228 Tak Salah Lagi

Suasana hening. Nala yang diam dan sepupunya juga tidak ingin mengusik. Sudah cukup menasehati Nala yang sedikit keras kepala. Gadis itu masih belum bisa mengendalikan egonya sendiri dan terlalu banyak berpikir.

"Kau ingin jalan-jalan?" tawar sepupu Nala. Ia tidak tega lama-lama melihat Nala diam saja. Baginya senyum Nala adalah hal utama. Gadis itu harus bahagia agar pengobatannya juga tidak terhambat. Karena semua akan berpengaruh pada kesembuhannya sendiri. Nala harus bahagia.

Sedetik kemudian Nala mengangguk senang. Ia memang butuh udara segar. Rasanya sudah tidak sanggup lagi memikirkan tentang Denis. Mereka pun berjalan menuju taman yang tak jauh dari apartemen. Nala memang sudah mulai bisa berjalan tapi tetap saja ia memakai kursi roda jika bepergian agak jauh.

Berbeda dengan Nala. Denis kini tengah mengeluarkan semua uneg-unegnya karena merasa dibohongi oleh sang papa.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter