1 PROLOG

Di rumah megah milik kediaman almarhum Zalfahri yang kini di tempati ketiga anak anaknya, dua laki laki dan satu perempuan.

Hidup di protektivkan itu sangat menyakitkan itulah yang di rasakan falea.

"Lea.." Panggil alzio kakak laki laki tertua yang bertanggung jawab untuk segala hal.

Falea dengan sigap keluar dari kamarnya turun ruang tamu yang telah di tunggu kedua abangnya itu.

"Iya Ada apa." Ucap Falea ketus.

"Jangan coba kabur lagi hari ini. Ada bi Minah yang Akan jaga kamu. Kak zio harus keluar Kota" ucap kak zio dengan tegas.

"Dan kak Dio juga meeting di malaysia, kemungkinan kak dio harus ke Malaysia sore ini." Ucap dio.

Tercetak senyum manis di bibir Falea Aruni Zalfahri mendengar hal ini, itu adalah sebuah hadiah untuknya.

Kedua kakak gadis cantik itu pergi dan tak terlihat dari pintu.

"Non Lea, sarapan dulu." Ucap bi Minah yang selama ini menjaga dan mengasuh falea.

"Nanti ajah bi, Lea belum lapar." Jawab Lea lalu pergi.

Malam Hari tiba, Lea menanti ini. Di depan rumahnya sudah ada pria tampan dengan Mobil sport biru terparkir rapih.

Lea melihat situasi aman di rumahnya. Ya mungkin bi Minah juga sudah tidur. Lea turun melewati balkon yang tidak terlalu tinggi.

Sudah tersiap tangga yang membuat gadis berumur 18 tahun itu turun, Lea turun dan berlari kecil menghampiri pria tampan yang berumur tidak jauh beda dengannya 18 tahun.

"Hai gadis Gila." Sapa pria tampan yang bernama Kaffa Reondra. Gadis gila itu lah julukan Kaffa untuk Falea.

"Ayo pergi dari sini sebelum ketahuan." Ucap Lea lalu dengan cepat menaiki mobil Kaffa.

Diclub malam tempat keduanya menghabiskan waktu bersama. Lea senang melakukan hal yang bisa terbilang buruk jika di ketahui kedua kakaknya.

Falea sering mabuk bahkan merokok di belakang kakaknya. Itu caranya mencari tahu berbagai kehidupan di luar sana.

"Le, jangan banyak minum." Ucap Kaffa tidak mau Lea mabuk berat jika tidak dia harus membawa Lea ke hotel lagi.

"Ayolah Kaffa ini menyenangkan." Lea merangkul Kaffa dan mencium bibir Kaffa sekilas. Apa yang dilakukan kedua friend zone ini terbilang sudah biasa.

Mereka sering melakukan hal menyenangkan bahkan lebih, hubungan mereka bukan pacaran hanya sebatas friend zone.

Tapi buat Lea ini sangat menyenangkan. Kaffa mencintai Lea walau pun dia tidak dapat mengatakan. Karena ikatan buat dirinya hanya sebuah nama.

Club yang di penuhi pria dan gadis untuk berminum. Tiba-tiba datang Lima orang pria membawa senjata tajam dan pistol. Dan satu orangnya memakai topeng.

DOR..DOR..

Suara tembakan itu terdengar jelas, semua orang berhampuran ketakutan. Termasuk Kaffa namun Lea menghilang dari pandangan Kaffa.

Kaffa sangat mengkhawatirkan gadis itu. Kaffa mencari Lea terus. Hingga dia mendapatkan Lea di dekap oleh penjahat bertopeng itu.

"Lea...." Teriak Kaffa panik melihat Lea yang sudah menangis ketakutan.

"Tolong.. lepasin Lea. Kalian mau apa asal lepasin Lea." Ucap Kaffa gemetar melihat Lea ingin di cumbu pria bertopeng.

"Kaffa tolongin gue.. Hiks..Hiks.."

"Bangsat." Umpat Kaffa memberanikan diri melawan pria bertopeng, Kaffa tidak rela siapa pun yang menyentuh Lea kecuali dirinya.

BUGH.. BUGH..

Kaffa menghantam pria itu tak perduli lagi akan membahayakan nyawanya.

"Don, bawa Lea pergi." Teriak Kaffa pada Donni Saksono sahabat kepercayaan Kaffa.

Donni menarik Lea dengan cepat. "Ayo le, lo ikut gue ." Ucap Donni.

"Tapi don kaf--"

"Udah, kaffa pasti bisa jaga dirinya."

Lea sangat ketakutan dan khawatir pada Kaffa. Saat di parkiran terdengar suara tembakan membuat jantung Lea berdetak lebih cepat dari biasanya.

DOR.!!!

"Kaffa."Desis Lea menangis,tubuhnya sudah gemetar ketakutan.

"Udah le, itu pasti bukan kaffa. Gue antar lo pulang sekarang!!" Ucap tegas Donni.

Hiks..Hiks..

Lea hanya menangis tanpa mengetahui keadaan Kaffa. Hati Lea hancur setelah kejadian yang merengut segala kehidupan dia.

***

avataravatar
Next chapter