12 12

"baiklah perkenalkan kalian lanjutkan nanti setelah pelajaran,nak Jae Min jangan duduk dulu soalnya bu guru mau mengatur ulang susunan tempat duduk" ujar guru itu, yaitu wali kelas mereka yang bernama bu Citra

"baiklah bu" jawab Jae min dengan senyuman manis.

"baiklah kita akan membuat tempat duduk menjadi 3 kelompok,satu kelompok berisi 12 orang.kelompok pertama yaitu Aji,Ami, Ami,Dimas,Gia,Khofifah,kiki,Jae Min,Putri dan Syafid.kalian yang sudah disebutkan namanya silahkan duduk ditempat yang sudah diatur.

cepat-cepat Putri langsung duduk diantara Kiki dan Jae Min siapa bisa menjauh dari Syafid,hatinya masih belum siap untuk memandanginya karena mengingat cintanya yang bertepuk sebelah tangan yang benar-benar menyakitkan baginya.sulit baginya mengingat dari kontak mata sampai istirahat tiba,walaupun itu sulit Putri bisa bertahan.saat istirahat Putri langsung menarik kerah Jae Min membuat semua yang ada di kelompok satu terkejut.

" apaan sih " ujar Jae Min.

"aku mau bicara sama kamu,empat mata" ujar Putri dengan tatapan seriusnya namun dianggap candaan bagi Jae Min.

"disini aja,aku ngantuk nih"

perdebatan mereka berdua berhasil mebangunkan rasa penasaran pada para sahabatnya,mereka semua menatap Putri dan Jae Min termasuk Syafid.matanya yang dari tadi tertuju pada mereka sejak duduk bersebelahan.

"yeogie dangsin-i wae wassseubnikka?(kenapa kamu datang kesini? " putri tak punya pilihan lagi selain menggunakan bahasa Korea karena jika ia menggunakan bahasa Inggris pasti para sahabatnya tau apa yang ia bicarakan.

"mullon, dangsin-eul delileo, Mikage(tentu saja menjemput kamu,Mikage)" jawab Jaemin dengan bahasa Korea karena ia mengetahui kenapa Putri ingin bicara empat mata dengannya.

"juggo sipni?(kamu mau mati?)" ujar Putri yang mulai naik darah.

"wae? (kenapa?) " tanya Jae Min santai.

"dangsin-eun michyeossseubnikka?, dangsin-eun Mikagegai keullaeseue issdaneun geos-eul nuseolhaessseubnida(kamu gila?kamu baru saja membocorkan kalau Mikage di kelas ini) ujar Putri.

"al-a" jawab Jae Min

"michin(gila) " umpat Putri.

"geulaeseo bangbeob? hangug-e gaseo gongbuhageona ilhago sipseubnikka?(jadi bagaimana? kamu mau pergi ke Korea untuk belajar atau bekerja disana?) "

"ye(iya) "

"jeongmal?(Benarkah?) sontak Jae Min berdiri membuat teman-temannya kaget.

"al-ass-eo, appaga 3 il dong-an isaleul dolbwa julgeoya(oke,ayahku akan mengurus kepindahanmu selama tiga hari) ujar Jae Min dengan semangat yang membara.

" e kalian bahas apaan sih kok serius banget" tanya Aji yang penasaran dari tadi.

"iya nih,pake bahasa Korea lagi.apa segitu rahasianya ya?" kini giliran Ami sang ratu kepo bertanya.

"sejak kapan lo lancar bahasa Korea Put? " tinpat Kiki.

Mereka semua menatap Putri dan Jaemin dengan tatapan mendidik untuk mengetahui apa yang sebenarnya mereka katakan,beruntung guru sudah datang sehingga mereka berdua tak perlu menjawab pertanyaan dari para sahabatnya.

"put kok lo murung terus,masih sakit ya?" tanya Khofifah yang dari tadi memerhatikan Putri yang sangat lesu tidak seperti biasanya yang bergerak kesana kemari ketika istirahat tiba.

"nggak papa kok" dusta Putri supaya Khofifah tidak khawatir terhadap dirinya,walaupun sebenarnya ia masing merasakan kepalanya masih berputar-putar.

putri bangkit dari tempat duduknya lalu menuju kamar mandi yang berada di dekat dengan kelasnya.ia membasuh wajahnya dengan air hangat supaya demam cepat mereda,ia berusaha untuk kembali ke kelasnya dengan sempoyongan karena pening di kepalanya semakin parah yang mengakibatkan ia kehilangan keseimbangan.beruntung ia tidak menyapa lantai karena Syafid memegangi lengannya,cepet-cepat ia menghempas tangan Syafid ke udara.

"maaf kita bukan muhrim" ujar Putri dengan tatapan dingin.

"aku hanya membantumu saja,maaf jika aku salah" ujar Syafid yang tampak kaget karena tak biasanya Putri bersikap dingin kepadanya,biasanya Putri selalu cerewet saat bersama dirinya.

"thanks" ujar Putri lalu berjalan menuju bangkunya.

avataravatar
Next chapter