" ujar Putri yang sekarang suasana hatinya kembali membaik.

"iya sayang.oh ya putri mau tidur sama mamah nggak? kan besok kamu udah pergi" ajak mamahnya.

Dengan cepat Putri langsung pergi menghambur ke kamar mandi,tak lama kemudian ia pun langsung memeluk mamahnya dengan sangat lembut,ia tak ingin menyia-nyiakan kesempatan terakhirnya bersama mamahnya sebelum pergi ke luar Negeri.Malamnya demam mamahnya sudah turun membuat Putri bernafas lega,di tengah malam yang sunyi itu ia masih saja memandangi wajah mamahnya yang masih lelap tertidur.

"Putri janji nggak akan jatuh cinta lagi sebelum Putri bahagiain mamah,karena bagi Putri mamah adalah orang yang paling Putri lindungi" ujar Putri sambil mengusap pipi mamahnya.

Hari yang di tunggu-tunggu Putri pun akhirnya tiba,hari dimana ia harus pergieminggalkan orang-orang yang ia sayangi.ia semakin gugup karena di acara nanti ia harus mengungkapkan identitas yang sebenarnya,ia memutuskan untuk tidak berkumpul dengan para sahabatnya karena Jadi Min memintanya untuk tetap di dalam ruangan sebelum dipersilahkan menaiki panggung.

"eh Fid,lo cari siapa? kok dari tadi ngeliatin sekitar? " tanya Aji yang heran kepada temannya yang dari tadi melihat sekeliling,entah apa yang ia cari sampai ia gelisah.

"Putri kemana? " tanya Syafid sambil melihat ke kelima sahabat Putri setelah mereka datang.

"nggak tau,katanya sedang ada urusan mendadak" kata Riska sambil mengeruput es jeruknya.mendengar itu membuat Syafid menghela nafas kecewa.

"emang kenapa sih fid? " tanya Khofifah yang heran melihat kegelisahan temannya yang tak seperti biasanya.

" akhir-akhir ini Putri jadi dingin banget sama aku"

avataravatar
Next chapter